BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
No. RM : 078351
Tanggal : 03 Januari 2006
Tempat : Perawatan IV RSUD Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
1.
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.
J
Umur : 24
tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Cabbeng Kec. Dua Boccoe Kab. Bone
Informan : Klien, status klien, keluarga
2.
ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
-
Menurut catatan medik, klien
dibawa ke rumah sakit oleh Bapak dan suaminya karena klien mengamuk, sering
melempar barang/perabot rumah, menangis sendiri, kemudian sering termenung dan
suka bicara sendiri sejak mendengar kabar kakaknya dipastikan meninggal saat
Tsunami, menolak makan.
-
Keluhan utama: klien mengatakan
malas bergaul, dan lebih suka menyendiri.
3.
FAKTOR PREDISPOSISI
a.
Klien pernah mengalami gangguan
jiwa sejak tahun 2003 dan sudah 2 kali di rawat di RS. Dadi.
b.
Pengobatan sebelumnya berhasil
tapi saat di rumah keluarga merasa klien sudah sembuh sehingga klien berhenti
minum obat tanpa konsultasi sebelumnya dengan dokter.
c.
Trauma
Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya
seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindakan criminal
Penolakan: klien seakan tidak bisa menerima kematian
adiknya tahun 2002 lalu, begitu pula dengan kabar meninggalnya kakak klien saat
Tsunami di Aceh lalu.
d.
Anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa
Seingat keluarga tidak ada anggota yang mengalami
gangguan jiwa.
e.
Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan
Klien anak kelima dari 8 bersaudara, klien sangat dekat
dengan keluarga termasuk saudara, sehingga klien merasa kehilangan saat adiknya
meninggal karena typhoid tahun 2003 lalu dan sekarang setelah satu tahun
peristiwa Tsunami dan dipastikan kakak klien meninggal di sana klien kemudian
sedih lagi dan akhirnya masuk RS. Dadi
4.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
TTV
TD: 100/70 mmHg
S : 36,2 ºC
N : 76 x/menit
P : 20 x/menit
2.
Ukuran
BB : 43 kg
TB : 154 cm
3.
Keluhan Fisik
Pucat, lemas, klien mengeluh pusing bila berdiri
Masalah keperawatan: anemia
5.
PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Klien
: Tinggal bersama
Penjelasan: tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, kakek dan nenek klien sudah meninggal karena pengaruh umur, adik
klien meninggal karena typhoid tahun 2003 lalu, kakak klien diduga meninggal
saat Tsunami 2004 lalu di Aceh setelah 1 tahun tidak ada kabar. Klien tinggal
serumah dengan orang tua, adik, suami dan anaknya. Hubungan dengan anggota
keluarga harmonis klien sangat menyayangi anaknya sampai tidak mengizinkan
orang lain menyentuhnya.
2.
Konsep Diri
1.
Citra tubuh: klien mengatakan
bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya
2.
Identitas: klien mengatakan
anak kelima dari delapan bersaudara dan merasa puas menjadi perempuan
3.
Peran: ibu rumah tangga, klien
adalah ibu dari anaknya
4.
Ideal diri: klien ingin menjadi
guru tapi tidak jadi karena klien berhenti kuliah dan menikah
5.
Harga diri
Klien mengatakan bahwa dia pernah kuliah tapi tidak
selesai dan hanya sampai 2 semester karena tidak mampu dalam hal biaya dan
jarak antara rumah dan kampus yang sangat jauh sehingga klien tidak dapat menyelesaikan
tugas dari kampus
Masalah keperawatan: harga diri rendah kronik
3.
Hubungan Sosial
a.
Orang yang berarti: keluarga
(orang tua, saudara, suami, anak)
b.
Peran serta dalam kegiatan
kelompok atau masyarakat
Klien jarang bergaul dengan tetangga/masyarakat, klien
jarang terlibat dalam kegiatan masyarakat
c.
Hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain
Klien hanya terbaring di tempat tidur, tak pernah
menjawab saat ditanya, menurut keluarga klien orangnya pendiam dan pemalu
Masalah keperawatan: gangguan interaksi sosial: menarik
diri
4.
Spiritual
a.
Nilai dan keyakinan: klien
beragama Islam dan taat kepada agamanya serta percaya akan keberadaan Tuhan
YME.
b. Kegiatan ibadah: klien rajin beribadah:
shalat 5 waktu, mengaji di rumah selama di RS klien tidak pernah shalat karena
tidak punya alat shalat
Masalah keperawatan: -
6.
STATUS MENTAL
a.
Penampilan: tidak rapi
Klien berpakaian lusu, badan bau, rambut acak-acakan
(tidak disisir), kuku agak panjang, gigi putih bersih, mandi 1 kali sehari
tidak memakai sabun, klien tidak mau mengganti pakaian dalamnya. Sudah 1 minggu
tidak keramas, sudah 3 hari tidak ganti baju.
Masalah keperawatan: deficit perawatan diri
b.
Pembicaraan: membisu, tidak mau
memulai
Klien susah untuk memulai bicara dan bila didesak klien
hanya diam, klien biasa bicara/menyanyi bila sendiri dan bila
ditegur/diperhatikan klien langsung diam
Masalah keperawatan: gangguan interaksi sosial: menarik
diri
c.
Aktivitas motorik: lesu
Saat interaksi klien tampak lesu/tidak bersemangat.
Klien lebih suka berbaring dan melamun, klien tidak menghiraukan orang yang ada
di sekitarnya
Masalah keperawatan: gangguan interaksi sosial: menarik
diri
d.
Alam perasaan: sedih
Klien mengatakan masih sedih atas kematian kakak dan
adiknya sambil menangis. Klien rindu sekali dengan anaknya
Masalah keperawatan: berduka disfungsional
e.
Afek: tumpul
Klien hanya berespon/bereaksi bila ada stimulus
Masalah keperawatan: gangguan interaksi sosial: menarik
diri
f.
Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang
Selalu menunduk
Menjawab pertanyaan seadanya
Klien acuh tak acuh
g.
Persepsi (halusinasi)
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara dan
melihat sesuatu.
Masalah keperawatan: -
h.
Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
Klien tidak memiliki waham
Masalah keperawatan: -
i.
Arus pikir: blocking
Selama interaksi klien kadang berhenti bicara tanpa
sebab dan melanjutkan kembali pembicaraannya:
Masalah keperawatan: -
j.
Tingkat kesadaran
Tidak ada masalah
Klien mampu menyebutkan hari, waktu, tempat dan orang
dan dengan tepat tanpa dibantu perawat
k.
Memori
Tidak ada masalah
Klien masih dapat mengingat hal yang sudah lama maupun
yang baru saja terjadi. Klien masih ingat kapan adiknya meninggal, kapan klien
menikah, berapa jumlah saudara dan kapan klien terakhir dirawat.
l.
Tingkat kesadaran
Mampu berhitung sederhana
Klien mampu berkonsentrasi
Masalah keperawatan: -
m.
Kemampuan penilaian
Tidak ada masalah
Klien mengatakan kuku panjang tidak bagus, mandi harus 2
x sehari untuk membersihkan tubuh dan kotoran penyebab penyakit
n.
Daya tilik diri
Klien sadar dengan penyakit yang dideritanya
7.
Kebutuhan Persiapan Pulang
a.
Makan
- Frekuensi makan 3 x sehari
- Porsi yang dihabiskan hanya ½
- Setelah makan klien kembali baring
- Klien dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain
b.
BAB/BAK
- Klien BAB/BAK sendiri di kamar mandi
- Klien mampu membersihkan diri dan merapikan diri
setelah BAB/BAK
c.
Mandi
Klien mandi 1 x sehari dan memakai sabun, gosok gigi
setiap kali mandi
d.
Tidur/Istirahat
Klien dapat tidur nyenyak
e.
