LAPORAN
ASUHAN KEBIDANAN
AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI
1 BULAN (Cyclofem)
DI BPS SRI HERLIES Sk,
Amd. Keb
Oleh :
Kelompo X / 2B
· Ifa Nur Farida 2010.0661.066
· Mukmidatul
Maulidiyah 2010.0661.078
· Siti
Jumalia 2010.0661.092
· Siti
Marliyah 2010.0661.093
·
Venica Hartono 2010.0661.098
PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan studi
kasus ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh pembimbing selama
melaksanakan praktek di BPS Ny. Hj. SRI HERLIES pada tanggal 02 Mei 2011.
Surabaya,
20 Mei 2011
Mengetahui,
Pembimbing
Mata Kuliah Dokumentasi Pembimbing Klinik
Prodi
D-III Kebidanan UM Surabaya
ARYUNANI, S.ST, M.Kes SRI HERLIES
Sk, Amd. Keb
Pembimbing
Mata Kuliah Dokumentasi
Prodi D-III
Kebidanan UM Surabaya
NOVA
ELOK MARDLIYANA, S.ST
KATA PENGANTAR
Dalam
Penyusunan ASKEB ini,kami banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta
dukungan dari berbagia pihak .untuk itu pada kesempatan kali ini pula kami
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof.
Dr.Zainudin Maliki. M. Si., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya
2. dr. H Sukadiono,
M.M., selaku Dekan Universitas Muhammadiyah Surabaya
3. Supatmi, S.Kep,
Ns, M.Kes., selaku Kajur Prodi DIII Kebidanan
4. Aryunani, S.ST, M.Kes,
selaku pembimbing pendidikan
5. Nova Elok
Mardliyana, S.ST, selaku pembimbing pendidikan
6. Sri Herlies Sk,
Amd.Keb, selaku pembimbing di praktek
7. Semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya pada khususnya.
Surabaya,
19 Mei 2011
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
......................................................................................................2
Kata Pengantar
..............................................................................................................3
Daftar Isi
.......................................................................................................................
4
Bab I : Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
............................................................................................
5
1.2
Tujuan
..........................................................................................................5
1.3
Manfaat
........................................................................................................6
1.4
Sistematika
Penulisan
..................................................................................6
Bab II : Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
.........................................................................................7
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
.............................................................. 9
Bab III : Tinjauan Kasus
3.1 Subyektif
....................................................................................................14
3.2 Obyektif
.....................................................................................................15
3.3 Assesment
..................................................................................................15
3.4 Planning
.....................................................................................................17
Bab IV : Penutup
4.1 Kesimpulan
................................................................................................20
4.2 Saran
..........................................................................................................20
Daftar Pustaka ................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Keluarga Berencana KB merupakan salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak
selalu diakui demikian, untuk mengoptimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan
tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain. Juga responsive
terhadap berbagai tahap kehidupan reproduksi wanita.
Peningkatan dan pelayanan KB merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi
akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
1. Banyak wanita merasa kesulitan menentukan pilihan
kontrasepsi. Tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi
metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima. Sehubungan dengan
kebijakan nasional KB, kesehatan individual, dan seksualitas wanita untuk biaya
untuk memperoleh kontrasepsi.
2. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Namun demikian, meskipun telah mempertimbangkan untung rugi semua kontrasepsi
yang tersedia, tetap saja terdapat kesulitan untuk mengontrol fertilitas secara
aman, efektif, dengan metode yang dapat diterima, baik secara perseorangan
maupun budaya pada berbagai tingkat reproduksi tidaklah mengejutkan apabila ada
banyak wanita merasa bahwa penggunaan kontrasepsi terkadang problematis dan
mungkin terpaksa memilih metode yang tidak cocok dengan konsekuesi yang
merugikan atau tidak menggunakan KB sama sekali.
Penyediaan sarana program KB baik jenis, jumlah maupun
ketetapan wanita dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Kontrasepsi hormonal
( progesterone ) terkadang menimbulkan gangguan menstruasi, darah yang keluar
sedikit dan tidak teratur, hal itu tidak berbahaya bagi kesehatan. Maka
alternative lain adalah menggunakan suntik KB.
3. Kontrasepsi suntik adalah obat pencegahan kehamilan
yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita
subur.
1.2 TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Mahasiswa
diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan (ASKEB) pada ibu akseptor KB pil
kombinasi
2.
Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa
mampu melakukan pengkajian data subyektif pada ibu dengan akseptor KB pil
kombinasi
b.
