ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY
“Y” G2P00010 USIA KEHAMILAN 39 – 40 MINGGU
DENGAN
PERSALINAN FISIOLOGIS
DI KAMAR
BERSALIN RSUD DR. MOHAMAD SALEH PROBOLINGGO
DISUSUN OLEH
DIANA
NI’MATUL JANNAH
NIM. P.27824307047
DEPARTEMEN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN DEPKES SURABAYA
JURUSAN
KEBIDANAN
PROGRAM STUDI
KEBIDANAN BANGKALAN
2009
BAB
II
LANDASAN
TEORI
PERSALINAN
NORMAL
1.
PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin
atau uri ) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir /
dengan jalan lahir.
(Prof.
Dr. Rustam Mochtar .1998, hal 91)
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu .
(
Obstetri Fisiologi, hal : 221)
2.
JENIS – JENIS PERSALINAN
a.
Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu dan melaui jalan
lahir
b.
Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstaksi
dengan forcep atau dilakukan operasi seksio cesarea.
c.
Persalinan Anjuran
Kadang – kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban , pemberian pitocin atau prostaglandin.
3.
SEBAB – SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN
1. TEORI
KETEGANGAN
Ø Otot rahim mempunyai kemampuan menegang dalam batas tertentu
Ø Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai.
2.TEORI
PENURUNAN PROGESTERON
Ø Proses penurunan plasenta terjadi mulai kehamilan 28 minggu dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat , pembulu darah mengalami penyempitan dan
buntu
Ø Progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitive
terhadap oksitosin
Ø
Akibat otot rahim mulai
berkontraksi tercapai tingkat penurunan progesterone tertentu.
3.TEORI
OKSITOSIN
Ø Menurunnya konsentrasi
progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan
aktifitas sehjngga persalinan dapat dimulai.
4.
TEORI PROSTAGLANDIN
Ø Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu
yang dikeluarkan oleh desidua
Ø Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan
Ø Prostaglandin di anggap dapat memicu persalinan
4.FAKTOR-FAKTOR
DALAM PERSALINAN
a.
POWER
Kekuatan yang mendorong janin keluar
§ His (kontraksi uterus )
§ Kontraksi diakfrakma pelvis atau kekuatan mengejan
§ Ketegangan dan kontraksi ligamentum retumdum
b.
PASSAGER
§ Janin dalam plasenta
c. PASSAGE
§ Janin lahir lunak dan jalan lahir tulang
5.
TANDA-TANDA PERMULAAN PERSALINAN
a. Beberapa minggu sebelum wanita melahirkan terdapat tanda-tanda
§ Lighetening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki
PAP terutama pada primigravida,pada multi gravida tidak begitu kentara
§ Perut klihatan lebih membesar atau melebar,fundus turun
§ Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kencing tertekan
oleh bagian bawah janin
§ Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah
dari uterus,kadang-kadang disebut fase lobus pains
§ Servik menjadi lunak atau lembek ,mulai mendatar dan sekresesinya
bertambah bias bercampur darah (bloody show )
b.Tanda-tanda
inpartu
§
Rasa sakit oleh adanya his yang
dating lebih kuat,sering dan teratur
§
Keluar lendir bercampur darah
(show ) yang lebih banyak ,karena robekan-robekan kecil pada serviks
§
Kadang-kadang ketuban pecah
dengan sendirinya
§
Pada pemeriksaan dalam dijumpai
perubahan serviks
1)
Pelunakan serviks
2)
Pendataran serviks
3)
Pembukaan serviks
Proses persalinan terdiri dari 4 kala
yaitu :
KALA 1 :Waktu untuk pembukaan serviks,sanpai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm
KALA II :Kala pengeluaran janin,dengan kekutan his
ditambah kekuatan
mengejan,mendorong janin keluar
hingga lahir
KALA III :Waktu untuk pelepasan dan
pengeluaran uri
KALA IV :Mulai dari lahirnya uri
selama 1-2 jam
6.
KALA PERSALINAN
KALA I
Kala pembukaan di bagi menjadi 2 fase
yaitu :
1)
Fase Laten
Dimana pembukaan servix berlansung lambat sampai pembukaan 3 cm
berlansung sampai 7-8 jam
2)
Fase Aktif
Berlansung selama 6 jam dan di bagi atas 3 Fase
a.
Periode akselerasi
berlansung 2 jam penbukaan menjadi 4 cm
b.
Periode dilatasi maksimal
menjadi pembukaan 9 cm
c.
Periode decelerasi
berlansung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan 10 cm/lengkap
(
Rustam Mochtar , 1999 : 94 )
Pemantauan kala I
§ Kemajuan persalinan
His / kontraksi
-
Frekuensi
-
Lamanya
-
Kekuatan
-
Kontrol ½ jam sekali pada fase
aktif
Pemeriksaan vagina
-
Pembukaan servix
-
Penipisan servix
-
Penurunan bagian terendah
-
Moulase
-
Kontrol setiap 4 jam
§ Keadaan ibu
o
Tanda – tanda vital
o
Status kandung kemih
o
Pemberian makanan / minuman
o
Perubahan perilaku
Dehidrasi
/ lemah
Kebutuhan
akan dukungan
·
Keadaan janin
Periksa
DJJ setiap ½ jam pada fase aktif
Jika
selaput ketuban pecah periksa :
-
Warna cairan ( adanya mekonium
)
-
Kepekatan
-
Jumlah cairan
KALA II
Pada kala pengeluaran janin , his terkoordinir , kuat, cepat , dan
lebih lama kira- kira 2- 3 menit. Kepala telah turun masuk ruang panggul
sehingga terjadi tekanan – tekanan pada otot- otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengejan karena tekanan pada rectum. Ibu merasa
mau BAB dengan tanda anus terbuka . Pada waktu his , kepala janin mulai
kelihatan , vulva membuka dan perineum meregang . Dengan his yang terpimpin
maka lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin . Kala II pada primi 1 ½
jam – 2 jam . Pada multi ½- 1 jam .
KALA III
-
Mulai lahirnya bayi sampai
lahirnya plasenta
-
Tanda – tanda kala III
o
Setelah bayi lahir kontrksi
rahim istirahat sejenak
o
Uterus teraba keras dan fundus
uteri setinggi pusat
o
Beberapa saat kemungkinan
timbul his dalam waktu 6-15 menit , seluruh plasenta lepas terdorong ke vagina
dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan
-
Kala III terdiri dari 2 fase
1.
