BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi
gravida dan 40-60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala
ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.
Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita,
tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, di samping pengaruh hormonal,
yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambungspastik dengan
gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih
berat.
1.2
Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pola
pikir secara ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah pada kasus tersebut
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mahasiswa mampu
melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan
kehamilan patologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan
prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.
1.3 Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR
JUDUL
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan
penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi pengertian,
penyebab hyperemesis gravidarum, gejala, diagnosa, dan pengobatan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data,
diagnosa/ masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan
rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan
sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan
elektrolit.
2.2 Penyebab
Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa
faktor predesposisi dapat dijabarkan :
1.
Faktor
adaptasi dan hormonal
Pada
wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis gravidarum.
Faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, primigravida dan
overdestensi rahim pada hamil ganda dan mola, jumlah hormon yang dikeluarkan
terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemisis gravidarum.
2.
Faktor
psikologis
Besar
kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan,
keretakan hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat menjadi faktor
kejadian hyperemisis gravidarum.
3.
Faktor alergi
Diduga
terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu,
faktor alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.
2.3 Gejala
Gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dibagi
menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Hiperemisis
gravidarum tingkat I
-
Muntah
berlangsung terus-menerus.
-
Makan
berkurang.
-
BB menurun.
-
Kulit
dehidrasi – tonusnya melemah, lidah kering.
-
Nyeri di
daerah epigastrium.
-
Tekanan darah
turun dan nadi meningkat.
-
Mata tampak
cekung.
2. Hiperemisis gravidarum tingkat II
-
Penderita
tampak lemah.
-
Gejala
dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering, lidah kering
dan kotor.
-
Terjadi
gangguan buang air besar.
-
Mulai tampak
gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
-
Nafas berbau
aseton.
3. Hiperemisis gravidarum tingkat
III
-
Muntah
berkurang.
-
Keadaan umum
makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi
makin jelas.
-
Gangguan faal
hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
-
Gangguan
kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi susunan sayaraf
pusat (ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah bola mata, doplepea –
gambar tampak ganda perubahan mental.
2.4
Diagnosa
Diagnosis
hiperemisis gravidarum biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya kehamilan
muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, namun
harus diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis,
ulcus pepticumdun tuner serebri yang dapat pula memberikan gejala mental.
2.5 Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut
:
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian
obat-obatan pada hiperemisis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.
Susunan
obat yang dapat di berikan :
a. Sedativa
ringan → - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi → - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual
muntah → - Miaaner
B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin → - Terutama
vitamin B komplek
- Vitamin
C
Perawatan Hiperemisis :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari
dengan makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera
turun dari tempat tidur tapi sebaiknya makan roti atau biskuit dengan teh
hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam
keadaan panas atau dingin sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat
menjamin menghindarkan kekurangan karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung
gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima
kehamilannya dengan baik, menghilangkan perasaan kuatir / takut terhadap
kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang
kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak
menggangu kehamilan dan ibu merasa nyaman melakukannya.
12. Berikan dukungan
/ support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu
dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan
sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
umur kehamilan 4 bulan.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
3.1 Pengkajian
Data
Tanggal 24 Juli 2008, Jam 18.00 WIB
a
Identitas
Nama Ibu :
Ny. “M” Nama Suami : Tn.
“S”
Umur :
29 tahun Umur : 35 tahun
Suku/ Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama :
Islam Agama : Islam
Pendidikan :
SD Pendidikan : SD
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan : Becak
Alamat
rumah : Rusun sumbo
Blok I/101 Surabaya
No
Telp : 085-731214959
No
Register : 02-44-47
b
Alasan Kunjungan saat ini/keluhan utama
Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera makan, makan
nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.
c
Riwayat Kesehatan
1)
Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita.
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti
TBC dan campak. Penyakit menurun seperti DM dan HT ataupun menahun seperti
asma, hipertensi dan jantung.
