MAKALAH ASKEB IV
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
“SARCOMA”
DISUSUN OLEH:
Melindah Imayani (2010.0661.077)
Ristina (2010.0661.087)
Grista Dana M.S (2010.0661.104)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur Kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas
ASKEB IV
Dalam
menyusun makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan serta motivasi dari
beberapa pihak, oleh karenanya kami mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih
kepada :
1.
Bapak
dr.Sukodiono selaku dekan fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2.
Rachmawati Ika S, S.ST M.Kes selaku pembimbing mata kuliah ASKEB IV
3.
Kedua orang tua yang selalu
membina,mendukung,dan memberikan doa serta semangat baik moral maupun
spiritual.
Semoga
amal kebaikannya diterima Allah SWT dan mendapat imbalan pahala dariNya.Dalam
penyusuna makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharap kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang.
Akhirnya,
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya bagi penulis
sendiri.Terima kasih.
Surabaya,03 Mei 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pertumbuhan
merupakan salah satu sifat essensial kehidupan. Pertumbuhan ini berlangsung
menurut aturan. Pada organisme dewasa, dalam keadaan fisiologik pada sebagian
jaringan tidak terdapat pertumbuhan lagi, dalam hal ini pembuatan sel-sel baru
berada dalam keseimbangan dengan hilangnya sel-sel lama. Dalam keadaan
tertentu, suatu sel dapat terjadi perubahan sifat yang mengakibatkan
pertumbuhan sel-sel yang abnormal (neoplasma/tumor). Tumor bisa berupa tumor jinak
maupun tumor ganas.
Sarcoma
merupakan tumor ganas (kanker) yang berasal dari jaringan mesodermal. Sarcoma
tumbuh secara ekspansif tapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke
jaringan sekitarnya. Metastasis berlangsung dengan cara hematogen. Sarcoma
dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang,
jaringan subcutis, fascia dan otot.
Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan maka penyakit-penyakit ganas
seperti sarcoma dapat dicegah dan diobati. Tapi lebih ditekankan bagaimana
mencegah hal tersebut sehingga prevelensi dari kanker ganas dapat diperkecil.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1)
Apa yang dimaksud dengan sarkoma ?
2)
Apa penyebab dari sarkoma ?
3)
Apa patofisiologi terjadinya sarkoma ?
4)
Apa klasifikasi sarkoma?
5)
Bagaimana cara mendiagnosis penyakit sarkoma ?
6)
Bagaimana cara penatalaksanaan penyakit
sarkoma ?
7)
Apa yang dimaksud dengan sarkoma uteri
1.3 TUJUAN
1)
Untuk mengetahui definisi sarkoma.
2)
Untuk mengetahui penyebab sarkoma.
3)
Untuk mengetahui patofisiologi
terjadinya sarkoma.
4)
Untuk mengetahui klasifikasi sarkoma.
5)
Untuk mengetahui cara mendiagnosis
penyakit sarkoma.
6)
Untuk mengetahui penatalaksanaan
penyakit sarkoma.
7)
Untuk mengetahui definisi sarkm uteri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sarkoma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus –
menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari
jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973). Sarkoma merupakan tumor ganas
(kanker)
Makroskopik
jaringan sarkoma homogen, menyerupai daging (sark = daging) atau menyerupai
subsantia alba otak bila sarkoma itu lebih seluler. Berlainan dengan karsinoma
maka sarkoma tumbuhnya lebih ekspansif daripada infiltratif sehingga merupakan
tonjolan dengan batas – batas yang masih jelas.
Konsistensinya
berbeda – beda, tetapi yang sering biasanya lunak, seperti jaringan otak.
Sarkoma sering mengalami degenerasi mukoid atau miksomatosa, nekrosis dan
perlunakan. Yang paling sering ialah terjadinya perdarahan akibat banyaknya
pembuluh darah berdinding sangat tipis.
Gambaran
histologik seperti karsinoma, sarkoma pun terdiri atas sel – sel tumor dan
stroma. Sarkoma yang berdiferensiasi buruk , sel – selnya lebih banyak,
sedangkan stromanya hanya sedikit. Bila diferensiasi lebih baik, maka jumlah
stromanya lebih banyak. Stroma ini berbede – beda, tergantung kepada jenis
jaringan asalnya. Osteogenic sarcoma terdiri atas jaringan osteoid, sedangkan
pada fibrosarcoma stromanya terdiri atas serabut kolagen atau retikulin.
Ciri-ciri dari sarkoma yakni sebagai berikut :
1.
Sel – sel tumor tersebar, dipisahkan oleh
stroma yang banyak. Makin ganas suatu sarkoma, makin seluler tumor tersebut,
shg stromanya sangat sedikit,kadang – kadang hanya dapat dilihat dengan pulasan
khusus.
2.
Sel sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu
batas – batas sel tidak jelas, sering cabang – cabang sitoplasmanya masuk ke
dalam stroma.
3.
Pembuluh darah lebih banyak jumlahnya,
terletak di antara sel dan dalam bentuk kapiler atau sinusoid. Adanya
pertumbuhan yang ekspansif menyebabkan pembuluh tersebut tertekan sehingga
sering terjadi perdarahan.
4.
Mitosis tidak begitu banyak dan sel
datia tumor sering ditemukan.
2.2 Etiologi
Bahan
– bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut
jenisnya karsinogen dapat berupa :
1.
bahan kimia
2.
Virus
3.
Karsinogen fisik
4.
Hormon
Melihat
asalnya maka karsinogen ini dapat berasal dari luar tubuh atau eksogen seperti
karsinogen kimiawi, virus dan fisik. Dapat pula berasal dari dalam tubuh atau
endogen seperti hormon sex.
1.
Karsinogen kimiawi
Tentang
etiologi kanker, mula – mula dikemukakan oleh Sir Percival Pott pada tahun 1775
bahwa kanker kulit banyak ditemukan pada orang – orang yang pekerjaannya sering
berhubungan dengan jelaga, yaitu orang – orang yang pekerjaannya membersihkan
cerobong asap rumah. Maka jelaga sering dianggap sebagai penyebab kanker kulit.
Pada tahun 1915 Yamagiwa dan Ichikawa melakukan percobaan dengan jalan
mengecatkan tir, pada telinga kelinci tiap hari selam 6 bulan berturut – turut
dan berhasil menimbulkan kanker kulit pada telinga kelinci tersebut.
