BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan
pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi
rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia merupakan
negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi yang berarti kemampuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat
menyeluruh dan lebih bermutu.
Pada tahun
1986 AKI di Indonesia mencapai 450 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun
2003 AKI mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Target yang diharapkan
ditahun 2010 adalah AKI turun menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI.
2003).
Untuk
mencapai AKI sekitar 200 per 100.000 kelahiran hidup diperlukan cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan sekitar 90%. Tujuan pengawasan wanita hamil
ialah menyampaikan sebaik-baiknya fisik dan mental sehingga keadaan ibu saat
post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Diharapkan
AKI tahun 2010 menjadi menurun lebih baik (turun menjadi 125 per 100.000
kelahiran hidup) itu berarti ante natal care harus diadakan agar wanita hamil
sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya atau lebih sehat.
Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan sejak dini dan diobati,
wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi dilahirkan sehat fisik dan mental. Dan
perlu penjelasan pula kepada ibu perlunya diadakan pemeriksaan teratur.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Mahasiswi Akademi Kebidanan diharapkan
dapat mempunyai pengalaman yang nyata dalam melaksanakan manajemen kebidanan
pada klien dengan ANC dengan menggunakan manajemen Varney.
1.2.2
Tujuan Khusus
Mahasiswi Akademi Kebidanan diharapkan
dapat :
1.
Melaksanakan pengkajian pasien
ANC.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan pada pasien
ANC.
3. Antisipasi masalah potensial pada pasien
ANC.
4. Identifikasi kebutuhan segera pada pasien
ANC.
5. Melakukan intervensi pada pasien ANC.
6. Melakukan implementasi pada pasien ANC.
7. Melakukan evaluasi pada pasien ANC.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis membatasi masalah
yang akan dibahas yaitu dengan mengambil suatu Asuhan Kebidanan pada pasien ANC
Trimester I dengan memakai manajemen
kebidanan Varney.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Batasan Masalah
1.4
Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Konsep Kehamilan
2.1.1
Pengertian Kehamilan
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
2.1.3
Perubahan
Anatomi dan Fisiologi pada Ibu Hamil Trimester I
2.1.4
Perubahan
Psikologis Ibu Hamil Trimeste I
2.1.5
Ketidaknyamanan
yang Terjadi pada Ibu Hamil Trimester I dan Cara Mengatasinya
2.2
Konsep Asuhan Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN
KASUS
3.1
Pengkajian.
3.2
Identifikasi Masalah
3.3
Antisipasi Masalah Potensial
3.4
Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5
Pengembangan Rencana
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1
Pengertian Kehamilan
Kehamilan mulai
dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Kehamilan adalah
suatu mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
-
Ovulasi pelepasan ovum.
-
Terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum.
-
Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot.
-
Terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus.
-
Pembentukan placenta.
-
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(IBG Manuaba, 1998 : 95)
Arti hamil atau kehamilan
ialah bila seorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi atau
dihamilkan oleh sperma (Christina Ibrahim. 1983 : 65).
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan
yaitu :
1. Tanda-tanda persumtif/tanda tak pasti
kehamilan
a.
Amenorrhoe (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan
yang dapat dihitung dengan rumus Naegle
PP = hari pertama haid
terakhir + 7, Bulan + 9 atau -3, tahun +1
b.
Mual dan Muntah
Biasanya terjadi pada bulan
pertama kehamilan hingga akhir trimester pertama, karena sering terjadi pada
pagi hari disebut morning sickness. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut
hiperemesis.
c.
Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta
makanan dan minuman tertentu pada trimester pertama.
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Pingsan
Bila berada pada tempat yang
ramai, sesak, dan padat ibu bisa jatuh pingsan.
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada
trimester pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
g.
Lelah
h. Payudara membesar, tegang, dan sedikit
nyeri
Disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
montsgomery terlihat lebih besar.
i.
Miksi sering
Pada triwulan pertama ibu
sering kencing akibat pembesaran uterus hal ini juga terjadi pada trimester III
kehamilan akibat kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
j.
Konstipasi
Karena tonus otot menurun oleh
karena pengaruh hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit
Karena pengaruh hormon
kartikosteroid placenta, dijumpai di muka (cloasma gravidarum), areola
payudara, leher, dan dinding perut.
l.
Epulis
Karena hipertrofi dari papil
gusi.
m. Varices pada kaki, betis dan vulva
dijumpai pada trimester akhir.
(Rustam Mochtar. 1998 : 43-44)
2. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam
bentuk, besar dan konsistensi rahim.
c. Tanda hegar
Hipertrofi isthmus uteri pada
trimester I membuatnya menjadi panjang dan lunak.
d. Tanda chadwick
Meningkatnya hormon estrogen
selama kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada vagina antara lain terjadi
bendungan berwarna merah tua kebiruan.
e. Tanda Piscaseck
Pertumbuhan rahim tidak sama
ke semua arah tetapi pertumbuhan lebih cepat terjadi di daerah implantasi
placenta sehingga rahim bentuknya tidak sama.
f. Braxton hick
Kontraksi kecil uterus bila
dirangsang.
g. Teraba ballottement
Pada bulan ke 4 dan 5 janin
lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban maka kalau rahim didorong
dengan sekonyong-konyong atau digoyangkan maka anak melenting di dalam rahim.
h. Reaksi kehamilan positif
(Rustam Mochtar. 1998 : 44-45)
3.
Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa,
dan diraba bagian janin
b. Denyut jantung janin
-
Didengar dengan funandoscope.
-
Dicatat
dan didengar dengan Doppler.
-
Dicacat dengan Feto Electro
Cardiograf.
-
Dilihat
pada ultra sonografi (USG).
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto
roentgen.
(Rustam Mochtar, 1998 : 44-45)
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu
Hamil Trimester I
1.