Penggunaan Obat
- Klien minum obat 3 kali sehari
- Klien minum obat dengan bantuan minimal
- Klien kadang membuang obat bila dirasa pahit
f.
Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan tidak memiliki aktivitas di luar rumah
g.
Aktivitas dalam rumah
Klien menjadi ibu rumah tangga anaknya yang masih kecil
8.
Mekanisme Kopimg
Jika ada masalah klien lebih senang memendamnya dan
tidak mau cerita dengan orang lain
Masalah keperawatan: mekanisme koping tidak efektif
9.
Masalah psikososial dan lingkungan
- Klien merasa kecewa tidak melanjutkan kuliah karena
tidak punya biaya
- Klien malas bergaul dengan orang lain
- Klien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok di
masyarakat
Masalah keperawatan: gangguan konsep diri: harga diri
rendah
B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1.
Berduka disfungsional
2.
Harga diri rendah kronik
3.
Sindrom deficit perawatan diri
4.
Gangguan interaksi sosial:
menarik diri
5.
Resiko perubahan sensory
persepsi: halusinasi
C. ANALISA DATA
No
|
Data
|
Masalah
|
1.
|
DS:
-
Klien mengatakan pernah
kuliah tapi tidak selesai karena tidak ada biaya, tidak mampu menyelesaikan
tugas-tugas
-
Keluarga klien mengatakan,
klien orangnya pemalu dan susah bergaul
DO:
-
Kontak mata kurang
-
Klien lebih suka sendiri dan
termenung
-
Klien selalu menunduk
|
Harga diri rendah
|
2.
|
DS:
-
Klien mengatakan rindu dengan
saudaranya terutama adik dan kakaknya yang telah meninggal dan masih sedih
atas kematiannya
-
Klien sangat dekat dengan
saudaranya
DO:
-
Klien tampak menangis saat
berbicara tentang saudaranya yang sudah meninggal
|
Berduka disfungsional
|
3.
|
DS:
-
Klien mengatakan sudah 1
minggu tidak keramas
-
Klien mengatakan sudah 3 hari
tidak ganti baju dan tidak mau mengganti pakaian dalamnya
-
Klien mandi 1 x sehari
DO:
-
Pakaian lusuh, badan berbau,
kuku panjang, rambut acak-acakan
|
Defisit perawatan diri
|
4.
|
DS:
-
Klien mengatakan malas
bergaul, pemilu
-
Klien mengatakan lebih suka
menyendiri
DO:
-
Suara kecil, susah memulai pembicaraan,
lebih banyak diam
-
Lesu, lebih suka berbaring,
tidak bersemangat
-
Sering melamun
-
Kontak mata kurang
-
Selalu menunduk
-
Klien acuh tak acuh
-
Hanya bereaksi bila ada
stimulus
|
Gangguan interaksi sosial
Resiko perubahan sensori persepsi: halusinasi
|
D. POHON MASALAH
Efek : Resiko perubahan sensory
persepsi:
halusinasi
Core problem : Gangguan interaksi sosial: Sindrom defisit
menarik
diri perawatan
diri
Etiologi : Gangguan konsep diri: ® Kurang
motivasi
harga diri rendah
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko perubahan sensory
persepsi: halusinasi berhubungan menarik diri
2.
Gangguan interaksi sosial:
menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3.
Gangguan konsep diri: harga
diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional
4.
Sindrom deficit perawatan diri
berhubungan dengan kurang motivasi
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa 1 : Resiko
perubahan sensory persepsi: halusinasi berhubungan menarik diri
Hari/
Tanggal
|
Dx. TUK
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Selasa/
03-01-06
11.25-11.30
|
Diagnosa I
TUK 1:
Membina hubungan saling percaya
|
1.1 Membina hubungan saling percaya
-
Salam terapeutik “selamat
pagi”
-
Perkenalkan, nama saya Suster
Marhamah, biasa dipanggil Ama. Saya mahasiswa STIK FAMIKA Makassar sedang
praktek di sini selama ± 2 minggu
-
Nama ibu siapa? Senang
dipanggil siapa?
