ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN
GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL
DEMAM
TYPHOID
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................
DAFTAR ISI
..................................................................................................................
PENDAHULUAN
..........................................................................................................
BAB I KONSEP DASAR MEDIS
A. DEFENISI .....................................................................................................
B. ETIOLOGI
....................................................................................................
C. PATOFISIOLOGI
........................................................................................
D. MANIFESTASI KLINIK
.............................................................................
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
................................................................
F. PROGNOSA
.................................................................................................
BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KEPERAWATAN
....................................................................
B. DIAGNOSA TEST
.......................................................................................
C. MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN
............................................
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
..........................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat dan hidayahNyalah sehingga makalah kami yang berjudul ”DEMAM TYPHOID”
dapat selesai dalam waktu yang sangat singkat.
Dan
tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak NS. EDISON
SIRINGO-RINGO, S. Kep. Selaku Pembimbing kami dalam penyusunan makalah kami.
Kami
menyadari sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari berbagai kesalahan,
untuk itu saran dari teman-teman yang sifatnya membangun, kami tunggu dan
mudah-mudahan dengan adanya makalah kami dapat memberi manfaat yang besar bagi
teman-teman terutama aplikasinya dalam asuhan keperawatan, serta pengetahuan
tentang penyakit ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Demam
Typhoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus. A. Preifer berhasil pertama
menemukan Salmonella dari proses penderita, kemudian dalam urine oleh Hueppe
dan dalam darah oleh R. Nauhauss, pada waktu yang bersamaan Widal berhasil
memperkenalkan diagnosis serologis demam
typhoid.
Kuman
ini dapat hidup dengan baik pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih
rendah sedikit serta mati pada suhu 70oC mapun oleh
antiseptik.sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang manusia.
Demam typhoid endemik di Indonesia. Penyakit ini jarang ditemukan secara
epidemic, lebih bersifat sporadic, terpencar-pencar diseluruh daerah dan jarang
terjadi lebih dari satu kasus pada orang-orang serumah.
Terdapat
dua sumber penularan Salmonella Typhy yaitu pasien dengan demam typhoid dan
lebih sering, karier. Di daerah endemik, transmisi terjadi melalui air yang
tercemar Salmonella Typhy, sedangkan makanan yang tercemar oleh karier
merupakan sumber penularan tersering di daerah non endemik.
DEMAM TYPHOID
A.
KONSEP DASAR MEDIS
1. Pengertian
Demam Typhoid adalah penyakit
infeksi akut usus halus, penyakit ini termasuk penyakit endemik di Indonesia.
Ada 2 cara penularan Salmonella Typhi yaitu pasien dengan demam typhoid yang
lebih sering disebut carrier. Sumber penularannya dapat melalui makanan, air
yang tercemar dan tinja.
2. Etiologi
Etiologi demam Typhoid dan demam
Paratyphoid adalah Salmonella Typhi, Salmonella Paratyphi A, Salmonella
Paratyphi B, dan Salmonella Paratyphi C.
Kuman Salmonella Typhi masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sebagian kuman
dumusnahkan oleh lambung sebagian lagi masuk ke dalam usus halus dan mencapai
jaringan Limfoid Plague Peyeri di Ileum Terminalis yang mengalami Hipertropi.
Kuman Salmonella Typhi kemudian menembus aliran darah melalui Ductus
Thoracicus,bersarang di Plague Peyeri, Limfa hati dan bagian-bagian lain sistem
retikuloendotel. Endotoksin Salmonella Typhi berkembang. Demam disebabkan
karena Salmonella Typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat
pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
3. Patofisiologi
Salmonella Typhi
Masuk melaui makanan dan
minuman yang terkontaminasi
Kuman masuk ke usus halus
Jaringan Limfoid
Melepaskan endotoksin ke dalam aliran darah
Merangsang N. Vagus di Hipotalamus
Sekresi asam lambung meningkat
Merangsang higersan di hipotalamus
Mual/ muntah
Intake kurang Kelemahan
Peristaltik menurun
Pergerakan Feaces mencapai
rectum lambat
Absorbsi Air Meningkat
Konstipasi
4. Manifestasi Klinik
Gambaran klinik dengan Typhoid
pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa. Masa tunas 10-20 hari.
