ASUHAN KEBIDANAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
“KANKER PAYUDARA”
Disusun oleh:
1.Artha Rubiani (2010.0661.055)
2.Devita Yulandari (2010.0661.059)
3.Siti Jumalia (2010.0661.092)
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami manjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah Askeb IV (Patologi) untuk
memenuhi tugas yang telah di berikan oleh Ibu Rahmawati Ika,M.kes tentang “Kanker Payudara”
Kami berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat
dan bagi para pembaca dapat memahami
serta mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana isi yang ada dalam
makalah ini, sehingga dapat diaplikasikan
untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang kebidanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan, maka saya menerima berbagai kritik dan saran untuk
perbaikan makalah ini di waktu mendatang. Dan mohon maaf jika sekiranya masih
terdapat kesalahan dalam penulisan, terimakasih.
Surabaya,
03 Mei 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
2.2
Penyebab
2.3 Jenis
2.4
Patofisiologi
2.5
Gambaran Klinis
2.6
Penatalaksanaan/ Terapi
2.7
Deteksi Dini
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia sebagai sebagai salah
satu negara berkembang mengalami perubahan pola penyakit yang
dikenal dengan transisi epidemologi, yaitu
perubahan pola penyakit dan penyebab kematian. Pada awalnya penyebab kematian
didominasi oleh penyakit infeksi, namun kemudian bergeser ke penyakit non
infeksi dan penyakit degeneratif salah satunya adalah penyakit kanker.(Noviani,2007)
Kanker adalah penyakit
dimana sel-sel ganas beranak-pinak berupa keturunan yang bersifat ganas pula
(Karsono, 2007). Kanker payudara banyak dijumpai di Indonesia khususnya pada wanita,
merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim. Insiden kanker
payudara kira-kira sebanyak 18 per 100.000 penduduk wanita, dengan insiden
seluruh kanker di Indonesia
diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Pria juga mungkin mendapat kanker
payudara, dengan kemungkinan 1:100 dari wanita.(Haryana dan Soesatyo,
1993).
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan kanker payudara?
2. Disebabkan apa kanker payudara?
3. Apa sajakah jenis-jenis kanker payudara?
4. Bagaimana patofisiologis kanker payudara?
5. Bagaimana gambaran
klinis pada kanker payudara?
6. Bagaimana penatalaksanaan kanker payudara?
7. Bagaimana cara mendeteksi dini pada kanker payudara?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa pengertian dari kanker
payudara.
2. Untuk mengetahui penyebab
kanker payudara.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis
kanker payudara.
4. Untuk
mengetahui patofisiologi kanker payudara.
5.
Untuk
mengetahui gambaran klinis kanker
payudara.
6. Untuk
mengetahui penatalaksanaan kanker payudara.
7. Untuk dapat mengetahui
cara mendeteksi dini kanker payudara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Kanker
payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara.
Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada
kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu
sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah
kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)
2.2
Etiologi
Belum
ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah
mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang
faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif
untuk mencegah kanker payudara.
Faktor predisposisi
terjadinya carcinoma:
1. Faktor geografik dan lingkungan
Karsinogen
lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar
matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan
tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor
predisposisi. Termasuk diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik.
2. Usia
Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.
Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.
3. Hereditas
Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.
Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.
Sindrom
kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko
terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola
pewarisan dominan autosomal.
Kanker
familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya
mencakup karsinoma kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial tertentu
dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan gen BRCA1 dan
BRCA2 dengan kanker payudara dan ovarium familial. Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA.
Selain kelainan prakanker yang diwariskan secara dominan, sekelompok kecil
gangguan resesif autosomal secara kolektif memperlihatkan cirri instabilitas
kromosom atau DNA (Kumar dkk, 2007).
Faktor-
Faktor Risiko Karsinoma Payudara diantaranya mencakup
1. Usia
2. lokasi geografis
3. ras
4. status sosioekonomi
5. status perkawinan
6. paritas, riwayat menstruasi
7. riwayat keluarga
8. bentuk tubuh
9. penyakit payudara lain
10. terpajan
radiasi
11. kanker
primer kedua
(Price
dan Wilson,
2006).
Berdasarkan
etiologinya, patogenesis karsinogenesis dapat disebabkan oleh
1. Karsinogen kimiawi
2. Virus
3. Karsinogen fisik
4. Hormon
5. Kokarsinogen, berupa: Diet, Umur, Keturunan, Rangsang
menahun, dan Trauma
(Tjarta
dkk, 1973).
