KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN KEBUDAYAAN RESEPSI PERNIKAHAN DENGAN
SEMAKIN BANYAKNYA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KEPULAWAN BAWEAN KECAMATAN
TAMBAK KABUPATEN GRESIK
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAHUN AJARAN 2011/2012
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Diabetes
Mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang ditandai oleh keadaan
absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabolisme
karbohidrat. Protein dan lemak yang disebabkan oleh sebuah ketidak seimbangan
atau ketidak adanya persediaan insulin atau tak sempurnanya respon seluler
terhadap insulin ditandai dengan tidak teraturnya metabolisme.
Penyakit diabetes mellitus ini banyak dijumpai di Amerika Serikat. Penderita diabetes mellitus sekitar 11 juta atau 6% dari populasi yang ada dan diabetes mellitus menduduki peringkat ketiga setelah jantung dan kanker Sedangkan di Indonesia penderita diabetes mellitus ada 1,2 % sampai 2,3% dari penduduk berusia 15 tahun. Sehingga diabetes mellitus tercantum dalam urutan nomor empat dari proses prioritas pertama adalah penyakit kardiovaskuler kemudian disusul penyakit serebro vaskuler, geriatric, diabetes mellitus, reumatik dan katarak sehingga diabetes mellitus ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi. (Donna D. ignativius, 1993).
Penyakit diabetes mellitus ini banyak dijumpai di Amerika Serikat. Penderita diabetes mellitus sekitar 11 juta atau 6% dari populasi yang ada dan diabetes mellitus menduduki peringkat ketiga setelah jantung dan kanker Sedangkan di Indonesia penderita diabetes mellitus ada 1,2 % sampai 2,3% dari penduduk berusia 15 tahun. Sehingga diabetes mellitus tercantum dalam urutan nomor empat dari proses prioritas pertama adalah penyakit kardiovaskuler kemudian disusul penyakit serebro vaskuler, geriatric, diabetes mellitus, reumatik dan katarak sehingga diabetes mellitus ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi. (Donna D. ignativius, 1993).
Diabetes Melitus atau penyakit
kencing manis adalah penyakit menahun (kronis), yang ditandai oleh kadar
glukosa (gula) di dalam darah tinggi. Kadar glkosa darah yang normal pada waktu
puasa tidak melebihi 100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari 140 mg/dl.
Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulya
gejala-gejala seperti : sering kencing, rasa haus dan rasa lapar yang
berlebihan, sering mengalami infeksi, letih lesu, berat badan menurun.
Di kepulawan bawean terutama di
kabupaten tambak sebagian besar penduduknya banyak yang menderita diabetes
melitus terutama pada usia 40 tahun ke atas karna banyak faktor yang mendukung
timbulnya penyakit diabetes di daerah ini salasatunya saat acara resepsi
pernikahan yang dihidangkan dalam resepsi pernikahan dalam masyarakat bawean
banyak yang mengandung karbohidrat tinggi dan danyak yng mengandung lemak serta
makanan-makanan yang mengandung glukosa tinggi sebagai makanan pencuci mulut,
tidak heran dalam masyarakat
1
bawean khususnya kecamatan tambak
banyak yang menderita penyakit diabetes melitus dan juga dikarnakan kurangnya
kesadaran untuk berolahraga dan masyarakat bawean jika suda berumur 40 keatas
kebanyakan yang sudah berhenti bekerja hanya berada di ruma tampa aktifitas
yang mendukung untuk perombakan glukosa menjadi ATP tampa adanya aktifitas maka
perombakan glukosa menjadi ATP tidak maksimal yang terjadi glukosa semakin
menumpuk dan akan semakin mudah ter serang penyakit diabetes melitus,
Dan sudah menjadi kebudayaan di
Indonesia khususnya di masyarakat bawean dalan bulan yang sama bukan hanya satu
atau dua resepsi yang di selenggarakan biasanya lebih dari itu dan biasanya di
selenggarakan setelah lebaran, sehingga masyarakat cenderung mengkaonsumsi
bahan makanan yang banyak mengandung kadar glukosa tinggi yang sangat
memungkinkan kadar glukosa dalam tubuh meningkat dan kurangnya aktifitas yang
mendukung perombakan glukosa dalam tubuh maka sangat memungkinkan semakin
banyak masyarakat bawean khususnya kecamatan tambak yang menderita diadetes
melitus (kencing manis).
Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “hubungan
kebudayaan resepsi pernikahan dengan semakin banyaknya penderita diabetes
melitus di kepulawan bawean kecamatan tambak kabupaten gresik”
2
B. TUJUAN
1. untuk mengetahui hubungan kebudayaan
resepsi pernikahan dengan penyakit diabete melitus di kepulawan bawean
kecamatan tambak kabupaten gresik.
2. Mengidentifikasi penderita diabetes
melitus di kepulawan bawean kecamatan tambak kabupaten gresik.
3. Menganalisis hubungakebudayaan
resepsi pernikahan dengan penyakit diabetes melitus di kepulawan bawean
kecamatan tambak kabupaten gresik.
4. Mengetahui cara yang tepat merawat
penyakit diabetes melitus di kepulawan bawean kecamatan tambak kabupaten
gresik.
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang
pengaruh kebudayaan resepsi pernikahan dengansemakin banyaknya penderita
diabetes melitus di kepulawan
bawean kecamatan tambak kabupaten gresik, dan dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai penyakit diabetes melitus (kancing manis).
2. Bagi masyarakat bawean khususnya
kecamatan tambak kabupaten gresik
hasil penelitian ini sebagai media informasi, pengetahuan
serta pemahaman mengenai hubungan resepsi pernikahan dengan semakin
danyaknyaknya penderita diabetes di kepulawan bawean kecamatan tambak kabupaten
gresik serta agar masyarakat dapat mengetahui cara perawatan yang tepat bagi
penderita diabetes melitus.
3
GAGASAN
1.
Kondisi kekinian pencetus gagasan
A. Pengertian
Diabetes
Mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang ditandai oleh keadaan
absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabolisme
karbohidrat, Protein dan lemak yang disebabkan oleh sebuah ketidak seimbangan
atau ketidak adanya persediaan insulin atau tak sempurnanya respon seluler terhadap
insulin ditandai dengan tidak teraturnya metabolisme.dan
merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
1.teori
Brunner & Suddarth, 2000.
Dalam
proses perjalanan penyakit diabetes mellitus dapat timbul komplikasi baik akut
maupun kronik komplikasi akut dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat antara
lain ketoasidosis. Hiperosmolar non ketotik koma dan toksik asidosis. Sedangkan
komplikasi kronik timbul setelah beberapa tahun seperti mikroangiopati,
neuropati, nefropati dan retinopati dan makro angiopati kardiovaskuler dan
peripheral vaskuler.
Diabetes mellitus terbagi
atas 2 tipe, yaitu:
-Diabetes mellitus yang mengandung insulin
(DMTI) atau DM tipe I
-Diabetes mellitus yang tidak mengandung
insulin (DMTTI) atau DM tipe III
-DM
sekunder
-DM
gestasional
2. teori Donna
D. ignativius, 1993.
Penyakit diabetes mellitus ini
banyak dijumpai di Amerika Serikat. Penderita diabetes mellitus sekitar 11 juta
atau 6% dari populasi yang ada dan diabetes mellitus menduduki peringkat ketiga
setelah jantung dan kanker Sedangkan di Indonesia penderita diabetes mellitus
ada 1,2 % sampai 2,3% dari penduduk berusia 15 tahun. Sehingga diabetes
mellitus tercantum dalam urutan nomor
4
empat dari proses prioritas pertama
adalah penyakit kardiovaskuler kemudian disusul penyakit serebro vaskuler,
geriatric, diabetes mellitus, reumatik dan katarak sehingga diabetes mellitus
ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi.
B. Etiologi
Ada sebuah bukti yang
menunjukkan bahwa etiologi Diabetes mellitus itu bermacam-macam, meskipun
berbagai lesi dengan jenis yang berbeda-beda akhirnya akanmengarah pada insufisiensi insulin, tetapi
determinan genetik biasanya sangat berperanan penting pada mayoritas penderita
DM.
Individu yang pekasecara
genetik tampaknya memberikan respon terhadap kejadian-kejadian pemicu yang diduga berupa infeksi virus,
dengan memproduksi antibody terhadap sel-sel beta yang akan mengakibatkan
berkurangnya sekresi insulin yang dirancang oleh glukosa.