Terinfeksi 4 hari, jika terjadi melalui makanan, sedangkan malalui minuman
selama 30 hari, selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal yaitu
perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, nafsu makan kurang,
menyusul manifestasi klinik yang mungkin ditemukan:
-
Demam
-
Gangguan
pada saluran pencernaa
-
Gangguan
kesadaran
5. Penatalaksanaan Klinik
A. Istirahat
Berbaring di tempat tidur 5 sampai 7 hari apireksi
B. Diet
-
Tinggi
kalori, cukup cairan
-
Makanan
sesuai dengan selera penderita
-
Langsung
diberi nasi/ makanan padat lainnya asal rendah serat.
C. Madicamentosa
-
Obat
pertama:
Kloramfenikol 3 x 500 mg sampai 7-10 hari
epireksi
-
Obat
alternatif:
Kotrimoksasol 2 x 2 tab
Ampicilin 3 x 0,5-1 mg/ hr
Quinolon 00 mg/ hr
Dalam keadaa toksik, dapat diberikan kortikostiroid dosis tinggi.
6. Prognosa
Prognosa Demam Typhoid tergantung
dari umur, keadaan umum, dengan kekebalan tubuh, jumlah virulensi Salmonella,
serta cepat atau tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak-anak 2,6 % dan
pada orang dewasa 7,4 % rata-rata 5,7 %.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.
RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Aktifitas/ Istirahat
Gejala : Kelemahan,
kelelahan, malaese, cepat lelah
Perasaan gelisah dan
ansietas.
2. Integritas Ego
Gejala : Ansietas,
ketakutan, emosi, kesal, perasaan tak berdaya
Tanda : menolak,
perhatian menyempit, depresi.
3. Eliminasi
Gejala : Konstipasi
4. Makanan dan Cairan
Gejala : -
Anoreksia, mual/ muntah
- Penurunan berat badan
Tanda : -
Kelemahan, tonus otot buruk, turgor kulit buruk
membran mukosa pucat
5. Higiene
Tanda : :
Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri
Bau badan
6. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Nyeri tekan abdomen dengan
nyeri kram pada kuadran kanan bawah.
Tanda : Nyeri tekan obdomen/ distensi.
7. Keamanan
Gejala : Peningkatan
suhu 39o C
Penglihatan
kabur
Tanda
: Lesi kulit mungkin ada, nyeri
tekan, kemerahan dan bengkak.
8. Interaksi Sosial
Gejala : Masalah
berhubungan/ peran sehubungan dengan kondisi.
Ketidakmampuan
aktif secara sosial.
B.
TES DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Leukosit
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Seringkali meningkat, tetapi
kembali ke normal setelah sembuhnya demam Typhoid.
3. Biakan darah
Biakan darah positif memastikan demam Typhiod.
4. Kepekaan Salmonella Typhi terhadap obat
anti mokroba
5. Uji Widal
Tes widal : Titer O : 160
Titer H : 640
C. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
1. Hipertermi B/ d proses infeksi dalam
tubuh.
Intervensi :
1. Pantau tanda-tanda vital
Rasionalisasi : Untuk mengetahui suhu tubuh apakah
ada perubahan atau tidak.
2. Berikan kompres hangat
Rasionalisasi : Mengurangi demam
3. Anjurkan minum banyak
Rasionalisasi: Minum banyak
menyebabkan ekskresi ↑ sehingga suhu tubh dikeluarkan melalui urine.
4. Berikan cairan pariental
Rasionalisai : Cairan yang bayak dikeluarkan dapat
terganti
5. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
Rasionalisasi: Merangsang aktivitas kuman
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan intek kurang
Intervensi :
1. Identifikasi faktor yang menimbulkan
kurang selera
Rasionalisasi: Membantu menentukan pilihan
intervensi
2. Berikan makanan porsi kecil tapi sering
Rasionalisasi: Meningkatkan proses pencernan
3. Berikan kebersihan oral
Rasionalisasi: Mulut yang bersih dapat
meningkatkan selera makan
4. Pertahankan tirah baring
Rasionalisasi: Menurunkan kebutuhan peristaltik
3. Kecemasan orang tua B/ d perubahan status
kesehatan anaknya
Intervensi :
1. Dorong orang tua klien menyatakan
perasaannya
Rasionalisasi : Membina hubungan terapelitik
2. Jelaskan setiap prosedur yang dilakukan
pada anak
Rasionalisasi: Menurunkan cemas dan takut terhadap
diagnosa dan prognosa
3. Libatkan orang tua dalam perawatan anak
Rasionalisasi: Meningkatkan kepercayaan diri
perawat
4. Berikan informasi tentang penyakit anaknya
Rasionalisasi: Menurunkan stres orang tua.
