MAKALAH ASKEP
PATOL
“ SARCOMA PAYUDARA”
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
4 :
ATIKHA
NISMA V (2010.0661.004)
NELY
MARLENA (2010.0661.022)
SRI
UTAMI (2010.0661.040)
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Karena berkat karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Dan
penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima untuk dapat digunakan
sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran dalam materi ini dan juga sebagai
sarana untuk menambah wawasan semua pihak yang membacanya.
Kami
sebagai penulis sangat menyadari sepenuhnya, bahwa terselesainya makalah ini
adalah berkat kerja sama yang baik dari semua pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunana makalah ini. Terutama atas semua
arahan, bimbingan dan motivasi dari dosen pengajar.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami
sebagai penulis dengan kerendahan hati untuk menyampaikan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
2. Ketua
Program Study D3-Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya
3. Seluruh
staf pengajar program study D3-Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
4. Semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini
Sebagai
penulis, kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
Surabaya,
29 Mei 2012
Penulis
i
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
BAB I.... PENDAHULUAN
......................................................................................
1.1
Latar
Belakang .....................................................................................
1.2
Tujuan..................................................................................................
BAB II... PEMBAHASAN
........................................................................................
2.1
Definisi sarcoma
payudara ..................................................................
2.2
Patofisiologi sarcoma
payudara...........................................................
2.3
Etiologi sarcoma
payudara ....................................................................
2.4
Manifestasi sarcoma payudara ...................................................................
2.5
Penatalaksanaansarcoma
payudara .........................................................
BAB III. TINJAUAN
KASUS ..................................................................................
3.1
Gejala Klinis ........................................................................................
3.2
Masalah ..............................................................................................
3.3
Intervensi ...................................................................................
3.4
Evaluasi
......................................................................................
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................
3.1
Kesimpulan ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
Keganasan pada payudara
telah dikenal sejak beribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat bahwakeganasan
payudara telah dikenal dari masa Mesir kuno, Yunani, dan Roma sekitar 3000
tahun sebelummasehi. Pembedahan merupakan pengobatan tertua untuk penyakit ini.
Meskipun jenis mengalamipasang surut, tetapi sejak awal abad ke 18 mulai
berkembang konsep pembedahan yang memberikanharapan yang di perkenalkan oleh
seorang ahli bedah Perancis yang bernama Henri Francois le Dran.Kemudian
Halsted memperkenalkan teknik pembedahan radikal mastektomi dimana operasi
payudarameliputi pengangkatan seluruh payudara, termasuk otot pektoralis mayor
dan Kelenjar getah beningaksila. Dan semakin berkembang saat memasuki abad ke
19 dimana telah ditemukan nya X Ray, radiasidan teknik operasi yang semakin
baik. Dan pada abad ke 20, didapati bahwa teknik tadi mempunyailokal rekurens
yang tinggi dan di temukan bahwa kanker payudara tersebut juga di pengaruhi
olehhormon. Sehingga dibutuhkan terapi sistemik untuk menghancurkan penyakit
yang jauh untukmemperbaiki hasil klinik. Paradigma baru ini menjadi dasar
konservasi payudara, terapi ajuvant sistemik,pengobatan multidisiplinari
terintegrasi, dan terakhir, pencegahan kanker payudara.
Dalam keadaan tertentu, suatu sel
dapat terjadi perubahan sifat yang mengakibatkan pertumbuhan sel-sel yang
abnormal (neoplasma/tumor). Tumor bisa berupa tumor jinak maupun tumor ganas.
Sarcoma merupakan tumor ganas (kanker) yang berasal dari jaringan mesodermal.
Sarcoma tumbuh secara ekspansif tapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif
ke jaringan sekitarnya. Metastasis berlangsung dengan cara hematogen. Sarcoma
dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang,
jaringan subcutis, fascia dan otot. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
pendidikan maka penyakit-penyakit ganas seperti sarcoma dapat dicegah dan
diobati. Tapi lebih ditekankan bagaimana mencegah hal tersebut sehingga
prevelensi dari kanker ganas dapat diperkecil.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah definisi/pengertian dari sarcoma payudara?