Manifestasi klinik dari DM
terjadi jika lebih dari 90 % sel-sel
beta menjadi rusak.
Bukti untuk determinan
genetik dari DMTI adalah adanya kaitan dengan tipe-tipe histokompatibilitas
(H2A) spesifik.
Tipe dari gen histokompatibilitas
yang berkaitan dengan DMTI adalah gen yang memberi kode kepada protein-protein
yang berperanan penting dalam interaksi monosit-limfosit.
Protein-protein itu mengatur
respon sel T yang terganggu akan berperan penting dalam patogenesis perusakan
sel-sel pulau Langerhans. Kejadian pemicu yang menentukan proses autoimun pada
individu yang peka secara genetik dapat berupa infeksi virus coxsarchie B4. Pasien
dengan DMTTI, penyakitnya mempunyai pola familial yang kuat.
DMTTI ditandai dengan kelainan
dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin.
Pada pasien dengan DMTTI terdapat kelainan
pada pengikatan insulin dengan reseptor.
Akibatnya, terjadi
penggabungan abnormal antara kompleks reseptor insulin dengan sistem transport
glukosa.
5
Sekitar 80 % pasien DMTTI mengalami obesitas.
Karena obesitas berkaitan dengan resistensi insulin, maka kemungkinan besar
gangguan toleransi glukosa dan Diabetes mellitus yang pada akhirnya terjadi
pada pasien-pasien DMTTI merupakan akibat dari obesitasnya.
C. Hubungan
diabetes melitus dengan kebudayaan resepsi pernikahan di pulau bawean kecamatan
tambak kabupaten gresik
Dalam masyarakat bawean penyakit
diabetes melitus bukan penyakit yang asing lagi akan tetapi masyarakat bawean
lebih sering menyebutnya kencing manis bukan diabetes rata-rata mesyarakat
bawean di atas 40 tahun banyak yang menderita kencing manis salah satu faktor
yang mendukung timbulnya penyakit ini adalah pola makan yang tidak terjaga bila
resepsi pernikahan misalnya jarang masyarakat bawean yang menyajikan makanan
yang tidak mengandung kadar glukosa tinggi biasanya makanan yang dihidangkan berupa
maknan yang mengandung kadar glukosa tinggi. Makanan cuci mulut juga
menggunakan makanan yang mengandung kadar glukosa tinggi.
jarang yang menggunakan buah
sebagai makanan cuci mulut dan biasanya
dihidangkan dengan teh manis
dan jarang yang menggunakan air putih.
Dan kebanyakan masyarakat bawean yang umur di atas 40 tahun jarang
yang melakukan kerja berat makanya penderita diabetes ( kencing manis ) di
daerah ini rata-rata yang sudah berumur diatas 40 tahun serta kesadaran untuk
melakukan olahraga dalam masyarakat ini sangat rendah jadi pemecahan glukosa
dalam tubuh tidak berjalan dengan cepat sehingga glukosa banyak yang menumpuk
dan tidak bisa di reabsorpsi oleh ginjal karna
ambang batas nilai suatu zat
yang bisa reabsorpsi oleh ginjal. Dalam hal ini GLUKOSA.
Bila glukosa plasma terlalau
tinggi, maka glukosa tersebut di tubulus ginjal tidak bisa direabsorpsi
sepenuhnya, dan menghasilkan glukosa di urin yang sering dikenal dengan sebutan
kencing manis.
6
2. Cara
perawatan yang pernah dilakukan untuk mengurangi penyebaran luka pada kaki
penderita diabetes agar tidak menyebar pada jaringan yang masih sehat
Ada beberapa cara yang pernah di terapkan dalam merawat para
penderita diabetes diantaranya
1.
teratur mencuci kaki
mencuciuci kaki
dalam air hangat minimal sekali sehari, setelah itu di keringkan dengan kain
lembut, terutama di antara jari kaki. menaburkan bedak bubuk di antara
jari-jari kaki untuk menjaga kulit tetap kering.
menggunakan
krim pelembab atau lotion di bagian atas dan bagian bawah kaki untuk menjaga
kulit tetap lembut.