Fase pelepasan uri , ada 2
macam :
a.
Schultzel
Lepasnya seperti menutup paying, cara ini biasanya tidak ada
perdarahan sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
b.
Duncan
Lepasnya uri mulai
dari pinggir , darah akan mengalir ke luar antara selaput ketuban .
2.
Fase Pengeluaran uri
Uri yang sudah lepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke bawah .
Hal ini dibantu pula oleh tekanan abdominal / mengejan
Prasat – prasat untuk
mengetahui lepasnya uri
o
Kutsner
Meletakkan tangan disertai tekanan pada sympisis . Tali pusat
ditegakkan , bila tali pusat masuk berarti belum lepas . Bila diam atau maju
berarti sudah lepas
o
Klein
Sewaktu
ada his, rahim kita dorong sedikit. Bila tali pusat kembali berarti belum lepas
. Jika diam atau bertambah maju berarti lepas
o
Stresman
Tegangkan
tali pusat dan letakkan pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti belum
lepas
o
Prasat Manuaba
Tangan
kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim. Sedang tangan kanan memegang dan
mengencangkan tali pusat kemudian menarik secara berlawanan . Plasenta belum
lepas , bila terasa berat dan tali pusat tidak memanjang dan sudah lepas . Bila
tarikan terasa ringan dan tali pusat memanjang .
KALA IV
Yaitu masa pengawasan selama I jam setelah bayi baru lahir dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post
partum
o
Tujuan asuhan persalinan kala
IV
-
Kontraksi Rahim
-
Perdarahan
-
Kandung kencing
-
Luka- luka
-
Uri dan selaput ketuban harus
lengkap
-
Keadan umum ibu : Tensi, nadi,
pernapasan , dan rasa sakit
-
Bayi dalam keadaan baik
o
Ruptur perineum
Dibagi
menjadi 3 tingkat :
a.
Tingkat 1
Robeknya hanya mengenai kulit dan mukosa sekitar 1- 1 ½ cm
b.
Tingkat 2
Robeknya pada mukosa vagina , kulit perineum dan otot perineum
c.
Tingkat 3
Robekan pada kulit, mukosa, otot perineum ani, serta otot spingter
ani
d.
Tingkat 4
Robekan pada kulit, mukosa , otot perineum ani , otot spingter ani
meluas hingga mukosa rectum
o
Yang dapat menyebabkan Laserasi
/ rupture perineum
-
Partus Precipatus
-
Kepala janin besar dan janin
besar
-
Presentasi defleksi ( dahi /
muka )
-
Pada primigravida atau
primipara
-
Pada letak sungsang
-
Pimpinan persalinan yang salah
-
Pada obstetric operatif
pervaginam
o
Lamanya Persalinan pada primi
dan multigravida
Primi Multi
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½
jam
Kala III ½ jam ¼ jam
Lama persalinan 14
½ jam 7 ¾ jam
7.
MEKANISME PERSALINAN
1.Turunnya
kepala
Turunnya kepala disebabkan
karena 4 hal , antara lain :
-
Tekanan cairan ketuban
-
Tekanan langsung oleh fundus
pada bokong
-
Kontraksi diafragma dan otot
perut ( Kala II )
-
Meluruskan badan janin akibat kontraksi
uterus
a.
Synclitismus
Sutura sagitalis terdapat di tengah – tengah jalan lahir tepat
antara sympisis dan promotorium
b.
Anclytismus
Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekat sympisis / agak ke
belakang mendekati promotorium
-
Anclytismus Posterior
Sutura sagitalis mendekati sympisis, AS Parietal belakang lebih
rendah dari AS Parietal depan
-
Anclytismus Anterior
Sutura sagitalius mendekati promotorium
2.Fleksi
Dengan majunya kepala ,maka kepala mendapat tekanan dari cervix ,
dinding panggul atau dasar panggul sehingga fleksi ( dagu lebih mendekati dada)
Keuntungannya adalah bahwa ukuran kepala lebih kecil melalui jalan
lahir. Diameter sub – Occipito ( 9,5 cm) menggantikan diameter sub – Occipito
Frontalis
3.Putaran
Paksi Dalam
-
Bagian terendah memutar ke
depan ke bawah sympisis
-
Usaha untuk menyesuaikan posisi
kepala dengan bentuk jalan lahir (
bidang tengah dan PBP )
4.Kepala
Keluar Pintu
Tidak masuk kembali
5.Flexi
Maksimal
Ubun – ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun – ubun besar
Setelah sub – occiput terbuka pada pinggir bawah sympisis sebagai
hypomoglion , sehingga lahir lewat perineum. Acciput muka dan dagu
6.Putaran
Paksi Luar
- Setelah kepala lahir, kepala
memutar kembali kea rah punggung anak.
- Ukuran bahu menempatkan pada
ukuran muka belakang PBP
Untuk menghilangkan torsi leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam . Gerakan ini disebut putaran Restitusi.
7.Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah sympisis dan
menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang . Kemudian bahu depan
menyusui dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan
lahir
8.
PERSIAPAN PENOLONG PERSALINAN
- Asuhan Sayang Ibu
- Anjurkan agar ibu selalu didampingi
oleh keluarganya selama proses persalinan dan kelahiran bayinya. Dukungan dari
suami , orang tua, dan kerabat yang disukai ibu sangat diperlukan dalam
menjalani proses persalinan .
- Anjurkan keluarga ikut terlibat
dalam asuhan , diantaranya membantu ibu untuk mengganti posisi , melakukan
rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman , teman bicara ,dan
memberikan dukungan dan semangat selama persalinan dan melahirkan bayinya.
- Penolong persalinan dapat
memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota keluarganya dengan
menjelaskan tahapan dan kemajuan proses persalinan atau kelahiran bayi kepada
mereka .
- Tentramkan hati ibu dalam
menghadapi dan menjalani kala II persalinan.Lakukan bimbingan dan tawarkan
bantuan jika diperlukan .
- Bantu ibu untuk memilih posisi
yang nyaman saat meneran .