4. Resiko tinggi gangguan eliminasi
Intervensi :
1. Kaji adanya distensi abdomen dan
auskultasi peristaltik
2. Rasionalisasi : Distensi dan hilangnya
peristalltik usus merupakan tanda bahwa
fungsi defekasi telah hilang.
3. Anjurkan untuk melakukan pergerakan/
ambulasi
Rasionalisasi : Menstimulasi
peristaltik yang memfasilitasi kemungkinan terjadinya flatus.
4. Berikan suppositoria jika diperlukan
Rasionalisasi : Mungkin perlu
untuk menghilangkan distendi abdomen, menigkatkan kebiasaan defekasi yang
normal.
PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM
Salmonella Typhi
↓s
Masuk malalui makanan dan
Minuman yang terkontaminasi
↓
kuman masuk ke Usus halus
↓
Jaringan Limfoid
↓
Merangsang
Pelepasan← Melepaskan endotoksin ke dalam aliran darah
zat
patogen ↓
↓ Merangsang
N.Vagus di Hipotalamus
Set Poin meningkat ↓
↓ Sekresi
asam lambung meningkat
|
↓
↓ Merangsang higersan
di hipotalamus
Hospitalisasi
↓ ↓
Kurang Informasi Mual
/ Muntah
↓ ↓
Koping efektif Nafsu
makan kurang
↓ ↓
|
Intake
Kurang ® Kelemahan
↓ ↓
|
p
Peristaltik Menurun
↓
Pergerakan
Feaces
Mencapai Rectum Lambat
↓
Absorbsi
Air Meningkat
↓
Konstipasi
↓
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
GASTROINTESTINAL = DEMAM TIFOID
DI BAGIAN IRD RUMAH SAKIT LABUANG BAJI
I. PENGKAJIAN
NO. RM
: 070910
Tanggal : 2 November 2007
Tempat : IRD (Interna)
A. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. R
Umur : 14 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Status
Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : -
Alamat :
Jl. Tupai Lr.10 No. 10 Makassar
Tanggal
MRS : 2 November 2007
Ruangan : IRD
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny.A
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan
dengan Klien : Ibu
Alamat :
Jl. Tupai Lr. 10 No. 10
B.
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri kepala
2. Alasan Masuk RS : Klien masuk rumah sakit dengan alasan nyeri kepala,
pusing, demam, menggigil terutama pada malam hari, mual.
3. Riwayat Penyakit
Provocative : Klien mengatakan nyeri kepala bertambah jika
pasien bergerak dan bangun
Quality :
Klien mengatakan nyeri kepala dirasakan seperti berdenyut
Region : Klien
mengatakan nyeri kepala terutama dahi
Severly :
Klien mengatakan nyeri kepala yang dirasakan tidak terlalu berat
Timung :
Klien mengatakan nyeri kepala di rasakan setiap saat.
C.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1.
Penyakit yang pernah dialami :
Saat kecil / kanak-kanak :Klien m,engatakan pernah mengalami demam,
flu.
Rawayat perawatan :Klien mengatakan tidak pernah
mendapatkan perawatan di RS.
Riwayat operasi :Klien mengatakan belum pernah
dioperasi.
Riwayat pengobatan :Ibu klien mengatakan jika anaknya
demam selalau diberi paracetamol.
2.
Riwayat alergi :Klien mengatakan
alergi terhadap telur, mie.
3.
Riwayat imunisasi :Ibu klien mengatakan
imunisasi anaknya lengkap
(DPT, BCG, Campak, Hepatitis, Polio).
D.
RAWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1.
Genogram
2.
Keterangan :
:
Laki-laki
: Perempuan
:
Klien
X :
Meninggal
------- :
Teman serumah
3.
Keterangan :
Generasi 1 : Ibu klien mengatakan kakek klien meninggal karena sakit
asma.
Generasi 2 : Ibu klien mengatakan bapak klien dalam keadaan sehat.
Generasi 3 : Ibu klien mengatakan saudara - saudari klien dalam
keadaan sehat tidak ada yang menderita sakit seperti klien.