2)
Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit
menular seperti TBC dan campak, penyakit menurun seperti DM dan hipertensi
ataupun penyakit menahun seperti asma, HT, dan jantung dan juga tidak ada
keturunan kembar.
d
Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus menstruasi : 30 hari
Lama :
5-6 hari
Warna :
merah kecoklatan
Dismenorhea : ya
Bau : anyir
Fluor albus : tidak
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009
e
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
yang lalu
Anak ke
|
Hamil
|
Persalinan
|
Anak
|
Nifas
|
Kb
Jns
|
|||||||
Usia
|
Jenis
|
Pnolng
|
Tmpt
|
Pnyult
|
Bbl
|
Seks
|
Hidup
|
Umur
|
Asi
|
Penyulit
|
||
1
2
3
|
Aterm
Aterm
|
Spt B
Spt B
|
Bidan
Bidan
|
BPS
BPS
|
-
-
|
3200
3100
|
Lk*
Pr
|
Hidup
Hidup
|
5 thn
2 thn
|
-
-
|
-
-
|
Suntik
Pil
|
f
Riwayat Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, ibu sudah
periksa hamil ke RS. Muhammadiyah Surabaya 1x, dan mendapat tablet tambah darah
dan multivitamin. Selama hamil ibu tidak pernah minum jamu.
Trimester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu
sering mual dan muntah kepala sering pusing.
b
Pola kehidupan sehari-hari
1) Pola nutrisi dan cairan
Sebelum hamil : Ibu mengatakan
makan 2-3 x/hari (nasi, tahu tempe/ lauk pauk dan sayuran). Minum air putih 6-7
gelas/hari.
Saat hamil : Ibu mengatakan tidak
selera makan, kadang 1 x/hari (nasi, tahu tempe, sayuran), kadang makan roti.
Minum air putih 4-5 gelas/hari.
2) Pola eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK ± 4-5 x/hari, BAB ± 1 x/hari kadang-kadang 2
x/hari.
Saat hamil : Ibu mengatakan BAK lebih sering ± 5-6
x/hari, BAB kadang- -kadang 2 x/hari, tidak rutin setiap hari.
3) Pola aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan
bekerja dan tetap melakukan aktivitas rumah tangga seperti nyapu, masak dan
nyuci.
Saat hamil : Ibu mengatakan
tetap melakukan aktivitas rumah tangga biasa.
4) Pola istirahat/ tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan
tidur malam ± 6-7 jam, tidur siang ± 1 jam.
Saat hamil : Ibu mengatakan
saat hamil ini susah tidur karena kurang nyaman.
5) Pola seksual/ reproduksi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan seksual ± 3-4 x/minggu.
Saat hamil : Ibu mengatakan
tidak pernah melakukan hubungan seksual selama hamil ini.
6) Pola spiritual dan kepercayaan
Ibu mengatakan
sebelum ataupun saat hamil tetap mengerjakan shalat 5 waktu dan berdoa sesuai
dengan agamanya.
7) Pola hubungan peran/ sosial
Ibu mengatakan
sebelum ataupun saat hamil hubungan dengan suami, keluarga, tetangga dan
teman-teman tetap harmonis.
8) Pola sosial dan budaya
Selama hamil
tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan tidak pernah minum
jamu-jamuan.
b.
Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
a. Pemeriksaan
Umum
1) Keadaan Umum :
Lemas
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
2) Tanda vital
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Denyut nadi :
78 x/menit
- Pernapasan :
20 x/menit
- Suhu tubuh :
36,4 º C
3) Tinggi badan :
153 cm
Berat badan sekarang : 49 kg
Berat badan sebelum hamil : 47 kg
b. Pemeriksaan
fisik khusus
1) Inspeksi
Kepala : tidak ada
benjolan, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok.
Muka : tidak anemis,
tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum, sedikit pucat.
Mata :
simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus.
Hidung : simetris, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada sekret.
Mulut dan gigi : simetris, bibir agak kering, mukosa mulut
lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, jumlah gigi lengkap, tidak
terdapat gigi palsu.
Telinga : simetris, tidak ada sekret
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : tidak ada retraksi intercostae.
Payudara :
simetris, bersih, membesar, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola
mamae, tidak keluar colostrum.