Mahasiswa
mampu melakukan pemeriksaan obyektif secara menyeluruh pada ibu dengan akseptor
KB pil kombinasi
c.
Mahasiswa
mampu merencenakan asuhan yang akan di berikan dan melaksanakan asuhan tersebut
serta melakukan evaluasi
1.3
MANFAAT
a. Mahasiswa dapat menyusun atau menyusun atau membuat
asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB
b. Mahasiswa dapat menyimpulkan data-data melalui
pengkajian, analisa dan anamnesa.
c. Mahasiswa dapat mendiagnosa masalah
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial
e. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan dan tindakan
segera
f. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan
dilakukan
g. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan
h. Mahasiswa dapat mengevaluasi dari tindakan yang telah
dilakukan
1.4
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 : Latar
Belakang
1.2 :
Tujuan Penulisan
1.3 :
Manfaat
1.4 :
Sistematika Penulisan
BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1 : Tinjauan Pustaka
2.2 : Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
BAB 3 : TINJAUAN KASUS
3.1
: Subjektif
3.2
: Objektif
3.3
: Assesment
3.4
: Planning
BAB 4 : PENUTUP
7.1
: Kesimpulan
7.2
: Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Metode
suntikan KB telah menjadi bagian dari gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakaian suntik KB oleh karena
aman, sederhana, efektif , tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada
pasca persalinan.
Dua farmasi menemukan suntikan KB hamper bersamaan :
1.
Upjohn
company (1958)
a. Depo provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat
150 mgr
b. Cyclofem yang mengandung medroxy progesterone acetat
50 mgr dan komponen esterogen.
2.
Schering
AG
Norigest 200 mgr yang merupakan derivate testosterone.
Mekanisme kerja suntikan KB
·
Menekan
ovulasi
·
Membuat
lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
·
Perubahan
pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
·
Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
Keuntungan suntikan KB
·
Resiko
terhadap kesehatan kecil
·
Tidak
berpengaruh terhadap hubungan suami istri
·
Tidak
diperlukan pemeriksaan dalam
·
Efek
samping sangat kecil
·
Klien
tidak perlu menyimpan obat suntik
·
Tidak
mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi
·
Suntikan
KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapat menstruasi.
Kerugian suntikan KB
·
Perdarahan
yang tidak menentu
·
Terjadi
amenorea (tidak dating bulan) berkepanjangan
·
Masih
terjadi kemungkinan hamil
Kerugian
atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan suntikan KB.
Yang Boleh Menggunakan
Suntikan Kombinasi
ü Usia reproduksi
ü
Telah
memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
ü
Ingin
mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
ü
Menyusui
ASI pascapersalinan > 6 bulan
ü
Pascapersalinan
dan tidak menyusui
ü
Nyeri
haid hebat
ü
Haid
teratur
ü
Riwayat
kehamilan ektopik
ü
Sering
lupa menggunakan pil kontrasepsi
Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
û
Hamil
atau diduga hamil
û
Menyusui
dibawah 6 minggu pascapersalinan
û
Perdarahan
pervaginam yang belum jelas penyebabnya
û
Penyakit
hati akut (virus hepatitis)
û
Usia
> 35 tahun yang merokok
û
Riwayat
penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg)
û
Riwayat
kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
û
Kelainan
pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
û
Keganasan
pada payudara
Kapan suntikan KB dapat diberikan
1.
Pascapersalinan
·
Segera
ketika masih dirumah sakit
·
Jadwal
suntikan berikutnya
2.
Pasca-abortus
·
Segera
setelah perawatan
·
Jadwal
suntikan diperhitungkan
3.
Interval
·
Hari
kelima menstruasi
·
Jadwal
waktu diperhitungkan
Jadwal waktu suntikan berikutnya diperhitungkan dengan
pedoman:
1. Depoprovera: interval 12 minggu
2. Norigest: interval 8 minggu
3. Cyclofem: interval 4 minggu
Dengan
pedoman tersebut kepada peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya dengan
tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan KB
masa depan, karena mempunyai keuntungan:
1. Diberikan setiap 4 minggu
2. Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi
3. Pemberian aman, efektif, dan relative mudah.
2.2
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
2.2.1. SUBYEKTIF
Data subyektif
merupakan data yang didapatkan dari sudut pandang pasien. Data ini tidak hanya
didapatkan dari pasien, tetapi dapat juga diperoleh dari keluarga atau orang
terdekat pasien.Yang termasuk data subyektif adalah:
1. Identitas
Sebagai tanda pengenal dalam menentukan diagnosa
kebidanan pasien atau klien serta menetapkan tindakan kebidanan yang akan
dilakukan.
