ASUHAN PADA BAYI SEGERA SETALAH LAHIR
I.ADAPTASI FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok setelah
bayi lahir. Napas pertama yang dilakukan
bayi baru lahir membuat paru – paru berkembang dan menurunkan resistensi
vaskuler pulmoner, sehingga darah paru mengalir. Tekanan arteri pulmoner
menurun. Rangkaian peristiwa ini merupakan mekanisme besar yang menyebabkan
tekanan atrium kanan menurun. Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke
jantung dan masuk ke jantung bagin kiri,
sehingga tekanan dalam atrium kiri meningkat. Perubahan tekanan ini menyebabkan
foramen ovale menutup.
Bila tekanan PO2 dalam darah arteri mencapai sekitar 50 mmHg,
duktus arteriosus akan kontrikisi. Kemudian duktus arteriosis menutup dan
menjadi sebuah ligamentum. Tindakan
mengklem dan memeotong tali pusat membuat arteri umbilikalis, vena umbilikalis,
dan duktus venosus segera manutup dan menjadi ligamen. Arteri hipogastrik juga
menutup dan menjadi ligamen.
(Bobak, Bab 13, hal
364)
SISTEM HEMATOPOIESIS
Saat bayi
lahir, nilai rata – rata hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah (SDM) lebih
tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hemoglobin bayi baru lahir berkisar
antara 14,5 sampai 22,5g/dl.Darah bayi
baru lahir mengandung sekitar 80% hemoglobin janin. Persentasi hemoglobin janin
menurun sampai 55% pada minggu ke-5 dan sampai 5% pada minggu ke-20. Penurunan
ini terjadi karena umur sel yang mengandung hemoglobin janin lebih
pendek.Tindakan klem yang terlambat menyebabkan hemoglobin, hematokrit dan SDM
meningkat.
Leokosit janin dengan nilai hitung sel darah putih sekitar
18.000/mm3 merupakan nilai normal saat bayi lahir. Sel Darah Putih (SPD) pada
bayi baru lahir tidak meningkat secara bermakna bila janin tersebut terrinfeksi.
Biasanya disetai penurunan SDP, terutama penurunan neutrofil. Trombosis sangat
penting, kecenderungan perdarahan pada
bayi baru lahir jarang terjadi, pembekuan darah cukup untuk mencegah perdarahan
hanya jika terjadi defisiensi vitamin K berat.
(Bobak, Bab 13, hal
365)
SISTEM PERNAPASAN
Penyesuaian
paling kritis yang harus dialami bayi baru lahir ialah penyesuaian sistem
pernapasan. Tarikan napas pertama
terjadi, Hal ini disebabkan oleh reflek yang dipicu oleh perubahan
tekanan, pendinginan, bunyi, cahaya, dan faktor – faktor lain yang berkaitan
dengan proses kelahiran. Selain itu, kemo reseptor di aorta dan badan karotid
menginisiatifkan refleks neurologis ketika tekanan oksigen arteri menurun dari
80 menjadi 15 mmHg, tekanan karbondioksida arteri meningkat dari 40 menjadi 70
mmHg, dan pH arteri menurun sampai dibawah 7,35. Apabila perubahan yang terjadi
sangat ekstrem, depresi pernapasan dapat terjadi. Kebanyakan, timbul reaksi
pernapasan yang berlebihan dalam satu menit setelah bayi lahir, sehingga bayi
mulai menarik napas yang pertama dan menangis.
(Bobak, Bab 13, hal 365)
Sebagai respon bayi berupaya untuk bernapas pertama kali, mengisi
paru – paru dengan udara, dan dibantu dengan menangis pada saat ekspirasi
pertama. Lendir dan cairan amnion harus dibuang dari jalan udara sehingga bayi
tidak akan mengaspirasi cairan dan lendir tersebut.
(Dasar2 Maternitas Edisi 6, Bab 11, hal222. Persis M Hamilton)
SISTEM GINJAL (urinari)
Pada saat lahir fungsi
ginjal sebanding dengan 30% sampai 50% dari kapasitas dewasa dan belum cukup
matur untuk memekatkan urin. Namun demikian, urin terkumpul dalam kandung kemih
bayi saat lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama
12 jam sampai 24 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini. Berkemih 6-10 kali dengan warna urine pucat
menunjukkan masuknya cairan yang cukup. Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan
urine 15 sampai 60 ml/kg/ hari.
(Dasar2 Keperawatan Maternitas Edisi6,Bab 11,
hal221.Persis M Hamilton & Bobak, Bab 13, hal 366)
SISTEM CERNA
Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme
dan mengabsorbsi protein serta karbohidrat sederhana dan mengemulsi lemak. Saat
bayi lahir tidak terdapat bakteri dalam saluran cerna. Segera stelah bayi lahir
orifisium oral dan orifisium anal memungkinkan bakteri dan udara masuk. Bising
usus bayi dapat didengar setelah lahir.