Tir
mengandung bermacam – macam zat. Dari penyelidikan selanjutnya (Kennaway dan
Cook, 1932) diketahui bahwa zat aktif menyebabkan kanker ialah hidrokarbon
polisiklik (polycyclic hydrocarbons). Hidrokarbon yang mempunyai daya
karsinogenik sedikit – dikitnya harus mempunyai 3 ikatan karbon yang aktif yang
disebut PHENANTRENE. Inti phenantrene ini terdapat pada Benzpyrene,
Benzanthracene dan Cholanthrene. Zat – zat kimia yang mempunyai daya
karsinogenik ialah :
·
Zat warna azo, misalnya
Dimethylaminoazobenzen (butter yellow) yang dapat menimbulkan kanker hati bila
ada defisiensi vitamin riboflavin.
·
Zat warna anilin, yang sering
menimbulkan kanker kandung kemih pada orang – orang yang bekerja dengan zat
warna ini. Zat aktif yang mempunyai daya karsinogenik ialah beta naphthylamine.
·
Alkylating agents, seperti nitrogen
murstad, yang mempunyai khasiat radiomimetik.
Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
·
Asap rokok sering menimbulkan kanker
paru – paru. Hidrokarbon terisap dalam asap rokok mempengaruhi terbentuknya
karsinoma bronchogenik.Yang penting dalam kehidupan sehari – hari ialah
Aflatoxin yang berasal dari jamur Aspergillus flavus yang terdapat pada kacang
tanah. Jamur lain yang mempunyai daya karsinogenik ialah Peniccilium
griseofulvin.
2.
Virus
Walaupun
pada manusia belum pasti tetapi jelas pada binatang percobaan virus merupakan
penyebab kanker, misalnya virus sarkoma (Rous) ditemukan pada burung, virus
yang ditemukan pada fibroma dan papiloma kelinci (Shope) dan virus (Bittner)
yang ditemukan pada kanker payudara mencit. Rowe membagi karsinogen virus ini
atas 4 golongan besar :
·
Papovavirus
·
Adenovirus
·
Poxvirus
·
Myxovirus – like
Papova
dan adenovirus terletak daloam inti sel, poxyvirus dalam sitoplasma dan
myxovirus terletak pada permukaan sel.
Mc
Culloch mengemukakan 3 kemungkinan cara kerja virus hingga menyebabkan kanker :
·
Virus penyebab berada dalam sitoplasma
sel tumor dan tetapi berada di situ untuk terbentuknya sifat – sifat sel tumor.
·
Virus menyebabkan mutasi somatik,
menimbulkan perubahan yang menetap pada sel sehingga terbentuk neoplasma.
Sekali terbentuk neoplasma maka peranan virus berakhir.
·
Virus berada dalam sel tetapi tidak
dapat dilihat.
Boyd
berpendapat bahwa virus seperti enzym merupakan nukleoprotein yang dapat
menimbulkan tumor dengan jalan mengganggu mekanisme susunan enzim.
3.
Karsinogen fisik
Kebanyakan
bentuk energi fisik mempunyai daya karsinogenik. Yang sangat penting ialah
sinar radioaktif yang ditimbulkan oleh sinar – X, radium dan bom atom, yang
dapat menyebabklan timbulnya kanker kulit, leukemi, kadang – kadang sarkoma
tulang , karsinoma payudara dan thyroid. Sinar tersebut mungkin menyebabkan
perubahan nukleoprotein daripada kromosom sel sehingga terjadi kanker.
4.
Hormon
Hormon
sangat penting untuk menyebabkan terjadinya tumor pada binatang percobaan. Tapi
cara kerjanya belum diketahui dengan pasti. Tidak diketahui apakah bekerja
sebagai karsinogen penuh atau hanya sebagai promotor. Mungkin juga hanya
mempengaruhi fisiologi jaringan sedemikian rupa sehingga mudah dipengaruhi
karsinogen sebenarnya. Menurut FURTH (1961) hormon yang bekerja sebagai
promotor.
2.3 Patofisiologi
Sarkoma tumbuh terutama secara
ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan
sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang fascia, diantara sel – sel
otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga pada operasi pengeluaran
tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan menimbulkan residif yang
tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran
jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan
dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis. Anak sebar mula
– mula terbentuk pada paru – paru, walaupun demikian kadang – kadang sel tumor
dapat melalui paru – paru dan membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang
lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada
kira – kira 5 – 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua
bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia
dan otot.
2.4 Klasifikasi
Sarkoma
dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik. Pembagian secara
sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma dibagi atas :
1.
Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel
– sel yang berbentuk bulat.
2.
Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas
sel – sel yang berbentuk kumparan.
3.
Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas
sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4.
Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar
terdiri atas sel datia.
Pembagian
secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat
disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari
tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada
keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak
mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya. Berikut macam-macam
sarkoma :
1.
Fibrosarcoma
Tumor
ini merupakan tumor ganas yang berasal dari fibroblas. Sel – selnya berbentuk
kumparan (spindle cells). Sel – selnya ini biasanya berukuran besar atau kecil.
Fibrosarcoma dengan sel – sel kumparan berukuran besar biasanya lebih ganas.
Fibrosarcoma yang sangat buruk diferensiasinya biasanya berbentuk bulat dan
sering disebut sarkoma sel bulat (round cell sarcoma). Stroma sarcoma sangat
berbeda – beda jumlahnya. Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik biasanya
stromanya banyak, fibriler, shg sering sukar dibedakan dari fibroma yang kaya
akan sel. Dalam hal ini adanya mitosis sangat penting. Bila ditemukan tumor
tersebut sudah merupakan fibrosarcoma yang berdiferensiasi baik.
2.
Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma
biasa berasal dari nurofibroma atau schavannoma. Tumbuh pada syaraf perifer
yang letaknya dalam. Sifatnya tidak begitu ganas. Mula – mula setempat dengan
batas – batas yang tegas tetapi lambat laun akan tumbuh infiltratif ke jaringan
sekitarnya dan menimbulkan residif. Gambaran histologik menyerupai
fibrosarcoma, hanya sel – sel berbentuk kumparan pada neurogenic sarcoma
membentuk berkas – berkas jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis sarcoma
ini hanya dapat dibedakan dengan melakukan pulasan – pulasan khusus (pulasan
trichrome dan retikulin). Tumor ini sangat radioresisten.
