Soal
1. Pengertian
koloid..................................................................................................................................?
2. Macam-macam koloid...........................................................................................................................?
3. Zat-zat yang termasuk
koloid................................................................................................................?
4. Macam-macam koloid
yang berguna bagi tubuh
manusia...................................................................?
5. Zat pelarut
koloid..................................................................................................................................?
Jawab
1. Koloid adalah: suatu
zat campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase dispersi/yang pecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium dispersi/pemecah) dimana di antara
campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampur yaitu koloid atau bisa
juga di sebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen.
Campuran homogen adalah:
campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut.
Contohnya: larutan gula
dan hujan.
sedangkan campuran
heterogen adalah: campuran yang memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian
campuran.
Contohnya: air dan minyak
kemudian pasir dan semen.
Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1-100 nm ukuran yang dimaksut dapat berupa diameter
panjang,lebar,maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain dari sistem
koloid adalah: tinta yang terdiri dari serbuk -serbuk warna (padat) dengan cair
(air) selain tinta masih terdapat banyak contoh sistem koloid yang lain seperti
mayones, haspray, jelly dan lainnya.
Keadaan koloid atausistem
koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah:suatu
campuran berfase dua yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi dengan ukuran
partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm partikel yang
terdispersi tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut , partikel dapat berupa
atom,molekul kecil atau molekul yang sangat besar koloid emas tediri atas
partikel-partikel dengan berbagai ukuran yang masing-masing mengandung jutaan
atom emas atau lebih koloid belerang yang terdiri atas partikel-partikel yang
mengandung sekitar seribu molekul s8 dan suatu contoh molekul yang sangat besar
(disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin berat molekul ini 66800 s.m.a
dan mempunyai diameter sekitar 6x10-7.
Koloid memiliki sifat
sebagai berikut
1.Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
2.Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
3.Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.
4.Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
5.Koloid Liofil dan
Koloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.
Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan.
a. Koloid Liofil: sistem
koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium
pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat.
b.Koloid Liofob: sistem
koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium
pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
Contoh: sol belerang, sol emas.
2.Macam-macam koloid
Koloid merupakan suatu
sistem campuran metastabil (seolah setabil tapi akan memisah setelah waktu
tertentu) koloid berbeda dengan larutan, larutan bersifat setabil didalam
larutan koloid secara umum ada 2 zat yaitu
1.zat terdisparsi yakni
zat yang terlarut dalam larutan koloid
2.zat pendispersi yakni
zat pelarut dalam larutan koloid
berdasarkan fase
terdispersinya sistem koloid dapat di kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1.sol (fase tedispersi
padat)
a.sol padat adalah sol
dalam medium pendispersi padat
contohnya:paduan logam,
gelas warna, dan intan hitam
b.sol cair adalah sol
dalam medium pendispersi cair
contohnya: cat, tinta,
tepung dalam air dan tanah liat
2.emulsI (fase
terdispersi cair)
emulsi padat adalah
emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju,
mentega, nasI
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. Buih (fase terdispersi
gas)
a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh:putih telur yang dikocok, busa sabun untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan mediumpendispersi sama-sama berupa gas, campurannya tergolong larutan.
a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh:putih telur yang dikocok, busa sabun untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan mediumpendispersi sama-sama berupa gas, campurannya tergolong larutan.
3. Zat-zat yang termasuk
koloid
secara umum zat-zat yang
termasuk koloid ada dua yaitu:
1.zat terdispersi yakni
zat yang terlarut dalam koloid
2.zat pendispersi yakni
zat pelarut dalam larutan koloid
4.Macam -macam koloid
yang berguna bagi tubuh mnusia
Sistem koloid banyak
digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan
untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat
stabil untuk produksi dalam skala besar.
Zat koloid yang
berberguna bagi tubuh manusia
1.emulsi padat adalah
emulsi dalam medium pendispersi padat
contohnya:
a. jelly
b. keju
c. mentega
d. nasi
2. Emulsi cair adalah
emulsi dalam medium pendispersi cair
contohnya:
a. susu
b. mayones
3. Buih cair adalah buih
dalam medium pendispersi cair
contonya: putih telur
yang di kocok
4.buih padat adalah buih
dalam medium pendispersi padat
contohnya: roti
5. sol cair adalah sol
dalam medium pendispersi cair
contohnya: tepung dalam
air
6. Koloid Liofil dan
Koloid Liofob
contohnya:
a. kanji
b. agar-agar
5. Zat pelarut koloid
a. zat pelarut koloid
biasanya menggunakan air misalnya pada pemb uatan larutan gula dan larutan
garam, zat terlarutnya berupa gula dan garam sedangkan pelarutnya berupa air
begitu juga dengan kalsium asetat zat pelarutnya menggumnakan air dan natrium
bikarbonat serta alumunium sulfat.
b. sadangkan dalam
pembuatan sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belerang harus terlebih
dahulu di larutkan dalam etanol sampaijenuh baru larutan belerang dalam etanol
tersebut di tambahkan sedikit demi sedikit kedalam air sambil di aduk sehingga
belerang akan menggumpal menjadi partikel koloid.
c. karet zat pelarutnya
menggunakan bensin.
d. Aerosol ciar
menggunakan pendispersi (pelarut) gas.
e.styrohoam menggunakan
pendispersi (pelarut) pilistirena.
kesimpulan
Koloid dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari – hari untuk proses apapun. Koloid juga saling
berhubungan antara larutan dan suspensi. Partikel koloid dapat menghamburkan
cahaya sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid. Dapat diamati dari
samping sifat partikel koloid ini disebut efek Tyndall. Koloid dibedakan menjadi
3 macam, yaitu sol, emulsi, dan buih.
Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan oleh karena luas permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar. Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang. Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya; sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat lemah.
Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul mengalami agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid. Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan lemak ke dalam air
Koloid dapat mengadsorpsi ion atau zat lainpada permukaannya, dan oleh karena luas permukaannya yang relatif besar, maka koloid mempunyai daya adsorpsi yang besar. Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada penambahan elektrolit. Penambahan elekrolit akan menetralkan muatan koloid, sehingga faktor yang menstabilkannya hilang. Koloid yang medium dispersinya berupa cairan dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil mempunyai interaksi yang kuat dengan mediumnya; sebaliknya, pada koloid liofob interaksinya tersebut tidak ada atau sangat lemah.
Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi atau kondensasi. Pada cara dispersi, bahan kasar dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam medium dispersinya. Pada cara kondensasi, koloid dibuat dari larutan di mana atom atau molekul mengalami agregasi (pengelompokan), sehingga menjadi partikel koloid. Sabun dan detergen bekerja sebagai bahan aktif permukaan yang fungsinya mengelmusikan lemak ke dalam air
ConversionConversion EmoticonEmoticon