1.2.2 Bagaimana Patofisiologi dari sarcoma payudara ?
1.2.3 Bagaimana manifestasi Klinis dari sarcoma payudara ?
1.2.4 Bagaimana Penatalaksanaan dari sarcoma payudara ?
1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui
apa itu sarcoma payudara serta cara penanganannya agar tidak terkena penyakit
tersebut serta cara penanganan dan pengobatan yang tepat agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sarkoma
Sarkoma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus –
menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari
jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973). Sarkoma merupakan tumor ganas
(kanker) yang berasal dari jaringan mesodermal.
Sarcoma tumbuh secara ekspansif tapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif
ke jaringan sekitarnya. Metastasis berlangsung dengan cara hematogen. Sarcoma
dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang,
jaringan subcutis, fascia dan otot.
Sarcoma pada payudara
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1828 oleh Chelius. Keganasan ini
sangat jarang meliputi kurang dai 1 persen dari seluruh keganasan yang
terdapat pada payudara. Dari data yangdidapat, di USA angka kejadianya sekitar
17 kasus dari 1 juta wanita. Laporan mengenai sarkomapayudara sangat jarang.
Sarkoma payudara terbatas pada tumor yang berasal dari bagian mesenkim yang
menyokong stroma inter lobular.
2.2 Patofisiologi Sarkoma
Sarkoma
tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang
fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga
pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan
menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis. Anaksebar mula – mula terbentuk pada paru – paru, walaupun demikian kadang – kadang sel tumor dapat melalui paru – paru dan membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira – kira 5 – 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis. Anaksebar mula – mula terbentuk pada paru – paru, walaupun demikian kadang – kadang sel tumor dapat melalui paru – paru dan membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira – kira 5 – 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.
2.3 Etiologi Sarcoma
Etiologi sarkoma jaringan lunak belum jelas hingga kini,
tetapi relatif berkaitaan erat dengan beberapa faktor berikut:
•Faktor
kimia
Survey epidemiologi sudah menemukan kontak jangka panjang
dengan zat kimiatertentu, seperti vinil klorida dan dietilstilbesterol, membuat
kejadian sarkoma jaringan
lunak lebih tinggi dari kelompok orang normal.
•Paparan
radiasi
Terapi radiasi eksternal meningkatkan risiko sarkoma
jaringan lunak. Pasien yangmenerima terapi tersebut ( pasien dengan kanker
payudara, kanker serviks, kanker ovarium, testis, dan system limfatik)
memiliki risiko 8-50 kali lebih tinggi untuk mengalami sarkoma jaringan lunak.
•Genetik
Beberapa onkogen yang berkaitan dengan sarkoma jaringan
lunak diantaranyaMDM2, N-myc, C-erbB2. Analisis sitogenik dari sarkoma
jaringan lunak mengidentifikasi adanya translokasi kromosom yang
berhubungan dengan subtypehistologi.
Inaktivasi gen supresor tumor
(antionkogen) dapat terjadi secara herediter, misalnya 2gen yang berhubungan dengan sarkoma jaringan lunak adalah retinoblastoma gensupresor tumor dan p53. Sedangkan neurofibromatosis tipe I yang dikenal jugasebagai
penyakit von Recklinghausen, disebabkan karena adanya variasi mutasi NF-1(gen
supresor tumor pada kromosom 17).Para ahli
bedah baik di dalam maupun luar negeri umumnya berpendapat bahwa etiologisarkoma jaringan lunak tidak berdiri sendiri, dalam mekanisme akhirnya berefek salingsilang,
saling memacu, saling mempengaruhi
2.4 Manifestasi Klinik
Biasanya, sarkoma payudara memberikan
gejala berupa massa yang meliputi hampir seluruh payudarayang tidak nyeri dan
mobil. Punya riwayat benjolan yang awalnya kecil kemudian membesar dengansangat
cepat. Kadang-kadang mengenai kulit dan puting walaupun sangat jarang
dilaporkan.Pembesaran kelenjar getah bening di aksila kadang di dapati, tetapi
pada pemeriksaan hitopatologisangat jarang ditemukan adanya metastase. Umur
yang sering dikenai berdasarkan laporan adalah padakisaran 44 sampai 55 tahun.
