ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. M GIV P20012
UMUR
KEHAMILAN 39 MINGGU
DENGAN PRE EKLAMPSIA RINGAN
Di BPS Ny. Farida Hajri
SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Pembangunan di bidang kesehatan ditunjukkan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia
harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu
sejak berada dalam kandungan. Oleh karena itu, kehamilan yang sehat sangat
mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari. (Manuaba : 1998).
Menurut Leimena 1993, kematian ibu adalah kematian
seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi
kehamilan tanpa memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu
dan anak. AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya
kematian ibu yang sangat bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran
hidup. Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran
hidup. Angka kematian ibu tersebut harus dapat ditekan menjadi 225 per
kelahiran hidup dan kematian bayi harus ditekan menjadi 49,8 per 1.000
kelahiran hidup.
Maka dari itu, pemeriksaan antenatal perlu sekali
dilakukan untuk memastikan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui
cara dini apabila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan dengan tujuan
agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik
dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti
secara teknis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar
kualitas pelayanan dapat terjamin. Apabila pada ibu hamil dengan primigravida /
multigravida, umumnya banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilannya
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu penting
bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan karena kemungkinan resiko tinggi
dapat ditemukan.
II.
Tujuan Penulisan
a.
Tujuan umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta dapat mendapatkan
pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. M GIV P20012 Umur
Kehamilan 39 Minggu dengan Pre eklampsia Ringan di BPS Ny. Farida Hajri Surabaya
b.
Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai
adalah mampu melakukan :
1)
Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya
mengungkapkan peristiwa dan gejala yang terjadi
2)
Tekhnik pengumpulan data dan pengidentifikasi dat
melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik studi dokument dan studi
kepustakaan
3)
Sumber data primer dari klien dan data sekunder
keluarga dan petugas kesehatan
III.
Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di
BPS Ny. Farida Hajri – Nyamplungan Surabaya pada tanggal 26 November – 19
Desember 2007
IV.
Sistematika penulisan
Bab 1 : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang penulisan, tujuan,
pelaksanaan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab 2 : LANDASAN TEORI
Menguraikan tentang pengertian, patofisiologi
Bab 3 : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data subyektif dan
obyektif, assesment dan diagnosa, planning.
BAB II
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN
Pengertian
Kehamilan secara umum adalah suatu keadaan dimana seorang wanita
mengandung hasil konsepsi (individu lain) di dalam tubuhnya yang akan tumbuh
dan berkembang menjadi sosok manusia baru sampai tiba waktunya untuk melahirkan
dengan lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih
dari 300 hari (42 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Kehamilan merupakan kejadian yang normal yang
dapat terjadi pada wanita dewasa dan merupakan suatu proses dimana terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam uterus yang dimulai sejak konsepsi dan
berakhir dengan persalinan. (Manuaba, IBG : 1998).
Kehamilan adalah suatu proses yang
terjadi ada 4 aspek penting, yaitu ovum, spermatozoa, proses konsepsi dan
nidasi (Sulaiman, 1993 : 156)
Kehamilan adalah suatu proses yang
terjadi mulai dari ovulasi kemudian menjadi konsepsi sampai partus yang lamanya
280 hari ( 40 minggu). (Hanifa Wicaksono, 1999 : 125)
Gravida adalah seorang wanita yang
sedang hamil. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali.
Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup.
Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup untuk pertama kalinya. Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan
bayi yang dapat hidup untuk beberapa kali. (Sarwono Prawirohardjo : 180)
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
dalam 3 bagian, yaitu :
1.
Kehamilan Triwulan I (antara 0 sampai 12 minggu)
2.
Kehamilan Triwulan II (antara 12 sampai 28 minggu)
3.
Kehamilan Triwulan III (antara 28 sampai 40 minggu)
Menentukan Tinggi Fundus Uteri sesuai dengan umur
kehamilan
TFU
|
UK
|
1 – 2 jari atas sympisis
pertengahan sympisis – pusat
3 jari bawah pusat
Setinggi pusat
3 jari atas pusat
Pertengahan pusat – xyfoid
3 jari bawah procesus – xyfoid
Pertengahan pusat - procyfoid
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Perubahan – perubahan Yang Terjadi Pada Wanita
Hamil
1.