-
Selama di sini saya dan
teman-teman akan merawat ibu dan pasien lainnya, jadi bila ibu punya masalah
atau ada sesuatu yang ingin disampaikan, ibu cerita saja pada kami dan kami
akan berusaha membantu menyelesaikan masalah itu
-
Bisa saya tahu namanya siapa?
-
Kalau ibu tidak mau bicara
hari ini, tidak apa-apa, tapi saya harap kita bisa berkenalan lain waktu
-
Bu, bagaimana kalau kita
berkenalan besok dan membicarakan masalah ibu pukul 09.10 – 09.20 di ruangan
ini? Ibu setuju? Kalau begitu saya permisi dulu Bu.
|
S : –
O : - Klien tidak menjawab salam dan bicara satu katapun
- Klien mau berjabat
tangan
- Klien belum mampu
berkenalan
A : hubungan saling percaya
belum terbina
P : Pertahankan dan
tingkatkan TUK 1
|
Rabu/
04-01-06
09.10-09.20
|
TUK 1:
(validasi)
|
1.1 Membina hubungan saling percaya
-
Selamat pagi Bu, masih ingat
dengan saya?
Saya Suster
Marhamah, biasa dipanggil Ama. Saya mahasiswa STIK FAMIKA Makassar sedang
praktek di sini selama ± 2 minggu
-
Nama ibu siapa? Senang
dipanggil siapa?
-
Selama di sini saya dan
teman-teman akan merawat “Ju” dan pasien lainnya, jadi bila “Ju” punya
masalah/keluhan, cerita saja sama saya atau teman saya, kami akan berusaha
membantu “Ju”
-
Bisa tidak kita cerita
sejenak tentang masalah “Ju”, bagaimana kalau kita cerita selama 10 menit di
mana baiknya kita cerita? Bagaimana kalau di sini saja? Ju setuju?
-
Bagaimana perasaannya “Ju”
hari ini?
“Ju” tahu
sekarang ada di mana? Mengapa “Ju” dibawa ke sini
-
“Ju” kita sudah bicara selama
10 menit sesuai kontrak kita tadi, pembicaraan kita cukup, kalau masih ada
yang ingin disampaikan “Ju” bisa memanggil saya di depan. Bagaimana perasaan
“Ju” setelah bicara dengan saya? Karena kita sudah perkenalan, saya harap
“Ju” dapat berkenalan dengan sesama pasien, perawat dan dokter. “Ju” bisa
tidak kita cerita lagi besok pukul 09.10-09.20 di sini? “Ju” bersedia? Baik,
besok kita cerita lagi dan kita akan membahas mengenai perilaku menarik diri
-
Permisi “Ju”
|
S : klien mengatakan
- Pagi, tidak sus
- Nama saya “Jd” biasa
dipanggil “Ju”
- Bisa
- Baik-baik saja, di
RS. Dadi
- Saya mengamuk di
rumah
- Iya sus
- Iya
O : - Klien menjawab salam, berjabat tangan, mau berkenalan, suara
kecil, kontak maya kurang
- Pertanyaan, lama
baru dijawab
- Klien belum mampu
mengungkapkan masalah-nya
- Klien tidak mau
makan
- Klien minum obat
Stella 1 Thp 1, Renag 1
A : TUK 1 tercapai
P : Pertahankan TUK 1 dan
lanjutkan TUK 2
|
12.10-12.15
|
|
Memberikan makanan, menganjurkan klien
makan siang
|
|
12.15-12.20
|
|
Membimbing klien minum obat
|
|
12.20-12.40
|
|
Mengukur vital sign:
TD: 100/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 ºC
|
|
Kamis/
05-01-06
09.10-09.20
|
TUK 2.
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik
diri
|
-
Selamat pagi “Ju” sudah mandi
ya?
-
Bagaimana kabarnya hari ini?
-
Masih ingat kontrak kita kemarin?