3.
Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
Tumor
ini sering ditemukan dan terjadi pada ujung – ujung tulang panjang yaitu
metafisis. Sel – sel tumornya ialah osteoblas. Pada tumor ini terjadi
pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru sehingga mudah dikenal.
Osteogenic sarcoma merupakan tumor primer tulang yang sifatnya paling ganas.
4.
Chondrosarcoma
Chondroma
dapat menjadi ganas dan disebut chondrosarcoma. Tumor ini tumbuh pada tulang –
tulang panjang dan tulang gepeng seperti strenum, pelvis dan tulang iga.
Chondrosarcoma yang berdiferensiasi buruk, histologinya mudah dikenal. Bila
berdiferensiasi baik kadang – kadang sukar dibedakan dengan chondroma. Dalam
hal iini keterngan klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat dan gambaran
makroskopik (adanya pertumbuhan infiltratif) sangat penting untuk menyokong
diagnosis chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi degenerasi miksomatosa.
Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.
5.
Liposarcoma
Liposarcoma
tidak jarang terjadi seperti umumnya disangka. Hal ini disebabkan karena tumor
tersebut sering tidak dikenal sebagai liposarcoma terutama bila tidak dilakukan
pulasan khusus untuk zat lemak. Tumor ini dapat terjadi pada semua bagian tubuh
yang mengandung jaringan lemak tetapi biasanya ditemukan sekitar jaringan otot,
sendi dan pada jaringan lemak retroperitonial atau perirenal.
Mula
– mula tumor ini bersimpai, sering kambuh jika telah diangkat, kemudian
infiltratif sehingga prognosis sangat buruk. Gambaran makroskopiknya sangat
berbeda untuk tiap tumor, maupun untuk tiap bagian pada satu tumor. Sel –
selnya umumnya berbentuk kumparan atau polihedral. Sitoplasmanya granuler,
kadang – kadang mengandung lemak yang dapat dilihat dengan pulasan Sudan. Sel –
sel polihedral besar dan pucat menyerupaisel – sel epitel sehingga sering
dikscsuksn dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama bila tumor tersebut terletak
pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak fetal dan sel datia tumor juga
sering ditemulan.
6.
Myxosarcoma
Bukan
merupakan golongan tumor tersendiri. Myxosarcoma terjadi karena suatu sarcoma
mengalami degenerasi miksomatosa atau berlendir.
7.
Chordoma
Tumor
ini berasal dari chorda dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas dan ujung bawah
columna vertebralis. Di bagian atas tumor ini tumbuh di antara fossa
hypophysialis dan foramen magnum sedangakan di bagian bawah terletak di daerah
sacro coccygeal. Tumor ini derajad keganasannya rendah, tumbuh infiltratif dan
mengadakan penyebarab jauh (metastatus) baru pada stadium akhir. Tumor ini
dapat mencapai ukuran besar, konsistensinya kenyal, warnanya mengkilap seperti
chorda dorsalis, dipisahkan oleh bercak – bercak perdarahan. Makroskopik
chordoma terdiri atas sel – sel besar yang sitoplasmanya jernih dan bervakuol
karena mengandung zat nukoid. Sel – sel ini disebut sel fisalifor yang khas
untuk chordoma. Sel – sel tumor letaknya saling berdekatan tanpa substansi
interseluler sehingga chordoma dapat dikacaukan dengan karsinoma yang mengalami
degenerasi mukoid.
8.
Leiomyosarcoma
Adalah
tumor ganas yang berasal dari otot polos. Tumor in banyak terjadi pada uterus
yang sebetulnya merupakan fibromyoma. Biasanya timbul pada masa reproduksi
(child bearing age). Tidak prnh tumbuh sebelum pubertas dan sesudah menopause.
Leiomyosarcoma jarang mnimbulkan metastasis dan sering tidak tumbuh lagi
setelah diangkat.
9.
Sarkoma botryoides ( Carcinosarcoma )
Tumor
ini jarang ditemukan, tetapi amat menarik perhatian. Tumor ini terdiri atas
beberapa jaringan yang berasal dari mesoderm. Dapat ditemukan jaringan ikat,
jaringan miksomatosa, otot polos, otot seran lintang, tulang rawan, tulang, dan
kadang-kadang epitel atau kelenjar, seperti yang dijumpai pada mukosa alat kelamin
wanita. Gambaran makroskopiknya menunjukan sebuah tumor menyerupai sekelompok
besar buah anggur, bulat, multilobuler mengisi dan kadang-kadang bahkan
menonjol keluar vagina. Karena bentuk tumor ini menyerupai tangkai buah anggur,
maka disebut botryoides. Warna permukaan kelabu kuning seperti gelantin dan
sangat rapuh sehingga bagian-bagian sering terlepas, menyebabkan perdarahan dan
infeksi sekunder. Selain pada vagina tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat
pada semua umur, juga pada anak-anak. Pada anak-anak, tumor tersebut mengadakan
infiltrasi lokal dan meninggalnya penderita karena menembus ke peritoneum atau
obstruksi saluran kemih. Pada orang dewasa ditemukan anaksebar pada alat tubuh
yang jauh letaknya. Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2
tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
10.
Endometrial stromal sarcoma
Berasal
dari stroma endometrium yang terapat di dalam myometrium dan menunjukan
gambaran sarkomatosa.
2.5 Diagnosis
1.
Anamnesis
Pada
stadium dini, kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit.
Biasanya penderita menyadari bahwa tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah
timbul rasa sakit, padahal saat ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki
stadium lanjut.
Pengenalan
gejala kanker perlu dilakukan sedini mungkin meskipun tida ada rasa gangguan
atau rasa sakit. Dengan mengetahui serangan kanker yang masih dalam stadium
dini angka presentase kesembuhan semakin besar.
Pengenalan
gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan
kependekan dari istilah – istilah sebagai berikut :
·
W = waktu buang air besar atau kecil ada
perubahan kebiasaan atau gangguan.
·
A = alat pencernaan terganggu dan susah
menelan.
·
S = suara serak dan batuk yang tak
kunjung sembuh.
·
P = payudara atau di tempat lain ada
benjolan.
