Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH PERDARAHAN TALI PUSAT


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji stukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah memberikan rahmat dan nikmatnya diataranya nimat iman dan islam serta kesehatan sehingga karna nikmat yang telah diberikanya saya selaku penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada junjungan alam baginda rosul pahlawan revolusi dunia nabi akhir jaman,nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita selaku umatnya dari jaman pembodohan jaman keterbelakangan sampai jaman tekhnologi seperti sekarang ini.

Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih untuk meningkatkan pengetahuan bagi pembaca tentang Perdarahan Tali Pusat.






PENULIS





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

             Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian terjadi dalam  periode neonatal. Oleh karena  itu, upaya pembinaan kesehatan bayi dimulai dari pemenuhan kebutuhan primer sejak dalam  kandungan sampai periode perinatal. Kurang baiknya penanganan BBL akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya perdarahan pada BBL
Selama ini, anggapan risiko pendarahan hanya terjadi pada ibu yang baru melahirkan saja. Padahal sang bayi yang baru lahir pun juga perlu diwaspadai terjadi gejala ini. Makanya, bayi neonatus (bayi baru lahir) ini wajib mendapatkan vitamin K. Pendarahan pada bayi neonates,misalnya adalah pendarahan tali pusat. Gejala ini timbul karena kekurangan vitamin K, khususnya karena hati bayi yang belum matang untuk membentuk vitamin K. Untuk itu, setiap bayi yang baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1 untuk mencegah pendarahan.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan perdarahan tali pusat?
2.      Apa penyebab dari perdarahan tali pusat?
3.      Bagaimana cara penanganan?

1.3  TUJUAN

1.      Untuk menambah wawasan  dan pengetahuan bagi semua pembaca
2.      Agar dapat mengetahui dan memahami apa dan penyebab dari perdarahan tali pusat
3.      Agar mahasiswa dapat lebih tahu dalam menghadapi kasus perdarahan tali pusat



1.4  MANFAAT

1.      Mahasiswa mampu menjelaskan apa dan penyebab dari perdarahan tali pusat
2.      Mahasiswa dapat memahami tentang penatalaksanaan perdarahan tali pusat.
3.      Mahasiswa dapat menambah wawasan dan memberikan wawasan bagi pembaca


























BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERDARAHAN TALI PUSAT

Perdarahan tali pusat adalah Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.

         Perdarahan tali pusat pada bbl adalah trauma yang disebabkan ikatan tali pusat yang longgar, atau kegagalan pembentukan thrombus yang normal. Kemungkinan lain sebab perdarahan adalah penyakit perdarahan pada neona Ins dan infeksi lokal maupun sisternik. Tali pusat harus diawasi terus-menerus path hari-hari pertama agar perdarahan yang terjadi dapat ditanggulangi secepatnya.

2.2 ETIOLOGI

1.      Robekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena :
a.    Partus precipitates.  Pada partus presipitatus selain perdarahan dari umbilikus mungkin ditemukan gejala perdarahan intrakranial akibat tidak tertangkapnya bayi saat melahirkan dan kemudian jatuh ke lantai
b.   Adanya trauma atau lilitan tali pusat atau pendeknya tali pusat pada partus normal
c.    Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat persalinan
d.      Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau placenta sewaktu sectio secarea



2.      Robekan umbilikus abnormal, biasanya terjadi karena:
a.    Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pecah, namun perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam placenta. Hal ini sangat berbahaya bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.
b.   Varises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pecah.
c.       Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh darah setempat saja karena salah dalam proses perkembangan atau terjadi kemunduran dinding pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah

3.      Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh darah seperti:
a.    Pembuluh darah aberan yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada perlindungan jely Wharton.
b.   Insersi velamentosa tali pusat, dimana pecahnya pembuluh darah terjadi pada tempat percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam placenta tidak ada proteksi. Umbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda atau multipel.
c.    Placenta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan placenta karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pecah.

4.Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio placenta
Perdarahan akibat placenta previa dan abrutio placenta dapat membahayakan bayi. Pada kasus placenta previa cenderung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrutio placenta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat terjadi anoreksia. Pengamatan pada placenta dengan teliti untuk menentukan adanya perdarahan pada bayi baru lahir, pada bayi baru lahir dengan kelainan placenta atau dengan sectio secarea apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala.

