Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL DEMAM TYPHOID


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL
DEMAM TYPHOID



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................................................
BAB I KONSEP DASAR MEDIS
A.    DEFENISI .....................................................................................................
B.     ETIOLOGI ....................................................................................................
C.     PATOFISIOLOGI ........................................................................................
D.    MANIFESTASI KLINIK .............................................................................
E.     PENATALAKSANAAN MEDIS ................................................................
F.      PROGNOSA .................................................................................................
BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.    RIWAYAT KEPERAWATAN ....................................................................
B.     DIAGNOSA TEST .......................................................................................
C.     MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN ............................................
D.    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ..........................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................




KATA PENGANTAR
               Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan hidayahNyalah sehingga makalah kami yang berjudul ”DEMAM TYPHOID” dapat selesai dalam waktu yang sangat singkat.
               Dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak NS. EDISON SIRINGO-RINGO, S. Kep. Selaku Pembimbing kami dalam penyusunan makalah kami.
               Kami menyadari sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari berbagai kesalahan, untuk itu saran dari teman-teman yang sifatnya membangun, kami tunggu dan mudah-mudahan dengan adanya makalah kami dapat memberi manfaat yang besar bagi teman-teman terutama aplikasinya dalam asuhan keperawatan, serta pengetahuan tentang penyakit ini.











BAB I
PENDAHULUAN
               Demam Typhoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus. A. Preifer berhasil pertama menemukan Salmonella dari proses penderita, kemudian dalam urine oleh Hueppe dan dalam darah oleh R. Nauhauss, pada waktu yang bersamaan Widal berhasil memperkenalkan diagnosis  serologis demam typhoid.
               Kuman ini dapat hidup dengan baik pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70oC mapun oleh antiseptik.sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang manusia. Demam typhoid endemik di Indonesia. Penyakit ini jarang ditemukan secara epidemic, lebih bersifat sporadic, terpencar-pencar diseluruh daerah dan jarang terjadi lebih dari satu kasus pada orang-orang serumah.
               Terdapat dua sumber penularan Salmonella Typhy yaitu pasien dengan demam typhoid dan lebih sering, karier. Di daerah endemik, transmisi terjadi melalui air yang tercemar Salmonella Typhy, sedangkan makanan yang tercemar oleh karier merupakan sumber penularan tersering di daerah non endemik.






DEMAM TYPHOID
A.    KONSEP DASAR MEDIS
1.      Pengertian
               Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus, penyakit ini termasuk penyakit endemik di Indonesia. Ada 2 cara penularan Salmonella Typhi yaitu pasien dengan demam typhoid yang lebih sering disebut carrier. Sumber penularannya dapat melalui makanan, air yang tercemar dan tinja.
2.      Etiologi
               Etiologi demam Typhoid dan demam Paratyphoid adalah Salmonella Typhi, Salmonella Paratyphi A, Salmonella Paratyphi B, dan Salmonella Paratyphi C.
               Kuman Salmonella Typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sebagian kuman dumusnahkan oleh lambung sebagian lagi masuk ke dalam usus halus dan mencapai jaringan Limfoid Plague Peyeri di Ileum Terminalis yang mengalami Hipertropi. Kuman Salmonella Typhi kemudian menembus aliran darah melalui Ductus Thoracicus,bersarang di Plague Peyeri, Limfa hati dan bagian-bagian lain sistem retikuloendotel. Endotoksin Salmonella Typhi berkembang. Demam disebabkan karena Salmonella Typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.


3.      Patofisiologi
                                                 Salmonella Typhi

Masuk melaui makanan dan
minuman yang terkontaminasi


 
Kuman masuk ke usus halus

Jaringan Limfoid

Melepaskan endotoksin ke dalam aliran darah
                                                                            
Merangsang N. Vagus di Hipotalamus

Sekresi asam lambung meningkat

Merangsang higersan di hipotalamus

Mual/ muntah


 
                                                          Intake kurang                   Kelemahan


                                                                                            Peristaltik menurun

                                                                                     Pergerakan Feaces mencapai
                                                                                                rectum lambat
                                                                                                                  
                                                                                        Absorbsi Air Meningkat
                                                                                                                  
                                                                                                    Konstipasi

              
4.      Manifestasi Klinik
               Gambaran klinik dengan Typhoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa. Masa tunas 10-20 hari. Terinfeksi 4 hari, jika terjadi melalui makanan, sedangkan malalui minuman selama 30 hari, selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, nafsu makan kurang, menyusul manifestasi klinik yang mungkin ditemukan:
-          Demam
-          Gangguan pada saluran pencernaa
-          Gangguan kesadaran