·
A = andeng – andeng atau tahi lalat
berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
·
D = darah atau lendir yang tidak normal
keluar dari lubang – lubang tubuh.
·
A = ada luka yang tidak bisa sembuh.
2.
Pemeriksaan fisik
Yaitu
dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor itu. Sarkoma ditandai
dengan timbulnya makula yang berwarna merah ungu atau biru – coklat, plak
(plaque) dan nodula pada kulit dan organ tubuh yang lain. Lesi pada kulit
jelas, keras atau lembek, soliter atau bergerombol.
3.
Pemeriksaan histologik
Pemeriksaan
histologik hingga kini masih merupakan cara yang paling penting untuk
menegakkan diagnosa sarkoma. Pada tumor kecil, jaringan diperoleh dengan cara
eksisi. Jika tumor besar dapat dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian.
Ada yang berpendapat bahwa berbahaya untuk melakukan sayatan pada jaringan
tumor dan menunggu 3 – 4 hari sebelum dapat melaksanakan operasi yang definitif
karena ada kemungkinan sel – sel tumor menyebar melalui pembuluh yang terbuka
pada luka sayatan.
Jaringan
tumor yang akan diperiksa difisasi dala cairan formalin 10%. Ahli patologi
anatomik mempunyai berbagai cara untuk mengolah jaringan ini. Cara yang klasik
ialah dengan blok paraffin dan dipulas dengan hematoksilin dan eosin. Cara ini
memerlukan waktu 24 jam. Yang cepat adalah potong beku (frozen section,
vriescoupe). Cara ini banyak digunakan pada operasi cepat. Jaringan segar atau
yang telah difiksasi setelah dibekukan oleh karbon dioksida dipotong dengan
mikrotom atau cryostat. Sediaan histologik dapat diperiksa dalm beberapa menit
dan diagnosis tepat sampai 50 – 95%.
Manfaat
potong beku ialaj dapat menentukan keganasan dengan cepat dan menentukan batas
sayatan apakah sudah bebas dari tumor atau tidak.
4.
Biopsi jarum – biopsi aspirasi
Cara
ini memerlukan ketrampilan ahli klinik dan ahli patologi anatomik untuk
menegakkan diagnosis dari sepotong jaringan kecil berbentuk toraxs. Penganbilan
jaringan dengan membuta, mudah sekali luput dari suatu tonjolan yang dimaksud.
Selainitu dapat terjadi penyulit berupa perdarahan setelah biopsi atau fistula
bilier pada penderita icterus obstructiva. Cara ini banyak dikembangkan karena
hanya memerlukan sedikit persiapan yaitu hanya anastesi lokal dan dapat
dikerjakan pada penderita yang berobat jalan.
5.
Pemeriksaan darah tepi
Teknik
pemeriksaan hematologik banyak ditemukan dalam dignosis kanker. Salah satu cara
ialah isolasi dan menentukan sel – sel tumor pada peredaran darah. Sel – sel
tumor ini terlepas dan masuk ke dalam peredaran darah. Biasanya sangat sedikit
sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor
dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau
larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran
selektif peredaran darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada
pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan
sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan
lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif sel – sel darah
merah dengan saponin atau enzim – enzim dan sel – sel darah putih dengan
streptolisin 0, kemudian disaring dan filtrat yang mengandung sel – sel tumor
disentrifugasi dengan kecepatan tinggi untuk mengendapkan sel – sel tumor yang
lebih besar (Alexander dan Spriggs; Ericksson). Dengan cara ini sel – sel tumor
dapat ditemukan 10 – 30% dari kasus – kasus dengan neoplasma. Kebanyakan sel
neoplasma ini akan menjadi rusak karena itu adanya sel – sel tumor dalam
peredaran darah tidak berhubungan dengan adanya metastasis.(Pruitt,dkk)
6.
Pemeriksaan hormon dan enzim
Pemeriksaan
hormon dan enzim dapat membantu diagnosis kanker. Terbentuknya fosfatase asan
karena adanya anaksebar karsinoma prostat dalam tulang membantu diagnosa
neoplasma. Adanya hormon chorionic gonadotropin dalam air kemih laki – laki
atau dalam serum darah menunjukkan adanya choriocarcinoma pada testis atau
ekstragonadal. Kadar yang meninggi pada wanita di luar kehamilan merupakan
tanda yang penting adanya mola hydatidosa atau choriocarcinoma.
7.
Pemeriksaan sitologik
Disebut
pula sitologi eksfoliatif suatu cara diagnostik yang penting untuk menemukan
kanker. Dasar pemeriksaan ini ialah:
o
Perubahan patologik yang disebut
anaplasi yang merupakan perubahan sifat sel tumor ganas dan yang merupakan
perubahan dari sel normal.
o
Sel – sel tumor ganas kohesinya kurang
daripada sel normal sehingga mudah terlepas.
2.6 Penatalaksanaan
Pencegahan
dan pengobatan sarkoma
Kanker
dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan
melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor- faktor resiko terserang kanker.
1.
Pencegahan kanker
Dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
·
Hindari makanan tinggi lemak, makanan
instan yang mengandung bahan pewarna dan bahan pengawet serta makanlah makanan
dengan gizi seimbang.
·
Hindari hubungan seksual dengan pasangan
yang bukan suami istri sendiri atau berganti – ganti pasangan.
·
Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
·
Hindari stres dan konflik yang
berkepanjangan.
·
Hindari terkena sinar matahari yang
berlebihan.
·
Periksakan kesehatan secara berkala.
·
Minumlah air murni yang sudah melalui
proses penyaringan.
·
Hindari terapi hormon sintetis.
·
Hindari berKB dengan penggunaan hormon
sintesis dalam jangka waktu lama.
·
Rutin mengkonsumsi vitamin A, C, E, B
kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan dan peningkat daya tahan tubuh.
2.
Pengobatan
Tidak
semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin
dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Tujuan
pengobatan kanker adalah :
a.
Penyembuhan (kuratif) yaitu membebaskan
penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika
kanker yang diderita masih stadium dini, kanker lokoregional atau kanker yang
penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih kecil.
b.
Meringankan (paliatif) yaitu tindakan
aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan
lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya
komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita.
c.
Jenis pengobatan yang digunakan pada
dasarnya sama yaitu :
·
Pembedahan
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.