Perubahan Pada Rahim/Uterus
Uterus akan
membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesterone
yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini dasarnya disebabkan oleh hipertrofi
otot polos uterus, disamping itu serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan
janin.
Berat
uterus normal ± 30 gram, pada bulan pertama (Trimester I) kehamilan bentuk
uterus seperti alpukat, agak gepeng. Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membuat diagnosis
apakah wanita tersebut hamil fisiologik atau hamil ganda dan menderita penyakit
mola hidatidosa, dan sebagainya.
Dinding
uterus terdiri 3 lapisan otot. Lapisan otot longitudinal, paling luar, lapisan
otot sirkuler paling dalam, dan lapisan otot yang berbentuk oblix diantara
kedua lapisan otot luar dan dalam, ketika ada kehamilan ketiga lapisan ini
tampak lebih jelas.
Uterus pada
wanita hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan uterus tumbuh secara
teratur kecuali jika ada gangguan pada kehamilan tersebut. Pada kehamilan 8
minggu uterus membesar sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu
kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba
dari luar, di atas symphisis. Pada pemeriksaan ini ibu hamil tersebut harus
mengosongkan kandung kemih (Sarwono. 2002 : 89-90).
2. Perubahan Pada Serviks Uteri
Serviks
uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Jika
korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks
ini banyak mengandung kolagen. Akibat estrogen yang meningkat dan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks lunak.
Perubahan
pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang
memeriksa hendaknya hati-hati dan tidak dibenarkan melaksanakan secara kasar
sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar di
serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang
wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan
ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik (Sarwono,
2002 : 94).
3.
Perubahan Pada Vagina dan Vulva
Vagina dan
vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae).
Tanda ini disebut tanda Chadwick, pembuluh darah alat genitalia interna akan
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat
genetalia tersebut meningkat (Sarwono. 2002 : 95).
4. Perubahan Buah Dada
Payudara
mengalami pertambahan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon
saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone dan somatomammotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil yaitu :
a.
Payudara menjadi lebih besar.
b. Areola payudara makin
hiperpigmentasi-hitam.
c.
Glandula montsgomery makin
tampak.
d.
Puting susu makin menonjol.
e. Pengeluaran ASI belum berlangsung karena
prolaktin belum berfungsi
(IBG, Manuaba. 1998 : 108).
5.
Perubahan Pada Kulit
Terlihat
adanya hiperpigmentasi ialah adanya kelebihan pigmen pada tempat tertentu,
perubahan ini tidak selalu sama pada wanita hamil.
a. Pada muka, pada areola kedua pipi dan
hidung sehingga menyerupai topeng disebut chloasma gravidarum.
b. Pada areola mammae dan puting susu, akan
menghitam pada kehamilan.
(Christina I, 1983 : 66)
6.
Perubahan Pada Sirkulasi Darah
Ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah
sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam
rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri
dan vena pada sirkulasi retro plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesterone
makin meningkat akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran
darah yaitu :
1)
Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran
darah (hemodilusi). Serum
darah (volume darah) bertambah 25-30% sedangkan sel darah bertambah 20%, curah
jantung bertambah 30%.
2)
Sel darah
Sel darah merah akan meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan del darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi disertai anemia fisiologis.
Sel darah putih meningkat
dengan mencapai jumlah sebesar 10000/ml pada trimester I, protein darah dalam
bentuk albumin dan gammaglobulin menurun, sedangkan fibrinogen meningkat.
(IBG Manuaba. 1998 : 109)
7.
Perubahan Respirasi
Pada trimester I untuk sistem
respirasi belum mengalami perubahan karena uterus ibu belum membesar sehingga
diafragma belum tertekan oleh pembesaran rahim tersebut, sehingga kebutuhan O2
masih bisa dicukupi.
8.
Perubahan Pencernaan
Karena
pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat dapat menyebabkan :
a. Pengeluaran air liur berlebihan
(hipersalivasi).
b.
Daerah lambung terasa panas.
c. Terjadi mual dan sakit/pusing kepala
terutama di pagi hari.
d.
Muntah (emesis gravidarum).
e. Muntah berlebihan sehingga mengganggu
kegiatan sehari-hari (hyperemesis gravidarum).
f. Progesteron menimbulkan gerak usus
berkurang menyebabkan obstipasi.
(IBG Manuaba, 1998 : 109)
9. Perubahan Traktus Urinarius
Pada bulan
pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan. Dalam kehamilan ureter kanan lebih membesar dari pada ureter lain,
hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan akibat
orang yang lebih sering bergerak memakai tangan kanan atau disebabkan letak
kalon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus.
Di samping
sering kencing terdapat pula polyuria. Hal ini disebabkan adanya peningkatan
sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga fitrasi di glomelurus meningkat
sampai 90%, reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak yang
dikeluarkan bersama urea, asam urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam
kehamilan (Sarwono. 2002 : 97).
10.
Perubahan Pada Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan,
metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi
makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Perubahan
metabolisme adalah :
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari
semula.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan
dari 155 mEg/liter menjadi 145 mEg/liter yang disebabkan hemodilusi darah dan
kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein yang diperlukan wanita
hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ
kehamilan dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
sekitar ½ gr/Kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat,
lemak dan protein.
e.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu
hamil
-
Kalsium
1,5 kg/hari, 30-40 gr untuk pembentukan tulang janin.
-
Fosfor
rata-rata 2gr/hari.
-
Zat
besi, 800 mg/30-50 mg sehari.
-
Air, ibu hamil memerlukan air
cukup banyak dan dapat terjadi resensi air.
f.
Berat badan ibu bertambah
BB ibu akan bertambah antara
6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan BB sekitar ½ kg/minggu. Pertambahan BB ini dapat dirinci sebagai berikut :
-
Janin 3-3,5 kg.
-
Placenta 0,5 kg.
-
Air ketuban 1 kg.
-
Rahim sekitar 1 kg.