Pada mammografi, jenis lesi ditemukan massa berdensitas yang melingkar,kadang-kadang
ditemukan pula osseus trabecula pada jenis osteogenic sarcoma.
2.5 Klasifikasi Sarkoma
Sarkoma dapat dinamai secara sitologik atau secara
histologik. Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma
dibagi atas :
1. Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
2. Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3. Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4. Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.
1. Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
2. Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3. Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4. Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.
Pembagian secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya.
2.4 Penatalaksanaan dan Pengobatan
Penatalaksanaan tergantung dari diagnosa spesifik dan stadium sarkoma jaringan lunak,tujuannya
untuk mengeliminasi tumor primer dan metastasisnya
1. PEMBEDAHAN
Tipe reseksi bedah ditentukan oleh lokasi tumor, ukuran
tumor, kedalaman invasi, danketerlibatan
struktur sekitar, kebutuhan untuk skin graft, atau kemampuan rekonstruksi jaringan,
kondisi pasien.
Untuk sarkoma pada ekstremitas, harus
menggunakan pendekatan multidisiplin,termasuk penggunaan reseksi dengan
margin negative ditambah dengan radioterapi yangmenghasilkan angka control
hingga 90%. Sarkoma
jaringan lunak memiliki pseudokapsul, penting untuk tak memotongnya karena
berhubungan dengan rekurensi. Lokal kontrol
darisarkoma jaringan lunak memerlukan reseksi dengan tepi dari jaringan
normal. Untuk sarkomatingkat rendah (selain epiteloid) seminimal mungkin
memiliki tepi yang bersih dari sarkomasebanyak
1 cm. Sedangkan untuk, tingkat tinggi, jarak yang diperlukan adalah 4 cm.
Untuk tumor yang berada dibagian
tengah otot, tujuan dapat dicapai dengan membuang ataumengangkat seluruh
bagian dari origo hingga insersio, yang mana menyebabkan morbiditasfungsi dan kosmetik. 3% dari sarkoma jaringan
lunak pada ekstremitas terjadi pada bagianyang dalam dan hanya setengahnya yang
bias diterapi dengan reseksi bagian tersebut atau miektomi primer.
Pengelolaan sarkoma jaringan luunak di daerah ekstremitas
sedapat mungkin haruslahdengan tindakan “limb-sparing
operation ” dengan atau tanpa terapi ajuvan (radiasi ataukemoterapi).
Tindakan amputasi harus ditempatkan sebagai pilihan terakhir. Pada pasiendengan
tumor yang tak dapat direseksi dengan prosedur limb-sparing dan penyelamatanfungsi < 5%, amputasi
merupakan pilihannya. . Untuk sarkoma tingkat tinggi pada kaki,amputasi di
bawah lutut dibutuhkan, sedangkan pada panggul dilakukan hemipelvitomi
2.
RADIOTERAPI
Radioterapi digunalan untuk terapi
primer untuk mencegah kekambuhan sarkoma danmengurangi efek dari operasi
definitive.External Beam Radiation Therapy (EBRT) merupakan radiasi yang paling
seringdigunakan saat lebih mudah digunakan dibandingkan dengan brachytherapy
(implantasiradioaktif yang bersifat sementara di dasar tumor). Keduanya
menunjukkan penurunan resikokekambuhan, tapi ERBT meingkatkan control lokal
dari sarkoma tingkat rendah.
