Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEBIDANAN PADA HIPOGLIKEMI


HYPOGLIKEMIA PADA BAYI

 HIPOGLIKEMI

A.    Pengertian (Rosa M Sacharin, 1986)
Hypoglikemi adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml. Hypoglikemi merupakan keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin muda.
Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat memenuhi kebutuhan pada pemanasan.

B.     Etiologi (Arif Masjoer 2001)
Etiologi Hypoglikemi pada diabetes militus (DM)
1.      Hypoglikemi pada DM stadium dini
2.      Hypoglikemi dalam rangka pengobatan DM
a.       Penggunaan insulin
b.      Penggunaan sulfonilura
c.       Bayi yang lahir dari ibu pasien DM
3.      Hypoglikemi yang tidak berkaitan dengan DM
a.       Hiperinsulinisme alimeter pascagastrektomi
b.      Insulinoma
c.       Penyakit hati berat
d.      Tumor ekstrapankreatik.: fibrosarkoma, karsinoma ginjal
e.       Hipopituitarisme

C.    Faktor Predisposisi (Arif Masjoer, 2001)
Faktor predisposisi terjadi hipoglikemia pada pasien yang mendapat pengobatan insulin atau sulfonilurea:
1.      Faktor-faktor yang berkaitan dengan pasien
a.       Pengurangan / keterlambatan makan
b.      Kesalahan dosis obat
c.       Latihan jasmani yang berlebihan
d.      Perubahan tempat suntikan insulin
e.       Penurunan kebutuhan insulin
1)      Penyembuhan dari penyakit
2)      Nefropati diabetik
3)      Penyakit Addison
4)      Hipotirodisme
5)      Hipopituitarisme
f.       Hari-hari pertama persalinan
g.      Penyakit hati berat
h.      Gastroparesis diabetik
2.      Faktor-faktor yang berkaitan dengan dokter
a.       Pengendalian glukosa darah yang ketat
b.      Pemberian obat-obat yang mempunyai potensi hipogliklemik
c.       Penggantian jenis insulin 

D.    Patogenesis (Arif Masjoer, 2001)
Pada waktu makan cukup tersedia sumber energi yang diserap dari usus. Kelebihan energi disimpan sebagai makromolekul dan dinamakan fase anabotik. 60% dari glukosa yang di serap usus dengan pengaruh insulin akan di simpan di hati sebagai glikogen, sebagian dari sisanya akan disimpan di jaringan lemak dan otot sebagai glikogen juga. Sebagian lagi dari glukosa akan mengalami metabolisme anaerob maupun aerob untuk energi seluruh jaringan tubuh terutama otak sekitar 70% pemakaian glukosa berlangsung di otak tidak dapat menggunakan asam lemak bebas sebagai sumber energi.
Pencernaan dan penyerapan protein akan menimbulkan peningkatan asam amino di dalam darah yang dengan bantuan insulin akan disimpan di hati dan otak sebagai protein. Lemak diserap dari usus melalui saluran limfe dalam bentuk kilomikron yang kemudian akan dihidrolasi oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak. Asam lemak akan mengalami esterifikasi dengan gliserol membentuk trigliserida, yang akan disimpan di jaringan lemak. Proses tersebut berlangsung dengan bantuan insulin.
Pada waktu sesudah makan atau sesudah puasa 5-6 jam, kadar glukosa darah mulai turun keadaan ini menyebabkan sekresi insulin juga menurun, sedangkan hormon kontraregulator yaitu glukagon, epinefrin, kartisol, dan hormon pertumbuhan akan meningkat. Terjadilah keadaan kortison sebaliknya (katabolik) yaitu sintetis glikogen, protein dan trigliserida menurun sedangkan pemecahan zat-zat tersebut akan meningkat.
Pada keadaan penurunan glukosa darah yang mendadak: glukogen dan epinefrilah yang sangat berperan. Kedua hormon tersebut akan memacu glikogenolisis, glukoneogenisis, dan proteolisis di otot dan lipolisis di jaringan lemak. Dengan demikian tersedia bahan untuk glukoneogenesis yaitu asam amino terutama alanin, asam laktat, piruvat, sedangkan hormon, kontraregulator yang lain berpengaruh sinergistk glukogen dan adrenalin tetapi perannya sangat lambat. Secara singkat dapat dikatakan dalam keadaan puasa terjadi penurunan insulin dan kenaikan hormon kontraregulator. Keadaan tersebut akan menyebabkan penggunaan glukosa hanya di jaringan insulin yang sensitif dan dengan demikian glukosa yang jumlahnya terbatas hanya disediakan untuk jaringan otak.
Walaupun metabolik rantai pendek asam lemak bebas, yaitu asam asetoasetat dan asam β hidroksi butiran (benda keton) dapat digunakan oleh otak untuk memperoleh energi tetapi pembentukan benda-benda keton tersebut memerlulan waktu beberapa jam pada manusia. Karena itu ketogenesis bukan merupakan mekanisme protektif terhadap terjadinya hipoglikemia yang mendadak.
Selama homeostatis glukosa tersebut di atas berjalan, hipoglikemia tidak akan terjadi. Hipoglikemia terjadi jika hati tidak mampu memproduksi glukosa karena penurunan bahan pembentukan glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan hormonal.