E.
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-PSIRITUAL
1.
Harapan klien terhadap keadaan
penyakitnya
Klien mengatakan agar penyakitnya cepat sembuh.
2.
Pengetahuan klien tentang
penyakitnya
Klien mengatakan penyakitnya disebabkan karena dirinya
keletihan.
3.
Hubungan dengan anggota
keluarga
Klien mengatakan hubungan klien dengan anggota keluarga
baik. Hal ini juga ditandai dengan ibu klien dan saudara klien mengantar klien
ke IRD.
4.
Perhatian terhadap orang lain
Klien selalu memperhatikan apa yang disampaikan perawat
dan menjawab pertanyaan perawat.
5.
Aktifitas sosial
Klien mengatakan sering bermain bola dengan teman
sebayanya.
6.
Keadaan lingkungan
Ibu klien mengatakan lingkungan tempat tinggalnya termasuk
perumahan padat penduduk.
7.
Kegiatan keagamaan
Ibu klien mengatakan semua tetangganya rajin beribadah.
8.
Keyakinan tentang kesehatan
Ibu klien dan klien mengatakan dengan diberi obat, klien
cepat sembuh.
F.
KEBUTUHAN DASAR / POLA
KEBIASAAN SEHARI-HARI
1.
Makan
Sebelum MRS :Klien mengatakn makan tiga kali sehari, dengan komposisi nasi,
sayur, lauk, minum susu jarang, sarapan selalu dilakukan, nafsu makan baik,
alergi tehadap telur, mie.
Setelah MRS :Klien nampak makan roti.
2.
Minum
Sebelum MRS :Klien mengatakan banyak minum air putih, minuman kesukaan klien
adalah teh.
Setelah MRS :Klien nampak minum air putih.
3.
Tidur
Sebelum MRS :Klien mengatakan tidur malam sekitar tujuh jam, tidur sering
jarang dilakukan.
Setelah MRS :Klien susah tidur.
4.
Eliminasi BAB
Sebelum MRS :Klien mengatakan BAB satu kali sehari, terutama pada pagi hari,
konsistensi lembek, berwarna coklat, bau amis dan tajam menusuk.
Setelah MRS :Klien mengatakan belum pernah BAB.
5.
Eliminasi BAK
Sebelum MRS :Klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari, tidak ada kesulitan
dalam BAK.
Setelah MRS :Klien mengatakan belum pernah BAK.
6.
Aktifitas dan Latihan
Sebelum MRS :Klien mengatakan kegiatan yang paling sering dilakukan adalah
sekolah, kalau sore hari hari, klien bermain bola dengan sebayanya.
Setelah MRS :Klien terbaring di
tempat tidur, tidak melakukan aktifitas, klien mengeluh lemah.
7.
Personal Hygiene
Sebelum MRS :Klien mengatakan mandi dua kali sehari, gososk gigi dua kali
sehari, potong kuku 2 kali seminggu.
Setelah MRS :Klien nampak bersih, kuku pendek, kulit bersih.
G.
PEMERIKSAAN FISIK
Hari Selasa, Tanggal 02 November 2007, Jam 09.00
1.
Keadaan Umum
Keluhan :Klien tampak lemah
Tanda-tanda vital :Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu badan :
39oC (diatas normal)
Denyut nadi :
80 x/i
Pernafasan :
20x/i
Tingkat kesadaran :Composmentis nilai GCS 15 dimana
klien dapat membuka mata dengan spontan, verbal jelas, gerakan motorik
mengikuti perintah.
2.
Head To Toe
a.
Kepala :Normosefalik, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada ketombe.
b.
Rambut :Bentuk lurus, warna hitam, rambut nampak bersih.
c.
Mata :Sklera jernih, konjungtiva tidak anemis, penglihtan
baik.
d.
Hidung :Pasase udara baik, tidak ada sumbatan, simetris.
e.
Telinga :Daun telinga simetris, bersih.
f.
Leher :Teraba nadi karotis, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
g.
Dada :Dada simetris, pergerakan teratur.
h.
Abdomen :Bentuk datar, tidak nampak
adanya benjolan.
i.
Ekstremitas :Atas dan bawah :terpasang infus, turgor baik,
tidak ada sianosis.
j.
Kulit :Dahi teraba panas, kulit teraba panas.
k.
Mulut :Bibir nampak kering, lidah kotor dan hiperemis.