·
Penyinaran (radiotherapy)
Penggunaan sinar untuk
menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel – sel ganas lebih sensitif
terhadap penyinaran daripada sel – sel normal. Tetapi jaringan normal pun
dipengaruhi dipengaruhi oleh penyinaran karena itu pada radioterapy harus
diusahakan terjadinya perbedaan efek yang nyata. Radiosensitivitas biasanya
dihubungkan dengan pertumbuhan yang berdiferensiasi buruk dari sel – sel yang
cepat membelah tetapi juga merupakan sifat tertentu beberapa jenis tumor
tersebut.
Khasiat
penyinaran dan pengobatan kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah
sinar yang diserap oleh jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor
tersebut.
Dapat
disimpulkan bahwa pengobatab tumor dengan sinar merupakan satu – satunya
pilihan bila tumor itu termasuk radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka
diberikan dalam dosis tinggi tanpa merusak jaringan sekitarnya.
·
Pengobatan kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy tampaknya
merupakan cara yang lebih baik untuk pengobatan kanker. Bahan kimia yang
dipakai diharapkan dapat menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan
ataunpenyinaran tidak dapat dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan
secara intravena dan yang akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel
kanker merupakan salah satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat
penelitian kanker.
Obat – obat anti kanker
yang sangat efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
1.
Alkylating agent
2.
Antimetabolit
3.
Hormon
4.
Antibiotik
5.
Berbagai obat – obatan (miscellaneous
drugs)
Keterangan :
1). Golongan alkylating
agent
Alkylating agent
bersifat radiomimetik dan bekerja pada DNA dari sel. Yang dikenal ialah
nitrogen mustard, triethylenethiophosphoramide (Thio – TEPA) dan
triethylenemelamine (TEM).
Obat
– obatan ini dipakai untuk tumor – tumor ganas dengan penyebaran jauh. Obat
yang diberikan diangkut oleh darah dan menimbulkan efek pada sel – sel tumor
yang sedang membelah yang mempunyai kecepatan metabolisme tinggi. Tetapi obat –
obatan ini mempunyai gejala sampingan hematologik dan gastrointestinal yang
timbul akibat kerusakan umum sel tumor dan sel jaringan normal yang sedang
membelah dengan cepat.
2). Golongan
antimetabolit
Bekerjanya
anti metabolit ialah dengan cara mengganggu sintesis DNA atau mensubstitusi
purine dan pyrimidine. Substitusi mengakibatkan pembentukan nukleoprotein yang
tidak sempurna dan menyebabkan kematian sel. Antimetabolit yang paling sering
dipakai ialah 5-fluorouracil dan amethopterin. Amethopterin (methotrexate)
sangat efektif untuk mengobati choriocarcinoma.
3). Golongan hormon
Telah
lama hormon dipakai dalam pengobatan tumor ganas prostat dan payudara. Biasanya
dipakai bila reseksi gagal atau tidak dapat dilakukan lagi, terjadi residif
atau pentebaran jauh. Hormon dipakaidengan harapan terjadi remisi.
Setelah hormon tidak mempunyai khasiat lagi, maka dapat dilakukan pengembirian (castratio) adrenalektomi atau hipofisektomi sebagai usaha terakhir.
Setelah hormon tidak mempunyai khasiat lagi, maka dapat dilakukan pengembirian (castratio) adrenalektomi atau hipofisektomi sebagai usaha terakhir.
4). Antibiotika
Dalam
pengobatan kanker antibiotika tidak efektif. Hanya kadang – kadang dipakai
actinomycin untuk mengobati tumor Wilms pada anak – anak.
5). Berbagai obat – obatan
Di
antara berbagai obat – obatan dapat disebutkan urethan. Obat ini sangat baik
untuk pengobatan multiple myeloma.
Oleh
karena obat – obatan dapat merusak semua sel yang sedang membelah dan
menmbulkan gejala sampingan hematologik dan gastrointestinal, maka cara
pemberiannya diusahakan sedemikian rupa sehingga obat – obatan tersebut hanya
mengenai jaringan tumor saja tanpa mengenai bagian tubuh lain. Pada saat ini
dipakai dua cara:
a). perfusi regional
Dasarnya
ialah mengusahakan agar bagian tubuh yang mengandung kanker bebas dari
peredaran darah umum, selama 30 – 60 menit dan kemudian daerah yang telah
terisolasi ini diberikan obat – obatan cancericidal berkonsentrasi tinggi.
Sebagai contoh, v.cava inferior dan aorta abdominalis dapat ditutup dengan
kateter balon, kemudian daerah pelvis dan tungkai dapat diberi obat – obat
penghancur tumor. Pemberian ini dapat melalui pembuluh poplitea jika tumor
terletak pada tungkai bagian bawah, atau melalui pembuluh femoral jika tumor
terletak pada bagian tungkai lebih atas.
Pengobatan
cara demikian mempunyai beberapa keberatan misalnya trjadi trombosis,
perdarahan setelah operasi akibat heparinisasi cairan perfusi dan keracunan
atau kematian akibat penghancuaran tumor secara masif.
b). Infus intra arteri
Cara ini
berdasarkanteori bahwa obat – obatan penghancur kanker dapat diberikan langsung
pada jaringan tumor dalam jumlah relatif besar tanpa menimbulkan keracunan yang
berarti pada bagian tubuh lain, dengan infus obat tersebut ke dalam arteri yang
memperdarahi tumor. Obat – obatan dapat diberikan sebagai dosis tunggal dalam
jumlah besar tetapi biasanya diberikan dosis lebih rendah dengan infus yang
berlangsung selama 24 jam.
Dapat diberikan berulang – ulang berselang beberapa hari sampai beberapa minggu. Kesulitannya ialah belum tentu arteri tersebut mencapai jaringan tumor. Dengan menyuntikkan zat pulas berfluorosiensi akan dapat ditemukan arteri yang memperdarahi jaringan tumor.
Dapat diberikan berulang – ulang berselang beberapa hari sampai beberapa minggu. Kesulitannya ialah belum tentu arteri tersebut mencapai jaringan tumor. Dengan menyuntikkan zat pulas berfluorosiensi akan dapat ditemukan arteri yang memperdarahi jaringan tumor.
Jika
cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi
dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti
karsinoma prostat dan payudara.