1.
Nama
Agar dapat mengenal, memanggil, dan
membedakan antara pasien satu dengan yang lainnya.
2.
Umur
Untuk mengetahui apakah tergolong resiko
rendah atau resiko tinggi.
3.
Suku atau kebangsaan
Untuk memudahkan dalam menjalin
komunikasi, serta mengetahui kebiasaan di daerahnya, apakah tergolong merugikan
pasien atau tidak.
4.
Agama
Memudahkan dalam berkominikasi dalam
memberikan semangat apabila terjadi kegawat daruratan pada pasien.
5.
Pendidikan
Agar memudahkan komunikasi dalam
pemberian health education dengan baik sesuai dengan tingkat pendidikan pasien.
6.
Pekerjaan
Agar dapat mengetahui keadaan status
ekonomi pasien.
7.
Alamat
Memberikan petunjuk tentang keadaan
tempat tinggal pasien serta mempermudah mengetahui tempat tinggal, jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.
Keluhan Utama
Mengetahui
keluhan yang dialami saat ini sehingga mempermudah petugas dalam memberikan
asuhan.
3.
Riwayat Obstetri
Berpengaruh
terhadap keadaan nifas saat ini sehingga petugas dapat mewaspadai adanya
kegawat daruratan pada masa nifas ini.
4.
Pola Kesehatan Fungsional
Meliputi pola nutrisi,
eliminasi, istirahat, aktifitas, pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi keshatan ibu.
5.
Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
Apakah
pasien pernah menderita penyakit Jantung, Ginjal, Asma, TBC, Hepatitis, DM,
Hipertensi, dan TORCH.
6. Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga
Apakah
keluarga pasien memiliki riwayat penyakit yang kemungkinan dapat ditularkan
kepada pasien.
7.
Riwayat Psikososiospiritual
Meliputi
Riwayat emosional, status perkawinan, hubungan dengan keluarga dan orang lain,
spiritual, respon ibu terhadap bayinya, dukungan keluarga, pengambilan keputusan
dalam keluarga, riwayat KB, serta tradisi yang dapat merugikan pasien.
2.2.2. OBYEKTIF
Data Obyektif
merupakan data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan atau hasil observasi
bidan dan tenaga kesehatan lain. Data ini memberi bukti gejala klinis pasien
dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa.
A. Riwayat Persalinan
IBU :
Kala I :
Pada primi normalnya 13 jam
Pada multi normalnya 7 jam
Kala II :
Pada primi normalnya 1 jam
Pada multi normalnya ½ jam
Ø Apakah
ada komplikasi pada kala I maupun kala II
Ø Bagaimana
kondisi dan banyaknya air ketuban
Kala III :
Pada primi normalnya ½ jam
Pada multi normalnya ¼ jam
Ø Apakah
ada komplikasi yang terjadi pada saat kala III.
Ø Plasenta
Maternal, lengkap atau tidak
Fetal, lengkap atau tidak
Berat
Ø Tali
Pusat
Panjang tali pusat
Insersi
Ø Perdarahan
saat kala I, kala II, dan Kala III.
Ø Tindakan
lain yang dilakukan
BAYI :
Ø Lahir
secara spontan, SC, dll
Ø Hari/tanggal/
jam kelahiran
Ø BB/
PB
Ø Cacat
bawaan, ada atau tidak
1. Pemeriksaan
Umum
Meliputi :
a.
Keadaan Umum, lemah atau baik
b.
Kesadaran, apakah corpos mentis, apatis,
somnolen, sopor, atau koma
c.
Keadaan emosional, apakah kooperatif,
bingung, hiperaktif, depresi, menarik diri, gelisah, agresif, cemas, hipoaktif,
ataupun marah.
d.
TTV : TD : normalnya sistole 110-130 mmHg,
diastole 70-90 mmHg
Nadi : normalnya 80-100 x / menit.
RR : normalnya 16-24 x / menit.
Suhu : normalnya 36,5 - 37,5 °C, dilakukan secara
oral, rectal, atau aksila.
2. Antropometri
·
Meliputi :
BB sebelum hamil, BB periksa lalu dan BB sekarang, Tinggi badan, dan Lingkar
Lengan Atas.
3. Pemeriksaan
Fisik ( inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi ).