E.     Manifestasi klinis (Arif Masjoer 2001)
Gejala-gejala hipoglikemia terjadi dari dua fase, yaitu:
1.      fase I gejala-gejala akibat aktifitas pusat autonom di hipotalomus sehingga hormon epinefrin dilepaskan. Gejala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien masih sadar sehingga dapat diambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjutan.
2.      fase II, gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi otak, karena itu dinamakan gejala neurologis.

Penelitian pada orang bukan diabetes menunjukkan adanya gangguan fungsi otak yang lebih awal dari fase I dan dinamakan gangguan fungsi otak subliminal. Di samping gejala peringatan dan neurologist, kadang-kadang hipoglikemia, menunjukan gejala yang tidak khas. Peringatan kadang-kadang gejala fase adrienergik tidak muncul dan pasien langsung jatuh pada fase gangguan fungsi otak. Terdapat dua jenis hilangnya kewaspadaan yaitu akut dan kronik.






ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. S
DENGAN HYPOGLIKEMI DI RUANG ANAK
RSU AHMAD YANI KOTA METRO

Pasien masuk pada tanggal 10 September 2008 pukul 10.00 WIB

I.              Pengumpulan Data Dasar

Tanggal 11 September 2008 pukul 08.00 WIB
1.      Biodata
Nama bayi          :  Bayi Ny. dewinta
Tanggal lahir      :  10 September 2008
Pukul                  :  13.00 WIB
Usia                    :  1 hari
Jenis kelamin      :  Perempuan
Anak ke-            :  1 (satu)
Alamat               :  Jl. Mawar melati 37 C2
Nama Ibu           :  Ny. Dewinta          Nama Ayah     : Tn. Jaya
Umur                  :  27 tahun                 Umur               : 35 tahun
Agama                :  Islam                      Agama            :        Islam
Suku                   :  Jawa                       Suku                : Sunda
Pendidikan         :  Diploma 3              Pendidikan      : S2
Pekerjaan            :  Wiraswasta            Pekerjaan        : PNS
Alamat               :  Jl. Mawar melati
                              37 C2                     
                          
