MAKALAH
ASKEB IV PATOLOGI
“Pada Ibu dengan Gangguan System Reproduksi Fibrioadenoma”
Oleh
Denita
Meigawati.P 2010 0661 058
Nirwana
2009 630 065
Siska
Yulia Widayanti 2010 0661 091
Yovitta Ayu. W 2010
0661 095
DIII
KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena berkah rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “asuhan
kebidanan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi Fibrioadenoma” untuk
memenuhi tugas Askeb Patologi tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami selaku
penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami mengucapkan terima
kasih kepada ibu Rachmawati Ika, S.ST, M.Kes,, selaku dosen pengajar mata
kuliah akeb patologi
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka penulis selalu membuka
diri untuk menerima berbagai kritik dan saran sehingga makalah ini kelak
menjadi lebih sempurna dan bermanfaat.
Surabaya, Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I.... PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................................. 2
1.4 Manfaat
Penulisan.......................................................................... 2
BAB II.. PEMBAHASAN
2.1
Definisi .......................................................................................... 3
2.2 Etiologi ..........................................................................................4
2.3
Epidemiologi .................................................................................. 5
2.4
patofisiologi ................................................................................... 5
2.5
Klasifikasi....................................................................................... 6
2.6 Gambaran klinis
.............................................................................6
2.5
Diagnosa ........................................................................................ 6
2.6
Pencegahan dan deteksi dini.......................................................... 7
BAB
III TINJAUAN KASUS ...........................................................................11
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan
usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan
tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya.
Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang
perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi
kanker yang ganas. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi
di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau
oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat
kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga
dapat bergerak, oleh sebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi dari Fibrioadenoma?
2. Bagaimana Etiologi dari Fibrioadenoma?
3. Bagaimana epidemiologi dari Fibrioadenoma?
4. Bagaimana patofisiologi dari Fibrioadenoma?
5. Bagaimana klasifikasi dari Fibrioadenoma?
6. Bagaimana tanda dan gejala dari Fibrioadenoma?
7. Bagaimana diagnose dari Fibrioadenoma?
8. Bagaimana pencegahan dan deteksi dini dari Fibrioadenoma?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari Fibrioadenoma.
2. Agar mahasiswa mengetahui etiologi dari Fibrioadenoma.
3. Agar mahasiswa mengetahui epidemologi dari
Fibrioadenoma.
4. Agar mahasiswa mengetahui patofisiologi
dari Fibrioadenoma.
5. Agar mahsiswa mengetahui klasifikasi dari Fibrioadenoma.
6. Agar mahasiswa mengetahui tanda dan gejala
dari Fibrioadenoma.
7. Agar mahasiswa mengetahui diagnosa dari Fibrioadenoma.
8. Agar mahasiswa mengetahui pensegahan dan
deteksi dini dari Fibrioadenoma.
1.4
Manfaat Penulisan
1.
Bagi penulis
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memenuhi tugas dan menambah
pengetahuan, serta dapat lebih baik lagi dalam menyusun makalah selanjutnya.
2.
Bagi pembaca
Makalah ini dapat menjadi referensi dan
menambah pengetahuan bagi pembaca.
3. Bagi institusi pendidikan
Makalah ini dapat menjadi sebagai bahan
ajar atau menambah koleksi perpustakaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Fibroadenoma
Mammae ( FAM ) adalah suatu kelainan struktur anatomis yang disebabkan oleh
tumbuhnya jaringan, atau neoplasma jinak yang terutama pada wanita muda
(R.Sjamsuhidajat, 1998 : 541)
FAM
adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan konsistensi padat,
kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk bulat
atau lonjong, dan berbatas tegas ( Soelarto R, 1995 : 355 ).
FAM
adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi padat dan kenyal,
penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen diperiksa untuk
mengetahui adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 : 1141 )
Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara.
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri, Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat bergerak, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.Banyak terjadi pada wanita usia 20 – 25 tahun.
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri, Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat bergerak, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.Banyak terjadi pada wanita usia 20 – 25 tahun.
Fibroadenoma
adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan
stroma jaringan ikat. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang
bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat
digerakkan.
Gambar 1.1. Fibroadenoma
2.2 Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa
penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal
ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi
atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan
fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi
kanker atau tumor ganas.
1.
Peningkatan aktivitas Estrogen
yang absolut atau relatif.
2.
Genetik : payudara
3.
Faktor-faktor predisposisi :
a.
Usia : < 30 tahun
b.
Jenis kelamin
c.
Geografi
d.
Pekerjaan
e.
Hereditas
f.
Diet
g.
Stress
h.
Lesi prekanker
2.3 Epidemologi
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada
wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun.
Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya
terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia
di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena
fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance,
fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih
dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun,
kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau
bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil
dibanding pada usia muda.
2.4 Patofisiologi
Fibroadenoma
merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang
disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan
setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering
digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma
biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,
mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis
menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan
rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan
histologik yaitu :
1. Fibroadenoma Pericanaliculare,
Yakni
kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa
lapis.
2. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni
jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk
panjang- panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
2.4
Klasifikasi
Fibroadeno mammae dibedakan menjadi 3 macam:
1. Common Fibroadenoma
2. Giant Fibroadenoma umumnya
berdiameter lebih dari 5 cm.
3. Juvenile fibroadenoma pada remaja.
2.5
Gambaran Klinis
Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal.
1.
Ada bagian yang menonjol ke permukaan
2.
Ada penekanan pada jaringan sekitar
3.
Ada batas yang tegas
4.
Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant
Fibroadenoma)
5.
Memiliki kapsul dan soliter
6.
Benjolan dapat digerakkan
7.
Pertumbuhannya lambat
8.
Mudah diangkat dengan lokal surgery
9.
Putting susu tidak memperlihatkan ada perubahan
2.6 Diagnosis
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan
1. Pemeriksaan fisik (phisycal
examination),
2. Mammography atau ultrasound,
3. Fine Needle Aspiration Cytology
(FNAC).
Pada pemeriksaan fisik
dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut,
dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau
keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat
berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun,
sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya
digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal,
sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Pada FNAC
kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa
sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat
memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut
dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Dibawah mikroskop tumor
tersebut tampak seperti berikut :
a.
Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
b.
Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk
bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
c. Saluran tersebut
dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform
2.7 Pencegahan dan deteksi dini
1.
Faktor-faktor resiko
2.
Pemerikasaan payudara sendiri (SADARI), caranya yaitu:
a. Berdiri di depan cermin, perhatikan
payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda.
Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan
perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan
dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
b. Masih berdiri di depan cermin, kedua
telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke
belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan
perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara,
terutama pada payudara bagian bawah.
c. Kedua tangan di letakkan di pinggang
dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan.
Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
d. Angkat lengan kiri. Dengan
menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan
jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling
payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke
puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah
kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat
lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara
kedua payudara dan ketiak.
e. Tekan puting susu secara perlahan
dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara
bergantian pada payudara kiri dan kanan.
f. Berbaring terlentang dengan bantal
yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri
payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti
ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
g. Lakukan hal yang sama terhadap
payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat
lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah
dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan
dan kulit lebih licin.
3.
Pemeriksaan klinik
4.
Mammografi
5. Melaporkan
tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan
·
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri
atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma
mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya
dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah
bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut
yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan
Skema tatalaksana penanganan tumor payudara
(Manuaba,1998)
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1
PENGKAJIAN
Tanggal : 3 Mei 2012, Pukul 20.30 Oleh : Mahasiswa
A.
DATA SUBYEKTIF
1.
Identitas
Identitas
Nama Istri : Ny.” K” Nama
Suami :Tn.”P”
Umur :
22 th Umur : 27 th
Agama :
Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Swasta Alamat : Plangwot
Laren
2.
Status Perkawinan
Perkawinan ke-1, umur saat kawin istri 20 tahun dan
suami 25 tahun
Lama perkawinan 2 tahun
3.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan terdapat benjolan pada payudara kiri,
tidak begitu besar, bisa digerakkan dan tidak nyeri.
4.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Ibu merasakan benjolan saat ibu meraba payudara sewaktu
mandi sore tadi.
5.
Riwayat Kebidanan
-
Menarche : 13 tahun
-
Siklus : 28 hari
-
Teratur/ tidak : Teratur
-
Lamanya : 7 hari
-
Sifat darah : cair tidak bergumpal
-
Dismenorhoe : tidak pernah
-
Fluor Albus : tidak ada
6.
Riwayat kehamilan,
persalinan, nifas, anak yang lalu
No
|
Suami
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Anak
|
KB
|
|||||
|
|
UK
|
Penyulit
|
Penolong
|
Jenis Pers
|
Penyulit
|
Jenis kelamin
|
BBL
|
Umur
|
|
1
|
1
|
9 bln
|
-
|
Bidan
|
Spt
|
-
|
P
|
2500
|
22bln
|
suntik
|
7.
Riwayat Kesehatan
Keluarga
Ibu mengatakan
dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi, dan tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, penyakit menular seksual
Ibu mengatakan
keluarga tidak ada yang menderita penyakit kanker
8.
Riwayat Kesehatan yang
Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti
seperti TBC, Hepatitis, penyakit menular seksual serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi
9. Riwayat KB
Saat ini ibu menggunakan KB suntik 1 bulan, sudah 10 bulan mulai dari anak berusia 12 bulan.
10. Keadaan Psikososial
-
Ibu mengatakan sedih dengan apa
yang dialaminya,
-
Ibu tinggal bersama suami dan 1
orang anaknya, anak berumur 22 bulan diasuh sendiri oleh ibu. Hubungan antar
keluarga tidak ada masalah
11. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Personal Hygiene
Mandi 3x sehari, memakai sabun, keramas 1x
seminggu, gosok gigi 3x sehari dengan pasta gigi, ganti baju dan celana dalam
2x sehari.
b. Pola Nutrisi
Makan 3x/hari dengan porsi 1 piring
sedang dengan komposisi nasi, sayur hijau, lauk pauk bervariasi, dan
kadang-kadang buah. Minum air putih 8
gelas/hari.
c. Pola Aktivitas
Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengasuh anak.
d. Pola Eliminasi
BAB dan
BAK tidak ada kesulitan atau gangguan. BAB 1x/ hari warna kuning, konsistensi
lunak dan tidak nyeri. BAK 5-6x/ hari warna jernih, lancar dan tidak nyeri.
e.
