Salam Sehat dan Harmonis

-----

Asuhan Keperawatan Otitis Media Kronik


Asuhan Keperawatan Otitis Media Kronik Pada Klien Tn.T S
di Ruang THT RSUD Dr Soetomo Surabaya.
 



Pengkajian

1.      IDENTITAS
Nama                     : Tn. T.S
Umur                     : 28 Tahun
Jenis Kelamin        : Laki - Laki
Suku / bangsa        : Jawa / Indonesia
Pekerjaan               : Buruh
Agama                   : Kristen
Pendidikan                        : SD
Alamat                  : Kenjeran
Alasan Dirawat        :  Nyeri Telinga  Kanan,  pusing, pendengaran berkurang  kalau telinga kiri ditutup
Keluhan Utama        : Nyeri Telinga Kanan
Sebelumnya              :  Telinga berdenging, terasa penuh  di telinga, badan lemah, pendengaran
                                    mulai menurun
Upaya yg Dilakukan: Pergi ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Therap/Operasi        : Therapi sebelumnya pasien lupa.  Tidak pernah dioperasi

2.      RIWAYAT KEPERAWATAN (nursing History)

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tidak pernah menderita sakit berta. Hanya batuk pilek biasa.

Riwayat Penyakit Sekarang

Telinga Kanan Terasa berdenging dan pendengaran mulai berkurang. Klien mengorek telinganya dengan Bulu ayam. Semakin lama terasa nyeri Karena terus menerus terasa nyeri  serta kehilangan pendengaran maka pasien ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.         

Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga. Keluarga dalam keadaa sehat – sehat saja

Keadaan Kesehatan Lingkungan

Klien mengatakan rumahnya sederhana tetapi bersih. Mandi Dikamar mandi menggunakan air sumur. Jarak rumah tingga berdekatan. Ada selokan didepan rumah. Kalau hujan sering meluap

Riwayat Kesehatan lainnya  : -

Alat Bantu Yang Digunakan : Klien tidak menggunakan alat Bantu pendengaran dan penglihatan. Tidak menggunakan gigi palsu.

 

3.      OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
3.1.    Keadaan Umum
Tampak kelelahan karena nyeri telinga, kesadaran compos mentis. Klien tidur ditempat tidur dengan posisitidur  terlentang mengarah ke sisi yang tidak sakit sambil memegang telinganya yang sakit
3.2.    Tanda – Tanda Vital
Temperatur : 36,50C / Axilla, Nadi : 92 X/menit,   teratur dan kuat , Tensi 110/80 mmHg lengan kanan
RR : 20 Kali / menit

4.      BODY SYSTEMS
            Pernapasan ( B1 = Breathing)
Hidung            : Tidak ada perdarahan dan tidak ada secret, bentuk hidung normal
Trachea            :
Tidak ada Nyeri                      Tidak ada dispneu                   Tidak ada orthopneu
Tidak ada cyanosis                  Tidak ada batuk darah                        Napas Dangkal  (-)
Tidak ada retraksi dada          Tidak ada sputum                   Tracheotomi (-)
Suara Tambahan
Wheezing (-)               Ronchi (-)                    Rales (-)           Crackets (-)
Bentuk dada   : Simetris kiri dan kanan
             Cardiovaskuler (B2 = Bleeding)
Nyeri dada (-)             Pusing (-)                     Sakit Kepala (-)           Palpitasi (-)
Kram kaki (-)               Clubbing Finger (-)
Suara jantung  : Normal
Edema :
Palbera (-)                    Extremitas atas (-)                   Ascites (-)
Anasarka (-)                Extremitas Bawah (-)             
            Persyarafan
Kesadaran       : Composmentis
GCS                :E (4), V(5), M (6)       Total Nilai : 15
Kepala dan wajah: Tidak ada kelainan
Mata
Sclera : Icterus                        Pupil : Isokor              
Leher   : Tidak ada pembengkakan, Bentuk normal
Persepsi sensori:
Pendengaran   : Kiri : Normal             Kanan : Penurunan Pendengaran
Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup
Penciuman       : Dapat membaui (Normal)
Pengecapan     : Normal
Penglihatan     : Tidak ada gangguang penglihatan
Perabaan          : Normal
            Perkemihan – Eliminasi Uri (B4 = Ladder)
Produksi Urine            : Tidak diukur
Warna                          : Kuning the
Tidak ada permasalahan dengan sistim perkemihan.
            Pencernaan  - Eliminasi Alvi (B5 = Bowel)
Mulut dan tenggorokan          : Bersih tidak ada tanda radang dan kelainan
Abdomen                                : Tidak ada kelainan
Rectum                                    : Tidak dikaji
BAB                                        : 2 kali/hari,                             Konsistensi : Lembek
Obat Pencahar                         : Tidak
Diit                                          : Tinggi Kalori tinggi protein
Lain – lain :
Nafsu makan menurun karena mual dan muntah
            Tulang – Otot – Integument
Kemampuan pergerakan sendiri          : bebas.
Tidak ada paree. Paralysis dan hemiparese
Extremitas  Atas dan bawah tidak ada kelainan
Tulang belakang tidak ada kelainan
Kulit                            : Warna kulit sawo matang                 Akral   : Hangat
Turgor kulit baik
Tambahan : Kulit pada daerah telinga kanan kemerahan
            Sistim Endokrin
Tidak ada therapy hormonal
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fiik : Normal
Tidak ada kelaian dalam kaitan dengan sistim endokrin
            Sistim hemapoetik
Tidak ada riwayat mendapat transfusi darah
Laboratorium :
Hb                   : 12 gr%
LED                : 48
Trombo            : 45
Leukosit          : 8500
PPT                 : 12
SGOT              : 18
SGPT              : 14
            Sistim reproduksi  : Tidak dikaji