Keluhan Utama
Keluarga mengatakan bayi baru lahir usia 1 hari dengan keluhan bayi sejak lahir hanya menangis pelan, ekstremitas kebiru-biruan dan bayi kurang aktif
2.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat kesehatan yang lalu
Orang tua mengatakan anak sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti ini (Hipoglikemi) tapi ibu dengan riwayat DM.
b.      Riwayat kesehatan saat ini
Klien datang ke rumah sakit umum Ahmad Yani melalui UGD pada tanggal 10 September 2008, klien datang di antar oleh keluarganya dengan keluhan bayi hypoglikemia.
3.      Pola Kebutuhan Dasar
a.       Nutrisi                    : Orangtua mengatakan bayinya tidak mau menyusui terpasang infus pada bayi
b.      Pola Eliminasi        : BAB         : bayi sejak lahir belum BAB
                                       BAK         : ± 5× sehari
c.      Kebersihan bayi     : 2× sehari, 24 jam setelah bayi lahir
4.      Psikologi orang tua
Orang tua / keluarga mengatakan dirinya cemas akan keadaan bayinya yang menderita hypoglikemia
5.      Keadaan bayi setelah lahir
a.       Pemeriksaan
1)      Keadaan umum : baik
2)      Tanda-tanda vital :
Suhu            : 35 ºC                         RR       : 70 ×/menit
Pols              : 170 ×/menit               BB       : 4,5 kg
3)      Reflek
1)       Reflek mengisap (secking)    :   (tidak ada) bayi tidak mau menghisap sesuatu yang menempel di mulut.
2)       Reflek kaki (staping)             :   (lemah) bayi tampak lemah menendangkan kakinya.
3)       Reflek menggenggam (graping)    : (ada) terhadap benda yang diikatkan pada jarinya.
4)       Reflek moro                          :   (ada) bayi tampak bisa memeluk bila dikejutkan.
4)      APGAR score
Menit 1                      Menit 2
Apperance (warna kulit)                  1                                  1
Pulse (nadi)                                      1                                  1
Grimace (reflek)                              1                                  1
Activity (tanus)                               1                                  1
Respiratory (pernafasan)                 1                                  2         
                                                         5                                  6
5)      Antopometri
Berat badan             : 4,5 kg                Lingkar dada           : 30 cm
Panjang badan         : 49 cm                            Lingkar lengan        :   8 cm
Lingkar kepala         : 34 cm

b.      Pemeriksaan Fisik
1.      Kepala
                UUB                       : cembung
                UUK                       : datar
                Mavlage                  : tidak ada
                Chepal hematoma   : tidak ada
                Bentuk kepala         : bundar
                Odema                    : tidak ada
                Luka                        : tidak ada
                Diameter                 : 3 cm
                Keadaan luka          : tidak ada
2.      Mata
a.       Bentuk mata             : bulat simetris ka/ki
b.      Strabismus                : tidak ada
c.       Pupil mata                 : normal
d.      Sklera                        : putih, ikterik
e.       Keadaan                   : bersih
f.       Bulu mata                 : normal
g.      Konjungtiva              : tidak pucat
3.      Hidung
a.       Bentuk                                : simetris, tidak ada polip
b.      Lubang hidung                   : normal
c.       Pernafasan cuping hidung  : tidak ada
d.      Keadaan                              : terdapat sedikit cairan / lendir



4.      Mulut
a.       Bentuk                      : simetris, tidak ada kelainan
b.      Palatum                     : tidak ada kelainan
c.       Gusi                          : baik
d.      Reflek hisap              : tidak ada
e.       Bibir                          : merah muda, tidak ada kelainan, simetris atas bawah
5.      Telinga
a.       Posisi                        : simetris
b.      Keadaan                   : bersih, tidak keluar cairan

6.      Leher
a.       Pembesaran tyroid               : tidak ada
b.      Pembesaran vena jugularis   : tidak ada
7.      Dada
a.       Posisi                       : simetris
b.      Mamae                     : tidak ada benjolan
c.       Suara nafas              : masih terdengar lendir
8.      Perut
b.      Bentuk                     : bulat, tidak ada nyeri tekan
c.       Punggung bokong   : tidak ada kelainan






9.      a.  Ekstremitas atas        : simetris tangan kanan dan kiri, pada punggung telapak tangan kanan terpasang infus.
Jari-jari tangan          : lengkap, ada 10 jari
Pergerakan                : lemah, tidak ada kelainan
Varises                      : tidak ada
Tonus sendi               : tidak ada
b.                                   Ekstremitas bawah           
Jari-jari kaki              : lengkap, ada 10 jari
Pergerakan                : lemah
Varises                      : tidak ada
Tonus sendi               : tidak ada
Keadaan                    : tidak ada kelainan
10.  Genetalia
Jenis kelamin           : perempuan                 Lubang uretra  : ada
Vagina                     : simetris                      Anus                : ada
11.  Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada virus / kuman yang dapat menyebabkan hypoglikemia
HB                   : 18,6 gr%
Eritrosit            : 4,5 juta/ul
Leukosit           : 9700 juta/ul
Trombosit        : 20500 /ul
GDS                : 46
Bilirubin
Total        : 8,42 mg/dl
Direk       : 2,9   mg/dl
Indirek    : 5,52 mg/dl