Pola Istirahat
Ibu tidur 6 – 7 jam/hari. 2 jam
tidur siang dan 5 jam tidur malam.
f. Pola Kebiasaan Yang Merugikan
Ibu tidak mempunyai kebiasaan
yang merugikan seperti merokok, minum – minuman keras, minum obat – obatan
terlarang dan minum jamu.
g.
Pola Reproduksi dan Sexual
Ibu melakukan
hubungan seksual 2X seminggu, tidak nyeri saat melakukan hubungan
B.
DATA OBYEKTIF
1.
Keadaan Umum
Kesadaran
|
Compos mentis
|
||
Tekanan Darah
|
110/70 mmHg
|
- RR
|
24x/menit
|
Nadi
|
88 x/menit
|
- Suhu
|
36.6 oC
|
BB/TB
|
47 kg/150 cm
|
- LILA
|
23.5 cm
|
2. Pemeriksaan
Fisik
Kulit kepala
|
:Rambut warna hitam,lurus,distribusi merata,bersih, mudah rontok, kulit kepala tidak berketombe
|
Muka
|
:Bentuk oval
|
Mata
|
:Simetris, tidak oedem, conjungtiva pucat, sclera berwarna putih
terdapat gambaran tipis pembuluh darah,
|
Hidung
|
:Pernafasan spontan, hidung bersih
|
Mulut
|
:Bibir lembab,warna hitam,
tidak ada stomatitis
|
Telinga
|
:Pendengaran baik, bersih, tidak ada serumen
|
Leher
|
:Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid. Tidak terdapat bendungan vena jugularis
|
Payudara
|
:putting bersih, teraba benjolan pada payudara kiri hanya pada
bagian atas, dapat digerakkan, tidak terasa nyeri bila ditekan, putting susu
tidak ada cairan atau darah.
|
Abdomen
|
:Tidak terdapat bekas luka operasi , kandung kemih tidak teraba fluktuasi, tidak
ada nyeri tekan perut bagian bawah
|
Genetalia
|
:Vulva dan vagina tidak ada odem
|
Anus
|
:Tidak ada hemorrhoid
|
Ekstremitas
Atas
Bawah
|
:Tidak ada oedem kanan/kiri
:Tidak ada odem kanan/kiri, tidak ada varises
Reflek patella kanan/kiri
+/+
|
3.
Pemeriksaan penunjang
1.
Biopsi
2. Pembedahan
4. PET ( Positron Emision Tomografi )
5. Mammografi
2. Pembedahan
4. PET ( Positron Emision Tomografi )
5. Mammografi
C. ASSESMENT
· Interpretasi Data Dasar
Diagnosa : dengan Fibro adenoma mammae
Data subyektif : Ibu mengatakan terdapat benjolan pada
payudara kiri, tidak begitu besar, bisa digerakkan dan tidak nyeri.
Data
obyektif : teraba benjolan pada payudara kiri hanya pada bagian atas, dapat
digerakkan bebas dari jaringan di sekitarnya, tidak terasa nyeri bila ditekan,
putting susu tidak ada cairan/darah
·
Identifikasi Masalah
Potensial
-
Resiko benjolan bertambah besar
menjadi kista sarcoma fillodes
·
Identifikasi
Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokter
D. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pendekatan dan menjalin hubungan
yang baik dengan ibu.
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan
penyakitnya dan rencana tindakan yang diberikan.
3. Memberikan dukungan moril pada ibu sampai
kecemasan ibu berkurang.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyne
dalam pemberian resep obat.
5. Menganjurkan ibu untuk menghentikan
penggunaan KB yang bersifat hormonal karena dapat mempercepat pertumbuhan
benjolan
6. Memberitahu macam-macam KB alami yang
tidak mengandung hormon.
7. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi
daging, telur, ikan, sayur hijau dan buah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyakit fibro adenoma adalah
penyakit wanita muda dengan frekuensi yang paling tinggi pada wanita yang
berumur 20-25 tahun. Benjolan-benjolan tersebut sama sekali bukan berarti suatu
penyakit karena kadang-kadang akibat pertumbuhan berlebih pada lobulus payudara
yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga
kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia. Tercatat 6 dari 10 benjolan ditemukan pada wanita
dibawah 20 tahun dan relatif tidak berkembang menjadi benjolan lainnya
dikemudian hari. Benjolan dapat timbul soliter atau multiple, gampang
digerakkan, berbentuk licin sama sekali bebas dari jaringan disekitarnya dan
pertumbuhannya lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Fadlun. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta:Salemba Medika
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
& Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakatra: Pustaka Belajar
Prawiroharjo, Sarwono.2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4
vo1.Jakarta:EGC
ConversionConversion EmoticonEmoticon