ASUHAN KEBIDANAN
PADA
NY. W GIP00000 T/H USIA KEHAMILAN TRIMESTER I
DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup.
Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam
kandungan. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi
dari penerus keturunan di kemudian hari. ( Manuaba; 1998 )
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita
yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya
tanpa memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan
salah satu faktor paling sensitif
yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB di Indonesia masih
sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang sangat bervariasi
antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang
berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut
harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi
ditekan menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali
dilakukan untuk memastikan keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk
mengetahui secara dini apabila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan.
Dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas
dengan baik dan selamat serta melahirkan
bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti
secara teknis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar
kualitas pelayanan dapat terjamin. Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/
multigravida umumnya banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilannya karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi
ibu hamil primigravida/ multigravida untuk melakukan kemungkinan faktor resiko
tinggi bisa ditemukan.
1.1.2 TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola
pikir secara ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. W Dengan Hiperemisis Gravidarum di
BPS Endang Mawarsih.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu
melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan
kehamilan fisiologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan
prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.
1.1.3 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam proses
penyusunan laporan ini adalah
1. Metode
pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa dan
gejala yang terjadi.
2. Teknik
pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustkaan.
3. Sumber
data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.
1.1.4 SISTEMATIKA
PENULISAN
Sistematika
penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR
JUDUL
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang,
tujuan penulisan, metode penulisan, lokasi dan waktu, serta sistematika
penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi konsep dasar
kehamilan dan asuhan kebidanan pada kehamilan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data,
diagnosa/ masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan
rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
BAB IV Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
1.2.1
Pengertian
Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan
sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan
elektrolit.
1.2.2 Penyebab Hiperemisis Gravidarum
Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti tetapi ada
beberapa faktor predesposisi dapat dijabarkan :
1.
Faktor
adaptasi dan hormonal
Pada
wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis gravidarum.
Faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, primigravida dan
overdestensi rahim pada hamil ganda dan mola, jumlah hormon yang dikeluarkan
terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemisis gravidarum.
2.
Faktor
psikologis
Besar
kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan,
keretakan hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat menjadi faktor
kejadian hyperemisis gravidarum.
3.
Faktor alergi
Diduga
terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu,
faktor alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.
1.2.3 Gejala
Gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dibagi
menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Hiperemisis
gravidarum tingkat I
-
Muntah
berlangsung terus-menerus.
-
Makan
berkurang.
-
BB menurun.
-
Kulit
dehidrasi – tonusnya melemah, lidah kering.
-
Nyeri di
daerah epigastrium.
-
Tekanan darah
turun dan nadi meningkat.
-
Mata tampak
cekung.
2. Hiperemisis gravidarum tingkat II
-
Penderita
tampak lemah.
-
Gejala
dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering, lidah kering
dan kotor.
-
Terjadi
gangguan buang air besar.
-
Mulai tampak
gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
-
Nafas berbau
aseton.
3. Hiperemisis gravidarum tingkat
III
-
Muntah
berkurang.
-
Keadaan umum
makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi
makin jelas.
-
Gangguan faal
hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
-
Gangguan
kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi susunan sayaraf
pusat (ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah bola mata, doplepea –
gambar tampak ganda perubahan mental.
1.2.4
Diagnosa
Diagnosis
hiperemisis gravidarum biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya kehamilan
muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, namun
harus diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis,
ulcus pepticumdun tuner serebri yang dapat pula memberikan gejala mental.
1.2.5
Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut
:
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian
obat-obatan pada hiperemisis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.
Susunan
obat yang dapat di berikan :
a. Sedativa
ringan → - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi → - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual
muntah → - Miaaner
B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin → - Terutama
vitamin B komplek
- Vitamin
C
Perawatan Hiperemisis :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari
dengan makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera
turun dari tempat tidur tapi sebaiknya makan roti atau biskuit dengan teh
hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam
keadaan panas atau dingin sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat
menjamin menghindarkan kekurangan karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung
gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima
kehamilannya dengan baik, menghilangkan perasaan kuatir / takut terhadap
kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang
kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak
menggangu kehamilan dan ibu merasa nyaman melakukannya.
