MAKALAH ASKEB IV
PATOLOGI
GANGGUAN ALAT
REPRODUKSI PADA IBU DENGAN
“ KISTA SARCOMA PILODES
“
Disusun Oleh :
Sulaimah (09 630 092)
Eva auriyanti (2010 0661 062)
Indah purnamasari (2010 0661 068)
DIII
KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012-2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT , yang telah
memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga tersusunlah makalah ini. Makalah ini
dibuat sebagai bukti tugas pembelajaran dalam perkuliahan “ASKEB IV (PATOLOGI)”
di prodi DIII Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima
kasihkepada Ibu Rachmawati Ika S, S.ST, M.Kes selaku pengajar mata kuliah
Askeb IV (Patologi).Dan
semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak.
Surabaya, 3 Mei
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR
ISI...................................................................................................
BAB
I : PENDAHULUAN.............................................................................
A.
LatarBelakang................................................................................
B.
Rumusan Masalah...........................................................................
C.
Tujuan ............................................................................................
1. Tujuan Umum.............................................................................
2.
Tujuan Khusus ..........................................................................
BAB
II :PEMBAHASAN
1.
Definisi............................................................................................
2.
Etiologi............................................................................................
3.
Tanda dan Gejala.............................................................................
4.
Patofisiologis...................................................................................
5.
Gambaran klinis...............................................................................
6. Penatalaksanaan...............................................................................
7. Deteksi Dini.....................................................................................
8. Asuhan Kebidanan Pada Ibu dengan kista sarcoma filodes............
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan.....................................................................................
B.
Saran................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cystosarcoma
phyllodes asalnya bisa dari fibroadenoma selular
yang telah ada yang sekarang mengandung satu atau lebih komponen asal mesenkim.Cystosarcoma
phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi hampir
semata-mata pada payudara wanita.Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma,
yang berarti tumor berdaging, dan phyllo, yang berarti daun.Dengan nyata
sekali, tumor menampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas, mengambil
tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan menampilkan epitel, ruang
seperti-kista bila dilihat secara histologis (karena itu namanya).Karena
sebagian besar tumor itu jinak, namanya dapat menyesatkan.Dengan demikian,
terminologi yang disukai sekarang adalah tumor filodes.
Johann Muller
yang pertama kali memberikan nama ‘cystosarcoma phyllodes’ pada tahun 1838,
karena tumor ini seringkali kistik dan secara klasik memiliki proyeksi seperti
daun ke dalamnya. Sementara istilah-istilah ini deskriptif dengan tepat,
istilah ‘sarkoma’ tidak dibenarkan dalam mayoritas kasus, maka saran bahwa
istilah ‘tumor filodes’ diganti, dengan istilah ‘sarkoma filodes’ terbatas pada
sebagian kecil yang membenarkan penunjukan ini atas dasar histologis atau oleh
perilaku klinis. Ini adalah kondisi lain dimana kebingungan merajalela, dan
banyak lagi kesalahan harus ditujukan terhadap terminologi yang tidak tepat.
Semenjak tumor tidak kistik maupun sarkoma, ‘cystosarcoma’ harus ditinggalkan
mendukung tumor filodes (jinak) atau sarkoma filodes (ganas).Kasus ini juga
dijabarkan oleh Azzopardi.
Oleh karena itu
berdasarkan penjelasan di atas maka, kami akan membahas secara rinci tentang
kista sarkoma filodes.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang dapat disampaikan yaitu :
1.
Apa definisi dari Kista sarcoma filodes ?
2.
Apa etiologi dan
patofisiologi dari Kista sarcoma filodes ?
3.
Apa saja tanda dan
gejala serta gambaran klinis dari Kista sarcoma filodes ?
4.
Bagaimana penatalaksanaan
dan deteksi dini dari Kista sarcoma filodes ?
B.
Tujuan
a.
Tujuan umum
Untuk
mengetahui tentang aplikasi teori tentang kista sarcoma filodes dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca.
b.
Tujuan khusus
1.
Mahasiswi mampu mengetahui tentang pengertian kista
sarcoma filodes.
2.
Mahasiswi mampu mengetahui etiologi dan patofisiologi
kista sarcoma filodes.
3.
Mahasiswi mampu mengetahui gejala dan gambaran
klinis kista sarcoma filodes.