SARCOMA
UTERI
A. Definisi
Sarkoma
uteri atau sarkoma uterus adalah penyakit yang ganas (kanker) sel terbentuk
dalam otot rahim atau jaringan lain yang mendukung rahim. Rahim adalah bagian
dari sistem reproduksi wanita. Rahim adalah organ, berongga berbentuk pir di
panggul, di mana janin tumbuh. Leher rahim adalah di akhir, lebih rendah sempit
rahim, dan mengarah ke vagina.
Sarkoma
rahim adalah jenis penyakit yang sangat jarang, kanker yang terbentuk di dalam
otot rahim atau pada jaringan yang mendukung rahim. Sarkoma rahim berbeda
dengan kanker endometrium, penyakit di mana sel-sel kanker mulai tumbuh di
dalam lapisan rahim.
B. Tahap- tahap Dalam Sarkoma Uteri
1.
Tahap I
Pada
tahap I, kanker ditemukan di rahim saja. Stadium I dibagi menjadi: tahap IA,
tahap IB, dan tahap IC, berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar.
- Stadium IA : Kanker di endometrium saja.
- Stadium IB : kanker telah menyebar ke separuh bagian dalam miometrium (lapisan otot rahim)
- Stadium IC : Kanker telah menyebar ke bagian luar miometrium.
2.
Tahap II
Pada
tahap II, kanker telah menyebar dari uterus ke leher rahim. Tahap II dibagi
menjadi tahap tahap IIA dan IIB, berdasarkan seberapa jauh kanker telah
menyebar.
a.
Stadium IIA: Kanker telah menyebar ke kelenjar
dimana serviks dan rahim bertemu.
b.
Stadium IIB: Kanker telah menyebar ke
jaringan ikat leher rahim.
3.
Tahap III
Pada
tahap III, kanker telah menyebar di luar rahim dan leher rahim, tetapi belum
menyebar di luar pelvis. Tahap III dibagi menjadi tahap IIIA dan IIIB tahap,
berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar di dalam panggul.
a)
Stadium IIIA : Kanker telah menyebar ke satu atau lebih hal berikut: lapisan
terluar dari rahim dan peritoneum.
b)
Tahap IIIB :
Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul dan di dekat
rahim.
4.
Tahap IV
Pada
tahap IV, kanker telah menyebar keluar panggul. Tahap IV dibagi menjadi IVA IVB
panggung dan panggung, berdasarkan seberapa jauh kanker telah menyebar.
a) Stadium IVA : kanker telah menyebar ke lapisan kandung kemih dan usus.
a) Stadium IVA : kanker telah menyebar ke lapisan kandung kemih dan usus.
b)
Stadium IVB : kanker telah
menyebar ke bagian lain dari tubuh luar panggul, termasuk kelenjar getah bening
di perut dan selangkangan.
C. Diagnosis Sarkoma Uteri
Tes
yang memeriksa rahim digunakan untuk mendeteksi (mengetahui) dan mendiagnosis
sarkoma uterus. Pengujian berikut dan prosedur dapat digunakan:
1.
Fisik ujian dan sejarah
Sebuah
ujian tubuh untuk memeriksa tanda-tanda kesehatan umum, termasuk memeriksa
tanda-tanda penyakit, seperti benjolan atau apapun yang tampak tidak biasa.
Sejarah kebiasaan kesehatan pasien dan penyakit masa lalu dan perawatan juga
akan diambil.
2.
Panggul uji
Uji
dari vagina, leher rahim, rahim, tabung tuba, ovarium, dan rektum. Pemasangan
dokter atau perawat satu atau dua dilumasi, jari bersarung dari satu tangan ke
dalam vagina dan tangan lainnya diletakkan di atas perut bagian bawah untuk
merasakan ukuran, bentuk, dan posisi uterus dan ovarium. Spekulum juga
dimasukkan ke dalam vagina dan tampak dokter di vagina dan serviks untuk
tanda-tanda penyakit. Sebuah tes smear atau Pap smear serviks biasanya
dilakukan. Dokter juga menyisipkan jari, dilumasi bersarung ke dalam rektum
untuk merasakan benjolan atau daerah abnormal.
3.
Pap smear
Suatu
prosedur untuk mengumpulkan sel-sel dari permukaan serviks dan vagina. Sepotong
kapas, kuas, atau tongkat kayu kecil digunakan untuk lembut mengikis sel-sel
dari leher rahim dan vagina. Sel-sel dilihat di bawah mikroskop untuk
mengetahui apakah mereka normal. Prosedur ini juga disebut Pap smear. Karena sarkoma
uterus dimulai di dalam rahim, kanker ini mungkin tidak muncul pada tes Pap
smear.
4.
Dilatasi dan kuret
Operasi
untuk mengangkat contoh jaringan atau lapisan dalam rahim. Leher rahim adalah
melebar dan kuret (alat berbentuk sendok) dimasukkan ke dalam rahim untuk
menghapus jaringan. Contoh jaringan dapat diambil dan diperiksa di bawah
mikroskop untuk tanda-tanda penyakit.
5.
Biopsi Endometrial
Penghapusan
jaringan dari endometrium (lapisan dalam rahim) dengan menyisipkan fleksibel,
tabung tipis melalui leher rahim dan ke dalam rahim. Tabung ini digunakan untuk
lembut mengikis sejumlah kecil jaringan dari endometrium kemudian lepaskan
sampel jaringan. Seorang ahli patologi pandangan jaringan di bawah mikroskop
untuk mencari sel-sel kanker.
D. Gejala dan Tanda Sarkoma Uteri
- Perdarahan rahim yang abnormal
- Siklus menstruasi yang abnormal
- Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
- Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
- Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
- Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
- Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
- Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
- Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
E. Pengobatan Sarkoma Uteri
Prosedur
berikut dapat digunakan untuk mengobati sarkoma uterus atau alternatif untuk
menangani sarkoma uteri :
- Laparotomi
Sebuah
prosedur pembedahan di mana insisi (memotong) dibuat di dinding perut untuk
memeriksa bagian dalam perut untuk tanda-tanda penyakit. Ukuran insisi
tergantung pada alasan laparotomi sedang dilakukan. Terkadang organ dikeluarkan
atau sampel jaringan yang diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk
tanda-tanda penyakit.