(Bobak,Bab 13, hal 368)
SISTEM IMUN
Selama tiga bulan pertama kehidupan, bayi dilindungi oleh
kekebalan pasif yang diterima dari ibu. Barier alami, seperti keasaman lambung
atau produksi pepsin dan tripsin. IgA,IgD, dan IgE diproduksi secara bertahap
dan kadar maksimum tidak dicapai sampai masa kanak2 dini. Bayi yang menyusui
mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI. Tingkat proteksi bervariasi
tergantung pada usia dan kematangan bayi serta sistem imunitas yang dimiliki
ibu (Lawrence,1994)
(Bobak, Bab 13, hal 371)
Bila ibu memiliki antibodi terhadap penyakit menular tertentu,
antibodi tersebut mengalir ke bayi melalui placenta. Imunitas pasif ini
berakhir dalam beberapa minggu sampai bebeerapa bulan.
(Dasar2 Keperarawatan
Maternitas Edisi 6,Persis M. Hamilton, Bab 11, hal218)
SISTEM INTEGUMEN
Pada saat kulit bayi
yang sangat halus terlihat merah kehitaman karena tipis dan lapisan lemak
subcutan belum melapisi kapiler. Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan
pigmentasi yang banyak sekalipun dan bahkan menjadi lebih kemerahan ketika bayi
menangis. Beberapa karakteristik yang umum pada kulit bayi adalah:
Verniks kaseosa : Selama berbulan-bulan kehidupan intrauterin
janin berenang dalam cairan amnion. Verniks biasanya menghilang dalam 2 atau 3
hari.
Lanugo : Laguna
adalah rambut halus yang melapisi janin berawal sekitar minggu ke-16 kehamilan
dan berlanjut sampai minggu ke-32 saat mulai menghilang. Lanugo biasanya banyak
terdapat pada bayi prematur.
Tanda lahir (nevi) :
Terdapat berbagai tipe tanda lahir, beberapa di antaranya sementara dan
yang lainnya menetap. Tanda nevi mungkin menonjol atau datar dan dapat dalam
berbagai bentukan dan ukuran.
Ikterik : Ikterik adalah
warna kekuningan yang mungkin terlihat pada kulit atau pada sklera mata.
Ikterus disebabkan bilirubin bebas yang berlebihan dalam darah dan jaringan.
(Dasar2 Keperarawatan
Maternitas Edisi 6,Persis M. Hamilton, Bab 11, hal220)
SISTEM REPRODUKSI
Ø PRIA
Testis turun ke dalam scrotum pada 90% bayi baru lahir laki-laki..
Walaupun persentasi ini menurun pada kelahiran prematur, pada usia satu tahun.
Prepusium yang ketat seringkali dijumpai pada bayi baru lahir. Muara uretra
dapat tertutup prepusium dan tidak dapat ditarik ke belakang selama tiga sampai
empat tahun.
Ø WANITA
Saat lahir ovarium bayi berisi beribu-ribu sel germinal
primitif.Sel-sel ini mengandung komplemen lengkap ova yang matur karena tidak
terbentuk oogonia lagi setelah bayi cukup bulan lahir.Korteks ovarium yang
terutama terdiri dari folikel primodial, membentuk ovarium yang lebih tebal
pada bayi baru lahir daripada orang dewasa.Jumlah ovum berkurang sekitar 90%
sejak bayi lahir hingga dewasa. Pada bayi baru lahir cukup bulan, labia mayora
dan minora menutupi vestibulum. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia
mayora kecil dan terbuka.
(Bobak, Bab.13, Hal. 373)
II. PERLINDUNGAN TERMAL
(TERMOREGULASI)
Ø Keringkan bayi secara seksama
Ø Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering dan hangat
Ø Tutupi kepala bayi
Ø Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI
Ø Jangan segera menimbang bayi/memandikan BBL
Ø Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
(Asuhan Persalinan
Normal hal 44-45)
Jaga Bayi
Agar Tetap Hangat
Ø Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara
kulit bayi dengan kulit ibu.
Ø Gantilah handuk/ kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut
dan pastikan kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya
panas tubuh.
Ø Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15
menit.
Ø Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.
Ø Apabila suhu bayi kurang dari 36,5’ C,segera hangatkan bayi tsb.
Ø Bila memungkinkan, jangan pisahkan ibu dengan bayi, dan biarkan
bayi bersama ibunya paling sedikit1jam setelah persalinan.
(Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, hal. N31)
Mempertahankan
Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu bayi lahir,
bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari
luar untuk membuatnya tetap hangat. Neonatus harus dibungkus hangat. Suhu tubuh
bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu
tubuhnya sudah stabil.
(Acuan Nasional pelayanan Kesehatan Maternal&Neonatal,hal
134-135)
III. PEMELIHARAAN
PERNAPASAN
Sebagian basar bayi akan
bernapas secara spontan. Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal – hal
berikut :
Pernapasan bayi sebaiknya diperiksa secara
teratur untuk mengetahui adanya masalah :
Ø Keringkan bayi dengan
selimut/handuk yang hangat
Ø Gosoklah punggung bayi
dengan lembut
Ø Jika bayi masih belum
mulai bernapas setelah 60 detik mulai resusitas
Ø Apabila bayi sianosis
(kulit biru)/ sukar bernapas berikan oksigen kepada bayi dengan kateter nasal.
(Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal&Neonatal,hal
N-35)
IV. PEMOTONGAN TALI PUSAT
·
Klem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira – kira 2 –
3cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira – kira 1 cm diantara ke2 klem
tsb.)
·
Potonglah tali pusat di antara ke-2 klem sambil melindungi bayi
dari gunting dengan tangan kiri Anda.
·
Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potong tali
pusatnya dengan pisau/gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
·
Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi
perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih kuat
(Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Bab12, hal N-31)
NASEHAT UNTUK MERAWAT
TALI PUSAT
v Jangan membungkus puntung
tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
v Mengoleskan alkohol atau
povidin iodine masih diperkenankan, tapi tidak dikompreskan karena menyebabkan
tali pusat basah / lembab.
v Beri nasihat pada ibu dan
keluarga sebelum meninggalkan bayi:
-
Lipat popok dibawah puntung tali pusat.
-
Jika puntung tali pusat kotor bersihkan(Hati2) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan
kain bersih.
-
Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencari bantuan ke
petugas/fasilitas kesehatan, jika pusat menjadi merah, bernanah dan/berbau .
-
Jika pangkal tali pusat(pusat bayi menjadi berdarah, merah meluas/
mengeluarkan
nanah dan/berbau, segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi perawatan
untuk bayi baru lah (APN 2008, Bab 5, hal130)
V. EVALUASI NILAI APGAR
Apgar adalah nama seorang dokter tetapi juga
singkatan dari :
A : Appearance = Rupa (warna kulit)
P : Pulse = Nadi
G : Grimace = Menyeringai (akibat reflek kateter
dalam hidung)
A :
Activity = keaktifan
R : Respiration
= Pernapasan
Penilaian
keadan anak yang dilakukan secara Apgar :
-
Angka 0 menandakan anak dalam keadaan maut.
-
Angka kurang dari 5 memerlukan pertolongan berupa tindakan2
tertentu
-
Angka antara 7-10 berarti keadaan bayi baik
(Obstetri fisiologi, Bab
XI, Hal 331)
VI.RESUSITASI
(menghidupkan Bayi) :
1)
Pertahankan suhu dan kelembapan.
2)
Perbaiki keadaan saluran pernafasan.
3)
Berikan O2.
4)
Kalau perlu dilakukan intubasi.
(Obstetri fisiologi, Bab
XI, Hal 331)
Sekali tali
pusat digunting, sumber O2 bayi satu – satunya adalah udara bebas. Upaya
resusitasi ditujukan untuk mengatasi tiga masalah pada asfiksa neonatus.
1.
Membersihkan sumbatan jalan napas terhadap lendir dan cairan.
2.
Mendorong O2 atau udara ke dalam paru – paru yang kolaps.
3.
Menstimulasi bayi untuk bernapas.
Biasanya ahli anastesi, mendatangi dokter/
perawat yang telah dididik setelah khusus melakukan resusitasi segera bila bayi
tidak bernapas secara spontan.
(Dasar2 Keperarawatan Maternitas Edisi 6,Persis M. Hamilton,
Bab 11, hal209)
VII. BOUNDING
ATTACMENT
Bounding
Attacment berasal dari kata, Bonding : Ikatan. dan Attacment : kasih sayang.
Menurut
Brazelton (1979) Bounding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara
individu, misalnya antara orangtua dan anak saat pertama kali bertemu.
Sedangkan Attacment merupakan suatu ketertarikan individu pada periode kritis,
seperti pada waktu kelahiran atau adopsi.
Menurut
Klaus,Kennell(1982) Bounding Attacment merupakan suatu perasaan menyayangi atau
loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain yang bersifat unik,
spesifik, dan bertahan lama.
Lima
prakondisi yang mempengaruhi ikatan menurut Mercer(1982) :
1.
Kesehatan emosional orang tua
2.
Sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman dan
keluarga
3.
Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi
4.
Kedekatan orang tua dengan bayi
5.
Kecocokan orang tua dengan bayi
(Bobak, Bab 17, hal 506)
VIII. PEMBERIAN ASI AWAL
Prinsip pemberian ASI dimulai sedini mungkin dan
secara eksklusif. Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, letakkan
bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit
ibu. Biarkan kontak kulit ke kulit berlangsung setidaknya satu jam atau lebih,
bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri.
Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini bagi ibu dan
Bayi :
Optimalisasi fungsi hormonal ibu dan bayi.
Merangsang produksi Oksitosin dan Prolaktin pada ibu
Bayi mendapatkan Kualitas dan kuantitas optimal.
Dapat memberikan kekeban pasif pada bayi
Meningkatkan kecerdasan pada bayi
Dapat mengurangi 22%
kematian bayi berusia 28 hari ke bawah.
(APN 2008, Bab 5, Hal
131)
ConversionConversion EmoticonEmoticon