Perut :
terdapat strie livide, terdapat linea nigra, tidak ada bekas operasi.
Genitalia :
tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada tumor, tidak ada condiloma, tidak
ada bartholinitis.
Anus :
bersih, tidak ada haemorhoid.
Ekstremitas atas :
simetris, tidak oedema, tidak ada varices.
Ekstremitas bawah :
simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices.
2) Palpasi
Leopold I : 3 jari di atas sympisis
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III :
Belum teraba
Leopold IV : Belum
teraba
3) Auskultasi
DJJ :
Belum terdengar
4) Perkusi
Reflek patella : +/+
c. Uji Diagnostik
·
Darah
Hb : Belum dilakukan
Hbs
Ag : Tidak dilakukan
·
Urine
- Albumin : Tidak dilakukan
- Reduksi : Tidak dilakukan
Kesimpulan : Ny. “M” GIII P20002, UK
9 minggu, intra uteri, jalan lahir normal, K/U ibu dan janin cukup baik.
Interpretasi diagnosa, masalah dan kebutuhan
Tanggal 24 Juli 2008, Jam
18.30 WIB
Diagnosa : Ny. “M” GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat
I
DS : Ibu
mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera makan,
makan nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.
DO : Hasil
pemeriksaan :
Bibir
: kering
BB : 49 kg
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball
: (+)
DJJ
: belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila
: 24 cm
TB
: 153 cm
BB :
sebelum hamil 47 kg
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009
Masalah : gangguan pemenuhan nutrisi
Kebutuhan :
Memberikan HE tentang :
- Nutrisi ibu hamil hyperemisis gravidarum yaitu
makan sedikit tapi sering.
- Hindari makan makanan yang merangsang yang dapat
menyebabkan muntah misalnya terlalu manis, asam dan pedas.
- Sebelum bangun dari tempat tidur usahakan miring
dulu dan mencoba makan makanan ringan seperti biskuit dan teh manis.
- Istirahat yang cukup.
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Tidak
ada.
Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Atau
Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi.
Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Tanggal : 24 Juli 2008, Jam
18.45 WIB
Diagnosa
: Ny. “M” GIII P20002, UK 9
minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
1. Lakukan pendekatan kepada ibu
dengan komunikasi therapeutik.
Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi
therapeutik akan menumbuhkan rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien
dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan.
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart
7 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 7 T
kita dapat mendeteksi dini kelainan kehamilan.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dari kondisi
saat ini.
4. Berikan penjelasan pada ibu tentang penyebab
mual dan muntah.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu dapat
meningkatkan pengetahuan ibu sehingga lebih mengerti masalah kehamilannya.
5. Anjurkan ibu untuk menghisap permen.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menghisap permen
agar mengurangi rasa mual.
6. Jelaskan pada ibu tentang aktivitas selama
kehamilan ini.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu dapat menjaga kesehatannya secara optimal.
7. Jelaskan kepada ibu makanan apa yang boleh
dikonsumsi.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu
diharapkan ibu dapat meningkatkan
kesehatannya.
8. Berikan tablet penambah darah dan
tablet multi vitamin.
Rasional :
Dengan melakukan kolaborasi untuk
memberikan tambahan obat kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih
terjamin.
9. Anjurkan kepada ibu untuk minum
obat secara teratur.
Rasional
: Dengan menganjurkan ibu untuk
minum obat secara teratur, kondisi ibu
dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.
10. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol
2 minggu lagi.
Rasional
: Dengan kontrol tepat pada
waktunya kondisi ibu dan janin lebih terpantau oleh tenaga kesehatan sehingga
kemungkinan tanda bahaya kehamilan tidak akan terjadi.
11. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan terapi.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter ibu
diharapkan cepat sembuh.
Pelaksanaan Rencana Tindakan
Tanggal : 24 Juli 2008
Diagnosa
: Ny. “M” GIII P20002, UK 9
minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
1. Jam 18.40 WIB Melakukan pendekatan melalui
komunikasi therapeutik
- Memberi salam dan memanggil nama ibu dengan ramah
- Mendengarkan keluhan klien
- Menunjukkan rasa ingin membantu
- Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Jam 18.50 WIB Melakukan pemeriksaan kehamilan
dengan standart 7 T.