- Setelah pembukaan lengkap ,
anjurkan ibu hanya meneran apabila ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran
. Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi
- Anjurkan ibu untuk minum selama
kala II persalinan.
ASKEB TEORI
PERSALINAN
NORMAL
I.
PENGKAJIAN
1.
Biodata
Nama
Ditanyakan
nama dengan tujuan agar dapat mengenal, memanggil klien dan tidak keliru dengan
klien-klien yang lain.
(Ibrahim S. Christina hal : 84)
Umur
Menentukan
resiko kehamilan bila usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
(Depkes RI 1993 hal : 30)
Umur
menentukan prognosa kehamilan, kalau umur terlalu muda/lanjut usia maka persalinan lebih banyak resikonya.
(Sulaiman S.W. hal : 154)
Agama
Untuk
mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien dengan
diketahuinya agama pasien akan memudahkan bidan melakukan pendekatan didalam
melakukan asuhan kebidanan.
(Manajemen Kebidanan hal : 14)
Pendidikan
Ditanyakan
untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar
nasehat kita nanti itu sesuai.
(Ibrahim S. Christina hal : 84)
Pekerjaan
Untuk
mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti
sesuai.
(Ibrahim S. Christina hal : 84)
Alamat
Untuk
mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya
sama, dilakukan juga untuk melakukan kunjungan pada pasien.
(Ibrahim
S. Christina hal : 84)
A. Data Subyektif
2.
Keluhan Utama
Pada ibu yang mau menjelang persalinan terdapat keluhan sebagai
berikut :
·
Keluarnya lendir bercampur
darah dari jalan lahir (bloody show)
·
Timbulnya his persalinan (his
pembukaan) dengan sifat-sifat sebagai berikut :
–
Nyeri
melingkar dari punggung menjalar ke perut depan.
–
Makin lama makin pendek
–
Mempunyai pengaruh pada
pendataran dan atau pembukaan serviks.
3.
Riwayat Penyakit
–
Riwayat Penyakit Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis (jantung, hypertensi,
TBC) penyakit menular (HIV / AIDS, hepatitis, TBC) penyakit menurun (asma, DM,
hypertensi).
–
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis (jantung, hypertensi, TBC)
penyakit menular (HIV / AIDS, hepatitis, TBC) penyakit menurun (asma, DM,
hypertensi).
4.
Riwayat Obstetri
–
Riwayat Menstruasi
Biasanya ditanyakan tentang :
Anamnesa haid memberikan kesan kepada kita tentang
faal alat kandungan.haid teratur dan siklus dipergunakan unutk memperhitungkan
tanggal persalinan.
(Bag
obstetri & ginekologi FK UNPAD,1983:54)
Menarche adalah terjadinya haid yang pertama
kali.menarche pada pubertas yaitu sekitar 12-16 tahun.
(Muchtar
rustam 1998)
Siklus haid pada setiap wanita tidak sama.siklus
haid yang normal atau dianggap sebagai siklus adalah 28 hari,tetapi siklus ini
bisa maju dua atau tiga hair atau mundur sampai tiga hari.
(PUSDINNAKES,1993:18)
HPHT :Hari pertama haid terakhir
Bila hari pertama haid diketahui,maka dapat
diperhitungkan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinannya.
–
Riwayat Kehamilan, Persalinan
dan Nifas yang lalu
No
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
|
||||||||||
Suami
|
Kehamilan
|
Umur Kehamilan
|
Jenis
|
Penolong
|
Tempat
|
JK
|
AS
|
BB/TB
|
Penyulit
|
Masalah
|
Hak
|
Ket
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
–
Riwayat Kehamilan Sekarang
GPAPIAH:gravida,para,aterm,premature,imature,abortus,hidup.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika
segala sesuatu noraml sampai kehamilan28 minggu.sesudah itu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
(DepKes
RI PUSDINNAKES,1995:17)
Kunjungan ANC = Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling
sedikit 4x selama kehamilan yaitu:
· Satu kali pada triwulan pertama
· Satu kali pada triwulan kedua
· Dua kali pada triwula ketiga
Pelayanan/asuhan standart
minimal termasuk 7T
· Timbang berat badan
· Tinggi fundus uteri
· Tekanan darah
· TT lengkap
· Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
· Test terhadap penyakit menular seksual
· Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pemberian vitamin zat besi dimulai denagn
memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang,tiap
tablet mengandung zat besi 60 mg dan asam folat 500 mg,minimal masing-masing 90
tablet.tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh/kopi karena akan
mengganggu penyerapannya.
(winjosastro,Hanifa
2002;90-91)
Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya 2 kali
dengan interval 4 minggu kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin,maka TT cukup diberikan 1x saja
(TT boster).Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun duberikan
pada kehamilan muda.
(Winjosastro,Hanifa
2002:91)
–
Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui kemugkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan.bila perlu ditanyakan kawin atau
tidak,lamanya kawin,berapa lama kawin.
(DepKes
RI PUSDINNAKES 1995 :14)
Ditanyakan pada ibu berapa lama dan berapa lama
kawin.ini untuk menentukan bagaimana alat kelamin dalam ibu.
(Ibrahim
Christina,1993:85)
5.
Riwayat KB
Perlu ditanyakan kepada ibu yang mengikuti atau
pernah mengikuti KB sebagai berikut :
Jenis
kontrasepsi yang digunakan meliputi:
·
Suntikan KB
·
Norplant
·
Kontap
·
Pil KB
·
AKDR
·
Metode
sederhana
Efek samping
Alasan
pemberhentian (bila tidak memakai lagi)
Lama
menggunakan kontrasepsi
(DepKes
RI PUSDINNAKES 1995:17)
6.
Riwayat Psikososial,
Spiritual dan Kultural
–
Respon ibu dan keluarga
terhadap kehamilan.
–
Dukungan keluarga terhadap
kehamilan.
–
Pengambil keputusan dalam
keluarga.
–
Menentukan rencana persalinan.
–
Keyakinan
ibu / ibadah ibu selama hamil.
–
Kebiasaan
/ budaya dalam keluarga maupun lingkungan. Mis : pantangan yang harus
dihindari.
7.