12. Berikan dukungan
/ support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu
dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan
sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
umur kehamilan 4 bulan.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
1.3.1 PENGKAJIAN
DATA
A. IDENTITAS/
BIODATA
Nama : Ny. W Nama suami :
Tn. J
Umur : 25 th Umur :
28 th
Agama : Islam Agama :
Islam
Bangsa/
suku : Indonesia/ Jawa Bangsa/ suku : Indonesia/ Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat
rumah: Trenggilis mejoyo No.
Telp : -
B. ANAMNESA
( DATA SUBYEKTIF )
Pada
tanggal : 16 juni 2006 Pukul
: 09.10 WIB
1. Alasan
kunjungan ini : P
Pertama Rutin
Ada keluhan
2. Keluhan-
keluhan : Ibu
mengatakan pada kehamilan sering muntah-muntah dan tidak mau makan.
3. Riwayat Menstruasi :
Ø Haid Pertama :
Umur ± 14 tahun
Ø Siklus/ Lamanya :
30 hari/ 8 hari
Ø Banyaknya :
2 kotex penuh
Ø Sifat darah :
cair, merah
Ø Dismenorhoe :
ada, saat hari pertama haid
4. Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :
No
|
Tgl. Lahir
|
Usia kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Tempat persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
|
Umur
|
|
|
|
Ibu
|
Bayi
|
|
PB/BB jenis
|
keadaan
|
keadaan
|
Laktasi/ KB
|
|
HAMIL INI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5. Riwayat
Kehamilan ini :
§ Hari I haid terakhir : 05 Mei 2006
§ Taksiran persalinan : 12 Februari 2007
§ Keluhan- keluhan pada trimester I : Ibu
mengatakan mual dan muntah setiap hari dan tidak bisa makan.
§ Pergerakan anak pertama kali : Ibu
belum merasakan gerakan anak karena
usia kehamilan masih kecil.
§ Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan ) :
ٱ Rasa
lelah : Ibu mengatakan sering merasa
lelah pada kaki dan punggung jika berdiri atau duduk terlalu lama
ٱ Mual
dan muntah yang lama : ada
ٱ Nyeri perut : ada
ٱ Panas, menggigil
ٱ Sakit kepala berat/ terus- menerus
ٱ Penglihatan kabur
ٱ Rasa nyeri/ panas saat BAK
ٱ Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya
ٱ Pengeluaran cairan pervaginam
ٱ Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai
ٱ Oedema
§ Diet/ makan
Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil pola
makan dan minum tetap sama, yaitu makan 3x sehari dengan nasi, lauk ( ikan
laut, tempe, tahu, telur ), sayur ( bayam, kangkung, kacang- kacangan, wortel
), buah ( pepaya, jeruk ), selama hamil setiap pagi ibu minum susu prenagen 1
gelas 1 hari. Minum air putih ± 5-6 gelas sehari, tidak pernah ngidam.
§ Pola eliminasi
Ibu mengatakan sebelum hamil BAK ± 2x -3x sehari,lancar, tidak nyeri,
warnanya kuning, BAB 1x sehari, teratur, konsistensi lunak, warna kuning saat
hamil BAK ± 5x – 6x sehari, lancar, tidak nyeri, warnanya kuning BAB 1x sehari, teratur, konsistensi lunak,
warna kuning.
§ Aktivitas sehari- hari
Pola istirahat dan tidur : Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil
pola istirahat sama yaitu tidur malam ± 8 jam ( 21.00 – 05.00 ), tidur siang ±
1 jam ( 14.00 – 15.00).
Seksualitas : Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan hubungan
seksual 2x seminggu sedangkan saat hamil ibu jarang sekali melakukan hubungan
seksual karena takut mengganggu kehamilan.
Pekerjaan : Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil ibu
bekerja sebagai karyawati di sebuah perusahaan swasta mulai jam 08.00 –
14.00, selain itu juga ibu melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak mencuci dll, tanpa ada gangguan
dengan kehamilannya.
§ Imunisasi TT : Belum.
§ Kontrasepsi yang pernah digunakan : Ibu mengatakan
kontrasepsi yang pernah di pakai adalah
kondom.
6. Riwayat
penyakit sistemik yang pernah diderita :
Jantung : tidak pernah
Ginjal : tidak pernah
Asma/
TBC paru : tidak pernah
Hepatitis : tidak pernah
D.
M : tidak pernah
Hipertensi : tidak
pernah
Epilepsi : tidak pernah
7. Riwayat
penyakit keluarga :
Jantung : tidak ada
Hipertensi : tidak
ada
D.