Bibir : kering
BB : 49 kg (sebelum hamil 47 kg)
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball
: (+)
DJJ
: belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila
: 24 cm
TB
: 153 cm
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008 TP: 28-02-2009
3.
Jam 19.00 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya untuk
mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat mengantisipasi keadaan
yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dari kondisi saat ini.
4.
Jam 19.10 WIB Memberikan penjelasan pada ibu tentang mual dan muntah adalah hal
yang normal yang biasa terjadi pada kehamilan. Selama mual dan muntah itu tidak
menggangu aktivitas ibu. Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon karena
adaptasi ibu.
5.
Jam 19.20 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk makan permen untuk menambah nafsu
makan dan jangan makan permen yang rasa mint tetapi makan permen yang disukai
ibu.
6. Jam 19.30 WIB Menjelaskan kepada ibu
aktivitas yang boleh dilakukan yaitu kegiatan yang tidak membahayakan/
memperburuk kondisinya yang boleh dilakukan seperti menyapu, mencuci piring,
hindarkan pekerjaan yang melelahkan dan segala aktivitas yang dapat menimbulkan
mual dan muntah.
7. Jam 19.40
WIB Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang boleh diberikan semua makanan
boleh dimakan asal tidak merangsang mual dan muntah seperti manis, pedas, asam,
sebaiknya hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak perbanyak makan
makanan yang manis, dan apabila makan diusahakan dengan porsi yang sedikit tapi
sering.
8. Jam 19.50 WIB Memberikan tablet tambah penambah
darah dan multi vitamin
Buroginol
supp 1x1
9. Jam 20.00 WIB Menganjurkan ibu untuk minum
obat secara teratur
10. Jam 20.10 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk
kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan misal :
- Muntahnya bertambah hebat.
- Pusing yang berat dan setelah di
buat istirahat tidak hilang.
- Mengeluarkan darah dari vagina.
- Nyeri perut / mules yang hebat.
11. Jam 20.20 WIB Melakukan kolaborasi dengan
dokter untuk memberikan terapi.
3.7
Evaluasi
Tanggal : 24 Juli 2008 Jam 20.30 WIB
Diagnosa
: Ny. “M” GIII P20002, UK 9
minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
S : Ibu
mengatakan :
- Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh
bidan, dan ibu bisa mengulang apa yang telah disampaikan serta mengerti tentang
kondisi kehamilannya.
- Ibu mau melaksanakan nasehat dari petugas kesehatan.
- Masih mual tetapi sudah tidak muntah dan
sudah tidak nyeri uluhati.
- Ibu mau makan walaupun hanya sedikit-sedikit.
O : Pemeriksaan kehamilan :
Bibir : kering
BB : 49 kg
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball
: (+)
DJJ
: belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Lila
: 24 cm
TB
: 153 cm
BB : sebelum
hamil 47 kg
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009
A : Ny.
“M” GIII P20002, UK 9 minggu dengan
hiperemisis gravidarum tingkat I, dan masalah sebagian teratasi.
P : - Anjurkan ibu untuk tetap makan sedikit tetapi
sering.
- Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.
- Anjurkan untuk menghindari makan makanan yang
merangsang mual seperti pedes-pedes dan terlalu asem.
-
Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur.
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi
atau sewaktu- waktu juika ada keluhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. “Sinopsis Obstetri ”.
Jakarta : EGC.
Manuaba. 1998. “Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidik Bidan ”.
Jakarta : Penerbit buku kedokteran.
Prawirohario, Sarwono. 2002. “Asuhan Maternal dan Nonatal ”.
Jakarta : YBPSP.
Sastrawinata,
Sulaiman. “Obstetri Fisiologi “ .
Bandung : Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Varney, Helen. 2001. “ Buku Saku Bidan“.
Jakarta : Penerbit buku kedokteran.
ConversionConversion EmoticonEmoticon