Pola Aktivitas
Sehari-hari
Nutrisi
Hal ini penting untuk pengawasan ibu bersalin. Nutrisi ibu sebelum
dan selama berada di rumah sakit perlu dikaji untuk
mengetahui kesiapan tenaga ibu dalam menghadapi persalinan. Berikan cukup minum
untuk mengatasi dehidrasi.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal hal
N-8)
Eliminasi
Sarankan
ibu untuk berkemih sesering mungkin
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal hal
N-8)
Aktivitas
Dikaji untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu
selama hamil yang sangat berpengaruh pada kondisi ibu saat persalinan nanti.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal hal
N-8)
Personal
Hygiene
Personal hygiene selama persalinan sangat penting, baju hendaknya
yang longgar dan yang mudah dipakai. Saat akan bersalin ibu banyak mengeluarkan
keringat sehingga sarankan ibu untuk mandi sebelumnya.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal hal
N-8)
Istirahat
Untuk mengetahui berapa lama ibu beristirahat sehubungan dengan
kekuatan ibu untuk mengejan.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal hal
N-8)
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
a.
Keadan umum
:Baik
b. Kesadaran :composmentis
Untuk mengetahui bagaimana keadaan umum ibu,bila
keadaan dalam keadaan baik agar dipertahankan jangan sampai daya tahan yubuhnay
turu sehingga dapat mempengaruhi kehamilan.
(Ibrahim
christhina,1993:90)
Pada sat ini diperhatikan pula bagaiman sikap
tibuh,keadan punngung dan cara berjalan.apakah membungkuk,terdapat
lordosis.kiposis atau berjalan pincang dan sebagainya.
(PUSDIKNAKES
,1993:69)
b.Tanda-tanda vital
1.tekanan darah
tekanan darah normal dalah antara 90/60 mmhg
hingga 140/90 mmhg dan tidak banyak
mengkat selama kehaimilan
tekanan darah tinggi bila terjadi saklah satu hal
berikut:
·
sistole lebih
dari 140 mmhg tau naik 30 mmhg atau lebih selama kehamilan.
·
Diastole
lebih dari 90 mmhg atau naik 15 mmhg atau lebih selama kehamilan.
2.nadi
nadi yang normal adalah sekitar adala 80x
menit.bila nadi lebih dari 120x/mnt maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
(DepKes
RI 1994 :76)
3.pernafasan
pernafasan normal adalah 16-24 x/mnt bila
pernafasannya lebuh dari normal menandakan adanya kelainan.
(DepKes
RI 1994 :11)
4. suhu
pertanda sehat suhu tubuh 37 c atau 98.6 F
pertanda buruk suhu tubuh diatas 37,2 c atau 99 F
menandakan demam tubuh ibu merasa panas.
c. Antropometri
1.tinggi badan
Ibu hamil dengan tunngi badan kurang dari rata
–rata ( diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan adanya penangggulangan
sempit
(DepKes
RI ,1994:10)
2.berat badan
selama hamilan trimester II dan III pertambahan
berat badan +.pertambahan lebih dari 0,5 kg/mg pada trimester III harus
diwaspadai kemungkinan mengalami preeklamsia hingga akhir kehamilan pertambahan
BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
(PUDDIKNAKES
,1993:67)
3.LILA
LILA kurang dari23,5 cm m erupakan indikator kuat
bagi status ibu yang kurang/buruk gizi sehingga ia berisiko untuk melahirkan
BBLR dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan petugas dapat
memotivasi inu agar lebih memperhatikan kesehatannya serta jumlah dan kualitas
makanannya.
2.
Pemeriksaan Khusus
a.
Inspoksi
Rambut
: Bersih
atau tidak, rontok atau tidak.
Muka : Pucat atau tidak, oedem atau tidak, adakah
eloasma gravidarum.
Mata : Konjungtiva anemis atau tidak, sklena ikterus
atau tidak.
Mulut : Sianosis atau tidak, adakah stomatitis.
Gigi : Caries atai tidak, gusi epulis atau tidak.
Leher : Apakah terlihat pembesaran limfe dan thyroid.
Mammae : Adakah hyperpigmentasi pada aneola mammae,
apakah putting susu menonjol, bersih atau tidak.
Abdomen : Perut membesar kedepan atau kesamping, adakah
gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah luka bekas operasi atau tidak, adakah
linea dan strie gravidarum.
Genetalia : Oedem atau tidak, varices atau tidak, bersih
atau tidak, adakah pengeluaran pervaginam.
Ekstrimitas atas : Oedem atau tidak, varices atau tidak.
Ekstrimitas bawah : Oedem atau tidak, varices atau tidak.
b.
Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, thyroid dan bendungan vena
jugularis.
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal.
Abdoment :
Leopoid I : Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian
apa yang terdapat dalamn tundus uteri. Pada kehamilan 39-40 minggu TFU ½ pusat.
Leopoid II : Untuk menentukan dimana letak punggung anak dan
dimana letak bagian-bagian kecil janin (punggung kanan atau punggung kiri).
Leopoid III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian
bawah dan apakah bagian bawah ini sudah atau belum masuk PAP (letak kepala atau
letak bokong).
Leopoid IV : Untuk menentukan seberapa jauh bagian terbawah
janin yang sudah masuk PAP.
c.
Auskultasi
Untuk mengetahui denyut jantung janin (normalnya DJJ adalah 120 –
160 kali / menit)
d.
Perkusi
Reflek patalle positif atau negatif
Normal (positif) jika tungkai bawah bergerak sedikit ketika diketuk
yang bisa dijadikan indikasi kekurangan B1.
3.
Pemeriksaan Penunjang
a.
Pemeriksaan
Laboratorium
HB :
Untuk mengetahui anemi atau tidak.
Urine :
–
Reduksi : Untuk mengetahui kadar gula dalam urine.
–
Albumin : Untuk mengetahui kadar protein dalam urine.
b.
Pemeriksaan
Obstetri
–
Ukuran panggul dalam
–
Ukuran panggul luar
·
Distansia spinarum : Ind
23 Er 26
·
Distansia cristarum : Ind
26 Er 29
·
Conjugata eksterna : Ind
18 Er 20
·
Lingkar panggul : Ind 80 Er 90
–
Ultra Sonografi (USG)
c.
Skor Pudji
Rochjati
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko rendah, resiko tinggi
atau resiko sangat tinggi.
d.