4.
Mahasiswi mampu mengetahui penatalaksanaan serta deteksi dini pada penderita
kista sarcoma filodes.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DEFINISI
Kista
sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh meliputi
seluruh mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat
menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%)
jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.Tumor
ini timbul biasanya pada umur 35-40tahun, Tumor filodes ini dapat berukuran
kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat
payudara menjadi besar (bengkak).
Nama
kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung kista-kista
besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu diduga
sarkoma.Di permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti lembaran-lembaran
buku (phyllon).
2. ETIOLOGI
Tumor filodes
secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena
pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis, kedua lesi mungkin
terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari
fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes
dapat muncul de novo, tidaklah jelas. Noguchi dan kolega telah
mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus dimana
fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. Pada
masing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif
yang sama. Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki
asal yang sama dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang
menjadi tumor filodes.
3. PATOFISIOLOGIS
Bermula dari intralobular stroma dan jarang
disebabkan oleh fibroadenoma. tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat,
terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang
bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini
terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45
tahun.
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula
dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Tumor filodes
merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling sering terjadi, meskipun
hanya mewakili 1% dari tumor payudara.Tumor ini memiliki tekstur halus,
berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.Tumor ini adalah tumor yang
relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah
dilaporkan.
Bagan
patofisiologi Kista sarcoma filodes.
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
`
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
`
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
4. TANDA DAN GEJALA
Adapun
tanda dan gejala dari kista sarcoma filodes yaitu:
a)
Kulit di atas tumor
mengkIiap, regang, tipis, merah dan pembuluh-pembuluh balik melebar &
panas.
b)
Jarang terjadi
mestastasis (pembesaran kelenjar regional) hal ini yang menjadi petunjuk untuk
membedakan tumor ini dari kanker karena jarang sekali kita menemukan kanker
payudara dengan ukuran diameter 10 – 15 cm yang tidak bermestastasis dan
menginfiltrasi kulit atau toraks.
c)
Tumor tumbuh cepat,
nekrosis dan radang pada kulit
d) Tumor
ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.
Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm
5. GAMBARAN KLINIS
Haagensen
melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi
usia luas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84 pasien, namun dengan
mayoritas antara 35 dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat jarang, meskipun
sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumor terpisah pada jaringan payudara
ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan. Tumor filodes
jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk memberikan reaksi
terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak histologis. Juga telah
dijelaskan dalam kelenjar mirip mammae di vulva, payudara pria dan di prostat
dan vesikula seminalis.
Kebanyakan tumor
tumbuh dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang, namun
tumor-tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar.Hal ini disebabkan mereka
khususnya tidak invasif; besarnya tumor dapat menempati sebagian besar
payudara, atau seluruhnya, dan menimbulkan tekanan ulserasi di kulit, namun
masih memperlihatkan sejumlah mobilitas pada dinding dada.
6.
PENATALAKSANAAN
Tindakan:
1.
Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya
dilakukan mastektomi,dengan pengangkatan fasia pektoralis
2.
Pascabedah diberi radiasi
3.
Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah
umur 20, semuanya harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu
berperilaku dalam sikap jinak.
4.
Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma
phylloides, melakukan eksisi luas normal, dengan lingkaran jaringan
normal.Tidak terdapat aturan tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm untuk
tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah
dianjurkan.
Lesi tidak seharusnya “dikupas keluar”,
seperti yang mungkin dilakukan dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa
dapat diterima jadi meningkat.
a) Jika
tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk menghindarkan hasil kosmetik
yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa
rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.
b) Prosedur
yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.
c) Melakukan
diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara klinis.
Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel maligna.
7. DETEKSI DINI ( CARA MENGETAHUI KELAINAN PAYUDARA )
SADARI (periksa payudara sendiri)
Adalah pemeriksaan payudara yg di lakukan sendiri oleh tiap wanita dengan
cara tertentu secara berkala tiap bulan. Sadari dapat membantu menemukan kelainan atau
penyakit payudara yang kemudian harus di pastikan oleh dokter. Waktu yang
paling tepat untuk melakukan sadari adalah sekitar semiggu setelah hari
terakhir menstruasi dengan cara:
Berdirilah di depan cermin
dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.Biasanya kedua payudara tidak
sama besar, putting tidak terletak pada ketinggian yang sama.Perhatikan apakah
terdapat keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat
kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting susu segeralah pergi ke
dokter.