2.3 Jenis
Klasifikasi
pada kanker payudara yaitu :
a.
Tumor
primer (T)
1.
Tx : Tumor primer tidak
dapat ditentukan
2.
To : Tidak terbukti
adanya tumor primer
3.
Tis : Kanker in situ,
paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4.
T1 : Tumor < 2 cm
· T1a : Tumor < 0,5 cm
· T1b : Tumor 0,5 – 1 cm
· T1c : Tumor 1 – 2 cm
5.
T2 : Tumor 2 – 5 cm
6.
T3 : Tumor diatas 5 cm
7.
T4 : Tumor tanpa
memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit.
· T4a : Melekat pada dinding dada
· T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit
· T4c : T4a dan T4b
· T4d : Mastitis karsinomatosis
b.
Nodus
limfe regional (N)
1.
Nx : Pembesaran kelenjar
regional tidak dapat ditentukan
2.
N0 : Tidak teraba
kelenjar axial
3.
N1 : Teraba pembesaran
kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.
4.
N2 : Teraba pembesaran
kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau
melekat pada jaringan sekitarnya.
5.
N3 : Terdapat kelenjar
mamaria interna homolateral
c.
Metastas
jauh (M)
1.
Mx : Metastase jauh tidak
dapat ditemukan
2.
M0 : Tidak ada metastase
jauh
3.
M1 : Terdapat metastase
jauh, termasuk kelenjar subklavikula
Pentahapan
Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu :
-
Tahap I
Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak
mengenai nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
-
Tahap II
Terdiri tas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi
kurang dari 5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
-
Tahap III
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau
tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus
limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya
metastasis.
-
Tahap IV
Teridri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus
limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh. (Kapita Selekta,2000)
Stadium
kanker payudara :
- Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.
- Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN.
- Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN.
- Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh.
- Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.
- Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh. (Setio W, 2000, hal : 285)
2.4 Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi
dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik
sel yang memicu sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan
oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang berupa bahan kimia, virus,
radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki
kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau
bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap
suatu karsinogen. Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi
akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi (Desen, 2008).
Menurut Price & Wilson (2006) pada ca mammae terjadi proliferasi keganasan
sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya
terdapat hyperplasia sel dengan perkembangan sel-sel atipikal. Sel-sel ini
kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma.
Kanker membutuhkan waktu tujuh tahun untuk tumbuh dari satu sel manjadi massa
yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira berdiameter 1 cm) pada ukuran
itu, sekitar 25% ca mammae sudah
mengalami metastasis.
Terjadinya Sel Kanker
(Depkes
RI, 2006)
Factor
risiko Promotor
kanker
(karsinogen)
INISIASI PROMOSI
2.5 Gambaran
Klinis
Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara yang
umum terjadi adalah sebagai berikut :
- Benjolan kecil pada payudara.
Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil.
Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan
warna pada puting dan atau payudara.
- Eksema atau erosi pada puting.
kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna
pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti
kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga
bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah.
Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila
tumor sudah besar dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak
yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi
penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah
diketahui. Yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul
satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit,
edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila.
- Nipple discharge atau keluarnya cairan.
Gejala yang ketiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan
spontan dari puting atau
yang disebut dengan nipple discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal,
tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui
atau yang memakai pil kontrasepsi.
Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat,
keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara.
Bagi anda yang mengalami ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke
dokter untuk mencegah kanker makin parah.
- Rasa sakit atau nyeri.
pada
umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau kalau
sudah ada metastase ke tulang-tulang.
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan
ca mammae yang disepakati ahli-ahli
kanker sedunia (Medicastore, 2011)
adalah sebagai berikut:
Stadium
|
Pengobatan
|
I
|
Dilakukan operasi dan kemoterapi.
|
II
|
Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan
hormonal.
|
III
|
Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan
radiasi dan hormonal.
|
IV
|
Dilakukan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan
hormonal.
|
Lanjut
|
Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah
4 tahun.
|
Dan dapat dilakukan dengan pemeriksaan penunjang
:
·
Foto Thorax, Bone Surve, USG Abdomen, dilakukan untuk menentukan metastasis
·
Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari
payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
·
Ultrasonografi, biasanya digunakan
untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
·
CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada
organ lain
·
Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
·
Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel
tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah. (Michael D, dkk, 2005, hal : 15-66)
2.7 Deteksi Dini
a. SADARI
Perlu
untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di
payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi,
payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan
adalah sebagai berikut :
- Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
- Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
- Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
- Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
- Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
b. Berikan ASI pada Bayi.