Perubahan Fisiologik Pada Wanita Hamil
Pada wanita
hamil mengalami perubahan pada tubuh, terutama pada alat kandungan dan organ
lainnya.
a.
Perubahan pada sistem reproduksi
b.
Perubahan pada organ dan sistem lainnya
c.
Metabolisme
2.
Perubahan Psikologis Pada Wanita Hamil
Pada wanita
hamil mengalami perubahan psikologis yaitu :
a.
Klimaks, kegembiraan, emosi karena kelahiran bayi.
b.
Sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat periode tidak
semangat dan depresi ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah.
c.
Calon ibu menjadi lelah dan menunggu nampaknya terlalu
lama.
d.
Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan, sebagian wanita
mulai mengalami perasaan senang kecuali berkembang masalah fisik dan akan
menimbulkan suatu periode dengan stress yang tinggi.
e.
Mencari
tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya memang hamil
f.
Setiap
perubahan yang terjadi pada dirinya akan diperhatikan dengan seksama
Patofisiologi Kehamilan
1)
Perdarahan sedikit / spotting
Kondisi
ini terjadi 11 hari setelah kosepsi. Perdarahan atau spotting terjadi karena
corpus luteum tidak memproduksi cukup progesteron untuk menghentikan
menstruasi, sehingga keluar sedikit darah yang haid. Hal ini dapat terjadi satu
atau dua kali. Ada pula yang terus berlangsung selama kehamilan, meskipun
jarang terjadi.
2)
Mual dan Muntah (Morning sickness)
Mual
dan muntah adalah masalah umum selama kehamilan, biasanya terjadi pada pagi
hari. Dimulai sekitar 8 minggu dan terakhir sampai 12 minggu. Gejala ini muncul
karena perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar estrogen dan kadar HCG
dalam darah. Pada trimester II mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya.
Apabila mual dan muntah terlalu sering dan banyak maka
disebut hyperemesis gravidarum. Banyak ibu hamil yang merasa mual juga merasa
keletihan, tetapi tidak semua ibu hamil merasakan hal demikian. Hal ini dapat
diatasi dengan mengajurkan wanita hamil untuk menyelingi makanan pereda mual.
Kegiatan rutinnya sehari-hari dengan istirahat dan meminta bantuan dari
keluarga atau teman.
3)
Sering kencing
Terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Ibu hamil akan
mengalami sering buang air kecil baik siang / malam. Hal ini karena rahim
membesar menekan kandung kemih atau adanya perubahan hormonal. Pada trimester
III timbul lagi karena kepala janin mulai turun ke bawah PAP (pintu atas panggul),
sehingga kandung kencing tertekan kembali.
Ø
Hidroreter dekstra dan pielitis dekstra :
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena
pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar karena lebih
banyak mengalami tekanan dibandingkan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh
karena uterus lebih sering memutar kearah kanan.
Ø Poliuria
Karena peningkatan
sirkulasi darah diginjal saat kehamilan, sehingga filtrasi di glomerolus juga
meningkat lebih, lebih banyak dikeluarkan urea, asam urine, glukosa, asam
amino, asam folik dalam kehamilan.
4)
Chloasma Gravidarum
Berupa bintik - bintik hitam atau bercak
hyperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi.
Chloasma di alami 50 % - 70 % wanita hamil, dimulai minggu ke-16 dan meningkat
secara bertahap sampai bayi lahir. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon
MSH (Melanophore Stimulating Hormone) yang dikeluarkan juga didorong oleh sinar
matahari yang mengenai kulit.
5)
Obstipasi
Disebabkan
karena reaksi otot halus diusus besar dengan adanya jumlah progesteron yang
meningkat reabsorbsi air di usus besar meningkat. Progesteron dan penekanan
terhadap perut oleh gerak kinerja yang menurun dalam saluran pencernaan. Selain
itu obstipasi juga disebabkan oleh hipoperistaltik (perlambatan usus). Pilihan
makanan yang tidak lazim, kurang cairan, disertai abdomen akibat kehamilan dan
pergeseran usus akibat kompresi.
Keluhan
– keluhan Yang Biasa Dirasakan Oleh Wanita Hamil
1.