Letakkan kedua lengan di
atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.Bungkukkan badan hingga
payudara tergantung ke bawah dan periksa lagi.
Berbaringlah di tempat tidur
dan letakkan tanggan kiri di belakang kepala dan sebuah bantal di bawah bahu
kiri.Rabalah payudara kiri dengan telapak dan jari – jari tangan
kanan.Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.Kemudian periksa juga apakah
ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
Periksalah dan rabalah
putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak
jari – jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.Bila terasa ada
benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Lakukan hal yang sama untuk
payudara dan ketiak kanan.
8. ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY.”N” DENGAN KISTA SARCOMA
FILODES
I. Data
Subyektif
Pada tanggal 03 Mei 2012 Pukul
10.00 WIB Oleh : Mahasiswa
·
Identitas
Nama Istri :
Ny “ Y ” Nama Suami : Tn.
“A”
Umur :
37 Tahun Umur : 42
Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :
SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :
Jl. Budi Santoso No.107 Kota Metro
·
Keluhan Utama
Ibu mengatakan adanya benjolan pada payudaranya, payudara ibu membesar dengan cepat serta sesak nafas.
·
Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan
adanya benjolan pada payudara, payudara membesar dengan cepat, kulitnya
berwarna merah, teregang, mengkilat, tipis dan terasa panas.
·
Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan pernah menderita tumor jinak payudara
·
Riwayat menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 7 hari
Warna
atau bau : Merah segar / anyir
Jumlah
: 1-3 kotek/hari
·
Riwayat obstetric
Cenderung terjadi pada ibu yang tidak menyusui bayinya
·
Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB hormonal
(yang mengandung hormone estrogen)
·
Pola kegiatan sehari-hari
-
Istirahat à terganggu
karena ibu mengalami
perubahan pada payudaranya.
-
Pola aktivitas à terganggu karena beban yang ada di
payudara (terjadi pembesaran payudara, kadang kala sampai menggantung).
-
Nutrisi à makan makanan yang mengandung bahan
pengawet, MSG, seperti makanan cepat saji.
·
Riwayat psikososial
Ibu merasa cemas dengan
pembesaran payudara yang cepat, merah dan terasa panas
II. Data Obyektif
a. Keadaan
umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Keadaan
emosional : kooperatif
d. Tanda-tanda
vital
TD : 110/80 mmHg ( berbaring )
RR : 26 ×/menit ( teratur )
Suhu :
38,3ºC ( aksila )
Nadi :
88 ×/menit ( teratur )
a. Wajah : Pucat
b. Rambut :
Bersih, keriting, warna hitam dan tidak ada ketombe
c. Mata :
Sklera putih, kanan dan kiri simetris, konjungtiva
merah Muda
d. Mulut
& gigi : Bersih, tidak ada caries, ada gigi yang
berlubang
e. Telinga :
Bersih, tidak ada serumen
f. Hidung :
Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.
g. Leher :
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena
jugularis
h.
Dada :
Simestris
i.
Mamae : Pembesaran payudara asimetris,pada payudara kanan terlihat merah, kulit
mengkilat dan tipis, teraba benjolan atau masa payudara terasa panas,Nyeri tekan pada payudara.
j.
Abdomen :
Tidak ada luka bekas operasi.
k. Genetalia : Bersih, Tidak oedema.
l. Ekstermitas
Atas : Simetris, keadaannya bersih,
tidak ada cacat dan
reflex (+/+)
Bawah : Simetris, keadaannya bersih, tidak
terdapat oedema
dan reflex patella (+/+).
Ø Biopsi jaringan payudara :
-
makro : tumor tampak bulat elastis, nodular, dan berkapsul pada permukaan
berwarna abu abu keputihan
-
mikro : proliferasi
dari epitel menggambarkan saluran seperti stroma fibroblastic
Ø mammografi
-
Terdapat benjolan > 0,25 cm.
