BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hamil merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus hidup
wanita. Kehamilan merupakan kejadian alamiah yang terjadi akibat bertemunya sel
ovum dan sperma sehingga terjadi pembuahan. Adanya makhluk asing/ janin di
dalam rahim wanita mengakibatkan rahim dan tubuh tersebut menyesuaikan diri
dengan keadaan yang dibutuhkan janin. Selain terjadi perubahan fisik, bentuk
organ tubuh dan fungsi organ tubuh, juga terjadi perubahan psikologis pada
wanita.
Begitu juga saat setelah proses persalinan, keadaan dimana bayi tersebut
telah lahir. Bermacam – macam respon yang dimunculkan oleh ibu. Pada umumnya
kehamilan merupakan suatu proses yang sangat didamba – dambakan bagi pasangan
suami istri. Namun bagi ibu yang tidak menginginkan kehmilannya kehamilan
menjadi beban tersendiri bahkan hingga kearah ingin mengakhiri kehamilannya.
Wanita yang tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan
mengalami depresi. Jika depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang
tepat maka akan timbul gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi
pada wanita tersebut. Jika telah sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan
pengobatan khusus. Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam
kehamilan selanjutnya psikosa ini dapat muncul kembali. Wanita dengan gangguan
psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dan intensif agar tidak
berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga kesehatan di sini sangatlah penting
untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba mengakhiri kehamilan termasuk dalam
tindakan pembunuhan.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari uraian diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1
Apa
definisi Psikosa dalam kehamilan?
1.2.2
Apa
penyebab terjadinya psikosa?
1.2.3
Bagaimana
gejala jika ibu hamil mengalami psikosa?
1.2.4
Bagaimana
penatalaksanaan ibu yang mengalami psikosa?
1.3 Tujuan
1.3.1
Mahasiswa
dapat memahami definisi psikosa dalam kehamilan.
1.3.2
Mahasiswa
dapat mengetahui penyebab terjadinya psikosa.
1.3.3
Mahasiswa
dapat mengetahui tanda dan gejala jika seorang ibu hamil mengalami psikosa.
1.3.4
Mahasiswa
mengetahui mengenai penatalaksanaan jika seorang ibu hamil mengalami psikosa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Suatu gangguan jiwa
dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Keadaan ini dapat
digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius, yang timbuk karena
penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan
kemampuan berpikir, bereakasi secara emosional, mengingat, berkomunikasi,
menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan kenyataan itu, sedemikian
rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat
terganggu. Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hiudp perasaan tidak
sesuai , berkurangnya pengawasan terhadap impuls-impuls serta waham dan
halusinasi.
Psikosa adalah tingkah laku secara
keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas,
pada umumnya gejalanya tidak mampu melakukan partisipasi sosial. Sering ada
gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya
membahayakan orang lain dan diri sendiri perlu perawatan RS.
2.2
Patofisiologi
Perjalanan penyakit bervariasi dan bergantung pada
jenis penyebab penyakit. Bagi mereka dengan psikosis manik-depresif dan
skizoafektif, waktu pemulihan adalah sekitar 6 bulan (Sneddon, 1992). Yang
paling mengalami gangguan fungsi pada saat pemeriksaan lanjutan adalah mereka
yang menderita skizofrenia. Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke psikeater,
keparahan psikosis postpartum mengharuskan diberikannya terapi farmakologis dan
pada sebagian besar kasus dilakukan tindakan rawat inap. Wanita yang mengalami
psikosis biasanya mengalami kesulitan merawat bayinya.
2.3 Etiologi
Pada penderita psikosa
sering ada gangguan bicara, kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek
sosialnya membahayakan orang lain dan diri sendiri perlu perawatan RS. Penyebab terjadinya psikosa antara lain :
a.
Internal
o Perubahan tubuh
dan hormonal ibu hamil.
b.
Eksternal
o Kehamilan
tak diinginkan
o Kehamilan
berisiko
o Jarak
kehamilan yang terlalu dekat
o Riwayat
keguguran
o Riwayat obstetri
buruk
2.3.1
Jenis-jenis
psikosa yaitu :
a. Skizopherenia
b. Paranoid
Paranoid
dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan halusinasi,
yaitu persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola berfikir makin kacau
dan tingkah laku makin tidak normal.
2.3.2
Psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu:
a.