II.           Interprestasi Data Dasar

1.      Diagnosa
Bayi baru lahir usia 3 hari dengan hypoglikemia
DS
:
a.       Ibu mengatakan sejak lahir bayinya menangis lemah
b.      Ibu mengatakan 1 jam setelah lahir bayinya belum diberi ASI
DO
:
a.       Bayi lahir hanya menangis lemah
b.      Bayi kurang aktif dalam bergerak
c.       Bayi tidak mau menyusu
d.      Warna kulit bayi pucat atau kebiru-biruan
e.       Bayi nampak lemas dan lesu
2.      Masalah
a.       Gangguan pada kebutuhan nutrisi karena daya isap tidak ada dan sangat lemah
DS
:
Ibu mengatakan bayinya nampak kelihatan sangat lemah karena tidak minum ASI
DO
:
a.       Terdapat gangguan kebutuhan nutrisi
b.      Kurangnya kebutuhan oksigen
c.       Terdapat gangguan pola eliminasi
d.      Terdapat gangguan rasa nyaman karena bayi menggigil
e.       Terdapat gangguan aktifitas
b.      Gangguan pola istirahat
3.      Kebutuhan
a.       Pemenuhan kebutuhan nutrisi
b.      Perawatan tali pusat
c.       Dukungan psikologis dan komunikasi terampil agar bayi aktif untuk bergerak.

III.        Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial yang Berhubungan

1.      Potensial terjadi kekurangan glukosa darah
2.      Potensial terjadi infeksi pada tali pusat
3.      Potensial terjadi penurunan kesadaran

IV.        Kebutuhan yang Memerlukan Tindakan Segera atau Kolaborasi

Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam pemberian obat :
1.      IVFD (Intra Vena Fluid Drip)
2.      Ampisilin 2× 250 mg iv
3.      Pemberian oksigen

V.           Rencana Manajemen

1.      Observasi keadaan umum bayi dan tanda-tanda vital
a.       Pantau keadaan bayi apakah masih lemah
b.      Pantau tanda-tanda vital dengan hasil :
BB         : 4500 gr                      Pols     : 170 ×/menit
Suhu      : 35 ºC                         RR       :   70 ×/menit
2.      Pemberian nutrisi
a.       Pasang sonde dengan ukuran 8 F
b.      Libatkan keluarga pada saat kita melakukan tindakan pada bayi
c.       Ajarkan pada ibu untuk mengolesi madu atau sirup pada mukosa pipi bayi.
3.      Pantau nilai laboratorium
a.       Periksa jumlah HB
b.      Periksa jumlah eritrosit, leukosit dan trombosit
c.       Pantau jumlah GDS


4.      Cegah kehilangan panas
a.       Bungkus bayi dengan handuk yang kering dan hangat
b.      Jaga suhu lingkungan di sekitar bayi agar tetap hangat
c.       Hidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi
5.      Lakukan rangsangan taktil
a.       Usap-usap punggung bayi
b.      Sentil bagian kaki
6.      Lakukan penilaian bayi
a.       Perhatikan dan nilai pernapasan bayi
b.      Hitung frekuensi denyut jantung bayi
c.      Nilai warna kulit bayi, jika pucat kemerah-merahan observasi dan pantau
7.      Lakukan perawatan tali pusat
a.       Jepit tali pusat dengan 2 buah klem
b.      Potong tali pusat
c.       Bungkus tali pusat
d.      Ajarkan pada ibu untuk perawatan tali pusat
8.      Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI eksklusif
a.       Anjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif
b.      Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran.






VI.        Implementasi Langsung

1.      Melakukan monitor keadaan umum

2.      Melakukan monitor vital sign dengan hasil
RR : 70 ×/menit       pols      : 170 ×/menit
BB : 4500 gr            Temp   : 350C

3.      Menggunakan teknik septik dan antiseptik
a.       Menyiapkan perlengkapan untuk bayi
1)      Siapkan radian warmer untuk menghangatkan tubuh bayi
2)      Handuk, kain bedong, dan bantalan
b.      Memakai pelindung diri
1)      Memakai mitela
2)      Memakai masker
3)      Memakai borakscort
4)      Memakai kacamata
5)      Memakai handscone
6)      Memakai sepatu bot
c.       Mencuci tangan dengan 6 langkah
1)      Mengusap telapak tangan
2)      Mengusap sela-sela jari tangan
3)      Mengusap jempol tangan dengan memutar
4)      Mengusap punggung tangan
5)      Membersihkan kuku
6)      Membilas dengan air bersih mengalir