M : tidak ada
Asmah/TBC
: tidak
ada
Hepatitis : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Gemelly : tidak ada
8. Riwayat
sosial :
Perkawinan : Menikah 1 kali, usia perkawinan 2
tahun.
§ Kehamilan ini :
-- Direncanakan Tidak direncanakan
Diterima
Tidak
diterima
§ Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan
senang dan menerima kehamilan ini begitu juga dengan suami dan keluarga yang
lain.
§ Status perkawinan : Kawin Kawin : 1 (satu) kali
§ Kawin I : Umur : 21 tahun, dengan Suami umur : 23
tahun
Lamanya : 2 tahun anak : Hamil ke dua
A.
PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1. Status Emosional : Cukup baik, ibu sangat menerima
kehamilan ini.
2. Tanda vital :
Tekanan
darah : 100/60 mmHg Lila : 23,5 cm
Denyut
nadi : 96 X/ menit TB : 155 cm
Pernafasan : 20 X/ menit BB :
sebelum hamil 50 kg
Suhu : 36,3 º C
BB : 52 kg
3. Muka : Oedema : Ada Tidak
Conjungtiva : Pucat
Sklera
Mata : Putih, tidak ikterus.
4. Dada
: Simetris
Mammae :
Ada Tidak ada
Benjolan : Ada Tidak ada
Striae : striae
livida
Areola : mengalami
hiperpigmentasi
Puting
susu :
menonjol ( keluar ), belum keluar kolostrum
5. Pinggang (periksa ketuk : Costro-veterba-Angle
tendemess)
Nyeri
Ada Tidak
6. Extremitas Ada Tidak
Oedema tangan dan jari Ada
Tidak
Oedema tibia dan jari
Betis merah/lembek/keras Ada Tidak
Varices tungkai Ada Tidak
Reflek
patella Ka PositifNegatif
Ki Positif Negatif
7. Abdomen
7.1 Bekas luka :
Ada Tidak
Pembesaran
perut : sesuai dengan usia kehamilan ( 30- 31 minggu )
Bentuk perut : Bulat
lonjong
Oedema Ada Tidak
Acites
Ada
Tidak
Pemeriksaan
Kebidanan
Palpasi Uterus
Tinggi fundus uteri : ½ simfisis - pusat
Letak : -
Presentasi : -
Punggung : -
TBBJ : -
Posisi
janin : -
Kontraksi : Tidak ada Ada
Frekuensi : tidak ada
Kekuatan : tidak ada
Palpasi supra pubik kandung kemih : kandung kemih kosong
Auskultasi : -
DJJ : belum terdengar tempat : -
Frekunsi : -
8. Genetalia
Inspeksi
Vulva dan vagina : Varices :
Ada Tidak
Luka : Ada Tidak
Kemerahan
: Ada
Tidak
Nyeri : Ya Tidak
Perineum : Bekas luka/luka parut : Ada Tidak
Lain-lain : Ada Tidak
B.
UJI DIAGNOSTIK
·
Darah
-
Golongan
Darah : O
-
Hb :
9 gram %
-
Hbs Ag
: Tidak dilakukan
·
Urine
- Albumin : Tidak dilakukan
- Reduksi : Tidak dilakukan
1.3.2
INTERPRETASI DATA
DIAGNOSA :
1.
Ibu hamil GIP00000 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I.
Dasar :
DS : Ibu
mengatakan :
- Sedang hamil anak kedua.
- Ibu sering mual dan muntah bila selesi makan serta
tidak berselera makan.
- Selama hamil ini ibu makan 2x / hari porsi 1 – 3
sendok.
- Ibu senang dengan kehamilan ini.
- HPHT : 05 Mei
2006.
DO : Hasil
pemeriksaan :
-
BB :
52 kg
-
TFU :
½ simfisis
– pusat(13 cm).
-
Ball :
(+).
-
DJJ :
Belum terdengar.
- Tekanan darah :
100/60 mmHg
- Denyut nadi :
96 X/ menit
- Pernafasan :
20 X/ menit
- Suhu :
36,3 º
- Lila :
23,5 cm
- TB : 155 cm
- BB : Sebelum
hamil 50 kg
- UK : 11 – 12
minggu
MASALAH :
Gangguan pemenuhan nutrisi :
Ds : Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila
selesai makan, ibu tidak berselera makan, makan nasi 1-3 sendok, kadang hanya
makan biskuit atau buah.
Do : Bibir
kering, lidah kering, terdapat nyeri tekan pada epigastrium.