Psikosa fungsional
Factor penyebabnya terletak pada aspek
kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan,
bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau penglaman yang terjadi selama
sejarah kehidupan seseorang.
b. Psikosa organik
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan
pada aspek tubuh, kalau jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah
hal-hal yang berkembang dalam jiwa seseorang.
2.4 Gejala Klinis
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif,
hidup perasaan tidak sesuai, berkurangnya pengawasan terhadap implus-implus
serta waham dan halusinasi. Gejala psikosa dapat berupa :
o
Halusinasi
o
Sejumlah kelainan perilaku,
seperti aktivitas yang meningkat
o
Gelisah
o
Retardasi psikomotor
o
Perilaku katatonik
2.5 Dampak Psikosa Dalam Kehamilan
Gangguan
jiwa yang dapat terjadi pada kehamilan antara lain :
o Gangguan
afektif pada kehamilan
o Gangguan
bipolar
o Skizofrenia
o Gangguan
cemas menyeluruh
o Gangguan
panik
o Gangguan
obsesif konvulsif
Menninger telah menyebutkan
lima sindroma klasik yang menyertai sebagian besar pola psikotik:
1.
Perasan sedih, bersalah
dan tidak mampu yang mendalam
2.
Keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi,
disertai pembicaraan dan motorilk yang berlebihan
3.
Regresi ke otisme manerisme pembicaran dan perilaku, isi pikiran
yanng berlawanan, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
4.
Preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecendrungan membela
diri atau rasa kebesaran
5.
Keadaan bingung dan delirium dengan disorientasi dan halusinasi.
Proses kejiwaan dalam kehamilan
1.
Triwulan I
·
Cemas ,takut, panik, gusar
·
Benci pada suami
·
Menolak kehamilan
·
mengidam
2.
Triwulan II
·
Kehamilan nyata
·
Adaptasi dengan kenyataan
·
Perut
bertambah besar
·
Terasa
gerakan janin
3.
Triwulan III
·
Timbul gejolak baru menghadapi persalinan
·
Perasaan bertanggung jawab
·
Golongan ibu
yang mungkin merasa takut
·
Ibu yang mempunyai riwayat/pengalaman buruk pada
persalinan yang lalu
·
Multipara agak berumur
·
Primigravida
yang mendengar tentang pengalaman ngeri dan menakutkan dari teman-teman lain
2.6 Mencegah
Psikosa Dalam Kehamilan
o
Informasi
o
ANC rutin
o
Nutrisi
o
Penampilan
o
Aktivitas
o
Relaksasi
o
Senam hamil
o
Latihan pernafasan
2.7
Penatalaksanaan
BAB
III
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
Ny ”A” G1P00000 UK 18 MINGGU PATOLOGIS
DI RS. Ibu dan Anak
I.
SUBYEKTIF
Tanggal
: 20 Januari 2012 Oleh : Mahasiswa Pukul : 15.00
1.
Identitas
Nama
Ibu
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
No.
telp.
No.
register
|
: Ny A
: 21 Thn
:
:
:
: Pedagang
:
:
:
:
|
Nama
Suami
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
No.
telp.
No.
register
|
: Tn T
: 23 Thn
:
:
:
:Pedangan
:
:
:
:
|
2.
Keluhan
utama (PQRST) :
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya
ini beban untuknya dan kadang ibu berusaha menyakiti dirinya sendiri serta suka menyendiri
3.
Riwayat
Kebidanan :
·
Kunjungan : pertama/ulang ke .....
·
Riwayat menstruasi :
·
Menarce :
……………. tahun
·
Siklus :
…………..hari
·
Banyaknya : ……….. cc
·
Lamanya :
……….. hari
·
Sifat darah : cair bergumpal flek
·
Warna :
·
Bau : anyir busuk
·
Disminorhoe :
ya tidak
§ Lama
: ………… hari
·
Flour albus : ya tidak
§ Kapan
: ………..(sebelum/sesudah haid)
§ Lama
: ……… hari
§ Bau
: …..
§ Warna
: …..
§ Banyak
:……..
·
HPHT :………..
4.
Riwayat
obstetri yang lalu
HAMIL INI
5.
Riwayat
kehamilan sekarang
1. Keluhan
:
Trimester I : Ibu merasa sedih dengan kehamilannya
Trimester
II : Ibu merasa sedih dan suka memukul-mukul perutnya
2.
Frekwensi
pergerakan dalam 3 jam terakhir : ………… kali
3.