Kadang mengeluh sesak nafas dan pendek nafas karena
disebabkan usus ditekan keatas kearah diafragma oleh pembesaran rahim.
2.
Sering kencing karena rahim membesar menekan kandung
kencing.
3.
Konstipasi disebabkan karena menurunnya gerakan
peristaltik (pengaruh hormon) selain itu disebabkan oleh tekanan uterus pada
usus bagian bawah
Nasehat –
nasehat Yang Perlu Diperhatikan Untuk Wanita Hamil
1.
Makanan dan nutrisi yang cukup diperlukan ibu hamil.
2.
Merokok, wanita hamil dilarang merokok karena bayi akan
mempunyai berat badan lebih kecil.
3.
Obat-obatan, jika mungkin dihindari pemakaian
obat-obatan selama kehamilan terutama pada triwulan pertama.
4.
Lingkungan, harus diperhatikan bahaya polusi udara dan
air.
5.
Gerak badan, hindari gerak badan yang melelahkan.
6.
Persiapan persalinan baik ibu dan janinnya.
Coitus, boleh dilakukan dengan hati-hati dan menyesuaikan
dengan posisinya
PRE EKLAMPSIA
Pengertian
Pre eklampsia adalah penyakit pada
kehamilan dengan tanda – tanda hipertensi, oedem dan proteinuria. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan. Tetapi dapat terjadi sebelumnya,
misalnya pada molahidatidosa. ( Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
Prawirohardjo ).
Etiologi
Penyakit ini sampai saat ini belum
diketahui dengan pasti, banyak teori yang mencoba menerangkan penyebabnya.
Namun, belum ada yang dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Teori yang dapat diterima harus
dapat menerangkan hal – hal berikut :
1.
Sebab bertambahnya frekwensi pada primigravida,
kehamilan ganda, hidramnion dan molahidatidosa
2.
Sebab bertambahnya frekwensi dengan makin tuanya
kehamilan, umunya pada triwulan ke III
3.
Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita
dengan kematian janin dalam kandungan
4.
Sebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan
berikutnya
5.
Penyebab timbulnya hipertensi, proteinuria, oedem dan
kejang sampai koma
Dan hal – hal di atas, jelas bahwa
bukan hanya satu factor melainkan banyak factor yang menyebabkan pre eklampsia
( Sinopsis Obstetri, Jilid 1 edisi 2 )
Patofisiologi
Pada pre eklampsia terjadi spasme
pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada beberapa kasus,
Luren Artanela sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka
tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer
agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan BB dan oedem
yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstisial
belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Protein urine
dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada
glonerulus
Klasifikasi pre eklampsia
Dibagi menjadi 2 golongan :
1.
Pre eklampsia ringan, bila disertai keadaan :
a.
Tekanan darah 140 / 90 mmHg atau lebih yang di ukur
pada posisi berbaring, terlentang dengan pengukuran yang sekurang – kurangnya 2
x pemeriksaan dengan jarak periksa 6 jam
b.
Oedem pada kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih dalam 1 minggu
c.
Protein urine 0,3 gr atau lebih dengan tingkat
kualitatif ( + ) atau ( ++ ) pada urine kateter atau urine pertengahan
2.
Pre eklampsia berat, bila disertai keadaan :
a.
Tekanan darah
160 / 110 mmHg
b.
Oliguria, urine kurang 400 cc / 24 jam
c.
Proteinurine ≥ ( ++ )
d.
Keluhan subyektif
·
Nyeri epigastrium
·
Gangguan penglihatan
·
Nyeri kepala
·
Oedem paru dan sianosis
·
Gangguan kesadaran
Penanganan pre eklampsia
Penanganan eklampsia bertujuan
untuk menghindari kelanjutan menjadi eklampsia dan pertolongan kebidanan dengan
melahirkan janin dalam keadaan optimal dan bentuk pertolongan dengan trauma
minimal
Penanganan pada pre eklampsia berat
:
1.
Pre eklampsi berat pada kehamilan kurang dari 37 minggu
a.