4.      Mempertahankan suhu tubuh bayi
a.       Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih di atas perut ibu bila tali pusat panjang. Mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk menghilangkan air ketuban dan mencegah kehilangan suhu tubuh dengan evaporasi.
b.      Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi dengan meletakkan bayi terlentang di bawah alat pemancar panas. Alat pemancar perlu disiapkan sebelumnya agar kasur tempat diletakkan bayi juga hangat.
c.       Libatkan keluarga pada saat kita melakukan tindakan pada bayi.
5.      Melakukan rangsangan taktil
a.       Mengusap-usap bayi pada bagian punggung ke arah atas
b.      Menyentil telapak kaki bayi dan memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan atau mempertahankan pernafasan
6.      Melakukan penilaian bayi
a.       Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi yaitu bayi dapat bernafas normal
b.      Menghitung frekuensi denyut jantung bayi bila > 100×/menit maka lanjutkan menilai warna kulit, bila terjadi sianosis perifer lakukan observasi dan pemantauan.
7.      Mela kukan perawatan tali pusat
a.       Menjepit tali pusat dengan 2 buah klem
b.      Memotong tali pusat dengan gunting tali pusat
c.       Membungkus tali pusat dengan kasa steril
d.      Mengajarkan pada ibu untuk merawat tali pusat dan melakukan perawatan tali pusat secara teratur
e.       Melakukan evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang.
8.      Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif
a.       Menjelaskan dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif karena merupakan makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, dan sosial. ASI mengandung nutrisi, hormon, untuk kekebalan faktor pertumbuhan.
b.      Anjurkan kepada ibu mengenai cara pemberian ASI minimal 3-4 jam sekali dengan porsi sedikit 30 cc tapi sering.
9.      Mengajarkan pada keluarga tentang cara perawatan bayi sehari-hari
a.       Perawatan mengganti pakaian bayi jika bayi terlihat tidak nyaman
b.      Memandikan bayi dengan mandi lap jika memungkinkan.
10.  Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
a.       IVFD (Intra Vena Fluid Drip) dekstrose 10% + aminofilin 2 cc sebanyak atau dengan kecepatan 10 tetes/menit
b.      Ampisilin 2×200 mg dengan iv
c.       Oksigen (O2)











VII.     Evaluasi

1.      Ibu mengerti tentang kondisi bayinya saat ini, bahwa bayinya dalam keadaan kurang sehat dan sangat lemah, bayi lahir tanggal 09 September 2008, pukul 13.00 WIB, bayi segera memerlukan penanganan, jenis kelamin perempuan.
BB : 4,5 kg;  PB : 49 cm; LK : 34 cm;  LD : 30 cm; LILA : 8 cm.
2.      Suhu tubuh bayi telah dipertahankan
a.       Bayi telah dibungkus dengan handuk kering dan bersih
b.      Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk
c.       Radian warmer telah melakukan pembebasan jalan nafas
3.      Pembebasan jalan nafas telah dilakukan
a.       Mata, hidung dan mulut telah dibersihkan
b.      Bayi telah diposisikan dengan benar
c.       Jalan nafas telah dibersihkan
4.      Rangsangan taktil telah dilakukan
Punggung telah diusap ke arah atas dan telapak kaki sudah disentil.
5.      Bayi hanya tidur dan kurang aktif
6.      Perawatan tali pusat telah dilakukan dengan kasa steril yang sebelumnya tali pusat dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kasa steril lalu dibungkus dengan kasa steril saja tanpa dibubuhi apa-pun.
7.      Ibu mengerti pentingnya ASI eksklusif
a.       Ibu mengerti dan bersedia untuk memberikan ASI eksklusif
b.      Ibu mengerti dan bersedia untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau
c.       Ibu mengerti dan akan melatih bayinya untuk belajar menghisap sesuatu yang menyentuh bibirnya.