Meliputi :
·
Wajah :
Bagaimana kesimetrisannya, ada tidaknya odema.
·
Rambut :
Warna rambut, ada tidaknya ketombe, benjolan, dan rambut bercabang, bagaimana
kebersihannya.
·
Mata :
bagaimana kesimetrisannya, warna konjungtiva, sclera, dan adakah nyeri tekan.
·
Mulut dan gigi : Bagaimana keadaan
mukosa bibir, adakah caries.
·
Telinga :
Bentuk daun telinga, kebersihan lubang dan daun telinga, ada tidaknya gangguan
pendengaran.
·
Hidung : Kebersihan lubang hidung, dan bagaimana
bentuk hidung.
·
Dada :
Bagaimana kesimetrisannya, apakah ada tarikan pada dinding dada.
·
Mamae :
Bagaimana kesimetrisannya, apakah terdapat hiperpigmentasi pada areolla dan
putting susu, bagaimana kebersihannya, apakah putting susu menonjol atau tidak,
ada tidaknya pembesaran payudara, ada tidaknya pengeluaran ASI.
·
Abdomen :
Berapa tinggi TFU
·
Genetalia : Perineum utuh atau tidak, bagaimana warna lechea, bau,
konsistensi, dan jumlahnya.
·
Ekstremitas : Ada atau tidaknya odema,
varises, dan gangguan pendengaran.
4. Pemeriksaan
Labolatorium
Darah :
Haemoglobin : Tidak dilakukan
Leukosit :
Tidak dilakukan
Urine :
Tidak dilakukan
5. Pemeriksaan
lain : Tidak dilakukan
2.2.3.
ASSESMENT
Assesment
merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari
data subyektif dan obyektif.
1. Interpretasi Data
Dasar
Meliputi identifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan.
Diagnosa berpengaruh pada keadaan fisik pasien sedangkan masalah hubungan
dengan psikologi pasien.
2. Antisipasi terhadap
diagnosa / masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosa, masalah yang mungkin terjadi
bila penanganan yang diberikan tidak efektif atau kondisi pasien yang makin
memburuk.
3.Identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi / rujukan
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan atau
kolaborasi dengan dokter spesialis, apabila pasien dalam kegawat daruratan.
2.1.4.
PLANNING
Planning
atau perencanaan adalah membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan
dating, ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau
menjaga / mempertahankan kesejahteraannya.
1. Intervensi
Merencanakan asuhan yang menyeluruh, meliputi asuhan dan
terapi serta konseling ataupun tindak lanjut yang telah diberikan.
2. Implementasi
Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disesuaikan
dengan intervensi secara aman dan efisien. Pelaksanaan dapat dilakukan secara
menyeluruh atau sebagian saja sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan pasien.
3. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan
apabila sebelum efektif, maka perlu pengulangan dari awal sampai benar- benar
efektif dan efisien.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana KB merupakan salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Namun demikian, meskipun telah mempertimbangkan
untung rugi semua kontrasepsi yang tersedia, tetap saja terdapat kesulitan
untuk mengontrol fertilitas secara aman.
Kontrasepsi suntik adalah obat pencegahan kehamilan
yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita
subur. Metode suntikan KB telah menjadi bagian dari gerakan
keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat
pemakaian suntik KB oleh karena aman, sederhana, efektif , tidak menimbulkan
gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
4.2
Saran
4.2.1
Bagi Mahasiswa
Dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat saat kuliah ilmu pengetahuan dan
melakasanakan dan menerapkan dalam Asuhan Kebidanan dengan baik dan benar.
4.2.2 Bagi Lahan Praktik
Dapat
memberi bimbingan terhadap mahasiswa yang baru belajar mengenai progam KB
suntik dalam pelaksanaan pembuatan laporan asuhan kebidanan.
4.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat
mendukung semua kegiatan mahasiswa dengan perpustakaan agar mahasiswa dapat
menambah pngetahuan dan wawasan dalam pembuatan laporan asuhan kebidanan. Serta
mohon bimbingan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan supaya mahasiswa dapat
memberikan asuhan yang terbaik.
Daftar
Pustaka
Manuaba,
1998, Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk
pendidikan bidan, EGC, Jakarta
Abdul
bari saifuddin, prof.dr.SpOG(K).MPH, Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta
Wiknjosastro,
Hanifa dkk, 2005, Ilm Kebidanan, Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjdo, Jakarta
ConversionConversion EmoticonEmoticon