Jika janin belum menunjukkan tanda – tanda maturitas
paru dengan uji korok dan rasia L / S, maka penanganannya adalah sebagai
berikut :
·
Berikan suntikan sulfas magnesikus dengan dosis
8 gr / IM, kemudian disusul dengan injeksi tambahan 4 gr / IM. Setiap 4 jam (
selama tidak ada kontra indikasi )
·
Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian
sulfas magnisikus dapat diteruskan lagi selama 24 jam sampai dicapai kriteria
pre eklampsia ringan ( kecuali kontra indikasi )
b.
Selanjutnya ibu dirawat, diperiksa dan keadaan janin
dimonitor serta berat badan seperti pada pre eklampsia ringan, sambil mengawasi
timbulnya gejala
c.
Jika dengan therapy di atas tidak ada perbaikan
dilakukan terminasi kehamilan dengan induksi partus atau tindakan lain
tergantung keadaan
d.
Pada pemeriksaan telah dijumpai tanda – tanda
kematangan paru janin, maka penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan
di atas 37 minggu
2.
Pre eklampsia berat pada kehamilan > 37 minggu
a.
Penderita rawat inap
b.
Berikan obat anti hipertensi indeksi katapres 1 ampul / IM dan selanjutnya dapat
diberikan tablet katapros 3 x ½ tab
c.
Pinretika tidak diberikan kecuali bila terdapat oedem
paru dan kegagalan jantung kognestif. Untuk itu dapat disuntikkan 1 ampul IV
lasix
d.
Segera setelah pemberian sulfas megnesikus kedua,
dilakukan induksi partus dengan atau tanpa amniotomi. Untuk induksi dipakai
oxytoksin 10 satuan dalam infus tetes
e.
Kala II harus dipersingkat dengan ekstraksi vakum atau
forcep jadi ibu dilarang mengejan
f.
Jangan berikan methergin post partum kecuali bila
terjadi pendarahan yang disebabkan atonia uteri
g.
Pemberian sulfas magnesikus kalau tak ada kontra
indikasi kemudian diteruskan dengan dosis 4 gram setiap 4 jam dalam 24 jam post
partum
h.
Bila ada indikasi obstetrik dilakukan sectio caesaria
Perubahan patologi
Terjadinya spasma pembuluh darah
anteria menuju organ penting dalam tubuh. Dapat menimbulkan :
1.
Gangguan metabolisme jaringan
a.
Terjadi metabolisme anaerob lemak dan protein
b.
Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan pembentukan
badan keton dan asidosis
2.
Gangguan peredaran darah dapat menimbulkan
a.
Nekrosis ( kematian jaringan )
b.
Perdarahan
c.
Oedem jaringan
3.
Mengecilnya aliran darah menuju restro plasenter
sirekulasi menimbulkan gangguan
pertukaran nutrisi, CO2 dan O2 yang
menyebabkan asphiksia sampai kematian janin dalam rahim
Perubahan patologis berbagai organ
penting dijabarkan sebagai berikut :
1.
Perubahan hati
a.
Perdarahan yang tidak teratur
b.
Terjadi nekrosis, trombosis pada lobus hati
c.
Rasa nyeri di epigastrium
2.
Retina
a.
Spasme pada arterial, oedem sekitar disrus aptikus
b.
Abalsio retina ( lepasnya retina )
c.
Menyebabkan penglihatan kabur
3.
Otak
a.
Spasme pembuluh darah arterial otak menyebabkan oedem
jaringan otak, perdarahan dan nekrosis
b.
Menimbulkan nyeri kepala yang berat
4.
Paru – paru
a.
Berbagai tingkat oedem
b.
Bronko pneumonia sampai abses
c.
Menimbulkan sesak nafas sampai sianosis
5.
Jantung
a.
Perubahan degenerasi lemak dan oedem
b.
Perubahan suben dokardial
c.
Menimbulkan dekonpensasia kordis sampai terhentinya
fungsi jantung
6.
Aliran darah ke plasenta
a.
Spasme antenol yang mendadak menyebabkan asphiksia
berat sampai kematian janin
b.
Spasme yang berlangsung lama, mengganggu pertumbuhan
janin
7.
Perubahan ginjal
a.
Spasme antenol menyebabkan aliran darah ke ginjal
menurun sehingga filtrasi glomelurus berkurang
b.
Penyerapan air garam tubulus tetap, terjadi retensi air
dan garam
c.