Pemeriksaan Dalam
Sebaiknya dilakukan setiap 4 jam kala I pada persalinan dan setelah
selaput ketuban pecah
–
Keadaan vulva
–
Pembukaan servik
Pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang
dengan diameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapat dilalui anak
kira-kira 10 cm diameternya.
Jika pembukaan telah mencapai 10 cm maka dikatakan pembukaan lengkap
–
Efficemet
Pemendekan dari canalis servikalis yang semula berupa sebuah saluran
yang panjangnya 1-2 cm menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis
–
Ketuban
Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak
kehamilan mengalami perubahan-perubahan sedemikian rupa sehingga dapat dilalui
anak. Setelah ketuban pecah, segala perubahan terutama pada dasar panggul
ditimbulkan oleh bagian depoan anak.
–
Presentasi
Bagian terbawah janin yang memasuki PAP (kepala/bokong atau
punggung)
–
Denominator
Bagian kecil dari bagian terbawah janin yang telah memasuki PAP
Kepala : UUK kadep/kidep
Bokong : sacrum
–
Hodge
I : sama dengan PAP
II : sejajar dengan H I
melalui pinggir bawah simpisis
III : sejajar dengan H I
melalui spina ischiadica
IV : sejajar dengan H I
melalui ujung os cogcygis
(Obstetri Fisiologi Unpad hal 231-232)
KALA I
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Ds
: Hamil
……… bulan dengan keluhan
Sering kencing
Sakit perut menjalar sampai pinggang saat kontraksi
Mengeluarkan darah dan lendir dari vagina
Mengeluarkan cairan jernih
Hari pertama haid terakhir tanggal …………
Do
: Perut
membesar sesuai usia kehamilan
Fundus uteri menurun dan kepala sudah masuk PAP
Pada vulva tampak lendir dan darah
Perut tampak tegang saat his datang
His adekuat DJJ 120 – 160 kali / menit. Gerakan
janin (+)
Pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan
persalinan seperti serviks menjadi lembek dan mendatar, pembukaan ada, sekresi
bertambah (bloody slym)
Dx
: Ibu
hamil G ……… P ……… usia kehamilan ………
minggu, hidup / mati, tunggal / kembar, intrauterin / ekstrauterin, dengan
persalinan nornal Kala I
Masalah : Nyeri karena proses persalinan.
Kebutuhan : Konseling pada ibu tentang nyeri persalinan dan
cara mengatasi nyeri.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Partus Lama
Perpanjangan Kala I
Inersia Uteri
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
–
V. INTERVENSI
1.
Jelaskan
keadaan ibu dan hasil pemeriksaan.
2.
Motivasi
ibu untuk nafas panjang saat his datang atau ada perasaan ada mengejan.
3.
Bantu ibu makan dan minum saat
tak ada his.
4.
Anjurkan
ibu untuk miring ke kiri.
5.
Beri
keleluasaan pada ibu untuk memilih posisi yang senyaman mungkin.
6.
Ajari ibu tehnik mengejan.
7.
Hadirka orang yang dianggap
penting oleh ibu seperti suami atau keluarga.
8.
Jaga privacy ibu dan
pertahankan kandung kemih tetap kosong.
9.
Anjurkan
ibu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan berdo’a.
10. Observasi TTV dan CHPB serta persiapan alat.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien.
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi yang
dilakukan.
KALA II
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Ds
: Adanya
keinginan untuk meneran dan tidak bisa ditahan
Adanya tekanan yang semakin meningkat pada rektum
dan atau vagina
Do
: Adanya
tekanan pada anus
Perineum menonjol
His teratur atau tidak, his lemah atau adekuat
DJJ terdengar atau tidak, berapa frekuensinya
Pemeriksaan dalam (VT)
Æ lengkap, ett 100%, presentasi kepala,
denominator, UUK ki/ka dep, tidak teraba bagian kecil anak, hodgo III, bloody
show (+)
Dx
: Persalinan
normal Kala II
Masalah : Kecemasan, takut dan rasa nyeri.
Kebutuhan : Memberikan dukungan baik fisik maupun mental
untuk mengurangi kecemasan, ketakutan dan nyeri pada perineum.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Partus Lama
Partus Kasep
Distosia
Ruptus Uteri
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
–
V. INTERVENSI
1.
Lihat
tanda dan gejala kala dua.
2.
Persiapkan pertolongan
persalinan.
3.
Pastikan
pembukaan lengkap dan keadaan janin baik.
4.
Persiapan
ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran.
5.
Persiapan pertolongan kelahiran
bayi.
6.
Tolong
kelahiran bayi lahirnya kepala.
7.
Tolong lahirnya bahu.
8.
Tolong
lahirnya badan dan tungkai.
9.
Penanganan bayi baru lahir.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi.
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi dan tindakan
yang dilakukan.
KALA III
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Ds
: Perasaan
senang dan bahagia karena bayinya lahir dengan selamat
Perut terasa mules
Do
: Bayi
lahir normal jam WIB, BB/TB
: gram / cm, jenis kelamin , apgar skor
Tampak tali pusat didepan vulva
Adanya pengeluaran darah pervagina
Palpasi uterus untuk memastikan janin tunggal
TFU 1-2 jari diatas pusat
Dx
: Persalinan
Kala III
Masalah : –
Kebutuhan : –
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
HPP
Retensio Placenta
Atonia Uteri / Sisa Placenta
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
–
V. INTERVENSI
1.
Adakah janin kedua.
2.
Beritahu ibu akan disuntik.
3.
Suntikkan oksitosin.
4.
Pindahkan klem.
5.
Lakukan
penegangan tali pusat terkendali.
6.
Lahirkan plasenta.
7.
Masase
tundus dan periksa kelengkapan plasenta.
8.
Periksa adakah lasenasi.
9.
Masase kembali.
10. Periksa adanya perdarahan.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi dan kondisi
klien.
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi / tindakan yang telah dilakukan.
KALA IV
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Ds
: Perut
ibu masih terasa mules
Ibu merasa lelah
Do
: Plasenta
sudah lahir
TFU
Kontraksi
Kandung kemih
Keadaan perineum
Keadaan bayi
Keadaan umum ibu
Dx
: Persalinan
Kala IV
Masalah : –
Kebutuhan : –
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Bagi ibu : HPP
Bagi bayi : Hipotermi
Perdarahan tali
pusat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
–
V. INTERVENSI
1.