Psikososial
Harapan klien : klien mengharapkan agar penyakitnya cepat sembuh supaya dapat kembali bekerja. Klien mematuhi semua anjuran petugas kesehatan yang merawatnya . Klien mengatakan bahwa kalau sembuh dan telinga kanannya tidak mendengar lagi tidak apa – apa.
Analisa Data

KARAKTERISTIK DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
Data Subyektif
Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup
Data obyektif :
Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Nadi 92 kali/meniy, klien meringis, memegang telinganya yang sakit, tiidur posisi miring kearah telinga yang tidak sakit,





Peradangan (otitis)





Gangguan rasa Nyaman Nyeri


Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa Nyaman nyeri sehubungan dengan peradangan pada telinga tengah
Data Subyektif :
Klien mengeluh terasa nyeri pada telinga kanan dan kalau nyeri terasa pusing dan kadang mual. Klien mengatakan sulit mendengar bila telinga kirinya ditutup
Data obyektif  :
Telinga tampak bengkak dan kemerahan, terpasang tamponade. Nadi 92 kali/meniy, klien meringis, memegang telinganya yang sakit, tiidur posisi miring kearah telinga yang tidak sakit

Perencanaan, Pelaksanaan Dan Evaluasi
(Catatan, Klien Hanya dirawat 2 Hari saja)

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Rencana Tindakkan
Rasional
Implementasi
Evaluasi
1
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Seuhubungan dengan Peradangan telinga tengah
Tujuan :
Gangguan rasa Nyaman nyeri akan berkurang atau hilang
Kriteria :
Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, Wajah rileks, tidak merintih, Tanda – tanda radang tidak ada
1.      Observasi tingkat nyeri klien, berat serta radiasinya dan reaksi fisik terhadap nyeri.



2.      Tingkatkan tirah baring selama periode nyeri dan biarkan klien memilih posisi yang tepat untuk mengurangi rasa nyerinya.
3.      Bantu klien untuk mengurangi nyeri dengan tekhnik relaksasi.
4.      Monitor dan catat respon terhadap pengobatan dan kolaborasi dengan dokter bila nyeri tidak hilang
5.      Kolaborasi untuk pemberian analgesik
6.      Observasi terhadap tanda – tanda radang

Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang status nyeri klien dan kemajuan terhadap tindakkan yang telah dilakukan.
Tirah baring dan posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri secara alamiah



Mengurangi Nyeri



Nyeri yang bertambah merupakan indikasi adanya komplikasi dan membutuhkan intervensi yang lebih lanjut
Pengobatan dapat membantu mengatasi nyeri yang terjadi.
Indikator adanya infeksi yang akan meningkatkan ambang nyeri klien.
Mengobservasi tingkat nyeri klien dan mengukur tanda vital, RR


Menganjurkan pada klien untuk tetap berada diatas tempat tidur terutama selama periode nyeri dan posisi yang nyaman adalah miring ke sisi yang tidak sakit atau terlentang.
Menganjurkan klien untuk menarik napas dalam bila timbul nyeri





Memberikan obat analgesik dan memonitor reaksinya
Mengobservasi  tnda – tabda radang terutama didaerah dekat telinga kanan
S
Klien mengatakan masih terasa nyeri terutama kalau makan atau bicara.
Nyerinya terasa berkurang bila minum obat dan kemudian timbul nyeri lagi
O
Setelah minum obat klien dapat istirahat, wajah masih meringis,   RR 20 X/menit, Nadi 88 x/menit. Telinga kanan Masih bengkak dan kemerahan
A
Nyeri Klien masih belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan dan batasi komunikasi yang berlebihan dengan pasien


Previous
Next Post »

Translate