III. Analisa
Data
1. Identifikasi
Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
a. Diagnosa :
Ny. “Y” dengan kista sarcoma filodes
b. Masalah :
-
Gangguan rasa nyaman
-
Gangguan psikologi
c. Kebutuhan :
-
Menganjurkan ibu
memakai BH yang longgar sampai ibu merasa tidak nyeri
-
Menganjurkan ibu
memakai kain untuk menopang payudara jika ibu merasa nyeri pakai BH
-
Menganjurkan ibu
memakai baju yang longgar
-
Memberikan dukungan
emosional kepada ibu.
2. Antisipasi
terhadap diagnose / masalah potensial
è Mestastase
3. Identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera / kolaborasi / rujukan.
è -
Inform consent
-
Rujukan untuk tindakan
lebih lanjut
IV. INTERVENSI
- Jelaskan pada ibu tentang keadaannya
R / Ibu mengerti
tentang keadaannya dan lebih kooperatif
- Berikan dukungan baik secara mental maupun spiritual
R/ mengurangi kecemasan dan membangkitkan rasa percaya
diri ibu
- Observasi TTV
R / deteksi dini adanya komplikasi
- anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
R/ agar tidak lelah, nyeri tulang dan sesak nafas berkurang.
- ajarkan ibu cara merawat payudara yang baik. dimana menjag akebersihannya, dan memakai BH yang menopang dan nyaman.
R/ menjaga kebersihan daerah payudara.
- Anjurkan ibu untuk berhenti menjadi akseptor KB hormonal
R / KB hormonal mempercepat timbulnya sel-sel kanker dan dapat membesar besar
- Kolaborasi dengan dokter dengan membawa hasil PA dan pemberian terapi
R / tugas dependen
- Berikan surat rujukan ke poli bedah untuk tindakan lebih lanjut
R/tugas dependen bidan
V. IMPLEMENTASI
1.
Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya, ibu memahami dan mengerti tentang
kondisinya saat ini.
2.
Memberikan dukungan
baik secara mental maupun spiritual yaitu untuk mengurangi kecemasan yang dialami oleh
ibu.
3.
Mengobservasi TTV
4.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu tidur siang ± 1 -2
jam/hari dan tidur malam ± 7 – 8 jam/hari.
5.
Mengajarkan ibu cara merawat payudara yang baik. dimana menjaga
kebersihannya, dan memakai BH yang menopang dan nyaman. Ibu memahami dan mau
melakukannya.
6.
Menganjurkan ibu untuk berhenti menjadi akseptor KB hormonal, karena dapat
menghambat pengeluaran ASI. Ibu memahami dan mau melakukannya.
7.
Kolaborasi dengan dokter dengan membawa hasil PA dan pemberian terapi.
- Memberikan surat rujukan ke poli bedah untuk tindakan lebih lanjut
VII. EVALUASI
Tanggal :3 Mei 2012 Jam :
10.30 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan pergi
ke poli bedah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
kooperatif dan banyak bertanya tentang
keadaanya
K/U : cukup Rr : 26 x/mnt
TD : 110/80 mmHg S
: 38,3 OC
N : 88 x/mnt
A : Ny.”Y” dengan
Kisto Sakroma Fillodes
P : - Lakukan
kolaborasi dengan dokter bedah untuk tindakan lebih lanjut
-
Lakukan rujukan ke RS
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang dibuat kami
dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang
tumbuh meliputi seluruh mamma.
2. Penyebab tumor ini belum diketahui secara pasti tapi secara nyata
dijelaskan bahwa penyakit ini disebabkan oleh fibroadenoma.
3. Tumor
ini bersifat ganas dan jinak.
4. Penatalaksanaannya apabila
ganas maka dilakukan mastektomi dengan pengangkatan pektoralis.
5. Deteksi dini bisa dilakukan dengan cara SADARI ( periksa
payudara sendiri )
B.
SARAN
1. Bagi
masyarakat khususnya kaum wanita, hendaknya mengetahui sedini mungkin tentang
kista sarcoma filodes
2. Bagi
Akademi Kebidanan UM Surabaya agar
lebih meningkatakan pemberian Ilmu pengetahuan tentang kista sarcoma filodes
3. Bagi
Mahasiswa, hendaknya mampu memperluas wawasan dengan cara mempelajari serta
memahami apa dan bagaimana penyakit kista sarcoma filodes
.
DAFTAR PUSTAKA
Grace, Pierce A., Borley, Neil R.
