LAPORAN
PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN CA LARING
A. KONSEP PENYAKIT.
I.Pengertian.
Karsinoma Laring
adalah suatu tumor yang terjadi pada daerah laring, dibagi 3 macam yaitu : supraglotik, glotik dan infraglotik. (Sjamsuhidajat,
1997 ; 461)
II. Etiologi.
a.Faktor Herediter b.Faktor Non Herediter (fisik, biologik,
karsinogenik)
III. Klasifikasi Tumor.
a.Tumor Primer (T)b. Pembsrn Kel.Limfe (N) c. Metastase (M)
IV. Epidemiologi.
Kebanyakan (70 – 90 %) Ca laring pria usia lanjut. Tipe glotik :
60-65% , supraglotik 30-35% & infraglotik 5 %.
V.Patofisiologi

(fisik,biologik, karsinogenik)
![]() |
Ca pada Laring
![]() |
|||
![]() |
|||
-
pita suara (suara serak)
-
Penyempitan saluran napas (Stridor. Dispnoe)
-
Pembengkakan ileher/laring (nyeri leher, rahang,
telinga)

Pengangkatan
organ Laring/korda vokalis
![]() |
Kehilangan suara Penurunan
kemampuan refleks batuk
Penumpukan
prod. Secret sal. napas
- Kerusakan komunikasi
verbal - Bersihan jalan napas tidak
efektif
- Gannguan Citra Tubuh
VI.Gejala Klinis
1.
Nyeri/sakit ---- menelan
2.
Stridor / dispnea ---- sumbatan jalan napas.
3.
Suara serak lebih 2 mgg / berbulan-bulan, tanpa
gejala sistemik (demam).
4.
Nyeri menyebar keleher, rahang / telinga
5.
Pembengkakan kel. dileher ok penyebaran limfogen
6.
Pembengkakan pada laring.
7.
Terjadi penurunan berat badan / KU semakin lemah.
VII.Cara Pemeriksaan.
a.Inspeksi dan palpasi b.Rontgen. c.Biopsi
d,Pemeriksaan dahak, EKG dan
hemoglobin darah.
VIII. Medical
Managament.
Penderita
Ca laring besar disertai pembesaran kel. limfe leher, pengobatan
terbaik : laringektomi total & diseksi radikal kel.leher. Hal ini
masuk stadium 2 dan 3. Ini dilakukan pada jenis tumor supra dan subglotik.
.Laringektomi diklasifikasikan
sbb :
1. Laringektomi
parsial.
2. Hemilaringektomi / vertikal.
3.
Laringektomi supraglotis / horisontal.
4.
Laringektomi total.
Radioterapi ---- stadium T1, T2 tipe
glotik dan supraglotik, bila pita suara masih bergerak. Radioterapi juga
diberikan sebagai terapi adjuvant setelah laringetomi total stadium T3, T4.
Laringektomi total ------ kehilangan suara selamanya. Kordektomi ---- bedah
terbatas --- stadium Tis dan stadium T1 dipita suara. Laringektomi partial
operasi terbatas ---- pada tumor yang terbatas di supraglotik /satu sisi laring
terserang.
IX. Perawatan Lanjut Pasca
Laringektomi.
Post
laringektomi------- rehabilitasi yang ekstensif----- dilatih berbicara melalui
esophagus oleh seorang terapis. Oleh karena ---- traheostoma permanen,
B. KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
Dasar data pengkajian keperawatan
Data pre
dan post operasi tergantung
lokasi proses kanker dan komplikasi yang ada.
I. INTEGRITAS EGO
II. MAKANAN ATAU CAIRAN
III. HIGIENE
IV. NEUROSENSORI
V. NYERI ATAU KENYAMANAN
VI. PERNAPASAN
VII. KEAMANAN
VIII. INTERAKSI SOSIAL
A. Prioritas keperawatan pre dan posoperasi
PREOPERASI
1. Ansietas berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang pra dan pascaoperasi dan takut akan kecacatan.
2. Menolak operasi berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang prosedur pre dan paskaoperasi, kecemasan, ketakutan akan
kecacatan dan ancaman kematian.
POST OPERASI
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan pengangkatan sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk
bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit
anatomi ( pengangkatan batang suara ) dan hambatan fisik ( selang trakeostomi
).
3. Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan
dengan bedah pengangkatan, radiasi
atau agen kemoterapi, gangguan sirkulasi atau suplai darah,pembentukan udema
dan pengumpulan atau drainase sekret terus-menerus.
4.
Perubahan membran
mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi,
kebersihan oral tidak adekuat, kanker oral, penurunan produksi saliva
sekunder terhadap radiasi atau prosedur pembedahan dan defisit nutrisi.
5. Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah,
pembengkakan jaringan,adanya selang nasogastrik atau orogastrik.
6.
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan jenis masukan makanan sementara atau
permanen, gangguan mekanisme umpan balik keinginan makan, rasa, dan bau karena
perubahan pembedahan atau struktur, radiasi atau kemoterapi.
7.
Gangguan citra
diri berhubungan dengan kehilangan suara,perubahan anatomi wajah dan leher.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Engram (1998), Rencanma Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah jilid II Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Barbara C Long (1996), Perawatan Medikal Bedah
Suatu pendekatan Proses Keperawatan, The C.V Mosby Company St. Louis, USA.
Hudak & Gallo (1997), Keperawatan Kritis.
Pendekatan Holistik Volume 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Marylin E Doenges (2000), Rencana Asuhan
Keperawatan. Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien
Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
R. Sjasuhidajat, Wim De Jong (1997), Buku ajar
ilmu Bedah Edisi Revisi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sylvia A. Price (1995), Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 4, Buku 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
ConversionConversion EmoticonEmoticon