Tumor dengan ukuran kecil (≤ 5 cm) tidak
berhubungan dengan kekambuhansehingga radioterapi tidak terlalu diperlukan
Batas radiasi yang standar adalah 5-7 cm.Radioterapi preoperasi menggunakan
dosis 50 Gy diberikan dalam 25 fraksi. Rencanaradioterapi post operatif
didasarkan oleh tingkat tumor, penilaian terhadap tepi yang dibedah,dan pilihan
institusi. Dosis post operatif yang digunakan 60-70 Gy.
3.
KEMOTERAPI
·
Ajuvan
Penelitian menunjukkan kemoterapi gagal menunjukkan
peningkatankesembuhan pasien. Meta analisis dari 14 penelititan doxorubicin
menunjukkan peningkatan free-survival
rate, tetapi angka absolut dari semuanya yang dapatmeningkatkan survival hanya
4 %
·
Neoajuvan
(preoperative kemoterapi)
Angka rasional
penggunaan neoajuvan hanya 30-50% yang berspon terhadapkemoterapi standar.
Neoajuvan memperlihatkan onkologis untuk mengidentifikasi pasien yang
berspon terhadap kemoterapi. Pendekatan penatalaksaan nya adalahkombinasi
kemoterapi sistemik dengan radiosensitisasi, EBRT. Penggunaankemoterapi,
radiasi, dan pembedahan , dan rehabilitasi membutuhkan waktu 6-9 bulan
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU
DENGAN
SARCOMA PAYUDARA
Tanggal pengkajian : 25 maret
2009
pukul :10.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
Nama Ibu : Ny. Dewi Nama suami : Tn. Yanto
Umur : 52 thn
Umur :
52 th
Suku / bangsa : Indonesia
Suku / bangsa :
Indonesia
Agama : Islam
Agama :Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan :SMP
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan :
Swasta
Alamat : Lr.Lebak Rt.09 No.223
Ll lir palembang
ll. KELUHAN UTAMA : Pada tanggal 25 maret 2009 jam 10.00
Wib, ibu dating kerumah sakit
mengeluhkan
terdapat benjolan pada payudara yang bisa digerakkan
lll . DATA KEBIDANAN
a. Haid
Ibu tidak haid lagi
sejak 6 tahun yang lalu
b. Status Perkawinan
Kawin : ya
Usia kawin
pertama : 25 th
Lamanya
perkawinan : 27 th
c. Riwayat Kehamilan ,Persalinan,Nifas dan Anak
yang lalu
no
|
Tgl partus
|
Tempat
partus
|
Umur
kehamilan
|
Jenis persalinan
|
penolong
|
penyulit
|
Keadaan
nifas anak
|
ket
|
|
1
2
|
19/04/83
21-08-1987
|
BPS
BPS
|
Aterm
Aterm
|
Spontan
Spontan
|
Bidan
Spontan
|
-
-
|
Baik
Baik
|
Baik
Baik
|
Jk :
laki-laki
PB: 49
cm
BB:3000
gr
jk:
laki-laki
PB:50 cm
BB: 2800
gr
|
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Temp : 37,5
TD : 120/70 mmHg
TB : 155
cm
Nadi : 80 x/mnt
BB : 72
kg
RR : 24 x/mnt
Lila : 30
cm
2. Pemeriksaan Obstretri
A. Inspeksi
1. Kepala
Rambut
: Bersih, tidak ada ketombe
Muka
: Ada cloasmagravidarum
Mata :
Konjungtiva merah muda, sklera putih
Mulut/ gigi
: Tidak ada caries,terdapat sariawan
2. Leher
Kelenjar
tiroid
: Tidak ada pembekakan
Tumor
: Tidak ada
3. Payudara
Asimetris, terdapat
benjolan yidak nyeri, bisa digerakan (mobil), kulit tertarik, terdapat
pembekakan pada kelenjar ketiak
4. Abdomen
Tidak ada luka bekas
operasi,tidak kembung.
5.