BB : 52 kg TB :
155 cm
Lila : 23,5 cm TD : 100/60
mmHg
N : 96 x/menit RR : 20
x/menit
S : 36,3 ºC
TFU : ½ simpisis –
pusat.
KEBUTUHAN :
Memberikan HE tentang :
- Nutrisi ibu hamil hyperemisis gravidarum yaitu
makan sedikit tapi sering.
- Hindari makan makanan yang meran0gsang yang dapat
menyebabkan muntah misalnya terlalu manis, asam dan pedas.
- Sebelum bangun dari tempat tidur usahakan miring
dulu dan mencoba makan makanan ringan seperti biskuit dan teh manis.
- Istirahat yang cukup.
1.3.3
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL :
Tidak
ada.
1.3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
ATAU KOLABORASI :
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi.
1.3.5
MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Lakukan
pendekatan kepada ibu dengan komunikasi therapeutik.
Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi
therapeutik akan menumbuhkan rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien
dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam memberikan pelayanan asuhan
kebidanan.
2.
Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 5 T
kita dapat mendeteksi dini kelainan kehamilan.
3. Jelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dari kondisi
saat ini.
4. Berikan
penjelasan pada ibu tentang penyebab mual dan muntah.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu dapat
meningkatkan pengetahuan ibu sehingga lebih mengerti kehamilannya.
5. Anjurkan
ibu untuk menghisap permen.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menghisap permen
agar mengurangi rasa mual.
6. Jelaskan
pada ibu tentang aktivitas selama kehamilan ini.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan
ibu dapat menjaga kesehatannya secara optimal.
7. Jelaskan
kepada ibu makanan apa yang boleh dikonsumsi.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu dapat meningkatkan
kesehatannya.
8. Jelaskan
tentang tanda bahaya trimester I / kondisi yang mengarah pada hyperemisis
gravidarum tingkat I.
Rasional : Dengan
memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat mendeteksi secara dini
kelainan.
9. Berikan
tablet penambah darah dan tablet multi vitamin.
Rasional :
Dengan melakukan kolaborasi untuk
memberikan tambahan obat kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih
terjamin.
10. Anjurkan
kepada ibu untuk minum obat secara teratur.
Rasional
: Dengan menganjurkan ibu untuk
minum obat secara teratur, kondisi ibu
dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.
11. Anjurkan
kepada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.
Rasional
: Dengan kontrol tepat pada
waktunya kondisi ibu dan janin lebih terpantau oleh tenaga kesehatan sehingga
kemungkinan tanda bahaya kehamilan tidak akan terjadi.
12. Melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter ibu
diharapkan cepat sembuh.
1.3.6
PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN
Tanggal 16 Juni 2006 jam 09.10 WIB
1. Melakukan
pendekatan melalui komunikasi therapeutik baik secara verbal maupun non verbal
( sentuhan, kontak mata, dll ), memperkenalkan diri pada ibu, berbicara sopan
dan tidak menyinggung pasien, mendengar segala keluhan ibu.
2. Memberikan
penjelasan pada ibu tentang mual dan muntah adalah hal yang normal yang biasa
terjadi pada kehamilan. Selama mual dan muntah itu tidak menggangu aktivitas
ibu. Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon karena adaptasi ibu.
3.
Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.
- BB :
52 kg
-
TFU : ½
simfisis – pusat (13 cm).
-
UK : 11 – 12
minggu.
-
Ball : (+) positif.
-
DJJ : belum
terdengar.
- Tekanan darah :
100/60 mmHg
- Denyut nadi :
96 X/ menit
- Pernafasan :
20 X/ menit
- Suhu :
36,3 º
- Lila :
23,5 cm
- TB
: 155 cm
- BB : sebelum hamil 50 kg
- TT :
Boster.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan permen
untuk menambah nafsu makan dan jangan makan permen yang rasa mint tetapi makan
permen yang disukai ibu.
5. Melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk memberikan tablet tambah darah dan vitamin
1. Inbion 1 x 1
2. Lycalvit 1
x 1
6. Memberikan penjelasan pada
ibu bahwa kekurangan kondisinya disebut hyperemisis gravidarum dan menganjurkan
ibu untuk tidak cemas bahwa hal ini adalah suatu penyakit yang ringan yang
sering dialami oleh wanita hamil.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 1
minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan misal :
- Muntahnya
bertambah hebat.
- Pusing yang berat dan setelah di buat istirahat
tidak hilang.