Penyuluhan
yang sudah di dapat :
………...
a. Nutrisi
b. Imunisasi
c. Istirahat
d. Kebersihan
diri
e. Aktifitas
|
f. Tanda-tanda
bahaya kehamilan
g. Perawatan
payudara/laktasi
h. Seksualitas
i.
Persiapan persalinan
j.
KB
|
4.
Imunisasi
yang
sudah di dapat : TT
5.
Pola Kesehatan Fungsional
Pola Fungsi Kesehatan
|
Sebelum
hamil
|
Selama
hamil
|
1.Pola
Nutrisi
|
Ibu makan porsi cukup 3x/hari, minum 6 gelas/hari
|
Ibu tidak
mau makan, makan 2x/hari dengan porsi setengah, minum 5 gelas/hari
|
2.Pola
Eliminasi
|
||
3.Pola
Istirahat
|
Tidur siang 3 jam
Tidur malam 7 jam
|
Ibu tidak
pernah tidur siang
Tidur
malam 5 jam
|
4.Pola
Aktivitas
|
Ibu
melakukan aktifitas rumah tangga
|
Ibu hanya
diam saja dan suka memukul perutnya
|
5.Pola
seksual
|
||
6. Pola
persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
merokok, alcohol, narkoba, obat – obatan, jamu, binatang peliharaan
|
7.
Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita :
1. Jantung
2. Ginjal
3. Asma
4. TBC
|
|
8.
Riwayat
kesehatan dan penyakit keluarga
1. Jantung
2. Ginjal
3. Asma
4. TBC
|
5. Hepatitis
6. DM
7. Hipertensi
8. TORCH
|
9. Gemeli
|
9.
Riwayat
psiko-social-spiritual
· Riwayat emosional :
Trimester
I :ibu merasa sedih dengan kehamilannya
Trimester II :
ibu merasa sedih karena keluarga tidak mendukung dengan
kehamilannya
· Status perkawinan
Kawin : 1 kali
Suami ke :
1
a.
Kehamilan
ini
Direncanakan Tidak direncanakan
b.
Hubungan
dengan keluarga
akrab biasa
terganggu
c.
Hubungan
dengan orang lain
akrab biasa
terganggu
d.
Ibadah
/ spiritual
patuh tidak
patuh
e.
Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilannya :
Keluarga kurang mendukung dengan kehamilannya
f.
Dukungan
keluarga :
Keluarga kurang mendukung dengan kehamilan ibu
g.
Pengambil
keputusan dalam keluarga :
h. Tempat
dan petugas yang diinginkan untuk bersalin :
i.
Tradisi
:
j.
Riwayat
KB :
II.
OBYEKTIF
1.
Pemeriksaan
Umum
a. Keadaan
umum :
lemah baik
b. Kesadaran
Compos mentis
Apatis
|
Somnolen
Sopor
|
Koma
|
c. Keadaan
emosional :
kooperatif depresi agresif hipoaktif
bingung menarik diri cemas marah
hiperaktif gelisah
d. Tanda
–tanda vital
¨ Tekanan
darah : 120/90 mmHg.
¨ Nadi :
88
kali/menit
¨ Pernafasan : 18 Kali / menit
¨ Suhu : 36,8 0C
e.
Antropometri
¨
BB
sebelum Hamil : 55 kg
¨ BB periksa yang lalu : 57 kg
¨ BB
sekarang : 56 kg
¨ Tinggi
Badan : 156 cm
¨ Lingkar
Lengan Atas : 28 cm
f. Taksiran
persalinan : …………………………………
g. Usia
Kehamilan : 18 minggu
2. Pemeriksaan
Fisik (Inspeksi,
Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
a. Wajah :
b.Rambut :
c. Mata :
d. Mulut
& gigi :
e. Telinga :
f. Hidung :
g.Dada :
h.Mamae :
i. Abdomen :
¨ Leopold
I :
¨ Leopold
II :
¨ Leopold
III :
¨ Leopold
IV :
¨ TFU
Mc. Donald : …….. cm
¨ TBJ/EFW :
…….. gram
¨ DJJ : 120 x/menit
j. Genetalia :
k.Ekstremitas :
3. Pemeriksaan
Panggul
a. Distancia
Spinarum : …………….cm
b. Distancia
cristarum : …………….cm
c. Conjugata
eksterna : …………….cm
d. Lingkar
panggul : …………….cm
e. Distancia
tuberum : …………….cm
4. Pemeriksaan
Laboratorium
a. Darah
b. Urine
:
5. Pemeriksaan
lain :
k. USG
:
l. NST
:
m.
III.
ASSESMENT
1.