Oedem pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain
8.
Perubahan pembuluh darah
a.
Permeabilitasnya terhadap protein makin tinggi sehingga
terjadi variasi protein ke jaringan
b.
Protein ekstravaskuler menarik air dan garam
menimbulkan oedem
c.
Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi
metabolisme tubuh dan trombosis
BAB III
TINJAUAN
KASUS
I.
PENGKAJIAN
Tanggal 27
November 2007, jam 16.20
A.
DATA SUBYEKTIF
1.
IDENTITAS
Nama ibu : Ny “M” nama ayah : Tn “MA”
Umur : 34 tahun umur : 40 tahun
Agama :
Islam agama : Islam
Suku
/ bangsa : jawa / ind suku / bangsa : jawa / ind
Pendidikan : SMA pendidikan
: S1
Pekerjaan : Swasta pekerjaan :
Swasta
Alamat : Kobleng tengah 5 c
2.
KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan
tidak ada keluhan, hanya saja ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya
3.
STATUS PERKAWINAN
Menikah
I : umur : 25 tahun menikah
II : umur : -
Lama : 8 tahun lama : -
4.
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : ± 12 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 7 hari
Banyaknya : hari ke-1 sampai ke-2 sebanyak 1-2
kotex, hari ke-3 sampai terakhir
sebanyak 1 kotex.
Sifat darah : encer
Dismenorhoe : jarang, pada hari pertama
Fluor Albus : tidak ada, tidak gatal, tidak berbau
HPHT : 28 – 2 – 2007
HT : 04 – 12 – 2007
5.
RIWAYAT OBSTETRI
No.
|
Suami ke-
|
Anak Ke-
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Anak
|
KB
|
|||||||
Usia
|
Penyu
lit
|
Peno
long
|
Jenis
|
Penyu
lit
|
Sex
|
BB
|
Hidup
|
Mati
|
Lama meneteki
|
||||
1.
2.
3.
4.
|
Abortus
HAMIL
INI
|
|
9
bl
9
bl
|
|
Bidan
Bidan
|
Spt
Spt
|
|
♀
♀
|
3500
3500
|
7
thn
6
thn
|
|
|
|
6.
RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
a.
Usia kehamilan : 39 minggu
b.
Keluhan pada
Ø
Trimester I :
ibu mengatakan mual muntah
Ø
Trimester II :
ibu mengatakan tidak ada keluhan
Ø
Trimester III :
ibu mengatakan tidak ada keluhan
c.
ANC :
2x pada TM I di BPS Farida Hajri, 3x pada TM II di BPS Farida Hajri, 4x pada TM
III di BPS Farida Hajri
d.
Riwayat KB :
ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan
e.
Imunisasi TT :
sudah lengkap
f.
Kebiasaan minum jamu : ibu mengatakan tidak minum jamu
- jamuan
7.
RIWAYAT PENYAKIT YANG SEDANG DIDERITA
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, diabetes mellitus, hepatitis, jantung, asma. Dan tidak
mempunyai penyakit menular seperti TBC, ginjal, dan ibu tidak pernah menjalani
operasi.
8.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu mengatakan didalam keluarga ibu / suami tidak ada
yang pernah mempunyai penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, jantung,
TBC, dan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
9.
RIWAYAT SOSIAL
Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan keluarga yang
sangat menyayanginya. Hubungan dengan keluarga dan tetangga baik
10.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini, dan
memang sangat diharapkan
11.
POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI
a.
Pola nutrisi
Sebelum hamil : Ibu
mengatakan makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, lauk, sayur, minum air putih
± 8 - 9 gelas per hari.
Saat hamil : Ibu mengatakan makan 3 – 4 x sehari dengan komposisi
nasi, lauk, sayur dan minum air putih ± 8 – 9 gelas / hari
b.
Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari setiap
pagi, BAK sering ± 3 - 4 x sehari.
Saat hamil : Ibu mengatakan BAB 1x sehari,
BAK lancar tanpa ada gangguan.
c.
Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 – 2
jam dan tidur malam ± 8 jam
Saat hamil : Ibu mengatakan tidur siang
± 1 – 2 jam dan tidur malam ± 8 jam
d.
Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak, mencuci, mengepel, dan tidak
mempunyai aktivitas lain di luar rumah.
Saat hamil : Ibu mengatakan melakukan
pekerjaan rumah sendiri
e.
Pola hubungan sexual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan berhubungan seksual ± 2 x
seminggu.
Saat hamil : Ibu mengatakan pada TM
I dan II, ibu melakukan hub sexual 1 – 2 x. Sedangkan pada TM III, ibu
melakukan hub sexual 2 – 3 x seminggu.
f.
Pola kebersihan diri
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2x
sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 1x sehari tiap sore, ganti pakaian 1x
sehari tiap sore.
Saat hamil : Ibu mengatakan mandi 2x
sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti baju 1x sehari tiap sore, pakaian dalam 1x
sehari tiap sore
g.
Pola spiritual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan sholat 5 waktu
Saat hamil : ibu mengatakan sholat 5
waktu
h.
Perilaku kesehatan
Ibu
mengatakan apabila ibu / keluarga merasakan sakit, biasanya memeriksakan ke
puskesmas
B.
DATA OBYEKTIF
1.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum :
baik
Kesadaran :
composmentis
Tanda – tanda vital
Suhu : 36,4◦ C
N : 88 x /
menit
RR : 21 x /
menit
Tekanan
darah : 150 / 100 mmHg
2.
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Kepala : normal, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
Muka : tidak ada cloasma gravidarum, tidak eodem,
tidak pucat
Mata : conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Hidung :
bersih, tidak ada polip
Telinga :
simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan
Mulut :
bibir tidak kering, lidah bersih, tidak caries
Leher : normal, tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid,
dan tidak ada pembesaran vena jugularis
Mammae : normal, tidak ada benjolan, bersih, hypermigmentasi pada areola, puting susu
menonjol
Abdomen : membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas
operasi, tampak gerakan anak, tampak linea alba
Genitalia : bersih, tidak ada condiloma, tidak ada eodem, tidak
ada varices, tidak ada bekas luka pada perineum
Anus :
ada lubang anus
Ekstrimitas :
normal, oedem, tidak varices
Palpasi
1.
Leopold I :
½ pusat - px, bagian FU teraba lunak, tidak melenting
2.
Leopold II :
puki, bagian – bagian kecil anak teraba disebelah kanan
3.
Leopold III :
bagian bawah teraba bundar, keras, melenting
4.
Leopold IV :
bagian terendah janin sudah masuk PAP
Auskultasi
DJJ : 140 x / menit, terdengar
baik ( 11 – 12 – 12 )
Tempat : terdengar disebelah kiri perut
ibu dibawah pusat
Perkusi
Refleks patella : + / +
3.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Laboratorium
1)
Darah
·
HB :
tidak dilakukan
2)
Urine
·
Albumin :
tidak dilakukan
·
Reduksi :
tidak dilakukan
·
Hbs Ag :
tidak dilakukan
b.
Rontgen :
tidak dilakukan
c.
USG :
tidak dilakukan
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
DS :
·
ibu mengatakan hamil yang keempat
·
ibu mengatakan pernah mengalami keguguran
sebelumnya
·
ibu mengatakan kakinya terasa bengkak
·
ibu mengatakan HPHT 28 – 2 -2007
DO :
KU :
baik
TTV :
Suhu :
36,4◦ C
RR
: 21 x / menit
N :
88 x / menit
TD :
150 / 100 mmHg
Dx :
Ny. “M” GIV P20012 umur kehamilan 39 minggu, intra uteri,
tunggal, hidup, letak kepala, membujur, kepala sudah masuk PAP, KU ibu dan
janin baik
Masalah :
Ibu merasa cemas dengan kondisinya
Kebutuhan : memberikan HE tentang
·
nutrisi ibu hamil
·
tanda bahaya kehamilan
·
perawatan payudara
·
persiapan persalinan
·
kolaborasi dengan dokter
III.
IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Potensial
terjadi pre eklampsia berat
IV.
TINDAKAN KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi
dengan dokter
V.