5.      Penatalaksanaan Klinik
A.    Istirahat
Berbaring di tempat tidur 5 sampai 7 hari apireksi
B.     Diet
-          Tinggi kalori, cukup cairan
-          Makanan sesuai dengan selera penderita
-          Langsung diberi nasi/ makanan padat lainnya asal rendah serat.
C.     Madicamentosa
-          Obat pertama:
Kloramfenikol 3 x 500 mg sampai 7-10 hari epireksi
-          Obat alternatif:
Kotrimoksasol 2 x 2 tab
Ampicilin 3 x 0,5-1 mg/ hr
Quinolon 00 mg/ hr
Dalam keadaa toksik, dapat diberikan kortikostiroid dosis tinggi.
6.      Prognosa
               Prognosa Demam Typhoid tergantung dari umur, keadaan umum, dengan kekebalan tubuh, jumlah virulensi Salmonella, serta cepat atau tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak-anak 2,6 % dan pada orang dewasa 7,4 % rata-rata 5,7 %.













KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.    RIWAYAT KEPERAWATAN
1.      Aktifitas/ Istirahat
Gejala :   Kelemahan, kelelahan, malaese, cepat lelah
               Perasaan gelisah dan ansietas.        
2.      Integritas Ego
Gejala :   Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, perasaan tak berdaya
Tanda :   menolak, perhatian menyempit, depresi.
3.      Eliminasi
Gejala :   Konstipasi
4.      Makanan dan Cairan
Gejala :   - Anoreksia, mual/ muntah
               - Penurunan berat badan
Tanda :   - Kelemahan, tonus otot buruk, turgor kulit buruk
                  membran mukosa pucat
5.      Higiene
Tanda :   : Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri
                 Bau badan
6.      Nyeri/ Kenyamanan
Gejala :   Nyeri tekan abdomen dengan nyeri  kram pada kuadran kanan bawah.
Tanda :   Nyeri tekan obdomen/ distensi.

7.      Keamanan
Gejala :   Peningkatan suhu 39o C
               Penglihatan kabur
Tanda  :  Lesi kulit mungkin ada, nyeri tekan, kemerahan dan bengkak.
8.      Interaksi Sosial
Gejala :   Masalah berhubungan/ peran sehubungan dengan kondisi.
               Ketidakmampuan aktif secara sosial.

B.     TES DIAGNOSTIK
1.      Pemeriksaan Leukosit
2.      Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Seringkali meningkat, tetapi kembali ke normal setelah sembuhnya demam Typhoid.
3.      Biakan darah
Biakan darah positif memastikan demam Typhiod.
4.      Kepekaan Salmonella Typhi terhadap obat anti mokroba
5.      Uji Widal
Tes widal : Titer O : 160
                   Titer H : 640



C.  INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
1.      Hipertermi B/ d proses infeksi dalam tubuh.
Intervensi :
1.      Pantau tanda-tanda vital
Rasionalisasi : Untuk mengetahui suhu tubuh apakah ada perubahan atau tidak.
2.      Berikan kompres hangat
Rasionalisasi  : Mengurangi demam
3.      Anjurkan minum banyak
Rasionalisasi: Minum banyak menyebabkan ekskresi ↑ sehingga suhu tubh dikeluarkan melalui urine.
4.      Berikan cairan pariental
Rasionalisai : Cairan yang bayak dikeluarkan dapat terganti
5.      Kolaborasi pemberian obat antipiretik
Rasionalisasi: Merangsang aktivitas kuman
2.      Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intek kurang
Intervensi :
1.      Identifikasi faktor yang menimbulkan kurang selera
Rasionalisasi: Membantu menentukan pilihan intervensi
2.      Berikan makanan porsi kecil tapi sering
Rasionalisasi: Meningkatkan proses pencernan

3.      Berikan kebersihan oral
Rasionalisasi: Mulut yang bersih dapat meningkatkan selera makan
4.      Pertahankan tirah baring
Rasionalisasi: Menurunkan kebutuhan peristaltik
3.      Kecemasan orang tua B/ d perubahan status kesehatan anaknya
Intervensi :
1.      Dorong orang tua klien menyatakan perasaannya
Rasionalisasi : Membina hubungan terapelitik
2.      Jelaskan setiap prosedur yang dilakukan pada anak
Rasionalisasi: Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosa
3.      Libatkan orang tua dalam perawatan anak
Rasionalisasi: Meningkatkan kepercayaan diri perawat
4.      Berikan informasi tentang penyakit anaknya
Rasionalisasi: Menurunkan stres orang tua.
4.      Resiko tinggi gangguan eliminasi
Intervensi :
1.      Kaji adanya distensi abdomen dan auskultasi peristaltik
2.      Rasionalisasi : Distensi dan hilangnya peristalltik  usus merupakan tanda bahwa fungsi defekasi telah hilang.
3.      Anjurkan untuk melakukan pergerakan/ ambulasi
Rasionalisasi : Menstimulasi peristaltik yang memfasilitasi kemungkinan terjadinya flatus.
4.      Berikan suppositoria jika diperlukan
Rasionalisasi : Mungkin perlu untuk menghilangkan distendi abdomen, menigkatkan kebiasaan defekasi yang normal.
































PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM

Salmonella Typhi
↓s
Masuk malalui makanan dan
Minuman yang terkontaminasi
kuman masuk ke Usus halus
Jaringan Limfoid
Merangsang Pelepasan← Melepaskan endotoksin ke dalam aliran darah
    zat patogen                                             
                                     Merangsang N.Vagus di Hipotalamus
Set Poin meningkat                                    
                                         Sekresi asam lambung meningkat
HIPERTERMI
 
 

                                      Merangsang higersan di hipotalamus
Hospitalisasi
                                                                 
Kurang Informasi                             Mual / Muntah
                                                                 
Koping efektif                             Nafsu makan kurang
                                                                 
KECEMASAN ORANG TUA
 
 
                                                          Intake Kurang         ®          Kelemahan
                                                                                                               


NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
 
 
                                      p                                                         Peristaltik Menurun
                                                                                                                 
                                                                                                   Pergerakan Feaces
                                                                                             Mencapai Rectum Lambat
                                                                                                                 
                                                                                              Absorbsi Air Meningkat
                                                                                                                  
                                                                                                           Konstipasi
                                                                                                                  
GANGGUAN ELIMINASI
 
                                                                                                                  


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
GASTROINTESTINAL = DEMAM TIFOID
DI BAGIAN IRD RUMAH SAKIT LABUANG BAJI

I. PENGKAJIAN
                                                                                 NO. RM  : 070910
                                                                                 Tanggal   : 2 November 2007
                                                                                 Tempat    : IRD (Interna)
A.    DATA UMUM
1.      Identitas Klien
                  Nama                                 : An. R
                  Umur                                 : 14 Tahun
                  Jenis Kelamin                    : Laki-laki
                  Agama                               : Islam
                  Suku                                  : Makassar
                  Status Perkawinan            : Belum menikah
                  Pekerjaan                           : -
                  Alamat                              : Jl. Tupai Lr.10 No. 10 Makassar
                  Tanggal MRS                    : 2 November 2007
                  Ruangan                            : IRD
2.      Penanggung Jawab
                  Nama                                 : Ny.A
                  Umur                                 : 35 Tahun
                  Pekerjaan                           : Ibu Rumah Tangga
                  Hubungan dengan Klien   : Ibu
                  Alamat                              : Jl. Tupai Lr. 10 No. 10



B.     RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1.      Keluhan Utama                 : Klien mengeluh nyeri kepala
2.      Alasan Masuk RS             : Klien masuk rumah sakit dengan alasan nyeri kepala, pusing, demam, menggigil terutama pada malam hari, mual.
3.      Riwayat Penyakit             
                  Provocative                       : Klien mengatakan nyeri kepala bertambah jika pasien bergerak dan bangun
                  Quality                              : Klien mengatakan nyeri kepala dirasakan seperti berdenyut
                  Region                               : Klien mengatakan nyeri kepala terutama dahi
                  Severly                              : Klien mengatakan nyeri kepala yang dirasakan tidak terlalu berat
                  Timung                              : Klien mengatakan nyeri kepala di rasakan setiap saat.

C.     RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1.      Penyakit yang pernah dialami       :
Saat kecil / kanak-kanak  :Klien m,engatakan pernah mengalami demam, flu.
Rawayat perawatan          :Klien mengatakan tidak pernah mendapatkan perawatan di RS.
Riwayat operasi                :Klien mengatakan belum pernah dioperasi.
Riwayat pengobatan         :Ibu klien mengatakan jika anaknya demam selalau diberi paracetamol.
2.      Riwayat alergi                               :Klien mengatakan alergi terhadap telur, mie.           
3.      Riwayat imunisasi                         :Ibu klien mengatakan imunisasi anaknya               lengkap (DPT, BCG, Campak, Hepatitis, Polio).     