-
Timbunan lemak 1,5 kg.
-
Timbunan protein 2 kg.
-
Retensi
air, garam 1,5 kg.
(IBG Manuaba, 1998 : 110-111)
2.1.4 Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada
Trimester I
Pada
trimester I, ibu hamil mengalami perubahan psikologis yaitu diantaranya :
1.
Perasaan
ambivalen (perasaan menerima/menolak kehamilannya dari pihak ibu maupun
keluarga).
2.
Ibu ngidam..
3.
Ibu
merasa tidak nyaman karena mual dan muntah.
4.
Pengaruh obat terhadap janin.
5.
Cemas karena ekonomi.
6.
Pengaruh budaya.
7.
Perubahan body image/citra
tubuh (khususnya bagi ibu hamil yang masih remaja/muda usia 12-19 tahun).
8.
Kebutuhan
nutrisi.
(Depkes, 1993 : 60)
2.1.5 Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Ibu
Hamil Trimester I dan Cara Mengatasinya
1. Rasa mual dan muntah
Rasa mual
dengan atau tanpa muntah-muntah dikenal dengan istilah morning sickness. Hal
ini sering timbul ketika perut sedang kosong. Adapun penyebab rasa mual ini
yaitu :
-
Perubahan hormonal karena
kehamilan.
-
Kandungan
gula yang rendah (disebabkan karena kurang makan).
-
Kelebihan bebas usus.
-
Gerak peristaltik yang melambat.
-
Uterus yang membesar.
-
Faktor-faktor emosional.
Adapun cara
mengatasi dan meringankannya yaitu :
-
Hindari
bau atau faktor penyebabnya.
-
Makan
biscuit kering atau roti bakar sebelum bangun tidur di pagi hari.
-
Makan
sedikit-sedikit tapi sering.
-
Duduk
tegak setiap kali selesai makan
-
Hindari
makan yang berminyak dan berbumbu keras.
-
Makan
makanan kering dengan minum diantara makan.
-
Minum cairan berkarbonacy.
-
Bangun
dari tidur secara perlahan dan jangan langsung bergerak.
-
Jangan
gosok gigi segera setelah makan.
-
Minum teh herbal.
-
Istirahat
seperlunya dengan kaki dan kepala dinaikkan sedikit.
-
Hirup
udara segar, jalan-jalan, tidur dengan jendela terbuka, pastikan cukup udara
(Varney H. 1997 : 3-33)
2.
Frekuensi kemih meningkat
Biasanya
pada trimester I kehamilan ibu mengalami keluhan sering kencing disebabkan
karena :
-
Tekanan uterus pada kandung
kencing
-
Ekskresi
sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan.
-
Air
dan sodium terperangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari karena status
vena. Pada malam hari terdapat aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat
peningkatan dalam jumlah output air seni.
Cara megurangi yaitu :
-
Penjelasan mengenai
sebab-sebabnya.
-
Segera
kosongkan apabila ada dorongan untuk buang air kecil.
-
Perbanyak
minum pada siang hari.
-
Jangan
minum dalam 1 jam sebelum tidur malam.
-
Batasi
minum bahan diuretik alamiah (kopi, teh, cola dengan cafein).
-
Beritahu
ibu tanda-tanda UTI.
3.
Ingin Makan/mengidam
Pada ibu
hamil muda sering dijumpai perasaan ingin makan/mengidam. Hal ini disebabkan karena :
-
Sering
dikaitkan dengan anemia akibat kekurangan zat besi.
-
Bisa merupakan tradisi.
-
Berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah.
-
Indra
pengecap menjadi tumpul sehingga makanan yang lebih merangsang dicari-cari.
Cara
menguranginya :
-
Tidak
perlu dikhawatirkan selama makan yang diinginkan bergizi baik.
-
Memberitahu
pada ibu hamil tentang bahaya makanan yang tidak sehat.
4.
Keletihan
Pada
bulan-bulan pertama kehamilan, ibu hamil sering mengeluhkan keletihan/kelelahan
yang biasanya disebabkan oleh :
-
Sebab pasti belum diketahui.
-
Penurunan awal dari laju metabolisme
Cara
mengatasi/meringankannya yaitu :
-
Pastikan
bahwa hal itu kembali normal.
-
Anjurkan
ibu untuk sering istirahat.
-
Hindari terlalu capek/lelah.
5.
Sakit Kepala
Sakit kepala sering disebabkan oleh :
-
Kontraksi,
ketegangan otot, spasme otot, dan keletihan.
-
Pengaruh
hormon, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, kongesti hidung,
dinamika cairan syaraf yang berubah alkalisis pernafasan ringan.
Cara mengatasi/meringankan yaitu :
-
Biofedback.
-
Teknik relaksasi.
-
Masase leher dan otot bahu.
-
Penggunaan
bungkusan panas/es ke leher.
-
Istirahat dan mandi air hangat.
(JHPIEGO/MNH. 2000 : 7-24)
2.2 Konsep Asuhan Kebidanan
-
Definisi
Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang
dilaksanakan oleh Bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan
khususnya dalam bidang KIA.
-
Tujuan Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan pada ibu
hamil dalam konteks keluarga bertujuan untuk
a. Mempertahankan kesehatan ibu dan janin.
b. Mencegah komplikasi diwaktu hamil dan
melahirkan.
c.
Mendapatkan bayi yang sehat.
d. Menyiapkan ibu baik fisik maupun mental
dalam menghadapi persalinan sehingga dapat melahirkan dengan baik.
-
Sasaran Asuhan Kebidanan
Sasaran asuhan kebidanan
adalah ibu hamil dan keluarganya terutama keluarga yang tinggal serumah
dengannya. Hal ini sangat penting karena peran keluarga sangat besar dalam
menentukan sikap dan perilaku ibu terhadap kesehatan.