3.
Review Of Sistem (ROS)
a.
Sistem Respiratori
-
Inspeksi :Pernafasan teratur, tidak ada sianosis.
-
Palpasi :Vocal premitus (+)
-
Perkusi :Sonor
-
Auskultasi :Suara nafas vesikular
b.
Sistem Gastrointestinal
-
Inspeksi :Bentuk abdomen datar, tidak nampak benjolan, distensi, massa.
-
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, turgor kulit
baik.
-
Perkusi :Bising usus tujuh kali pada kuadran kanan dan kiri bawah.
-
Auskultasi :Tympani
c.
Sistem Cardiovaskuler
-
Inspeksi :Tidak nampak ictus cordis
-
Palpasi :Teraba ictus cordis pada ICV LMCS
-
Perkusi :Pekak
-
Auskultasi :Bunyi jantung I/II
murni reguler.
4.
Pemeriksaan Diagnostik
a.
WBC : 7,1 x 103 /ul N : 5000-10000 /mm3
b.
RBC : 4,71 x 106 /ul N : 4,5-5,5 /mm3
c.
HGB :13,09 gr % N
: 13-16 gr %
d.
HCT : 36,6 % N
: 40-48 %
e.
MCH : 27,6 Pg N
: 27-31 Pg
f.
MCV : -84,1 fl N
: 82-92 U3
g.
MCHC : 32 % N : 32-37 %
h.
PLT : 285 x 103 /ul N : 150.000-400.000
i.
LYM : 19,8 % N
: 1,4 x 103 /ul
j.
MXD : 9,3 % N
: 0,7 x 103
k.
N Cut : 70,9 % N
: 5,0 x 103
l.
RL : Ada
m.
Widal : Ada
5.
Penatalaksanaan Medik
a.
PCT : 3 x 1
b.
Cloramfenicol : 3 x 1
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
KEMUNGKINAN PENYEBAB
|
MASALAH
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
2.
3.
4.
|
DS
:Ibu klien mengatakan klien demam/panas.
DO :Suhu tubuh 39 oC
Kulit terasa panas
DS
:Ibu klien mengatakan klien malas makan.
DO : Porsi makan tidak
dihabiskan. Klien tampak makan roti
Faktor resiko :
DS :Ibu klien mengatakan klien belum pernah BAB sejak masuk RS
DO : Klien tampak lemah
DS
:Ibu klien mengatakan takut dan khawatir penyakit anaknya tambah parah
DO : Ibu tampak cemas dan selalu bertanya
|
Salmonella Typhi
Masuk melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi
Kuman masuk ke usus halus
Jaringan limfoid
Melepaskan endotoksin
kedalam aliran darah
Merangasang pelepasan zat pirogen
Set poin meningkat
Produksi panas meningkat
Merangsang N. vagus di
hipotalamus
Sekresi asam lambung
meningkat
Merangsang higersan di
Hipotalamus
Mual/muntah
Nafsu makan kurang
Intake kurang
Intake kurang
Kelemahan
Peristaltic menurun
Pergerakan feaces
Mencapai rectum
lambat
Absorbsi air meningkat
Konstipasi
Produksi panas menignkat
Hospitalisasi
Kurang informasi
Koping inefektif
|
Hipertermi
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Resiko tinggi gagguan
eliminasi BAB
Kecemasan orang tua
|
PRIORITAS MASALAH
1.
Hipertermi b/d proses infeksi
dalam tubuh.
2.
Nutrisi kurang dari kebutuhan
b/d intake kurang
3.
Resiko tinggi gangguan
eliminasi BAB b/d konstipasi
4.
Kecemasan orang tua b/d
perubahan status kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Neastiyan, 2002
“Perawatan anak sakit “ edisi 2 EGC. Jakarta
Doenges E. marlin
(2000) Rencana asuhan keperawatan, EGC. Jakarta
Sunardi dan Rita
Yuliana. 2001 “ asuhan keperawatan pada anak Edisi. Jakarta
Staf pengajar ilmu kesehatan anak, FKVI, 1968
kumpulan kuliah
Ilmu kesehatan
anak, Bagian ilmu kesehatan anak FKVI 1997. ilmu
Kesehatan anak
edisi 2 Bagian ilmu kesehatan anak FKVI, Jakarta
ConversionConversion EmoticonEmoticon