2006. At Glace Ilmu Bedah Edisi Ketiga.Jakarta:Erlangga.
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Wiknjosastro, Hanifa, SpoG. Prof.
dr. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
http://revymidwife.blogspot.com/2011/07/kista-sarkoma-philodes.html( diunduh
pada tanggal 3 Mei 2012, Jam 13.30 WIB
SOAL ASKEB IV (PATOLOGI) PADA IBU DENGAN GANGGUAN ALAT
REPRODUKSI “KISTA SARCOMA FILODES”
1.
Kista sarcoma filodes
(tumor filodes)biasanyatimbul pada umur.....
3.
35-40tahun d. 25 – 35 tahun
4.
20 – 25 tahun e.
40 – 45 tahun
5.
30 – 40 tahun
2.
Nama kista sarcoma
filodes ditemukan oleh.....
a.
Schulman (1969) d. Dunn dan VanVoorhis (1967)
b.
Muller (1838) e.
Haiban dan Kobler (1919)
c.
Gibbs (1976)
3.
Faktor – faktor apa
saja yang mempengaruhi terjadinya kista sarcoma filodes, yaitu kecuali...
a.
Kontrasepsi
hormonal d. Lingkungan
b.
Wanita usia 35 – 40
tahun e. Genetik
c.
Kuman yang
masuk ke saluran air susu
4.
Tanda dan gejala
dari kista sarcoma filodes, yaitu ...
1. Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.
2. Adanya sumbatan pada saluran ASI
3. Pertumbuhannya lambat
4. Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah &
pembuluh2
balik melebar & panas.
Jawaban : D
5.
Apa yang dimaksud
dengan kista sarcoma filodes.
a.
Peradangan pada
payudara yang merupakan suatu hal yang biasa ditemukan pada wanita dalam masa
hamil ataupun laktasi.
b.
Salah satu penyakit
tumor di payudara pada wanita muda dengan frekuensi paling tinggi pada wanita
yang berumur 20 – 25 tahun.
c.
Suatu kelainan
pertumbuhan sel – sel dari jaringan epitel payudara. Sel – sel ini tumbuh
dengan abnormal sehingga fungsinya menjadi tidak terkontrol.
d.
Payudara sering
mengalami distensi, menjadi keras dan berbenjol – benjol. Menyebabkan rasa
nyeri yang cukup hebat dan bisa disertai dengan kenaikan suhu tubuh yang
sepintas.
e.
Fibroadenoma
yang tumbuh meliputi seluruh mammae. Juga
merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara lokal
dan dapat menjadi ganas (10-15%) dan (80-95%) jinak. Tumor ini biasanya timbul pada umur 35 – 40 tahun.
6. Pada kista sarcoma filodes penatalaksanaan yang dapat
dilakukan yaitu. . .
1. Symtomatik
2. Mastektomi dengan
pengangkatan fasia pektoralis
3. Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.
4. Radiasi pasca bedah
Jawaban : C
7. Pada
kista sarcoma filodes, tumor filodes ini dapat berukuran......
a. 5
– 6 cm d. 4 -5 cm
b. 3
– 4 cm e. 6 – 7 cm
c. 1
– 2 cm
8.
Tindakan lebih
radikal tidak dibenarkan, karena ...
1. Neoplasma ini bersifat lentur dan ringan sehingga akan
menambah pembesaran
2. Akan cepat hancur dan mengecil
3. Neoplasma ini berasal dari kelenjar yang lunak
4.
Neoplasma ini bersifat sebagai sarkoma jaringan lunak
ringan ketimbang suatu karsinoma yang berasal dari kelenjar.
Jawaban : D
9.
Patofisiologis dari kista sarcoma
filodes adalah :
1.
Bermula dari neoplasma yang pecah
2.
Sering disebababkan oleh
fibroadenoma
3.
Bermula dari intralobular stoma dan
disebabkan oleh fibrodenoma
4.
Bermula
dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma.
Jawaban : D
10. Yang benar mengenai kista sarkoma filodes :
1.
Fibro adenoma yg meliputi seluruh mamma
2.
Di permukaan tumor ada jaringan spt lembaran2 buku.
3.
Biasanya jinak; potensi jd sarcoma
4.
Timbul pd usia 35 – 40 th
Jawaban : E
ConversionConversion EmoticonEmoticon