Periksa tundus.
2.
Ajari masase pada ibu.
3.
Lakukan perawatan tali pusat.
4.
Libatkan
keluarga untuk pemenuhan nutrisi dan hidrasi.
5.
Berikan
bayi pada ibu untuk disusukan.
6.
Bersihkan ibu untuk kenyamanan.
7.
Lakukan
observasi TTV, perdarahan dan kontraksi.
8.
Rendam
alat dalam larutan klorin 0,5%.
9.
Lakukan
pengisian pada partograf / pendokumentasian.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi dan kondisi
klien.
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi / tindakan yang telah dilakukan.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY
“Y” G2P00010 USIA KEHAMILAN 39 – 40 MINGGU
DENGAN
PERSALINAN FISIOLOGIS
DI KAMAR
BERSALIN RSUD DR. MOHAMAD SALEH PROBOLINGGO
1. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Mei 2009
Jam : 09.10 WIB
A.
DATA SUBJEKTIF
1.
Biodata
Nama ibu : Ny “Y” Nama Suami : Tn
“A”
Umur : 22 Tahun Umur :
32 Tahun
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :
SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Pegawai pabrik
Alamat : Jl
Serma ARahman Alamat : Jl Serma A Rahman
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan datang ke RS dengan keluhan:
- Mules sejak tanggal 13 Mei 2009 mulai jam 16.00 WIB
- Mengeluarkan darah jam 16.00 WIB
- Ibu mengatakan sakit pada saat kontraksi
3.
Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus / lama : 28 hari/5 hari
- Dysmenorche : tidak
- Flour Albus : tidak
- HPHT : 08-08-2008
- HPL : 15-05-2009
4.
Riwayat Perkawinan
- Status :
Kawin 1x
- Lama : 2 Tahun
- Umur Saat kawin : 20 Tahun
5.
Riwayat Kehamilan Sekarang
-
G2 P00010
-
usia kehamilan :39-40 minggu.
- ANC: Tempat : BPS Ny Titin
Berapa kali : 12x
Imunisasi TT : lengkap
Terapi :
Fe, vitamin dan penguat
- Keluhan selama hamil muda : mual muntah
- Keluhan selama hamil tua : -sering kencing
Gerakan anak dirasakan
sejak usia kehamilan 5 bulan
6.
Riwayat Kehamilan , persalinan dan nifas yang
lalu.
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
Ket
|
|||||||||
Suami
|
Kehamilan
|
Umur Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Tempat persalinan
|
JK
|
A-S
|
BB/TB
|
Penyulit
|
Masalah
|
Laktasi
|
|
I
|
I
II
|
Abortus
Hamil ini
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
Riwayat Penyakit lalu
Ibu tidak pernah menderita
penyakit kronis seperti : jantung , hypertensi, penyakit menular
seperti hepatitis , TBC, maupun penyakit
keturunan. Seperti , DM , Asma.
8.
Riwayat Penyakit Keluarga.
Di dalam
keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit kronis , penyakit menular ,
maupun penyakit keturunan , serta di dalam keluarga yang tidak ada yang
mempunyai riwayat kehamilan kembar.
9.
ADL.
-
Istirahat
Selama hamil : tidur siang ±
2 jam , tidur malam ± 7 jam
Menjelang lahir : Ibu tidak
bisa tidur siang , karena perut merasa mulas dan sakit. Dan ibu hanya berbaring
di tempat tidur
-
Nutrisi
Selama hamil : Ibu makan teratur 3x/ hari,
porsi cukup , nasi lauk, sayur, buah, kadang – kadang) minum ± 6 gelas sehari.
Menjelang
Lahir : Nafsu makan menurun , ibu
tidak enak makan karena sakit, makan ± ½ porsi, minum teh hangat ± 3 gelas.
-
Eleminasi
Selama hamil : BAB dan BAK lancer, tidak ada keluhan.
Menjelang Melahirkan : Ibu sering BAK, ± 2 x dalam 2 jam.
10. Riwayat Psikososial dan Spiritual.
-
Ibu senang dengan kehamilan
sekarang.
-
Ibu mendapat dukungan mental
dan spiritual dari suami dan keluarga.
-
Ibu berdo’a semoga persalinannya
dapat berjalan lancer dan selamat.
-
Pengambil keputusan dalam
keluarga adalah suami.
B
. DATA OBJEKTIF.
1. Keadaan umum : Baik.
2. Kesadaran :
Composmentis.
3. Tanda – tanda vital
TD : 120/80 mmhg S : 36,3 °C
Nadi : 80x/ menit Rr
: 20 x/menit.
Antropometri :
BB = 58 kg
TB = 152 cm
LILA = 25 cm
1.
Pemeriksaan Fisik.
a.
Inspeksi
Muka :
Tidak Pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Congjuntiva tidak pucat skera tidak icterus.
Mammae :
Simetris , hyperpigmentasia areola papilla dan areola mamae
Abdomen :
Terdapat lenie negra , terdapat
strime albiran.
Genetalia :
Tidak oedema, tidak varices, terdapat pengeluaran lendir darah, tidak
ada condiloma
Ekstremitas : Tidak
oedema, tidak varices, baik extrimitas atas maupun extrimitas bawah
b.
Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
vera tungjularis , limfa.
Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Mammae :
Tidak ada bejolan abnormal, terdapat gangguan colostram.
Abdomen
Leopold I :
TFU 3 jari bawah pusat (32 teraba bokong)
Leopold II : Puki
Leopold
III : Let . Kep.
Leopold
IV : Sebagian kecil bagian terbawah janin sudah
masuk PAP.
His 10’ 3 x 45”
c.
Auskultasi
DJJ (+) : 11–11–12 (132 x/menit)
d.
Perkusi
Reflek Patella ka/ki :
+/+
TFU Mc. Donald: 35 cm
TBJ=155 x (TFU-11)
= 155 x (32-11)
= 3255 gram
e.
UPL : tidak dilakukan
f.
Data Penunjang
Tidak dilakukan
2.