PERENCANAAN
Diagnosa : Ny. “M” GIV P20012 umur kehamilan 39 minggu, intra uteri,
tunggal, hidup, letak kepala, membujur, kepala sudah masuk PAP, KU ibu dan
janin baik
Tujuan :
setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan
Kriteria hasil :
·
KU baik
·
Tanda – tanda vital dalam batas normal
TD : 150 / 100 mmHg
S : 36,4°C
N : 88 x / menit
RR : 21 x / menit
1.
Lakukan pendekatan terapeutik
Rasional : dengan melakukan pendekatan terapeutik
akan menciptakan hubungan kerjasama yang baik dan ibu akan lebih kooperatif
dalam setiap tindakan yang dilakukan petugas
2.
Observasi TTV
Rasional : untuk mengantisipasi kegawat daruratan dan
komplikasi
3.
Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan lengkap
Rasional : dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat
mengetahui kelainan – kelainan yang terjadi sedini mungkin
4.
Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi saat ini
5.
Anjurkan pada ibu untuk diet tinggi protein rendah
karbohidrat
Rasional :
dengan diet tinggi protein rendah karbohidrat, diharapkan dapat menurunkan
tekanan darah
6.
Anjurkan ibu untuk banyak istirahat (berbaring tidur
miring kiri)
Rasional :
dengan banyak istirahat biasanya tekanan darah turun dan oedem berkurang
7.
Berikan tablet Fe dan menjelaskan bagaimana meminumnya
Rasional : mencegah terjadinya anemia pada ibu dan
manganjurkan pada ibu untuk meminumnya dengan air putih
8.
Berikan HE tentang perawatan payudara
Rasional : dengan perawatan payudara, diharapkan
payudara akan terawat sehingga pada saat laktasi payudara sudah siap untuk
menyusui dan ASI dapat keluar secara lancar
9.
Berikan HE tentang tanda bahaya kehamilan
Rasional : klien mengerti dan mengetahui tanda bahaya
kehamilan
10. Berikan
konseling tentang persiapan persalinan dan kegawatdaruratan
Rasional : klien dapat mempersiapkan persalinan dan
antisipasi kegawat daruratan yang mungkin terjadi
11. Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian therapy
Rasional : dengan melakukan kolaborasi dengan dokter
diharapkan kondisi ibu dapat membaik
VI.
IMPLEMENTASI
1.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.20
Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu secara verbal
maupun non verbal (sentuhan, kontak, nama, dll), memperkenalkan diri pada ibu,
berbicara tidak menyinggung pasien dan mendengar segala keluhan ibu
2.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.25
Melakukan pemeriksaan kehamilan kepada ibu dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
3.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.30
Melakukan
observasi TTV
S :
36,4◦ C
N :
88 x / menit
RR :
21 x / menit
TD : 150 / 100 mmHg
4.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.35
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu agar ibu mengerti
keadaannya saat ini
5.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.40
Menganjurkan kepada ibu untuk diet tinggi protein rendah
karbohidrat untuk dapat menurunkan tekanan darah
6.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.42
Menganjurkan kepada ibu untuk banyak istirahat
(berbaring tidur miring kiri)
7.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.40
Memberikan tablet Fe kepada ibu untuk mencegah
terjadinya anemia pada ibu serta menjelaskan cara meminumnya dengan air putih
8.
Tanggal 27 November 2007 pukul 16.50
Menjelaskan pada ibu tentang perawatan payudara agar
pada saat laktasi, payudara siap untuk menyusui dan ASI dapat keluar secara
lancar
9.
Tanggal 27 November 2007 pukul 17.00
Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya
kehamilan agar ibu dapat mengantisipasi kegawat daruratan yang mungkin terjadi
10. Tanggal
27 November 2007 pukul 17.05
Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
11. Tanggal
27 November 2007 pukul 17.10
Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
therapy
VII.
EVALUASI
Tanggal 27 November 2007 pukul 17.15
S : Ibu
mengatakan sudah mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan petugas
O :
Keadaan umum : baik
Suhu :
36,4O C
Nadi :
80 x / menit
RR : 21 x / menit
TD : 150 / 100 mmHg
A : Ny. “M” GIV P20012
umur kehamilan 39 minggu, intra
uteri, tunggal, hidup, membujur, letak kepala, kepala sudah masuk PAP, KU ibu
dan janin baik
P :
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy : Roborantia, vitamin
kombinasi
ConversionConversion EmoticonEmoticon