Bahwa hari ini kita akan cerita pada pukul 09.10-09.20 di ruangan ini dan
akan membahas mengenai penyebab menarik diri, baik kalau begitu kita mulai
saja
-
Menurut “Ju” apa itu menarik
diri?
-
Menarik diri adalah suatu
keadaan di mana seseorang tidak mampu membina hubungan dengan orang lain,
dengan tanda-tanda sering menyendiri, sedih terus, kurang energi, kurang
komunikasi, kurang bicara, asyik dengan pikirannya sendiri menolak
berhubungan dengan orang lain, sering melamun, merasa rendah diri. “Ju”, bisa
ulangi apa yang saya katakan tadi? Menurut “Ju”, “Ju” termasuk tidak dalam
kategori tersebut?
-
Boleh tahu tidak mengapa “Ju”
tidak mau bergaul dengan orang lain/menarik diri? Mengapa “Ju”
-
Baik kalau “Ju” belum mau
menjawab tidak apa-apa
-
“Ju” sekarang kita sudah
bicara selama 10 menit jadi saya rasa cukup untuk hari ini, tapi bila ada hal
yang perlu “Ju” sampaikan panggil saja saya. Bagaimana perasaan “Ju” setelah
cerita-cerita dengan saya? Saya harap nanti “Ju” dapat cerita mengapa “Ju”
menarik diri
-
Bagaimana kalau kita
bercerita lagi besok pada jam dan tempat yang sama, “Ju” mau? Baik, besok
kita masih akan cerita tentang penyebab “Ju” menarik diri. Permisi “Ju”
|
S : klien mengatakan
- Pagi Sus, sudah
- Baik
- Yang mana? Iya ingat
- Iya
- Tidak tahu
- Menarik diri adalah
keadaan di mana seseorang tidak mau berhubungan dengan orang lain dengan
tanda-tanda: sering menyendiri, sedih, tidak mau bicara, sering melamun,
rendah diri
- Mungkin, biasa saja
- Iya
O : - kontak mata kurang
- Sudah sering senyum,
suara kecil
- Jawaban seperlunya
- Lebih kooperatif
- Masih susah
mengungkap-kan perasaannya
- Klien mulai makan
- Klien minum obat THP
2 mg 1, Stella 5 mg 1, Renag mg 1
A : Klien belum mampu
mengungkapkan penyebab menarik diri
P : pertahankan dan
modifikasi TUK 2
|
10.30-10.50
|
|
-
Penatalaksanaan terapi ECT
|
|
12.10-12.30
|
|
-
Memberikan makanan dan
membimbing klien makan siang
|
|
12.30-12.45
|
|
-
Mengukur vital sign
TD: 110/80
mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 ºC
|
|
Jumat
06-01-06
08.05-08.15
|
TUK 2:
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik
diri
|
-
Membimbing klien mandi, sikat
gigi, keramas, dan ganti pakaian
|
S : klien mengatakan
- Pagi, baik
- Hari ini akan cerita
lagi
- Menarik diri adalah
seseorang tidak mau bergaul dengan orang lain. Tanda-tandanya selalu
menyendiri, melamun, tidak mau bicara, suara kecil, dll. Saya memang lebih
suka sendiri, kadang saya malu cerita dengan orang lain
- Saya rindu sama
kakak dan adik saya, adik saya meninggal tahun 2003 lalu karena types
kemudian saya dimasukkan ke rumah sakit ini oleh kakak saya yang Brimob,
kemudian dia dikirim ke Aceh sebenarnya dia sudah pulang tapi dikirim lagi,
setelah satu tahun Tsunami, tidak ada kabarnya, kami mengambil kesimpulan
bahwa dia sudah meninggal. Sejak saat itu, penyakit saya kambuh
- Saya sering
termenung memikirkan kakak saya, dia baik sekali sama saya
- Iya sus, senang sus
- Iya sus
- mau
O : - Kontak mata baik
- Suara kecil
- Klien menangis
- Klien mampu
mengungkapkan perasaannya
- Klien makan ½ porsi
- Klien minum obat Thp 2
mg 1, Stella 5 mg 1, Renag 1
A : klien dapat mengungkapkan
penyebab menarik diri
P : Pertahankan TUK 2 dan
lanjutkan TUK 3
|
09.00-09.10
|
|
-
Selamat pagi “Ju”, bagaimana
perasaannya hari ini?