Pemeriksaan dalam
Dilakukan tanggal 27 Mei 2009 jam 09.00 WIB
- V/V : terdapat blood slym
- Pembukaan :
6 cm
- Effessement : 75%
- Ketuban : (+)
- Presentasi : Kepala
- Denominator : UUK arah tidak terkaji
- Hodge : II
KALA I
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : G2P00010, usia kehamilan 39-40
minggu, tunggal, hidup, let.kep kala I fase aktif dilatasi maksimal
DS :
- Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan mules sejak jam 16.00 WIB
-
Ibu mengatakan mengeluarkan
darah jam 16.00WIB
-
Ibu mengatakan sakit pada saat
kontraksi
DO :
-
Palpasi
Leopold I :
TFU 3 jari bawah pusat (32 teraba bokong)
Leopold II : Puki
Leopold
III : Let . Kep.
Leopold
IV : Sebagian kecil bagian terbawah janin sudah
masuk PAP.
His 10’ 3 x 45”
DJJ (+) :
11–11–12 (132 x/menit)
VT:
6cm , eff 75 % , ket. (+) , let kep , UUK, H II
Masalah : Nyeri saat kontraksi uterus
Kebutuhan :
Ajarkan ibu teknik distraksi dan relaksasi
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA
DAN MASALAH POTENSIAL
§ Ruptur perineum
Antisipasi : Lakukan steneng yang kuat pada perineum ibu dan
mengajarkan cara mengejan yang benar
§ Partus lama
Antisipasi : Melakukan rangsang putting susu
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
SEGERA
-
V. INTERVENSI /
PENGEMBANGAN RENCANA
1.
Jelaskan pada ibu tentang
keadaan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan
2.
Motivasi ibu untuk nafas
panjang pada saat ada his
3.
Bantu ibu untuk makan / minum
saat tidak ada his
4.
Anjurkan ibu untuk miring kiri
5.
Gosok punggung ibu untuk
memberi rasa nyaman
6.
Anjurkan ibu untuk berdoa dan
bersabar
7.
Observasi TTV, his, DJJ akan
kemajuan persalinan
8.
Persiapan peralatan pertolongan
persalinan
9.
Persiapan ruangan sebelum
pertolongan persalinan
VI. IMPLEMENTASI
1.
Memberitahu pada ibu tentang
hasil pemeriksaan yaitu ibu dalam menghadapi persalinan, pembukaan 1 cm,
keadaan janin baik
2.
Mengajarkan dan motivasi ibu
untuk bernafas panjang pada saat ada his
3.
Membantu ibu untuk makan /
minum sedikit – sedikit bila tidak ada his.
4.
Menganjurkan ibu untuk miring
ke kiri.
5.
Menggosok punggung ibu untuk
memberi rasa nyaman.
6.
Menganjurkan ibu untuk berdoa,
bersabar menunggu kelahiran bayi dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan
7.
Mengobservasi TTV, his, DJJ dan
melakukan VT (evaluasi 6 jam)
8.
Mempersiapkan peralatan
pertolongan persalinan
VII. EVALUASI
Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan bidan dengan melakukan
anjuran bidan
Tampak tamda gejala kala II, VT 10 cm, eff 100%, ketuban (+),
letkep, UUK, H III ibu masuk kala II
KALA II
II . INTERPRETASI DATA
DASAR.
Diagnosa :
Persalinan normal kala II
DS :- Ibu mengatakan ingin mengejan dan tidak bisa
ditahan.
- Ibu
mengatakan rasa sakitnya semakin sering dan mulai merasa kenceng-kenceng
DS :- Ibu tampak kesakitan
-
Adanya tekanan pada anus.
-
Perineum menonjol
- Vulva
membuka.
- VT 10 cm, eff 100%, ketuban (+), letkep, UUK,
H III, tidak teraba bagian kecil anak
Masalah :
Ibu merasakan nyeri pinggang saat his
Kebutuhan :
Memberi dorongan semangat pada ibu dan memberikan masase pada pinggang
ibu
III . IDENTIFIKASI
DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
a.
Lihat tanda dan gejala kala II
b. Beritahu ibu dan keluarga bahwa sudah saatnya ibu melahirkan
c.
Periksa kembali kelengkapan
alat dan patahkan ampul oxytocyn 10 ui/im
d. Persiapan diri untuk menolong
e.
Pastikan pembukaan siap
f.
Motivasi ibu untuk meneran yang
benar pada saat his
g. Anjurkan ibu untuk istirahat dan anjurkan keluarga untuk memberi
minum saat his berhenti
h. Atur posisi ibu sesuai keinginan
i.
Pantau DJJ tiap setelah his
j.
Tolong kelahiran bayi
k. Penanganan bayi baru lahir
VI. IMPLEMENTASI
1. Melihat
tanda dan gejala kala II (dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva membuka)
2.
Beritahu ibu dan keluarga bahwa
sudah saatnya ibu melahirkan, sehingga ibu bisa meneran dengan benar pada saat
ada his
3.
Memeriksa kembali kelengkapan
alat dan mematahkan ampul oxytocin 10 ui/im
4.
Memakai celemek, cuci tangan,
memakai handscoon sebelah kanan, masukkan oxytocin dalam spuil dan
meletakkannya dalam partuspack
5.
Memakai handscoon sebelah kiri,
membersihkan vulva dan melakukan VT untuk memastikan pembukaan lengkap
VT : pembukaan lengkap, eff 100%, ketuban
(-)jernih, pres. kep, denominator UUK kiri depan, H III
6.
Mendampingi ibu agar merasa
nyaman, yaitu memotivasi ibu untuk meneran pada saat his
7.
Menganjurkan pada ibu untuk
istirahat pada saat his berhenti kemudian anjurkan ibu untuk minum
8.
Mengatur posisi ibu sesuai
keinginan, yaitu menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman atau dengan
posisi setengah duduk
9.