Memberikan ASIpada bayi secara berkala
akan mengurangi tingkat hormone tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan
dengan hormone estrogen.
c. jika menemukan gumpalan / benjolan pada
payudara segera kedokter.
d. Cari tahu apakah ada sejarah kanker
payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 % dari semua kasus kanker
payudara adalah factor gen.
e. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam
penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan estrogen.
f. Perhatikan BB, obesitas meningkatkan
risiko kanker payudara.
g. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan
bahwa semakin kurang berolah raga, semakin
tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
h. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan
risiko penyakit.
i. Usia > 50 th lakukan screening payudara
teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th
j. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan
tingkat stress akan menguntungkan untuk semua kesehatan secara menyeluruh
termasuk risiko kanker payudara.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker payudara adalah kanker yang ganas dan tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker ini
bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun
jaringan ikat pada payudara. Dan lebih mayoritas
terjadi pada wanita, dengan perbandingan laki-laki dan wanita 1:100. Pengobatan kanker payudara hanya dengan cara operasi
dan kemoterapi.
3.2 Saran
Kita sebagai wanita harus cukup mewaspadai dan menyadari tanda-tanda kanker
payudara.
DAFTAR PUSTAKA
- Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta
- Dixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat, Jakarta
- Mansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta
- Sjamsuhidajat R., (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta
- Tapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media Komputindo, Jakarta
- http://olalaarlen.blogspot.com/2012/02/ca-mammae.html
- sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara – Kanker Payudara
- http://insanimj.blogspot.com/2012/02/lp-dan-askeb-ca-mammae.html
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.D DENGAN KANKER PAYUDARA
Tanggal
Pengkajian : 25 Maret 2012 Pukul
: 10.00 wib
A.
DATA
SUBJEKTIF
I. BIODATA
Nama
Ibu : Ny D Nama
Suami : Tn. H
Umur : 40 th Umur : 42 th
Suku
/ Bangsa : Indonesia Suku / Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan
: SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat
: Lr. Lebak Rt.09 No.223 Alamat :
Lr. Lebak Rt.09 No.223
II Ilir Palembang II
Ilir Palembang
II.
Keluhan utama : Ibu mengatakan payudaranya terasa tegang dan tidak nyaman serta terdapat
benjolan di payudara ibu sebelah kiri.
III. DATA
KEBIDANAN
a. Menstruasi
Menarce : 13 tahun
Siklus :
28 hari (teratur)
Banyaknya : 2-3 softeks
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : cair
Warna :
merah tua
Bau
: anyir
Disminorhoe : ya
Lama : 3 hari
Flour
albus : ya
Kapan
: sebelum
Lama
: 3 hari
Bau
: anyir
Warna
: jernih
b.
Riwayat Kehamilan
Persalinan Nifas dan Anak yang lalu
No
|
Tgl
Partus
|
Tempat
Partus
|
Umur
Kehamilan
|
Jenis
Persalinan
|
Penolong
|
Penyulit
|
Keadaan
|
Ket
|
|
Nifas
|
Anak
|
||||||||
1
2
|
19 – 04 – 1991
21 – 08 – 1997
|
BPS
BPS
|
Aterm
Aterm
|
Spontan
Spontan
|
Bidan
Bidan
|
-
-
|
Baik
Baik
|
Baik
Baik
|
Jk
: ♀
PB
: 49 cm
BB
: 3000 gr
Jk
: ♀
PB
: 50 cm
BB
: 2800 gr
|
c.
Status Perkawinan
Kawin :
Ya
Usia
Kawin Pertama : 20 th
Lamanya
perkawinan : 20 th
d.
Riwayat KB :
Ibu pernah menggunakan KB pil selama 5
tahun
B.
DATA
OBJEKTIF
I. Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran : Composmentis suhu : 37,50C
TD : 130/00 mmHg TB :
155 cm
Nadi : 78 x/m BB : 65 kg
RR : 20 x/m Lila : 30 cm
II. Pemeriksaan
Obstetri
A. Inspeksi
- Kepala
Rambut : Bersih, tidak ada
ketombe
Muka : Ada cloasmagravidarum
Mata : Konjungtiva
merah muda, seklera bening
Mulut / gigi : Tidak ada caries, sariawan
- Leher
Kelenjar tiroid :Tidak ada pembengkakan
Tumor : Tidak ada
- Payudara
Pembesaran : Terlihat bengkak, kulit
payudara terlihat keriput (seperti
kulit jeruk), nyeri
saat palpasi payudara, benjolan ± 5 cm pada payudara kiri
Warna : Kemerahan
- Perut
Bekas operasi : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
- Genetalia Eksterna
Labia mayora / minora : Tidak ada kelainan
Kelenjar bertholini : Tidak ada kelainan
Pengeluaran vagina :
Tidak ada
III.