-
Masih ingat kontrak kita
kemarin? Iya betul, jadi bagaimana kalau kita mulai sekarang saja
-
“Ju” coba ulangi apa itu
menarik dan tanda-tandanya?
-
Bagus, ternyata “Ju” masih
ingat apa yang saya katakan tadi
-
Bisa “Ju” ceritakan mengapa
“Ju” malas bicara dengan orang lain
-
“Ju” sayang sama saudaranya?
-
“Ju”, saya mengerti dengan
keadaan “Ju”, semua orang pasti akan sedih bila salah satu anggota
keluarganya meninggal, tapi kita tidak boleh sedih terus karena hidup mati
kita sudah ditentukan oleh Tuhan, jadi bagaimanapun kita harus menerimanya
karena kita semua akan menyusul, cuman kita tidak tahu kapan waktunya. “Ju”
bersabar yah dan saya harap “Ju” tidak berlarut-larut dalam kesedihan karena
keluarga yang lain masih membutuhkan perhatian “Ju” terutama anak “Ju” yang
masih kecil. Kalau “Ju” terus bersikap seperti ini, “Ju” akan lebih lama
dirawat dan “Ju” akan susah bertemu dengan keluarga terutama anaknya
-
“Ju”, sudah 10 menit kita
bercerita, jadi saya rasa pembicaraan kita cukup untuk hari ini. Bagaimana
perasaan “Ju” setelah kita cerita-cerita? “Ju”, saya harap “Ju” dapat
mengungkapkan perasaannya pada orang lain terutama pada suster/keluarga
-
Bagaimana kalau kita
lanjutkan lagi besok ceritanya? “Ju” mau? Baik besok kita cerita lagi pada
tempat dan jam yang sama dan kita akan membahas mengenai keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. Permisi
“Ju”
|
|
10.00-10.10
|
|
-
Penatalaksanaan terapi ECM
|
|
12.00-12.30
|
|
-
Memberikan makanan dan
menganjurkan klien makan
|
|
12.30-12.50
|
|
-
Membimbing klien minum obat
|
|
13.00-13.15
|
|
-
Mengukur vital sign
TD: 110/70
mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,3 ºC
|
|
Sabtu
07-01-06
08.05-08.15
|
|
-
Membimbing klien mandi, sikat
gigi, ganti pakaian
|
S : Klien mengatakan:
- Pagi, saya pusing
kalau langsung berdiri
- Iya sus
- Kita cerita 09.00 di
ruangan ini tentang manfaat berhubung dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan, Iya sus
- Punya banyak teman,
kalau tidak bergaul kita kurang informasi
- Manfaat berhubungan
dengan orang lain: bisa membantu memecahkan
masalah, kerugian tidak berhubungan: kesepian
- Iya sus, senang
- Iya sus
O : - Kontak mata baik
- Tenang
- Lebih kooperatif
A : klien dapat menyebutkan
manfaat berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
P : lanjutkan TUK 4
|
09.00-09.10
|
TUK 3:
Klien dapat menyebutkan manfaat
berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
|
-
Selamat pagi “Ju”, bagaimana
perasaannya hari ini?
-
Itu karena “Ju” malas makan
dan hanya baring terus sehingga selalu
merasa lemas, sebentar “Ju” harus makan yang banyak dan banyak istirahat
jangan banyak pikir dulu
-
“Ju” masih ingat kontrak kita
kemarin? Iya betul, bagaimana “Ju” kita bisa cerita hari ini? Kalau begitu
kita mulai saja.