Genetalia
Tidak ada condiloma
akuminata,tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak keputihan.
ll. Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah
HB : 12 gr%
Golongan darah : A
2. Urine
Protein : (-)
Glukosa : (-)
3. Pemeriksaan Penunjang
- Biopsi
- mammografi
-histpatologik
B. ASSESMENT
Diagnosa
: Ibu menopause dengan sarcoma payudara
Masalah
: Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Kebutuhan :
Informasi tentang keadaan ibu saat ini
Informasi tentang
istirahat yang cukup
Informasi tentang
kunjungan ulang
Diagnosa
potensial :
kanker payudara
Tindakan
segera :
Kolaborasi dengan dokter spesialis tumor dan bedah
untuk tindakan pengangkatan payudara jika
terjadi keganasan.
C. PLANNING
1. Info tentang keadaan ibu
- Memberitahu
keadaan ibu dengan hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita tumor payudara yang
bisa berangsur-angsur menjadi kanker payudara yang ganas.
- Memberikan
infomed Consent dan Informed Choise untuk mengambil keputusan lebih lanjut
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
menganjurkan pada ibu supaya jangan bekerja
keras dan istirahat yang cukup supaya ibu tidak merasa lelah.
3. anjurkan ibu
untuk kontrol ulang
D. EVALUASI
- Ibu mengerti apa
yang dijelaskan oleh dokter.
- Ibu mau
melaksanakan apa yang dianjurkan oleh dokter
- Ibu mau dirawat
inap dirumah sakit untuk tindakan lebih lanjut
Tanggal :........
Jam :.......
S : Ibu mengatakan dan mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan akan
pergi ke poli bedah
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan
yang diberikan
Ibu kooperatif dan
banyak bertanya tentang keadaannya
K/U : cukup
RR : 24 X/mnt
TD : 110/70 mmHg S : 37,5
N : 80 X/mnt
Pemeriksaan
penunjang :
- biopsi
- mammografi
- hispatologik
A : Ibu P...dengan sarcoma payudara
P :
- Lakukan kolaborasi dengan dokter bedah untuk tindakan lebih lanjut
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang
tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak
berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang
berasal dari jaringan mesodermal.
Sarkoma tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan
yang infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang
fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga
pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan
menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
B.
SARAN
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna
karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan
semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun
sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan
dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu
dan kemampuan yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono.
1995. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
SOAL DAN JAWAbaN
1.
Pengertian darin Sarkoma adalah
•
kumpulan sel abnormal yang
terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas /
berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal
•
fibro adenoma
yang tumbuh meliputi seluruh mamae, ada kalanya bertambah besar,
hampir tidak tergendong oleh penderita
•
Neoplasma ganas yang
timbul dari korion embrional dimana kedua lapisan epitel trofoblas terlibat
•
Pemeriksaan sitologik epitel porsio
dan endoservik uteri untuk penetuan adanya perubahan praganas maupun ganas di
porsio atau serviks uteri
•
Salah semua
Jawabannya (a)
2. Pada umur berapa yang sering
terkena sarkoma menurut laporan
•
33 - 43
•
40 – 45
•
50 – 55
•
44
– 55
Jawaban (4)
3. Sarkoma adalah …
•
Tumor ganas
•
Kanker
•
Kumpulan
sel yang abnormal tak terbatas
•
Kumpulan jaringan subcutis
•
Kumpulan subcutis dan mesenkim.
4.
Metastasis sarcoma berlangsung dengan
cara …
•
Homogen
•
Heterogen
•
Eksogen
•
Endogen
•
Hematogen
5.
Sarkoma dapat terjadi pada bagian tubuh….
•
Pada
tulang, jaringan subcutis ,fascia dan otot
•
Jaringan subcutis, jaringan
mesenkim, otot dan gusi
•
Jaringan subcutis, otot, tulang dan
paru-paru
•
Pembuluh darah, jaringan subcutis,
jaringan mesenkim, dan paru-paru
•
Jaringan subcutis, tulang, gusi, dan
mesenkim
6.