Mengobservasi DJJ pada saat
tidak ada his (12-12-11)
10. Menolong kelahiran bayi
-
Saat kepala crowning 5-6 cm,
memasang handuk didekat ibu, membuka partus pack dan memakai handscoon steril
-
Saat kepala berada dibawah
symphysis dengan tangan kanan melindungi perineum dan tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak lahir defleksi secara cepat
-
Saat kepala lahir, mengusap
muka dan jalan nafas dengan kasa steril. Menunggu kepala melakukan putar paksi
luar, sementara tangan kanan melakukan pemeriksaan apakah ada lilitan tali
pusat
-
Setelah kepala melakukan putar
paksi luar meletakkan kedua tangan secara biparietal, melakukan cunam kebawah
untuk melahirkan bahu depan dan elevasi keatas untuk melahirkan bahu belakang
-
Menyangga kepala, leher, bahu
dengan 4 jari tangan kanan berada di dada dan ibu jari berada di punggung, dan
tangan kiri memegang lengan sampai sampai lengan lahir
-
Tangan kiri menyusuri punggung,
bokong, jari-jari tangan menjepit kaki bayi
11. Meletakkan bayi diatas handuk sambil memeriksa tangis, gerak dan
warna kulit. Mengeringkan bayi dengan handuk dan membungkusnya dengan hangat
VII. EVALUASI
Ibu mengatakan sangat senang karena bayinya sudah lahir dengan
selamat, bayi lahir spontan tanggal 27 Mei 2009, jam 09.25 WIB, jenis kelamin
perempuan, BB = 3050 gram PB = 47
cm A- 5 = 7 – 8 , hidup
Ibu masuk kala III
KALA
III
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Persalinan normal kala III
DS :
- Ibu mengatakan senang dan bahagia karena bayinya sudah lahir dengan selamat.
:
- Ibu mengatakan perutnya terasa mules
DO :
- Bayi lahir tanggal 27 Mei 2009 jam
09.25 WIB jenis kelamin perempuan, BB = 3050 gram PB =
47 cm A- 5
= 7 – 8 , hidup
:
- Tampak tali pusat didepan vulva.
:
- Palpasi perut , janin tunggal
:
- TFU
setinggi pusat.
- Ada
pengeluaran darah
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /
MASALAH POTENSIAL.
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
SEGERA.
-
V. INTERVENSI / PENGEMBANGAN RENCANA.
1. Pastikan apakah ada
janin kedua.
2. Beritahu ibu akan disuntik.
3. Injeksi Oksitosin 10 IU/IM
4. Lakukan manajemen aktif kala III
5. Bersihkan ibu dari ketuban dan
darah
6. Periksa adanya perdarahan
VI. IMPLEMENTASI
1.
Memastikan apakah ada janin
kedua. ( janin tunggal )
2.
Memberitahu ibu bahwa akan
disuntik oksitosin 10 IU/IM
3.
Melakukan penyuntikan oksitosin
10 IU/IM
4.
Melakukan manajemen aktif kala
III
- Memindahkan klem 5-10cm
didepan vulva
- Tangan kiri
menekan tepi atas syimphisis secara dorso cranial dan tangan kanan melakukan
PTT
- Saat placenta sudah lepas yang ditandai
dengan tali pusat memanjang, adanya semburan darah, perubahan bentuk uterus
menjadi bentuk globuler. Tangan kanan menarik selaput ke bawah, ketas, terus
sampai placenta terlihat seluruhnya divulva kedua tangan membantu melahirkan
placenta dengan memutar searah jarum jam.
-
Setelah placenta lahir, tangan
kiri melakukan masase dan tangan kanan memeriksa kelengkapan placenta.
-
Memeriksa introitus vagina
apakah ada robekan (ada) melakukan heating pada daerah yang robek tersebut.
-
Membersihkan alat-alat dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
5. Membersihkan ibu dari air ketuban
dan darah serta mengganti pakaian ibu dengan pakaian kering
6. Memeriksa adanya perdarahan/tidak
(tidak ada), memastikan kontraksi uterus baik dan memeriksa TTV
VI. EVALUASI
Ibu mengatakan sangat bahagia
Ibu mengatakan perutnya masih mules
Placenta lahir jam 09.30WIB, selaput placenta utuh, kotiledon
lengkap, warna merah tua, infark tidak ada. Berat ± 500gr, diameter ± 20cm,
tebal ± 2cm, insersi central, UC: baik, TFU 2
jari bawah pusat, perdarahan ± 200cc,
keadaan bayi baik,
Ibu masuk kala IV
KALA IV
II. INTERPRETASI DATA DASAR.
Diagnosa : persalinan normal kala IV
DS : Ibu mengatakan senang bayinya lahir dan placenta juga
sudah lahir.
Ibu
mengatakan merasa sedikit kelelahan
DO : Placenta sudah lahir lengkap.
Ibu tampak lelah
TFU 2 jari bawah pusat.
TTV: TD : 110/80 mmHg S : 37°C
N :
86x/menit Rr : 18x/menit
UC: baik
Kandung kemih kosong
Jalan lahir
ruptur derajat 2
Perdarahan :
± 50cc
Masalah : Ibu
belum bisa menyusui bayinya
Kebutuhan : Mengajarkan pada ibu cara menyusui
yang benar
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL.
HPP
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
SEGERA.
- Injeksi oksitosin dan
metergin 1 amp
- pasang infus RD5%
V. INTERVENSI / PENGEMBANGAN
RENCANA.
1.
Lakukan masase uterus
2.
Periksa TFU, UC, blass, TTV,
perdarahan tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 2 jam kedua.
3.
Lakukan heating perineum
4. Beri ibu makan dan minum.
5. Anjurkan ibu untuk
mengosongkan kandung kemih untuk menghindari retensio urine
6. Anjurkan ibu istirahat
7. Rendam alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5 %
8. Lakukan pengisisan dalam partograf
VI . IMPLEMENTASI
1.
Melakukan masase uterus untuk
menjaga kontraksi uterus tetap baik.
2.
Melakukan pemeriksaan:
TTV: TD : 110/70mmHg S :
37°C
N :
84x/menit Rr : 20x/menit
TFU : 2 jari bawah
pusat
UC : baik
Blass : kosong
Perdarahan: ± 50cc
3. Melakukan heating perineum
4.
Menganjurkan ibu istirahat
setelah makan dan minum
Anjurkan ibu untuk mengosongkan
kandung kemih untuk menghindari retensio urine
5. Anjurkan ibu istirahat
6. Rendam alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5 %
7. Lakukan
pengisisan dalam partograf
VII. EVALUASI
Ibu mengatakan masih capek.
Ibu ingin belajar menyusui bayinya
Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan
ConversionConversion EmoticonEmoticon