D.    RAWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1.      Genogram


 










2.      Keterangan            :
               : Laki-laki
               : Perempuan               
               : Klien
     X       : Meninggal
 -------     : Teman serumah
3.      Keterangan            :
Generasi 1          : Ibu klien mengatakan kakek klien meninggal karena sakit asma.
Generasi 2          : Ibu klien mengatakan bapak klien dalam keadaan sehat.
Generasi 3          : Ibu klien mengatakan saudara - saudari klien dalam keadaan sehat tidak ada yang menderita sakit seperti klien.

E.     RIWAYAT PSIKO-SOSIO-PSIRITUAL
1.      Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya
Klien mengatakan agar penyakitnya cepat sembuh.
2.      Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengatakan penyakitnya disebabkan karena dirinya keletihan.
3.      Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan hubungan klien dengan anggota keluarga baik. Hal ini juga ditandai dengan ibu klien dan saudara klien mengantar klien ke IRD.
4.      Perhatian terhadap orang lain
Klien selalu memperhatikan apa yang disampaikan perawat dan menjawab pertanyaan perawat.
5.      Aktifitas sosial
Klien mengatakan sering bermain bola dengan teman sebayanya.
6.      Keadaan lingkungan
Ibu klien mengatakan lingkungan tempat tinggalnya termasuk perumahan padat penduduk.
7.      Kegiatan keagamaan
Ibu klien mengatakan semua tetangganya rajin beribadah.
8.      Keyakinan tentang kesehatan
Ibu klien dan klien mengatakan dengan diberi obat, klien cepat sembuh.

F.      KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1.      Makan
Sebelum MRS    :Klien mengatakn makan tiga kali sehari, dengan komposisi nasi, sayur, lauk, minum susu jarang, sarapan selalu dilakukan, nafsu makan baik, alergi tehadap telur, mie.
Setelah MRS      :Klien nampak makan roti.

2.      Minum
Sebelum MRS    :Klien mengatakan banyak minum air putih, minuman kesukaan klien adalah teh.
Setelah MRS      :Klien nampak minum air putih.

3.      Tidur
Sebelum MRS    :Klien mengatakan tidur malam sekitar tujuh jam, tidur sering jarang dilakukan.
Setelah MRS      :Klien susah tidur.

4.      Eliminasi BAB
Sebelum MRS    :Klien mengatakan BAB satu kali sehari, terutama pada pagi hari, konsistensi lembek, berwarna coklat, bau amis dan tajam menusuk.
Setelah MRS      :Klien mengatakan belum pernah BAB.

5.      Eliminasi BAK
Sebelum MRS    :Klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari, tidak ada kesulitan dalam BAK.
Setelah MRS      :Klien mengatakan belum pernah BAK.

6.      Aktifitas dan Latihan
Sebelum MRS    :Klien mengatakan kegiatan yang paling sering dilakukan adalah sekolah, kalau sore hari hari, klien bermain bola dengan sebayanya.
Setelah MRS      :Klien  terbaring di tempat tidur, tidak melakukan aktifitas, klien mengeluh lemah.

7.      Personal Hygiene
Sebelum MRS    :Klien mengatakan mandi dua kali sehari, gososk gigi dua kali sehari, potong kuku 2 kali seminggu.
Setelah MRS      :Klien nampak bersih, kuku pendek, kulit bersih.


G.    PEMERIKSAAN FISIK
Hari Selasa, Tanggal 02 November 2007, Jam 09.00              
1.      Keadaan Umum
Keluhan                          :Klien tampak lemah
Tanda-tanda vital           :Tekanan darah   : 110/70 mmHg
                                     Suhu badan       : 39C (diatas normal)
                                     Denyut nadi      : 80 x/i
                                     Pernafasan         : 20x/i
Tingkat kesadaran          :Composmentis nilai GCS 15 dimana klien dapat membuka mata dengan spontan, verbal jelas, gerakan motorik mengikuti perintah.

2.      Head To Toe
a.       Kepala          :Normosefalik, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada ketombe.
b.      Rambut        :Bentuk lurus, warna hitam, rambut nampak bersih.
c.       Mata             :Sklera jernih, konjungtiva tidak anemis, penglihtan baik.
d.      Hidung         :Pasase udara baik, tidak ada sumbatan, simetris.
e.       Telinga         :Daun telinga simetris, bersih.
f.       Leher            :Teraba nadi karotis, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g.      Dada            :Dada simetris, pergerakan teratur.
h.      Abdomen     :Bentuk datar, tidak nampak  adanya benjolan.
i.        Ekstremitas  :Atas dan bawah :terpasang infus, turgor baik, tidak ada sianosis.
j.        Kulit             :Dahi teraba panas, kulit teraba panas.
k.      Mulut           :Bibir nampak kering, lidah kotor dan hiperemis.