-
Menurut “Ju”, apa
manfaat/keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain. Iya betul
-
“Ju”, berhubungan dengan lain
itu sangat banyak manfaatnya seperti dapat membantu “Ju” bila “Ju” punya
masalah atau “Ju” ada keperluan yang jelas kita tidak bisa hidup tanpa orang
lain. Kalau “Ju” tidak mau bergaul, tidak akan ada yang akan membantu “Ju”
dan “Ju” akan merasa kesepian
-
“Ju” bisa ulangi apa yang
saya katakan tadi?
-
Bagus “Ju”, jadi saya harap
“Ju” dapat bergaul dengan orang lain
-
“Ju” sudah 10 menit kita
cerita dan saya rasa cukup untuk hari ini. Bagaimana perasaannya sekarang?
“Ju” bagaimana kalau kita cerita lagi besok lusa karena besok saya libur.
Besok lusa kita akan cerita tentang berhubungan dengan orang lain secara
bertahap, bagaimana kalau di sini dan jam begini juga kita cerita?
|
|
12.00-12.30
|
|
-
Memberikan makan
|
|
12.30-12.50
|
|
-
Membimbing klien minum obat
|
|
12.50-13.20
|
|
-
Mengukur vital sign
TD: 100/70
mmHg
N : 72 x/menit
S : 36,5 ºC
|
|
Senin
09-01-06
00.00-09.10
|
TUK 4:
Klien dapat berhubungan sosial secara
bertahap
|
-
Selamat pagi “Ju”, cantik
sekali pagi ini “Ju”. Siapa yang merias “Ju”, siapa namanya
-
Jadi “Ju” sudah akrab yah
sama teman yang lain?
-
Bagaimana perasaannya hari
ini “Ju”?
-
Masih ingat kontrak kita
kemari dulu “Ju”. Kita akan membicarakan apa hari ini? Baik kalau begitu kita
mulai saja ceritanya
-
Bagus “Ju”, saya sangat
senang melihat “Ju” pagi-pagi sudah ceria, rapi dan sudah bergaul dengan
teman-temannya yang lain dan saya harap “Ju” juga dapat berhubungan dengan
perawat lain dan dokter serta keluarga, karena sayang kalau keluarganya “Ju”
datang jauh-jauh dari kampung sedang “Ju” hanya diam tidak bicara dengan
keluarganya. Begitu pula dengan dokter agar ia tahu apa masalah “Ju” dan
dapat memberikan obat yang sesuai
-
Menurut “Ju” apa manfaat yang
diperoleh setelah bergaul dengan teman di sini?
-
“Ju” dipanggil oleh dokter,
saya harap “Ju” dapat bicara dengan dokter dan dapat menjawab semua
pertanyaan dokter, nanti kita lanjutkan ceritanya setelah “Ju” diperiksa oleh
dokter ya.
|
S : Klien mengatakan:
- Pagi sus, ibu itu (menunjuk
salah satu pasien: Ny. R)
- Tidak tahu
- Baik sus
- Masih, tentang
berhubungan dengan orang lain
- Senang, ada teman
cerita, bisa membantu merias saya
- Baik, iya
- Bisa
- Tidur, makan,
melamun
- Senang sekali sus
- Iya sus
- Bisa, iya, selamat
hari raya Idul Adha juga
O : - Kontak mata baik
- Klien tampak ceria
- Lebih kooperatif
A : Klien dapat berhubungan
dengan orang lain/pasien lain
P : pertahankan TUK 4
|
09.20-09.30
|
TUK 4
|
-
“Ju” bisa kita lanjutkan
ceritanya? Bagaimana kalau kita cerita selama 10 menit
-
Mengapa “Ju” agak susah
cerita banyak sama dokter? “Ju” malu yah, tidak apa-apa tadi saya lihat “Ju”
sudah mulai sering menjawab pertanyaan dokter
-
Bisa kita diskusi tentang
jadwal kegiatan “Ju” dalam mengisi waktu agar “Ju” tidak merasa bosan?