-
Metode Asuhan Kebidanan
Dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada klien, Bidan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
disebut manajemen kebidanan.
Tahap-tahap manajemen kebidanan :
I.
Pengkajian Data
Bidan mengumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
Anamnesa :
1.
Nama istri dan suami
Untuk dapat mengenal atau
memanggil nama ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.
(Christina I. 1984)
2.
Umur
Dalam kurun waktu reproduksi
sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30
tahun.
(Sarwono. 1999).
Semua wanita usia subur
merupakan saat yang tepat untuk persalinan dengan jarak dari 2 tahun merupakan
masa reproduksi yang sehat. (Depkes RI. 1993)
3.
Alamat
-
Untuk
mengetahui dimana ibu menetap.
-
Menjaga
kemungkinan bila ada nama ibu yang sama.
-
Untuk memudahkan menghubungi
keluarganya.
-
Untuk
dijadikan petunjuk saat kunjungan rumah.
(Christina I. 1984)
4. Paritas
Paritas
2-3 merupakan paritas yang paling aman, ditinjau dari sudut kematian maternal.
(Sarwono. 1999)
5. Pendidikan
Makin
rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi sehingga perlu diberi
penyuluhan. (DepKes RI. 1993)
6.
Pekerjaan
Ditanyakan baik pada klien
maupun suaminya. Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi agar
nasehat kita sesuai.
Pekerjaan
klien perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada kehamilan
seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain. (Christina I. 1984)
7.
Perkawinan
Ditanyakan
berapa kali dan berapa lama untuk menentukan keadaan alat reproduksi dalam dan
psikologis klien terutama riwayat hamil di luar nikah. (Depdikbud.
1999)
8.
Keluhan Utama
Keluhan
utama yang dirasakan oleh klien dengan kehamilan trimester I adalah
mual-muntah, nafsu makan berkurang, mengidam, sering kencing, epulis, perubahan
payudara.
9.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar
belakang kesehatan keluarga terutama :
-
Anggota
keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular (TBC,
hepatitis).
-
Penyakit
keluarga yang dapat diturunkan (Asthma, jantung).
-
Keturunan hamil kembar.
Informasi
ini sangat penting untuk melihat kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil
dan mengupayakan pencegahannya dan penanggulangannya. (Depkes.
1993)
10.
Riwayat Kesehatan
-
Ibu hamil dengan riwayat
penyakit baik sejak masa sebelum hamil maupun selama hamil sebaiknya dilakukan
kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog, supaya pengobatannya tepat
guna dan seberapa besar resiko untuk mengharuskan pasien dirawat di Rumah Sakit.
-
Ibu hamil dengan riwayat
hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan karena itu pengawasan antenatal
seperti biasa namun dengan memperhatikan pertumbuhan janin, istirahat dan
kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dicegah.
-
Anemia
dalam kehamilan sering terjadi karena kekurangan besi. Apabila
kekurangan besi saat hamil tidak dicegah dapat menyebabkan abortus, syok,
partus prematurus, partus lama, perdarahan dan lain-lain.
-
Ibu
dengan riwayat DM mempunyai pengaruh terhadap persalinan, kemungkinan terjadi
inersia uteri, atonia uteri karena anak besar.
(Sarwono. 1999)
11.
Riwayat Kebidanan
-
Haid
Informasi mengenai haid sangat penting untuk
memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan, memperkirakan tanggal
persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) dengan rumus Naegle yaitu tanggal ditambah 7, bulan ditambah 9
(atau dikurangi 3), dan tahun ditambah 1.
(Depkes RI. 1993)
Selain HPHT ditanyakan pula
menarche pada umur pubersitas 12-16 tahun. Selama haid siklus teratur 8-25 hari
dan lama 3-5 hari, pengeluaran darah ± 50-70 cc. Hal ini ditanyakan untuk
memperoleh gambaran mengenai fungsi alat reproduksi. (Sarwono.
1999)
-
Riwayat Kehamilan Dahulu
Hal ini ditanykan khusus untuk multigravida apakah pada
kehamilan yang lalu ada penyakit seperti perdarahan, mual muntah dan lain-lain.
Berapa kali periksa ANC dan
pernah imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet dan
vitamin B complek serta yodium, penyuluhan perawatan payudara selama hamil dan
nutrisi.
-
Riwayat Persalinan Dahulu
Adakah penyakit dalam
persalinan terdahulu seperti perdarahan, section saesana, soluio placenta. Hal
ini ditanyakan untuk persiapan persalinan ini.
-
Riwayat nifas dahulu
Adakah penyakit pada nifas
yang lalu (perdarahan, febris, kemungkinan terjadi pada nifas kehamilan ini
nantinya).
12.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorrhoe berapa bulan, apakah pernah diperiksa
sebelumnya berapa kali, dimana, apakah ada keluhan yang dirasakan seperti
sering kencing, mual, muntah, hipersalivasi, dan merasa ada gerakan janin.
13.
Riwayat Keluarga Berencana
Ditanyakan
jenis kontrasepsi yang penah digunakan, lama memakai alat kontrasepsi, alasan
pemakaian, ada keluhan selama memakai alat kontrasepsi (Depdikbud. 1999).
14.
Pola Kebiasaan
-
Nutrisi
Wanita hamil betul-betul
mendapat perhatian susunan dietnya pertama mengenai jumlah kalori, protein yang
berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, perdarahan pasca persalinan.
Zat-zat yang diperlukan yaitu
protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam terutama
kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe), vitamin dan air.
-
Istirahat
Wanita pekerja harus sering
istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan, bila berpergian
jangan terlalu lama dan melelahkan.
-
Aktifitas
·
Boleh bekerja seperti biasa.
·
Cukup
istirahat dan makan teratur.
·
Pemeriksaan hamil yang teratur.