Pemeriksaan
Laboratorium
- Darah
HB : 12 gr%
Golongan
darah : A
- Urine
Protein : ( - )
Glukosa : ( - )
- Pemeriksaan biopsy payudara
Kanker
payudara : ( + )
C.
ASSESMENT
Diagnosa : NY.D dengan kanker payudara
Masalah : Ibu merasa cemas
dengan keadaannya.
Kebutuhan : Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
Diagnosa
potensial : Kanker payudara Stadium IV
Tindakan
segera : Kemoterapi dan Kolaborasi
dengan dokter spesialis bedah untuk tindakan
selanjutnya (mamektomi)
D.
PENATALAKSANAAN
- Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
KU ibu baik TD 130/90 mmHg nadi 78x/menit RR 20x/menit suhu 37,5. Payudara
bengkak, benjolan ± 5 cm pada payudara kiri
E/ibu
memahami keadaannya.
- Menganjurkan kepada ibu untuk tidak cemas dengan keadaannya
E/ibu
memahami.
- Menganjurkan ibu melakukan pemeriksaan lanjut
Melakukan
mammografi, CT scan, Ultrasonografi, biopsy jaringan
E/ibu
menyetujui dan mau menjalankannya
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
Melakukan
penyinaran, kemoterapi
E/ibu memahami
dan mau melakukan.
- Memberikan terapi hormon untuk mengurangi dampak dari kemoterapi (mual muntah)
Diberikan
terapi hormon sintetik
E/terapi telah
dilakukan
- Melakukan perawatan post kemoterapi dan memberikan dukungan emosional kepada ibu
E/perawatan
dan dukungan telah dilakukan
SOAL – SOAL ASKEB PATOLOGI
1.
Faktor predisposisi terjadinya carcinoma yaitu
a.
Faktor
geografik dan lingkungan
b.
Usia
c.
Hereditas
d. Semua
benar
e.
Semua
salah
2.
Bagaimana
pengobatan kanker payudara dengan stadium III yaitu
a.
Dilakukan
operasi dan kemoterapi
b.
Operasi
dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan hormonal
c. Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan radiasi dan hormonal
d.
Dilakukan
kemoterapi dilanjutkan radiasi dan hormonal
e.
Setelah
diobati harapan hidup pasien paling lama 4 tahun
3.
Apa
saja kah jenis-jenis kanker payudara?
a.
Tumor
primer (T)
b.
Nodus
limfe regional (N)
c.
Metastas
jauh (M)
d. Semua benar
e.
Semua
salah
4.
tumor
lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena,
tidak ada penyebaran jauh
termasuk tumor stadium berapa?
a.
Stadium
I
b.
Stadium
II a
c.
Stadium
II b
d. Stadium III a
e.
Stadium
IV
5.
Pemeriksaan
apa saja yang dilakukan untuk mendiagnosa kanker payudara
a.
Mammografi,CT
scan
b.
Ultraonografi
c.
Biopsy
jaringan
d.
Pap
smear
e. A,b,c benar
6.
Sel-sel
kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit disebut
transformasi,yang terdiri dari:
a.
Tahap
I
b.
Tahap
inisiasi
c.
Tahap
II
d.
Tahap
promosi
e. B dan D benar
7.
Apa
saja kah gejala klinis terjadinya kanker payudara?
a.
Benjolan
kecil pada payudara
b.
Eksema
atau erosi pada puting
c.
Nipple discharge atau keluarnya cairan
d.
Rasa sakit atau nyeri
e. Semua jawaban benar
8.
Menurut
pendapat siapa pada ca mammae terjadi
proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara?
a. Price&wilson (2006)
b.
Aristoteles
c.
Erik
T 2005
d.
Manuaba
e.
Semua
jawaban salah
9.
Pemeriksaan
yang dapat melihat struktur internal dari payudara hal ini mendeteksi secara
dini tumor atau kanker disebub
a. Mammografi
b.
Ultrasonografi
c.
Hematologi
d.
Sistologi
biopsy
e.
Bone
surve
10.
Kanker
familial kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu contohnya mencakup
a.
Karsinoma
kolon
b.
Payudara
c.
Ovarium
d.
Otak
e. Semua jawaban benar
ConversionConversion EmoticonEmoticon