-
Apa kegiatannya “Ju” selama
di sini
-
Saya harap “Ju” bisa menyusun
kegiatan sehari-hari agar “Ju” tidak merasa bosan seperti: shalat, bergaul
dengan teman/sesama pasien, dengan co-ass, perawat, membaca, kan “Ju” punya
koran, makan, istirahat, dll yang jelas “Ju” jarang sendiri tanpa kegiatan,
karena kalau “Ju” sendiri “Ju” akan banyak berpikir dan semakin larut dalam
kesedihan, bagaimana perasaan “Ju” setelah cerita?
-
“Ju” sudah 10 menit kita
bicara, saya rasa sudah cukup untuk hari ini, sebentar “Ju” akan pindah ke
ruang Kenanga, tapi “Ju” tidak usah khawatir karena saya akan tetap ke sana,
dan di sana juga ada teman saya yang akan merawat “Ju”, bisa kita lanjutkan
ceritanya lusa “Ju” pada jam 11.30-11.45 di ruang Kenanga dan masih akan
membahas mengenai pelaksanaan hubungan sosial secara bertahap, “Ju” bersedia?
“Ju” saya permisi dulu, selamat hari Raya Idul Adha
|
|
09.40-09.55
|
TUK 6:
Klien dapat memberdayakan sistem
pendukung/ keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan
dengan orang lain
|
-
Siang Pak, perkenalkan nama
saya Marhamah biasa dipanggil Ama, saya mahasiswa STIK FAMIKA Makassar saya
praktek di sini selam 2 minggu sejak minggu kemarin
-
Nama bapak siapa? Bapak
apanya “Ju”
-
Pak “H”, bisa kita bicara
sebentar selama ± 15 menit di tempat ini tentang masalah “Ju”
-
Pak selama di sini saya dan
teman-teman akan merawat “Ju” dan pasien lainnya
-
Bagaimana perasaannya hari
ini Pak?
-
Pak bagaimana kalau sekarang
kita diskusi tentang masalah “Ju”, Pak “H” sebenarnya “Ju” mengalami perilaku
menarik diri yaitu keadaan di mana seseorang tidak dapat berhubungan
sosial/bergaul dengan orang lain di mana ia akan selalu menyendiri,
termenung, tidak mau bicara. Hal ini bisa disebabkan karena seseorang merasa
malu bergaul dengan orang lain, berduka yang berlebihan, kurang percaya pada
orang lain. Bapak mengerti apa yang saya katakan tadi?
-
Adapun cara menghadapi pasien
seperti ini adalah dengan memperhatikan perilakunya apabila bapak melihat
klien selalu mengurung diri di kamar, mulai malas bicara, jangan biarkan hal
tersebut berlarut-larut, temani dia, ajak bercerita, jangan biarkan dia
sendiri, berikan kegiatan-kegiatan yang positif agar ia tidak banyak melamun
dan selalu menasehati dia, dan teruskan minum obatnya, jangan berhenti minum
obat sebelum konsultasi dengan dokter. Karena kapan perilaku menarik dirinya
berlarut-larut maka penyakitnya akan bertambah parah, ada pertanyaan Pak?
-
Saya rasa sudah 15 menit kita
bicara Pak, dan saya rasa pembicaraan kita sudah cukup saya hanya berharap
agar Bapak dapat memperhatikan klien, jangan biarkan dia larut dalam
kesedihan dan saya salut sama Bapak dan keluarga karena hampir setiap hari
ada yang menjenguk “Ju”. Permisi Pak “H”
|
S : keluarga mengatakan:
- Siang
- Nama saya Pak “H”
Bapak “Ju”
- Baik-baik saya sus
- Silakan sus
- Mengerti sus
- Saya rasa cukup sus
O : - Keluarga klien mau berkenalan
- Kontak mata baik
- Mendengarkan
penjelasan
A : TUK 6 tercapai
P : Klien pulang hentikan
tindakan
|
ConversionConversion EmoticonEmoticon