-
Personal Hygiene
Mandi diperlukan untuk
kebersihan atau hygiene terutama perawatan kulit karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah, dianjurkan menggunakan sabun lembut atau ringan. Pakaian
harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut, pakaian
dalam yang selalu bersih (Rustam Mochtar. 1998 : 59).
-
Hubungan Sexual
Hamil bukan merupakan halangan
untuk melakukan hubungan sexual, hubungan sexual disarankan untuk dihentikan,
bila :
·
Terdapat
tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas.
·
Terjadi
pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
·
Terdapat
perdarahan saat hubungan sexual.
·
Hentikan
hubungan sexual pada mereka yang sering mengalami keguguran, persalinan belum
waktunya, mengalami kematian dalam kandungan dan sekitar 2 minggu menjelang
persalinan.
(IBG, Manuaba. 1998 : 139)
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Fisik
-
Keadaan
umum : Wajah tampak berseri, ibu datang
dengan berjalan kaki.
-
Tekanan darah normal : 90/60 mmHg-140/90 mmHg
-
Suhu normal : 36,5ºC-37ºC
-
Nadi
normal :
60x/menit-80x/menit
-
Pernafasan
normal : 18x/menit-30x/menit
(Asuhan Antepartum. 2000)
2.
Penampilan
-
Berat
badan : Kenaikan berat badan pada trimester III tidak boleh lebih dari ½
kg/minggu.
-
Lingkar
lengan : 23,5 cm bila kurang berarti status gizi ibu buruk.
-
Tinggi
badan : Tidak boleh kurang dari 145 cm, karena adanya kemungkinan panggul
sempit.
-
Rambut : Bersih atau kotor atau ada kelainan.
-
Muka : Adanya chloasma gravidarum, tidak pucat, tidak bengkak.
-
Mata : Conjungtiva merah jambu, sklera tidak kuning, tidak bengkak.
-
Hidung : Ada polip atau kelainan
lain atau normal.
-
Mulut : Bibir tampak pucat kemungkinan ibu mengalami anemis adakah tanda
rhagaden, adakah stomatis.
-
Leher : Bila ada pembesaran kelenjar thyroid kemungkinan ibu mengalami
kekurangan yodium.
Bila
ibu berpenyakit jantung akan tampak bendungan vena jugularis.
-
Dada : Puting susu menonjol atau tenggelam, kolostrum keluar atau belum,
areola mammae ada hyperpigmentasi atau tidak (Depkes RI. 2001).
-
Abdomen : Membesar
sesuai umur kehamilan atau tidak, adakah linea nigra atau alba, adakah bekas
operasi atau tidak.
Periksa Raba (palpasi)
-
Pemeriksaan
perut dilakukan dengan posisi pasien berbaring terlentang pemeriksa berada di
sebelah kanan pasien.
-
Untuk
kehamilan trimester I dapat dilakukan pemeriksaan menurut Leopold namun yang
digunakan hanya Leopold IA yaitu untuk menentukan tingginya fundus uteri dan
tuanya kehamilan.
-
Auskultasi
DJJ pada kehamilan trimester I
sulit didengarkan bila memakai funandoskop. Untuk itu kita dapat mendengarkan DJJnya
melalui Doppler dengan jelas, teratur, frekuensi 120-160x/menit.
-
Pemeriksaan panggul luar
Distantia spinarum normalnya 23-26 cm
Distantia critarum normalnya 26-29 cm
Distantia spina iliaca
posterior superior normalnya 8-10 cm
Distantia tuberum normalnya
10,5-11cm
Conjugata
externa/boudeloque normalnya
18-20 cm
Lingkar
panggul normalnya 80-90 cm
-
Pemeriksaan laboratorium
Hendaknya ibu hamil diperiksa
air kencing dan darahnya sekurang-kurangnya 2x selama kehamilan, yaitu pada
permulaan dan akhir kehamilan.
Pemeriksaan Hb : Untuk menentukan kadar Hb dan derajat anemis
ibu normalnya Hb untuk ibu hamil adalah 11 gr%.
Pemeriksaan urine : Untuk mengetahui adanya protein dan gula dalam
urine.
II.
Identifikasi
Masalah/Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar
terhadap diagnosa masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data
yang telah dikumpulkan sehingga ditemukan masalah/diagnosa yang spesifik.
1.
Diagnosa
G…P……. usia kehamilan …… minggu
Data Dasar
Data Subyektif
Keadaan umum : Baik.
Kesadaran : Composmentis.
Tanda-tanda vital : Tekanan darah dalam batas normal.
Nadi
dalam batas normal.
Suhu
dalam batas normal.
Pernafasan
dalam batas normal.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi, palpasi, auskultasi
dan perkusi dalam batas normal.
2.
Masalah
Masalah yang sering muncul pada ibu hamil trimester I
adalah :
-
Mengidam,
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa
mengurangi rasa mual dan muntah.
-
Keletihan
mungkin akibat penurunan awal dari laju metabolisme pada awal-awal kehamilan.
-
Sakit
kepala akibat ketegangan otot, keletihan, dan hormon.
-
Rasa
mual/muntah mungkin disebabkan karena peningkatan HCG dan
estrogen/progesterone.
-
Sering
kencing akibat tekanan uterus atas kandung kemih.
III.
Antisipasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita
mengidentifikasi masalah potensial/diagnosa potensial berdasarkan
masalah/diagnosa yang sudah diidentifikasi. Bidan diharapkan waspada dan
bersiap mencegah masalah/diagnosa potensial ini agar tidak terjadi pada
kehamilan trimester I.
IV.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlu
tindakan segera oleh Bidan, Dokter dan dikonsultasikan serta ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
V.
Intervensi
-
Diagnosa
G…. P....... usia kehamilan…….. minggu
-
Masalah
·
Rasa
mual dan muntah
·
Sering
kencing
·
Sakit
kepala
1. Jelaskan pada ibu tindakan apa yang akan
dilakukan dan apa manfaat penjelasan tersebut.