- Perut dan pembasuhan panggul
Sebuah
prosedur di mana suatu larutan garam ditempatkan ke dalam rongga panggul tubuh
dan perut. Setelah waktu yang singkat, cairan akan dihapus dan dilihat di bawah
mikroskop untuk memeriksa sel-sel kanker.
- Total abdominal histerektomi
Sebuah
prosedur pembedahan untuk membuang rahim dan leher rahim melalui sayatan besar
(dipotong) di perut.
- Bilateral salpingo-ooforektomi
Operasi
untuk menghapus kedua ovarium dan kedua saluran tuba.
- Limfadenektomi
Sebuah
prosedur pembedahan di mana kelenjar getah bening dikeluarkan dan diperiksa di
bawah mikroskop untuk tanda-tanda kanker. Untuk limfadenektomi regional,
beberapa kelenjar getah bening di daerah tumor dihapus. Untuk limfadenektomi
radikal, sebagian besar atau seluruh kelenjar getah bening di daerah tumor dihapus.
Prosedur ini juga disebut diseksi kelenjar getah bening.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA
NY. R USIA 48 TH P4 A0 DENGAN SARKOMA UTERI
DI
RS ASYIFA
Biodata Ibu dan Suami
Nama
istri : Ny. R
Umur :
48 tahun
Agama
: Islam
Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia
Pendidikan
terakhir : S1
Pekerjaan
:
PNS
Nama
suami : Tn. A
Umur :
49 tahun
Agama :
Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
terakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat
: Jl.Gagak RT 05/RW 21
SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
1. Keluhan utama
Ibu
mengatakan bahwa sudah beberapa bulan ini, ia merasakan nyeri perut bagian
bawah, terasa kram dan sering mengalami perdarahan yang banyak padahal ibu
sudah tidak menstruasi lagi dan ibu juga merasakan nyeri pada saat buang
air kecil. Ibu mengatakan rasa nyeri pada bagian perut mengganggu aktivitasnya. Terkadang ibu
tidak bisa melakukan aktivitas dan hanya tidur ditempat tidur.
2. Riwayat perkawinan
Ny.R
menikah pada usia 23 tahun dengan Tn. A usia 24 tahun. Menikah 1 kali dan lama
pernikahan sudah 25 tahun.
3. Riwayat menstruasi
Menarche
umur 11 tahun. Siklus 26 hari lancar. Lama 5-6 hari. Sifat darah : encer dan
bau amis. Disminore : tidak ada. Banyaknya : ganti pembalut 3x.
4.
Riwayat Kontrasepsi :
Ny.
R mengatakan bahwa beliau menggunakan
alat kontrasepsi berupa pil setelah melahirkan anak ke-4, beliau menggunakan
alat kontrasepsi IUD dan sekarang tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun
setelah tidak mendapatkan menstruasi lagi.
5.
Riwayat Kesehatan :
a.
Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita ibu :
Ny.
R mengatakan bahwa beliau tidak menderita penyakit DM, malaria, kardiovaskuler,
penyakit kelamin, alergi, asma dan hipertensi.
b.
Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita suami :
Ny.
R mengatakan bahwa suami beliau tidak
menderita penyakit DM, malaria, kardiovaskuler, penyakit kelamin, alergi.
c.
Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita keluarga :
Ny.
R mengatakan bahwa keluarga beliau tidak menderita menurun genetik.
d.
Kebiasaan-kebiasaan
Merokok
,minum jamu, minum-minuman keras tidak dan tidak mempunyai hewan peliharaan.
6.
Riwayat ginekologi
Ibu
mengatakan bahwa selama ini belum pernah menderita penyakit yang berhubungan
dengan kadungan.
7.
Pola Nutrisi
Makan
Minum Frekwensi : 3x/hari, 7-8 gelas/hari
Jumlah
: 2x/hari, dengan 1 porsi sedang
Macam
: nasi, sayur, lauk air putih, susu, teh
Ibu sering menggunakan penambah rasa makanan seperti MSG, Vitcin.
Keluhan
: tidak ada
8.
Pola Eliminasi :
BAB
Frekuensi
: 1x pada pagi hari
Warna
: kuning
Konsistensi
: lembek
BAK
Frekuensi
: 5x/hari
Warna
: Kuning jernih
Konsistensi
: cair
Keluhan
: rasa nyeri
9.
Pola aktivitas
Kegiatan
sehari-hari : bekerja di kantor,
memasak, menyapu
Istrahat/tidur
: tidur siang 1jam, malam 7
jam
Seksualitas
: Frekuensi : 1x
seminggu.
Keluhan :
sudah beberapa bulan ini sering nyeri saat berhubungan dan ada plek- plek
darah.
10.
Personal hygiene
Kebiasaan
mandi :
2 kali/hari
Kebiasaan
membersihkan alat kelamin : ya,
dengan sabun sirih.
Kebiasaan
mengganti baju :
2 kali/hari
Kebiasaan
mangganti pakaian dalam : 2
kali/hari
Jenis
pakaian dalam yang digunakan
: kain catton
11.
Keadaan psiko social spiritual
a.
Ibu mengatakan sangat takut dan khawatir
atas penyakit yang sedang dialaminya apalagi ibu sudah tua, terkadang tidak
kuat menahan rasa sakit.
b.
Ibu takut dengan keadaan seperti ini hubungan ibu dengan suami jadi regang
c.
Ibu takut penyakit yang diderita nya membuat repot anggota keluarga.
d.
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung ibu untuk berobat
e.
Ibu mengatakan dengan keadaanya sekarang jadi jarang ke kantor dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar, sudah jarang ikut pengajian dan arisan
f.
Ketaatan ibu dalam beribadah
Ibu
mengatakan bahwa beliau cukup taat
beribadah dan melaksanakan sholat 5 waktu dan membaca Al Quran setelah shalat
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik :
a.
Keaadaan umum: baik kesadaran umum : compos mentis
b.
Tanda vital
Tekanan
darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 84 kali per menit
Pernafasan : 21 kali per menit
Suhu
: 37 derajat celcius
c.
TB : 158 cm
BB : 58 kg
d.
Kepala dan leher :
Rambut
bersih. Ibu tidak memiliki odema wajah. Pada bagian mata, conjungtiva sedikit
pucat dan sclera putih. Pada mulut tidak terdapat stomatitis, bibir kering dan
gigi tidak caries. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena jugularis
pada leher ibu.
e.