2.3 PENATALAKSANAAN
1.       Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi
2.       Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat
3.      Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan
rujukan.
4.      Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat.
5.       Kenakan popok di bawah tali pusat.
6.       Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
7.      Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti popok. Gunakan kaApas atau cotton bud dan cairan alkohol 70% yang dapat dibeli di apotek.
8.       Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda. Alkohol yang digunakan tidak menyengat. Bayi akan menangis karena alkohol terasa dingin. Membersihkan tali pusat dengan alkohol dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. Hal ini juga akan mempercepat pengeringan dan pelepasan tali pusat.
9.      Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Tali pusat akan terlepas, dimana seharusnya tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2 minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat, walaupun sudah terlepas setengah bagian.
10.   Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
11.  Segera hubungi dokter jika :
a.       Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu
b.       Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
c.       Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
d.       Bayi menderita demam.
e.        Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
f.        Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
g.      Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.
h.      Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan melebihi ukuran luasan uang logam.
i.         Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.

3.4 PENCEGAHAN PERDARAHAN TALI PUSAT

a)      Pada perdarahan umbilikus akibat ikatan yang longgar, dapat di kencangkan kembali pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh jepitan atau tarifan dari kiem. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 15-20 menit maka tall pusatnya harus segera dilakukan beberapa jahitan pada luka bekas pernotongan tersebut.
b)      Perdarahan umbilikus akibat robekan umbilikus harus segera dijahit. Kemudian segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain seperti kelainan anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera dilakukan tindakan oleh dokter atau rumah sakit.
c)      Perdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya, bidan hams segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera dilakukan jika kelainan tersebut sudah diketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat dilakukan tindakan sesegera mungkin untuk rnembuat peluang bayi lahir hidup lebih besar.
d)     Perawatan Tali Pusat
Hal yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat adalah :
a.       Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering.
b.      Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat.
c.       Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air.
d.      Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab.








BAB 3
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN

              Perdarahan tali pusat adalah Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk adanya penyakit pada bayi.

 Penyebab atau etiologi kenapa terjadi perdarahan tali pusat:
1.      Robekan umbilikus normal,
2.      Robekan umbilikus abnormal
3.      Robekan pembuluh darah abnormal
4.      Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio placenta

Penanganan perdarahan tali pusat:
1.      Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi
2.       Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi pada tali pusat
3.      Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan rujukan.

3.2   SARAN
Makalah ini banyak manfaatnya terutama bagi petugas kesehatan dan  bagi semuanya, untuk  menambah wawasan dalam bidang kesehatan terutama dalam penaganan pendarahan tali pusat ,untuk itu bagi pembaca mohon memberikan saran agar terciptanya kesempurnaan dalam makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA


1.      Prawirohardjo,sarwono.2005.ILMU KANDUNGAN.jakarta:yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
2.      Nur muslihatun,wafi.2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita.yogyakarta:fitramaya























DAFTAR  ISI


HALAMAN JUDUL  .......................................................................................       i
KATA PENGANTAR  .....................................................................................      ii
DAFTAR ISI                                                                                                                                      iv
BAB 1        PENDAHULUAN .........................................................................      1
                   1.1 Latar Belakang ..........................................................................      1
                   B.   Rumusan masalah......................................................................      1
                   C.             ....................................................................................... 2
              
BAB II       LANDASAN TEORI .....................................................................      3
                   A.   Pengertian ................................................................................      3
                   B.   Ciri-ciri Bayi Normal ................................................................      3
                   C.   Perubahan-perubahan yang terjadi pada BBL .........................      4
                   D.   Pemberian Nutrisi pada Bayi ...................................................      6
                   E.    Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir....................................      6
                   F.    Konsep Asuhan Kebidanan .....................................................      7
BAB III            TINJAUAN KASUS ...............................................................    11
                   A.   Pengkajian.................................................................................    11
                          1.       Data Subjektif ................................................................    11                                                          3.1.1.1     
                          2.       Keluhan Utama ...............................................................    11
                          3.       Riwayat Antenatal...........................................................    11
                          4.       Nutrisi Selama Hamil ......................................................    12
                          5.       Data Psikososial dan Spiritual ........................................    12
                          6.       Aktivitas Ibu Selama Hamil ...........................................    12
                          7.       Riwayat Persalinan .........................................................    12
                          8.       Riwayat Post Natal .........................................................    12
                          9.       Status Nutrisi Bayi .........................................................    12
                          10.     Pola Eliminasi .................................................................    12
                          11.     Pola Istirahat/Tidur .........................................................    12
                          12.     Pola Aktivitas .................................................................    13


Previous
Next Post »

Translate