R/ Dengan menjelaskan tentang
tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari pemeriksaan diharapkan ibu bisa
kooperatif dengan petugas dan dapat menambah pengetahuan ibu
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ Dengan memberikan penjelasan pada
ibu tentang hasil pemeriksaan diharapkan ibu mengerti tentang keadaan janin dan
kesehatannya.
3. Beri KIE pada ibu tentang hasil
pemeriksaan
R/ Dengan memberikan penjelasan
tentang hasil pemeriksaan diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
proses kehamilan dan kelahiran dapat berlangsung baik
4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan
tubuh terutama jalan lahir dengan cara sering cebok memakai air bersih dari arah
depan ke belakang.
R/ Dengan menjaga kebersihan tubuh
maka akan menghindarkan ibu dari infeksi. Kebersihan jalan lahir perlu dijaga
sebagai persiapan persalinan.
5. Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit
tapi sering untuk mengurangi rasa mual.
R/ Dengan makan sedikit tapi sering
dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk perkembangan janin dalam kandungan.
Makan sedikit tapi sering dapat mencegah mual dan muntah lebih parah.
6. Anjurkan pada ibu untuk minum obat/vitamin
yang diberikan dan rajin kontrol hamil.
R/ Dengan mengkonsumsi obat atau
vitamin selama kehamilan diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan bagi
ibu dan bayi. Dengan kontrol secara teratur dapat digunakan untuk memantau
perkembangan kesehatan ibu dan janin.
VI.
Implementasi
Melakukan Asuhan Kebidanan kepada
klien sesuai dengan intervensinya.
VII.
Evaluasi
S : Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan
yang diberikan oleh petugas kesehatan.
O : Ibu mampu mengulang penjelasan yang diberikan
oleh petugas kesehatan, ibu banyak bertanya tentang kehamilannya.
A : G…..P……
usia kehamilan...... minggu.
P : Lanjutkan
rencana tindakan
-
Menjaga
kebersihan tubuh terutama jalan lahir.
-
Makan
sedikit-sedikit tapi sering.
-
Minum
vitamin/obat yang diberikan.
-
Rutin
untuk kontrol hamil.
(PPKC, 2000)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1
Pengkajian
Tanggal : 22-05-2007 Jam : 10.40 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas pasien
Nama
klien : Ny.”SF”
Umur
: 24 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SD (tamat)
Pekerjaan
: Swasta (PT Langgeng Jaya)
Alamat
: Kebun Agung, Sawahan
Nama
suami : Tn.”J”
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SD (tamat
Pekerjaan
: Swasta (PT Langgeng Jaya)
Alamat
: Kebun Agung, Sawahan
Status
perkawinan : Menikah 1x, selama 4 tahun
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin kontrol
hamil, ini merupakan kehamilannya yang kedua dengan usia kehamilan 2 bulan.
Ibu mengatakan sering mual dan
terkadang pusing.
3.
Riwayat Kehamilan Sekarang
-
Ibu mengatakan sudah tidak haid
sejak 2 bulan yang lalu HPHT tanggal 20-03-2007, HPL tanggal 27-12-2007.
-
Ibu
mengatakan sudah tes kencing (kehamilan) sendiri di rumah dan hasilnya positif.
-
Ibu
mengatakan masih belum bisa merasakan pergerakan janin.
-
Ibu
mengatakan pernah keguguran pada usia kehamilan 3 bulan.
-
Ibu
sudah mendapat imunisasi TT sebelum menikah.
4.
Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak menderita
penyakit jantung, ginjal, asthma, hepatitis, diabetes militus ataupun
hipertensi.
5.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit jantung, ginjal, asthma, hepatitis, diabetes militus,
ataupun hipertensi, ibu juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada keturunan
kembar.
6.
Riwayat Kebidanan
a.
Riwayat Haid
-
Manarche : 15 tahun.
-
Siklus : 28 hari.
-
Lama : ± 5 hari.
-
Banyak : ± 2 kotek/hari.
-
Warna/bau : Merah kental/anyir.
-
Dysmenorhoe : Tidak pernah.
-
Flour albus : Tidak ada.
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Yang Lalu
Perkawinan
|
Kehamilan
|
Ikhtisar kehamilan
|
Ikhtisar persalinan
|
Hidup umur
|
Mati sebab
|
Jenis kelamin
|
BB
PB
|
Puerperium
|
|||
A
|
P
|
I
|
Abortus
|
||||||||
I
I
|
1
2
|
Abortus
Hamil ini
|
|
|
|
Abortus usia
kehamilan 3 bulan dicurretage di RSD Nganjuk tahun 2006
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
c.
Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah memakai KB pil (planotap) selama
1,5 tahun (setelah keguguran).
7.
Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ia, suami, dan
keluarga merasa senang dengan kehamilan ini. Ibu mengharapkan persalinannya
berjalan normal dan berencana melahirkan ditolong Bidan.
8.
Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan ia tinggal
bersama suami dan keluarganya. Pengambilan keputusan
dalam keluarga adalah suami.
9.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Kebiasaan
|
Sebelum Hamil
|
Selama Hamil
|
-
Nutrisi
-
Istirahat
-
Eliminasi
-
Aktifitas
|
- Makan 3x sehari (nasi, sayur, lauk pauk,
terkadang buah) dengan porsi sedang.
-
Minum air putih 4-5
gelas/hari.
-
Tidur siang tidak pernah
-
Tidur malam ± 8 jam
-
BAK : 4-5x sehari
Warna jernih, jumlah sedang, bau khas.
- BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas.
- Ibu bekerja sebagai karyawan di PT Langgeng
Jaya.
|
- Makan 3x sehari (nasi, sayur, lauk pauk,
banyak makan buah) dengan porsi sedang.
-
Minum air putih 4-5
gelas/hari.