3.      Review Of Sistem (ROS)
a.       Sistem Respiratori
-        Inspeksi     :Pernafasan teratur, tidak ada sianosis. 
-        Palpasi       :Vocal premitus (+)                
-        Perkusi      :Sonor 
-        Auskultasi             :Suara nafas vesikular
b.      Sistem Gastrointestinal
-        Inspeksi     :Bentuk abdomen datar, tidak nampak benjolan, distensi, massa.
-        Palpasi       :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, turgor kulit baik. 
-        Perkusi      :Bising usus tujuh kali pada kuadran kanan dan kiri bawah.
-        Auskultasi             :Tympani
c.       Sistem Cardiovaskuler
-        Inspeksi     :Tidak nampak ictus cordis
-        Palpasi       :Teraba ictus cordis pada ICV LMCS
-        Perkusi      :Pekak
-        Auskultasi :Bunyi jantung I/II murni reguler.

4.      Pemeriksaan Diagnostik
a.       WBC               : 7,1 x 103 /ul               N : 5000-10000 /mm3
b.      RBC                : 4,71 x 106 /ul             N : 4,5-5,5 /mm3
c.       HGB               :13,09 gr %                  N : 13-16 gr %
d.      HCT                : 36,6 %                       N : 40-48 %
e.       MCH               : 27,6 Pg                      N : 27-31 Pg
f.       MCV               : -84,1 fl                      N : 82-92 U3
g.      MCHC                        : 32 %                          N : 32-37 %
h.      PLT                 : 285 x 103 /ul              N : 150.000-400.000
i.        LYM               : 19,8 %                       N : 1,4 x 103 /ul
j.        MXD               : 9,3 %                         N : 0,7 x 103
k.      N Cut              : 70,9 %                       N : 5,0 x 103
l.        RL                   : Ada  
m.    Widal              : Ada

5.      Penatalaksanaan Medik
a.     PCT                  : 3 x 1                                     
b.     Cloramfenicol  : 3 x 1





















ANALISA DATA

NO
DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
1.















2.


















3.













4.









DS :Ibu klien mengatakan klien demam/panas.
DO       :Suhu tubuh 39 oC
                Kulit terasa panas








DS :Ibu klien mengatakan klien malas makan.
DO    : Porsi makan tidak dihabiskan. Klien tampak makan roti











Faktor resiko :
DS :Ibu klien mengatakan klien belum pernah BAB sejak masuk RS
DO : Klien tampak lemah






DS :Ibu klien mengatakan takut dan khawatir penyakit anaknya tambah parah
DO : Ibu tampak cemas dan selalu bertanya
Salmonella Typhi
 

Masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi


 
Kuman masuk ke usus halus


 
Jaringan limfoid


 
Melepaskan endotoksin
kedalam aliran darah


 
 Merangasang pelepasan zat pirogen

Set poin meningkat


 
Produksi panas meningkat


 
Merangsang N. vagus di hipotalamus


 
Sekresi asam lambung meningkat


 
Merangsang higersan di
Hipotalamus


 
Mual/muntah


 
Nafsu makan kurang


 
Intake kurang

Intake kurang


 
Kelemahan


 
Peristaltic menurun


 
Pergerakan feaces


 
Mencapai rectum lambat

Absorbsi air meningkat


 
Konstipasi

Produksi panas menignkat


 
Hospitalisasi
 

Kurang informasi


 
Koping inefektif

Hipertermi















Nutrisi kurang dari kebutuhan

















Resiko tinggi gagguan eliminasi BAB











Kecemasan orang tua


      PRIORITAS MASALAH
1.      Hipertermi b/d proses infeksi dalam tubuh.
2.      Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake kurang
3.      Resiko tinggi gangguan eliminasi BAB b/d konstipasi
4.      Kecemasan orang tua b/d perubahan status kesehatan















DAFTAR PUSTAKA

Neastiyan, 2002 “Perawatan anak sakit “ edisi 2 EGC. Jakarta
Doenges E. marlin (2000) Rencana asuhan keperawatan, EGC. Jakarta
Sunardi dan Rita Yuliana. 2001 “ asuhan keperawatan pada anak Edisi. Jakarta
Staf  pengajar ilmu kesehatan anak, FKVI, 1968 kumpulan kuliah
Ilmu kesehatan anak, Bagian ilmu kesehatan anak FKVI 1997. ilmu
Kesehatan anak edisi 2 Bagian ilmu kesehatan anak FKVI, Jakarta














Previous
Next Post »

Translate