CATATAN PERKEMBANGAN
1.      Tanggal 10 September 2008  pukul 08.00 WIB pada hari ke-2 dari kelahiran bayi
S    : a.       Ibu mengatakan anaknya sudah menangis pelan
        b. ibu mengatakan anaknya masih menyusu kurang

O   :  a.   Bayi tampak lemah
b.      Kadar glukosa rendah
c.       Badan mendadak pucat
d.      Tanda-tanda vital :
BB         : 4400 gr                      RR       : 70 x/ menit
Temp     : 350C                          Pols     : 170 x/ menit
e.       Eliminasi
BAB      : 1 x/ hari
BAK     : 5-6 x/ hari

A         :  Diagnosa belum teratasi
Bayi baru lahir umur 2 hari pemenuhan oksigen ke jaringan berhubungan dengan suplai oksigen sudah mulai terpenuhi
DS: keluarga mengatakan bayinya sudah mau minum ASI sedikit
DO: bayi sudah tampak aktif dan reflek hisap sudah mulai ada
Kebutuhan:
1.      Pertahankan suhu tubuh
2.      Pemenuhan kebutuhan cairan
3.      Pemenuhan kebutuhan nutrisi





P          :   1. Pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
Bungkus bayi dengan selimut yang kering dan hangat
Jaga suhu lingkungan di sekitar bayi agar tetap hangat
2.  Monitor keadaan umum bayi
a.       Monitor tanda-tanda vital bayi :
BB           : 4400 gr                      RR       : 70 x/menit
Temp       : 350C                          Pols     : 170 x/menit
b.      Penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
3.  Ajarkan ibu cara perawatan bayi sehari-hari
a.       Ajarkan ibu cara merawat tali pusat
b.      Ajarkan ibu cara merawat bayi
c.       Ajarkan ibu untuk menjaga personal hygiene bayi

2.      Tanggal 13 September 2008  pukul 08.00 WIB  pada hari ke-5 dari kelahiran bayi
S    :  Ibu mengatakan anaknya sudah mulai lebih aktif
                Ibu mengatakan anaknya sudah sering menyusu
O   :   Bayi tampak aktif dan kulit bayi sudah nampak kemerahan
          Tanda-tanda vital
          BB    : 4200 gr                     RR       : 65x/menit 
          Temp           : 35,50C                       Pols     : 160x/menit 
          Eliminasi : BAB 1x/hari
                 BAK 6 x/hari 
A   :   Diagnosa
          Bayi baru lahir normal umur 5 hari
          Pemenuhan oksigen yang berhubungan dengan suplai oksigen sudah terpenuhi
DS: keluarga mengatakan bayinya suadah sering minum ASI
DO: bayi sudah tampak lebih aktif dan reflek hisap sudah ada


P    :   1.   Pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
                Bungkus bayi dengan selimut yang kering dan hangat
                Jaga suhu lingkungan di sekitar bayi agar tetap hangat
2.   Monitor keadaan umum bayi :
a.       Monitor tanda-tanda vital bayi
BB             : 4200 gr                                  RR       : 65 x/menit
Temp         : 35,50C                                   Pols     : 160 x/menit
b.      Kebutuhan cairan dan  nutrisi sudah terpenuhi
3.    Ajarkan ibu cara perawatan bayi sehari-hari
a.       Anjurkan pada keluarga mengenai perawatan bayi sehari-hari
b.      Anjurkan pada ibu untuk selalu merawat tali pusat
c.       Anjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI

3.      Tanggal 16 September 2008 pukul 08.00 WIB  pada hari ke-8 dari kelahiran bayi
S    :   Ibu mengatakan merasa bahagia karena keadaan bayinya saat ini sudah sangat aktif dan membaik , keluarga berencana akan pulang hari ini pukul 12.00 WIB setelah dilakukan visit dokter
O   :   a. Keluarga tampak bahagia
b. Keluarga dan bayi pulang pada tanggal 16 September 2008
pukul 12.00 WIB
A   :   Masalah sudah teratasi
P    :   1. Mengajarkan dan menganjurkan pada keluarga mengenai perawatan bayi sehari-hari
2. Menganjurkan pada ibu agar tetap memberikan ASI
3. Anjurkan pentingnya immunisasi pada bayi untuk mencegah penyakit infeksi
4. Anjurkan pada ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu secara rutin untuk memantau tumbuh kembang anak

DAFTAR PUSTAKA

M Sacharin, Rosa. 1986. Prinsip Keperawatan Pediatrik., Jakarta: EGC.

Masjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapus.

Saifudin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 





Previous
Next Post »

Translate