-
Tidur siang ± 2 jam
-
Tidur malam ± 9 jam
-
BAK : 5-7x sehari
Warna jernih, jumlah sedang, bau khas.
- BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning, bau khas.
- Ibu bekerja sebagai karyawan di PT Langgeng
Jaya.
|
Pola Kebiasaan
|
Sebelum Hamil
|
Selama Hamil
|
-
Hygiene
-
Seksual
-
Spiritual
|
- Mandi 2x sehari, gosok gigi tiap kali
mandi, keramas 2x seminggu.
- Hubungan suami istri dilakukan 2-3x
seminggu.
- Ibu menjalankan sholat 5 waktu.
|
- Mandi 2-3x sehari, gosok gigi tiap kali
mandi, keramas 3x seminggu.
Ganti celana dalam tiap kali basah.
- Hubungan suami istri dilakukan 1-2x
seminggu.
- Ibu menjalankan sholat 5 waktu.
|
B.
Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Nadi : 88x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 36 ºC
BB : 45
kg
TB : 149
cm
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Cara berjalan baik, cara
berdiri baik, badan sedang.
Kepala : Rambut lurus warna hitam, kulit kepala bersih,
tidak ada ketombe, tidak ada luka.
Muka : Tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma
gravidarum..
Mata : Simetris, sklera tidak ikterus, conjungtiva
mata tidak pucat, selaput lendir mata tidak pucat
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak
terdapat sinusitis, septum nasi di tengah.
Mulut :
Bibir tidak pucat, tidak ada rhagaden, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada
caries, tidak ada epulis, lidah bersih.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen,
pendengaran baik.
Leher : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis.
Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak terdapat assesories mammae.
Dada : Payudara simetris, menegang, kedua puting
menonjol, tidak sekunder, tidak terdapat hiperpigmentasi areola mammae primer
dan sekunder, tidak terdapat striae lividae dan striae albicans.
Perut : Belum membesar, pusat mendatar, tidak terdapat
striae albicans dan striae lividae, tidak terdapat linea alba dan linea nigra,
tidak ada tanda bekas operasi,
Pelipatan paha : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada hernia inguinalis.
Ekstremitas : Ekstremitas atas simetris, pergerakan aktif,
ekstremitas bawah, kaki simetris, tibia baik, pretibia tidak oedema, telapak
kaki cekung, tidak ada varices.
Punggung : Simetris, bersih, tidak lordosis, tidak
kifosis, tidak skoliosis, tidak ada spina bifida.
Anus : Bersih, tidak ada haemorroid
Vulva : Bersih, tanda Chadwick ada, tidak oedema,
tidak ada varices, tidak ada condylomatalata, tidak ada condyloma acuminata,
tidak ada bartholinitis, tidak ada flour albus, tidak terdapat jaringan parut.
b.
Palpasi
Leopold IA : Tinggi fundus uteri
belum teraba
Leopold IB : Belum teraba
Leopold IIA : Belum teraba
Leopold IIB : Belum teraba
Leopold III : Belum teraba
Leopold IV : Belum teraba
c.
Auskultasi
DJJ belum terdengar
d.
Perkusi
Reflek potella baik +/+
e.
Ukuran Panggul Luar
Distantia spinarum : 24 cm
Distantia cristarum : 26 cm
Conjugata externa/boudeloque : 17 cm
Distantia spina iliaca posterior
superior : 8
cm
Distantia tuberum : 10,5 cm
Distantia panggul : 85 cm
3.2 Identifikasi Diagnosa dan
Masalah
Tanggal
|
Diagnosa
|
Data Dasar
|
22-05-2007
|
GIIP00010, usia kehamilan 9 minggu
|
DS :
- Ibu mengatakan ingin kontrol hamil ini
merupakan kehamilan yang kedua umur kehamilan 2 bulan.
- Ibu mengatakan pernah keguguran pada
usia kehamilan 3 bulan dan di curretage di RSD Nganjuk pada tahun 2006.
-
Ibu mengatakan
HPHT : 20-03-2007
PP : 27-12-2007
- Ibu mengatakan belum merasakan
pergerakan janin
|
Tanggal
|
Diagnosa
|
Data Dasar
|
|
|
- Ibu sudah suntik TT sebelum menikah
yaitu 1x
- Ibu mengatakan sudah tes kencing sendiri
di rumah dan hasilnya positif.
DO:
-
KU ibu : Baik
-
Kesadaran Composmentis
-
BB : 45 kg.
-
TB : 149 cm.
-
Tekanan darah : 120/80 mmHg.
-
Suhu : 36ºC.
-
Nadi : 88x/menit.
-
Nafas : 20x/menit.
-
Palpasi
Tinggi fundus uteri belum teraba .
-
Auskultasi : DJJ belum
terdengar.
-
Perkusi :
Reflek potella kanan dan kiri baik
|
3.3 Antisipasi Masalah
Potensial
-
Potensial Terjadi abortus
kembali
S :
- Ibu mengatakan ini kehamilan
kedua, kehamilan pertama mengalami abortus saat usia kehamilan 3 bulan kemudian
di curettage di RSUD Nganjuk
tahun 2006.
O : - TD :
120/80 mmHg
-
N : 88x/menit
-
S : 36ºC
-
RR : 20x/menit
-
Antisipasi Tindakan
·
Memberikan
KIE pada ibu untuk mengurangi aktifitas berat.
·
Menganjurkan
ibu untuk istirahat cukup dan makan makanan bergizi.
·
Menganjurkan ibu untuk minum
obat sesuai therapi
3.4 Identifikasi Kebutuhan
Segera
-
|
|
|||
|
BAB 4
PEMBAHASAN
Ante Natal Care adalah
perawatan yang diberikan pada ibu selama masa kehamilan. Pada Asuhan Kebidanan ibu
dengan ANC, kita sebagai Bidan harus lebih waspada dan berhati-hati karena
banyak sekali kejadian atau masalah yang terjadi pada ibu hamil.
Dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada klien dengan ANC Fisiologis tentunya ada beberapa kendala yang
dihadapi. Begitu pula dalam pelaksanaannya antara teori dan praktek terkadang
tidak terdapat kesamaan. Semua itu tentu ada alasannya. Tetapi penulis
menerapkan teori yang ada kedalam praktek sehari-hari sesuai dengan protap yang
berlaku.
Selama melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada Ny “SF” dengan ANC trimester I tidak terdapat banyak kesenjangan
antara teori dan pelaksanaan asuhan. Pada pengkajian ibu mengatakan hamil 2
bulan anak kedua dimana sebelumnya pernah abortus dengan keluhan mual dan
terkadang pusing. Ibu mengatakan belum merasa pergerakan anak dan tinggi fundus
uteri belum teraba, DJJ belum terdengar. Hal ini sesuai dengan teori dimana
memang pada trimester I sering terjadi mual, muntah, pusing yang disebut
morning sickness. Pada kehamilan pergerakan anak baru terasa pada usia
kehamilan 4-5 bulan. TFU bisa teraba pada usia 12-13 minggu sedangkan pada
kasus usia kehamilan baru 9 minggu. DJJ baru bisa terdengar jelas pada usia
kehamilan 4-5 bulan.
Pada identifikasi masalah
berdasarkan anamnesa baik subyektif maupun obyektif tidak didapat kesenjangan
antara teori dan praktek, terbukti dalam kasus muncul diagnosa GIIP00010
dengan usia kehamilan 9 minggu, TFU belum teraba dan DJJ belum terdengar.
Pada antisipasi masalah
potensial muncul masalah terjadinya abortus berulang sehingga perlu pengawasan
lebih hati-hati.
Pada identifikasi kebutuhan
segera diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya abortus kembali dengan cara
menjaga kesehatan yaitu menghindari aktifitas berat, istirahat cukup, makan
makanan bergizi.
Dalam intervensi tidak
didapatkan kesenjangan antara teori dan praktek terbukti ibu bersikap kooperatif
dan tanggap terhadap penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Pada implementasi (pelaksanaan
rencana tindakan) tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan praktek
disebabkan oleh adanya kerjasama yang baik antara petugas kesehatan dengan
pasien.
Dalam evaluasi juga tidak
didapatkan adanya suatu kesenjangan antara teori dan Asuhan Kebidanan yang
diberikan. Hal ini terbukti ibu tampak memperhatikan saat diberikan penjelasan
dan kooperatif dengan petugas.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah
dilakukan Asuhan Kebidanan dan sesuai dengan tujuan khusus maka :
1. Melaksanakan pengkajian pasien ANC dengan
cara anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus.
2.
Merumuskan diagnosa kebidanan
Didapatkan ibu dengan GIIP00010
usia kehamilan 9 minggu
3. Antisipasi masalah potensial pada pasien
ANC didapatkan masalah potensial terjadinya abortus kembali.
4.
Identifikasi kebutuhan segera
Pada kasus Ny “SF” ini tidak
diperlukan tindakan kebutuhan segera karena tidak ada masalah potensial yang
mengancam jiwa ibu.
5.
Melakukan intervensi pada
pasien ANC
a. Lakukan pendekatan therapeutik kepada
pasien
b. Lakukan pemeriksaan kehamilan
c. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksanaan
d. Motivasi ibu untuk makan makanan yang
bergizi
e. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan menghindari
aktifitas yang berat.
f. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan
aktifitas sexual pada trimester I.
g. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
tubuh terutama jalan lahir.
h. Beri therapy obat.
i.
Motivasi
ibu untuk segera memeriksakan kehamilannya secara teratur.
6.
Melakukan implementasi pada
pasien ANC
a. Melakukan hubungan therapeutik yang baik
dapat meringankan keluhan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kehamilan meliputi
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
c. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan kehamilan.
d. Menganjurkan ibu untuk makan makanan
bergizi.
e. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup dan menghindari aktifitas yang berat.
f. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
aktifitas sexual dahulu.
g. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
tubuh terutama jalan lahir.
h. Memberikan therapy obat.
i.
Memberi
motivasi pada ibu untuk segera memeriksakan kehamilan 1 bulan lagi.
7.
Melakukan evaluasi pada pasien
ANC
a. Ibu mengerti tentang penjelasan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
b. Melanjutkan rencana tindakan.
5.2 Saran
5.2.1
Bagi pasien
1. Makan makanan bergizi terutama sayuran
hijau dan minum obat (vitamin) yang diberikan oleh petugas.
2. Menyarankan ibu untuk rajin memelihara
kebersihan diri.
3. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol teratur
atau bila ada keluhan.
5.2.2
Bagi Petugas Kesehatan
1. Sebagai petugas kesehatan hendaknya
membekali wanita hamil dan keluarga tentang kesehatan khususnya kehamilan.
2. Sebagai petugas kesehatan hendaknya
memberikan pelayanan kepada wanita hamil secara utuh tanpa membedakan-bedakan.
3. Sebagai petugas kesehatan hendaknya
meningkatkan kemampuan dan keterampilan demi mutu pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
|
Depkes RI. 1993. Asuhan Kesehatan Pada Ibu Hamil Dalam
Konteks Keluarga. Jakarta : Depkes RI.
Ibrahim, Christina. 1998. Keperawatan Kebidanan Jilid I. Jakarta :
EGC.
JHPIEGO/MNH. 2000. Asuhan Antepartum.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
Keluarga Berancana. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
PPKC. 2002. Manajemen Asuhan Kebidanan. Jakarta :
PPKC.
Prawirohardjo, Sarwono.
2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.
Prawirohardjo, Sarwono.
2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
Varney. 1997. Asuhan Anterpartum.
ConversionConversion EmoticonEmoticon