Interpretasi
Data Dasar
a. Diagnosa : Ny “A” G1P00000 UK 16 minggu, Hidup, tunggal, K/U Ibu Kurang baik
b. Masalah : Gangguan Emosional, suka menyendiri dan memukul
perutnya
c.
Kebutuhan : - Meyakinkan
ibu bahwa bidan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu ibu mengatasi
masalahnya dan ibu tidak perlu takut.
- Menjelaskan bahwa kehamilan
merupakan kejadian alamiah yang di
alami setiap wanita
- Memberikan
penyuluhan tentang maksud, tujuan dilakukan terapi serta prosesnya.
2.
Antisipasi
terhadap diagnosa/masalah potensial
Psikosa
Gangguan jiwa
3.
Identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi/rujukan
Kolaborasi
dengan dokter dan psikiater
IV.
PLANNING
Tujuan
: Setelah di berikan asuhan kebidanan dapat meringankan
beban ibu
Kriteria Hasil : - ibu merasa tenang tidak sedih lagi
- KU Ibu dan janin baik
- ibu dapat beraktifitas
tanpa ada perasaan bersalah atau beban dalam mengandung (psikosa)
1. Intervensi
·
Jalin
hubungan baik dengan px dan keluarga
R/ untuk memudahkan petugas dalam melakukan pemeriksaan
·
Jelaskan
mengenai keadaan ibu sekarang
R/ agar ibu dan keluaga tidak cemas dengan keadaanya
·
Jelaskan
penyebab terjadinya psikosa kepada keluarga
R/ agar keluarga mengetahui penyebab terjadinya depresi
·
Lakukan
konselig kebutuhan nutrisi dan istirahat
R/ agar kebutuhan istirahat dan nutrisi ibu dapat terpenuhi dengan baik
dan cukup
·
Kolaborasi
dengan dokter
R/
untuk engatasi masalah dengan mencegah komplikasi
2. Implementasi
·
Menjalin
hubungan baik dengan px dan keluarga dengan cara member salam
·
Menjelaskan
mengenai keadaan ibu sekarang
-
Ibu
dalam keadaan kurang stabil emosinya
-
Ibu
mengalami depresi degan kehamilannya
·
Menjelaskan
penyebab terjadinya psikosa
Salah satu penyebab terjadinya psikosa antara lain :
-
Kurangnya
dukungan dari orang terdekat
-
Depresi
yang berat sehingga menyebabkan halusinasi, perasaan sedih atau bersalah
-
Hubungan
yag burung dengan keluarga atau orang lain
·
Melakukan
konseling kebutuhan nutrisi dan istitahat
-
Memberitahu
kepada ibu agar istirahat yang cukup tidur siang 3 jam dan tidur malam 7-8 jam
-
Memberitahu
kepada ibu agar makan cukup 3x/hari dengan porsi cukup dan di tambah susu atau
buah
·
Melakukan
kolaborasi dengan dokter
Jika terjadi depresi yang lebih parah bisa melakukan konseling
3.
Evaluasi
: SOAP
S
: pasien dapat
berinteraksi dengan orang sekitar, pasien menyayangi bayi yang di kandungnya
O
: K/U Ibu dan
janin baik, sudah tidak nampak depresi,
TD : 120/80, RR : 24x/mnt, Nadi : 100x/mnt, Suhu :
36,9ºc
A
: G1P00000, UK 18
minggu dengan psikosa
P
: - lakukan
konseling mengenai istirahat dan nutrisi
Makan 3x/hari, tidur malam 7-8 jam/hari
-
Mengajak
keluarga untuk menjaga kondisi ibu
-
Kolaborasi
dengan dokter untuk konseling
BAB
IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hamil merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus hidup
wanita. Kehamilan merupakan kejadian alamiah yang terjadi akibat bertemunya sel
ovum dan sperma sehingga terjadi pembuahan. Wanita yang
tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi.
Jika depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang tepat maka akan
timbul gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi pada wanita
tersebut. Jika telah sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan pengobatan
khusus. Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam kehamilan
selanjutnya psikosa ini dapat muncul kembali.
Wanita dengan gangguan psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian
khusus dan intensif agar tidak berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga
kesehatan di sini sangatlah penting untuk memotivasi dan memberikan pengobatan
karena kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba
mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan.
Daftar
Pustaka
Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
05 Maret 2012. Pukul 12.00 WIB.
06 Maret 2012 Pukul 14.00 WIB
ConversionConversion EmoticonEmoticon