2.
memeriksa kaki setiap hari
memeriksa kaki
dari lecet, luka, atau bengkak setiap hari, minimal satu kali. menggunakan
cermin tangan untuk melihat bagian bawah kaki atau mintalah seseorang untuk
membantu.
3. memotong
kuku dengan hati-hati
memotonglah
kuku dengan hati-hati agar tidak melukai kaki.
4.
tidak berjalan dengan bertelanjang kaki
melindungi kaki
dengan kaus kaki yang nyaman dan sandal, bahkan ketika di dalam ruangan.
memilih sepatu yang nyaman agar kaki tidak melepuh yang dapat menyebabkan
infeksi
5. menggunakan
kaus kaki bersih dan kering
menggunakan
kaus kaki yang terbuat dari serat yang dapat menyerap keringat seperti kapas
dan serat akrilik khusus – bukan nilon. menghindari bahan dan desain yang ketat
agar tidak mengurangi sirkulasi darah serta mengiritasi kulit.
7
6.
Berhati-hati dalam menggunakan produk perawatan kaki
tidak
sembarangan mengoleskan produk perawatan kaki.karna produk yang tidak cocok dapat mengiritasi
kulit dan menyebabkan luka.
7.
Berhenti merokok.
Karna merokok
dapat mengurangi aliran darah ke kaki. dan berhenti merokok akan menjadi
pilihan bijak.
8. memberi
perhatian serius pada luka kaki
Mendatangi
rumah sakit jika luka pada kaki tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari.
3. Seberapa
jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang
diajukan
Setelah masyarakat bawean banyak yang menerapkan cara-cara
perawatan di atas penderita diabetes sudah tidak sebelumnya yang mengalami luka
di bagian kaki karna mereka sudah lebih hati-hati terhadap apa-apa yang akan
menyebabkan kaki mereka mengalami lecet ataupun luka dan penyebaran luka pada jaringan kaki yang luka
tidak terlalau sebanyak sebelumnya tapi masih ada masyarakat yang belum
menerapkan cara perawatan di atas dan masih bayak juga bagian tubuh yang bukan hanya
kaki yang mengalami luka atau lecet bagian tubuh yang lain juga dapat mengalami
luka dan pembusukan misalnya luka tekanan akibat posisi penderita tidak ber
ubah maka luka tersebut juga akan makin merambat pada bagian yang masih sehat
maka dari itulah cara di atas masi kurang berhasil dikarnakan perawatan atau
cara di atas hanya di khususkan pada kaki sedangkan luka pada penderita
diabetes dapat terjadi di bagian tubuh yang lain bukan hanya kaki, tapi yang
paling sering mengalami luka memang daerah kaki tapi selain itu anggota tubuh
yang lain juga membutuhkan perawatan terhadap luka yang mengenai pasien
diabetes makanya cara diatas masih dirasa kurang cukup melihat bagian tubuh
yang lain juga rentang terhadap luka.
8
4. Pihak-pihak
yang dipertimbangkan dapat membantu meng- implementasikan gagasan dan uraian
peran atau kontribusi masing-masingnya
Pihak yang dapat membantu dalam meng implementasikan gagasan da
atas :
1.keluarga
Karna dari pihak
keluarga sangat menentukan apakah penderita mendapat perhatian yang khusus atau
tidak dan yang bisa merawat penderita dengan baik dan karna penderita
sehari-harinya ber interaksi dengan keluarga dan dari pihak keluarga juga yang
bisa membantu merawat penderita dengan sabar dengan motivasi yang di dapat
penderita akan mempercepat proses penyembuhannya dan cara-cara perawan tesebut
bisa diterapkan dengan baik.
2. Dari pihak kesehatan setempat
Karna dengan adanya bantuan dari para tenaga kesehatan juga akan
mempermuda para
penderita dalam memperoleh perawatan dengan baik dan denagan
adanya bantuan dari para tenaga kesehatan setempat para penderita juga dapat
infor masi yang benar tentang bagaimana cara menerapkan cara-cara perawata yang
telah di tulis di atas jadi para penderita tidak sembarangan dalam menerima
informasi karna mereka bisa ber konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan
yang bersangkutan denagan masalah yang sedang dihadapi oleh para penderita.