Sarcoma pada payudara dipublikasikan pada tahun…
•
1868
•
1876
•
1768
•
1828
•
1628
7. Bahan – bahan yang dapat
menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen
dapat berupa :
1. bahan kimia
2. virus
3. karsinogen fisik
1. bahan kimia
2. virus
3. karsinogen fisik
4. tumbuhan
Jawabannya (1,2,3) (A)
8. Sarkoma dapat dinamai secara
sitologik atau secara histologik. Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk
selnya, sarkoma dibagi atas :
1. Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
2. Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3. Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4. Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.
1. Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
2. Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3. Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4. Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.
Jawabannya (1,2,3 dan 4) (E)
9. Sarcoma histology berdasarkan
jaringannya adalah
1.jaringan ikat disebut
fibrosarcoma,
2. jaringan tulang disebut
osteogenic sarcoma.
3. Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma.
Jawabannya(1,2,3) (A)
10. Sebutkan pencegahan dari kanker:
•
Hindari makanan yang berlemak tinggi
•
Hindari asap rokok atau berhentilah
merokok
•
Hindari berKB dengan penggunaan
hormon sintesis dalam jangka waktu lama.
•
Rutin mengkonsumsi vitamin A, C, E,
B kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan dan peningkat daya tahan
tubuh.
•
Jawaban a,b,c dan d benar semua atau
salah semua
Jawaban (e)
11. Sebutkan Peran bidan dalam menengani pasien menderita
sarkoma yaitu…….
1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya
2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien
3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
1. Bidan dapat memberikan KIE pada klien tentang penyakitnya
2. Bidan dapat memberikan motivasi pada klien
3. Bidan dapat melakukan rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi
4. Bidan dapat melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
Jawaban
(e)
12. Sebutkan Obat – obat anti kanker yang sangat
efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
1). Alkylating agent
2). Antimetabolit
3). Hormon
4). Antibiotik
1). Alkylating agent
2). Antimetabolit
3). Hormon
4). Antibiotik
Jawban (e)
14.Penyebab dari terjadinya sarkoma payudara
antara lain, (kecuali):
a.faktor kimia
b.paparan radiasi
c. genetik
d.pola
hidup
jawaban
D
15.gejala-gejala yang muncul pada penderita
sarcoma payudara adalah:
a.terdapat
massa diseluruh payudara tidak nyeri dan mobil
b. nyeri hebat pada payudara
c. terdapat kemerahan,dan bengkak
pada payudara
d.payudara terasa gatal dan terdapat
lesi.
jawaban A
16.sarkoma
dapat ditangani dengan tindakan apa,kecuali:
a. pembedahan
b.radioterapi
c.CT-scan
d. kemoterapi
jawaban C
17.
berapakah dosis yang diberikan pada post operatif dalam radioterapi?
a. 80-90 Gy
b.
60-70 Gy
c.40-50 Gy
d. 30-40 Gy
jawaban B
18.
pada pembedahan sarkoma terdapat tipe reseksi bedah yang ditentukan antara lain
(kecuali):
a. lokasi tumor
b. ukuran tumor
c. jenis tumor
d.kedalaman tumor
e.umur
pasien
jawaban
E
19.
sebutkan 2 gen yang berhubungan dengan sarkoma jaringan lunak:
a.
retino blastoma gensupresor tumor dan p53
b. retino blastoma dan p52
c. gen supresor tumor pada kromosom
17
d. neurofibromatosis tipe 1
jawaban A
20.
resiko sarkoma jaringan lunak dapat meningkat apabila dilakukan terapi;
a.terapi radiasi internal
b.terapi
radiasi eksternal
c.terapi CT-scan
d. kemoterapi
jawaban B
1 komentar:
Click here for komentarmkaish makalahnya mbak ,sangat bremanfaat sekali , btw kalau boleh nambahkan refensi coba buka situs http://www.tanyadok.com/penyakit/kanker-payudara-pria
ConversionConversion EmoticonEmoticon