- Mengeluarkan darah dari vagina.
- Nyeri perut / mules yang hebat.
8. Menjelaskan kepada ibu
aktivitas yang boleh dilakukan yaitu kegiatan yang tidak membahayakan /
memperburuk kondisinya yang boleh dilakukan seperti menyapu, mencuci piring,
hindarkan pekerjaan yang melelahkan dan segala aktivitas yang dapat menimbulkan
mual dan muntah.
9. Menjelaskan pada ibu tentangan hubungan suami
istri yaitu selama ibu merasa tidak terganggu dan merasa nyaman ibu boleh
melakukannya, tetapi apabila ibu merasa tidak sehat / tidak nyaman sebaiknya
dihindari.
10. Menjelaskan
pada ibu tentang makanan yang boleh diberikan semua makanan boleh dimakan asal
tidak merangsang mual dan muntah seperti manis, pedas, asam, sebaiknya hindari
makanan yang berminyak dan berbau lemak perbanyak makan makanan yang manis, dan
apabila makan diusahakan dengan porsi yang sedikit tapi sering.
1.3.7 EVALUASI
Tanggal 16 Juni 2006 jam 09.20 WIB
S : Ibu
mengatakan :
- Masih mual tetapi sudah tidak muntah dan sudah tidak nyeri uluhati.
- Ibu mau melaksanakan nasehat dari petugas kesehatan.
- Ibu lebih mengerti tentang kondisi kehamilannya.
- Ibu mau makan walaupun hanya sedikit, ibu
tidak suka makan nasi, lebih suka susu, roti dan buah-buahan.
- HPHT : 28 Mei 2005.
O : - Ibu masih sering meludah.
- Ibu datang dengan diantar suami dan datang
dengan wajah yang ceria.
- Ibu mengerti penjelasan petugas terbukti klien
bisa mengulang apa yang telah disampaikan.
- Pemeriksaan kehamilan :
BB
/ TB : 52 kg / 155 cm.
RR : 20 kali/menit.
Tensi
/ nadi : 100/60 mmHg / 96 kali/menit.
TFU : ½ simfisis – pusat.
UK : 11 – 12 minggu.
TPL : 06 Februari 2006.
A : GIP00000 UK :
6 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I keadaan membaik.
P : - Anjurkan ibu untuk tetap makan sedikit tetapi
sering.
- Rajin untuk meminum obat dari dokter.
- Istirahat cukup.
- Anjurkan untuk menghindari makan makanan yang
merangsang.
Misal
: Terlalu pedas, terlalu asem
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang.
BAB IV
P E N U T U P
1.4.1
KESIMPULAN
Setelah penulis
melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. W dengan Hyperemisis Gravidarum di BPS Endang Mawar Surabaya. Dapat ditarik
beberapa kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian,
kepekaan dan peranan dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang
untuk mengangkat diagnosa kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa
kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka & adanya perubahan
serta keseimbangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan
pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena
dalam perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga
masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada
tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan
dari perencanaan akan tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara
dalam kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan
sendiri dirumah sesuai petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pda Ny. W
dengan hiperemisis gravidarum maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi.
Pada akhirnya klien bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan dalam
mengatasi masalah klien didukung oleh beberapa faktor diantranya sarana yang
memadai, adanya tindakan yang komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk
melakukan ANC.
1.4.2 SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya
sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus meningkatkan kemampuan &
keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang
lain, klien dan keluarga.
2. Bagi klien.
Klien harus dapat
bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar keberhasilan dalam asuhan
kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien dapat terpecahkan.
3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang
berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih memperhatikan & memberikan
bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada umumnya serta supaya melengkapi
buku-buku yang ada di perpustakaan yang merupakan gudang ilmu bagi para anak
didik.
DAFTAR
PUSTAKA
§ Mochtar, Rustam, “ Sinopsis Obstetri ” , ECG. Jakarta : 1998.
§ Manuaba “ Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana untuk Pendidik Bidan ”,
Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 1998.
§ Prawirohario, Sarwono, “ Asuhan Maternal dan Nonatal ”, YBPSP, Jakata : 2002.
§ Sastrawinata, Sulaiman, “Obstetri Fisiologi “, Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
Bandung, Bandung : 1993.
§ Varney, Helen, “
Buku Saku Bidan “, Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 2001.
ConversionConversion EmoticonEmoticon