3. Lingkungan
Lingkungan diman penderita tinggal juga sangat berpengaru pada
kecepatan kesembuhan penderita jadi partisipasi dari masyarakat sekitar juga
sangat diperlukan untuk mempercepat tingkat kesembuhan sie penderita.
4. Rumah sakit
Dalam hal ini rumah sakit sangat berperan penting dengan adanya
rumah sakit para penderita bisa mendapatkan perawatan yang maksimal danjuga
pihak rumasakit dapat mengontrol kondisi penderita.
9
5. Langkah-langkah
strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga
tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai
Langkah-langkah yang bisa dalakukan:
1.dari pihak kesehatan
A.langkah pertama
yang bisa dilaksanakan dengan mengadakan penyuluha pada warga karna dengan demikian para warga akan
mendapat informasi yang akurat.
B. memberikan layanan
kesehan yang layak dan memadai karna dengan adanya layanan kesehatan yang memadai para penderita
akan lebih cepat dalam proses penyembuhannya.
2.dari pihak penderita
A. menerapkan cara-cara yang telah di tulis di atas dengan
teratur
B.konsultasi dengan tenaga kesehatan
C. menjaga kesehatan
D. menghindari apa-apa yang akan menyebabkan bagian tubuh luka
dan lecet
E. mengatur pola makan hindari makanan yang mengandung kadar
glukosa tinggi
F.olahraga teratur
G. perawatan dan pengobatan yang teratur
10
KESIMPULAN
Diabetes Mellitus merupakan suatu
keadaan hiperglikemia yang ditandai oleh keadaan absolute insulin yang bersifat
kronik yang dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, Protein dan lemak yang
disebabkan oleh sebuah ketidak seimbangan atau ketidak adanya persediaan
insulin atau tak sempurnanya respon seluler terhadap insulin ditandai dengan
tidak teraturnya metabolisme.dan merupakan gangguan
metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
Hubungan benyakit ini dengan
kebudayaan resepsi pernikahan sangat berhubungan karna dilihat dari makanana
yang disajikan dalam resepsi pernikahan dan pola hidup masyarakat bawean yang
kurang sadar akan pentingnya olahraga, ada beberapa cara dalam merawat kaki para penderita diabetes atau
kencing manis ini diantaranya :1. teratur mencuci kaki, 2. memeriksa
kaki setiap hari, 3. memotong kuku dengan hati-hati, 4. tidak berjalan dengan
bertelanjang kaki,
5. menggunakan kaus kaki bersih dan kering, 6. Berhati-hati
dalam menggunakan produk perawatan kaki, 7. Berhenti merokok, 8. memberi
perhatian serius pada luka kaki
Dan manfaat yang ingin dicapai adalah mengurangnya penderita
diabetes, dan mengurangnya penderita diabetes yang teramputasi serta agar para
warga bisa merawat dan menjaga agarmeraka tidak terjangkit penyakit diabetes.
11
DAFTAR PUSTAKA
1.
2
3.
homecare.griyakami.com/.../pengalaman-ibu-poppie-merawat-pasien-yang-terkena-luka- dekubitus/ -
4 .majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option... -
5 .penyakitdiabetes.net/diabetes/tipe-dan-jenis-perawatan-neurogenic-diabetes-insipidus.html -
12
LAMPIRAN 1
Patofisiologi
Diabetes
melitus
Infeksi ulsurasi penekakanan
|
Gangrene sedang
|
amputasi
|
Hipotensi tarikardia
|
Gangrene berat
|
Ulserasi fistula
|
Hiper glikemi
|
infeksi
|
daerah
|
Perubahan poliuri/ nocturi
|
Trouma takterasa sikap tubuh
|
Kulit kering
|
Kekurangan volume cairan
|
Volume sirkulasi
|
Mual muntah
|
Nutrisi kurang dari kebutuhan
|
Dieresis osmotik
|
glikosuria
|
lipolisis
|
ketolisis
|
usus
|
Sensasi atropi
|
keringat
|
Perubahan kulit
|
Penyumbatan pembulu darah
|
Makroangiologi
|
Penggunaan glukoneugenesis
|
Gangguan metabolism kh,protein,lemak
|
motorik
|
sensorik
|
autonomik
|
mikroangiopati
|
angiopati
|
neuropati
|
13
LAMPIRAN 2
ConversionConversion EmoticonEmoticon