Payudara
Bentuk
payudara ibu simetris. Putting menonjol.tidak ada benjolan yang abnormal.
f.
Abdomen
Pada
abdomen tidak terdapat bekas operasi,
perut tampak membesar.
Palpasi : Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah, dan
teraba masa.
g.
Ekstermitas
Odema
: tidak ada odema
Varises
: -
Kuku
: pendek bersih
h.
Punggung : Ibu tidak merasakan nyeri pada saat ketuk ginjal.
i.
Genitalia luar
Varices
: tidak ada
Bekas
luka : tidak ada
Kelenjar
Bartholini : tidak membesar
Pengeluaran : Keluar fluor albus dan
berbau.
j.
Anus
Hemoroid
: tidak ada
2.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan
spekulum
-
Panggul uji
ASSESSMENT
Ny. “R” usia 48 th dengan suspek sarcoma uteri
Masalah
:
a. Ibu sangat takut dan khawatir atas penyakit yang sedang dialaminya.
a. Ibu sangat takut dan khawatir atas penyakit yang sedang dialaminya.
b.
Ibu tidak kuat menahan rasa sakit.
c.
Ibu takut hubungan dengan suami jadi tidak harmonis
d.
Ibu takut menjadi beban anggota keluarga yang lain.
e.
Ibu jadi jarang berinteraksi dengan
lingkungan sekitar, sudah jarang ikut pengajian dan arisan
PENATALAKSANAAN
1.
Memberitahu pasien hasil pemeriksaan, kemungkinan besar ibu terkena sarcoma
uteri stadium awal.
E/
: Ibu kaget dan menangis, meminta bidan untuk melakukan perawatan untuk
kesembuhannya
2.
Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu tidak perlu terlalu khawatir, terus
berdoa dan yakin bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan.
E/
: Ibu mengerti dan mulai merasa lebih tenang.
3.
Meminta suami untuk senantiasa mendampingi pasien dan member motivasi untuk
kesembuhan pasien
E/
:Suami dan keluarga bersedia melakukannya
4.
Memberitahukan pada ibu bahwa ada dokter spesialis yang dapat menangani
kasus-kasus seperti ini, ada pasien lain yang mengalami seperti ini dan dapat
disembuhkan.
E/
: Ibu merasa tidak khawatir lagi dan sedikit tenang
5.
Memberitahukann ibu hal-hal yang harus dilakukan seperti tidak boleh melakukan
pekerjaan yang berat dan melakukan hubungan intim dulu
E/
: Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
6.
Melaksanakan pemeriksaan speculum untuk menilai apakah ada benjolan yang
abnormal pada servik
E/
: Sudah dilakukan dan ditemukan benjolan yang abnormal
7.
Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut ke dokter spesialis
kandungan
E/
: Ibu bersedia melakukannya
8.
Membuat surat rujukan ke dokter spesialis kandungan dan mencatat hasil
pemeriksaan yang ditemukan agar bisa ditindak lanjuti untuk pemeriksaan yang
lebih lanjut
E/
: Surat rujukan sudah dibuat dan ibu akan secepatnya ke tempat dokter spesialis
kandungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarkoma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus –
menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari
jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973). Sarkoma merupakan tumor ganas
(kanker).
Bahan
– bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut
jenisnya karsinogen dapat berupa :
·
bahan kimia
·
Virus
·
Karsinogen fisik
·
Hormon
Sarkoma
dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik. Pembagian secara
sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma dibagi atas :
1.
Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel
– sel yang berbentuk bulat.
2.
Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas
sel – sel yang berbentuk kumparan.
3.
Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas
sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4.
Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar
terdiri atas sel datia.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/06/makalah-mata-kuliah-askeb-iv-b-sarkoma.html
.
SOAL
1.
Apa yang di maksud dari sarkoma
a.
kumpulan sel abnormal yang terbentuk
oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan
(proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna
bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal
b.
tumor
c.
mastitis
d.
kangker payudara
e.
semua benar
2.
1. bahan kimia
2.
Virus
3.
Karsinogen fisik
4.
Hormon
Jenis
karsinogen yang dapat menyebabkan kangker antara lain
a.
1,2,3 benar
b.
1,3 benar
c.
2,4 benar
d.
4 benar
e.
Semua salah/benar
3.
Sebutkan klasifikasi sarkoma
a.
Sel bulat
b.
Sel kumparan
c.
Sel kotak
d.
Sel gumpalan
e.
A dan b benar
4.
Menurut Rowe manakah virus yang dapat
mengakibatkan sarkoma ?
a.
Papovavirus
b.
Papiloma virus
c.
Hiv
d.
H5N1
e.
Semua salah
5.
Jenis sarkoma mana yang sering ditemukan
pada tulang-tulang panjang ?
a.
Cystosarcoma pyllodes
b.
Osteosarcoma (osteogenic
sarcoma)
c.
Sarkoma botryoides
d.
Salah semua
e.
Benar semua
6.
Bagaimana cara pengobatan sarkoma ?
a.
Memberikan hormon
b.
berKB
c.
Terapi
d.
Penyinaran
e.
Pengobatan alternatif
7.
Bagaimana cara mencegah sarkoma ?
a.
Hindari hubungan seksual dengan pasangan
yang bukan suami istri sendiri atau berganti – ganti pasangan.
b.
Hindari asap rokok atau berhentilah
merokok.
c.
Hindari stres dan konflik yang
berkepanjangan.
d.
Hindari terkena sinar matahari yang
berlebihan.
e.
Benar semua
8.
Pemeriksaan apa yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis sarkoma ?
1.
Pemeriksaan Histologik
2.
Pemeriksaan Urin
3.
Pemeriksaan darah tepi
4.
Pemeriksaan gda
Jawaban
: B (1 dan 3)
9.
Obat – obat anti kanker yang sangat
efektif oleh KARNOFSKY adalah
a.
Antimetabolit
b.
Antipiretik
c.
antikoagulan
d.
antiinflamasi
e.
antihipertensi
10. Apa
kegunaan pemeriksaan histologik ?
a.
Untuk mengetahui tumor
b.
Untuk menegakkan diagnosa
sarkoma
c.
Untuk mengetahui karsinoma
d.
Untuk mengetahui infeksi
e.
Semua benar
ConversionConversion EmoticonEmoticon