MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN II
( PERSALINAN )
D3 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSIATAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2009/2010
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
I.
Latar
Belakang
II.
Rumusan
Masalah
III.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Passanger
Passage
Power
Psikis ( Psikologi )
Penolong
BAB III PENUTUP
I.
Kesimpulan
II.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami telah menyelesaikan makalah ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN ) kebidanan
dengan baik. Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada Bu Umi Ma’rifah yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. Serta teman-teman
kebidanan 2 B yang telah mendukung kami melalui keadaan yang baik.
Makalah
ini berisi tentang penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
sebagaimana tugas yang kami laksanakan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat oleh orang lain. Kami mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan penulisan pada makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh.
Surabaya,
15 Maret 2009
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari perut ibu. Persalina dianggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan ( setelah 37 minggu ) tanpa disertai
adanya penyulit. Persalinan dimulai (
inpartu ) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks ( membuka dan menipis ) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
kontraksi uterus tidak menyebabkan perubahan serviks.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi persalinan dimana
hal tersebut akan menjadi penentu berhasilnya suatu persalinan. Hal tersebut
harus bisa menjadi perhatian penting ibu demi lancarnya proses kelahiran janin
dan keselamatan keduanya.
II.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah yang di angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apasajakah
hal-hal yang mempengaruhi terjadinya proses persalinan ( 3P +2P )?
III.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui hal-hal yang mempengaruhi terjadinya proses persalinan ( 3P + 2P )
1
BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSALINAN
PASSENGER (JANIN)
·
Kepala janin dan
Ukuran-ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras
dari janin adalah kepala janin. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka
bagian-bagian lain dengan mudah menyusul kemudian.
1. Bagian
Muka dan Tulang-tulang dasar Tengkorak ( Basis kranii )
ü Os
Nasalis ( tllg Hidung )
ü Os
maksilaris ( tlg Rahang Atas )
ü Os
mandibularis ( tlg Rahang Bawah )
ü Os
Zygomatikus ( tlg Pipi )
2. Bagian
Tengkorak
ü Os
Frontalis ( tlg dahi )
ü Os
Parietalis ( tlg ubun-ubun )
ü Os
Temporalis ( tlg pelipis )
ü Os
Occipitalis ( tlg Belakang kepala )
3. Sutura
ü Sutura
Sagitalis ( Sela Panah )
ü Sutura
Coronaria ( Sela Mahkota )
ü Sutura
Lambdoidea (Sela Lamda )
ü Sutura
Frontalis ( Sela Dahi )
4. Ubun-ubun
( Fontanel )
ü Ubun-ubun
besar (uub) ( fontanel major ) = Bregma
ü Ubun-ubun
kecil (uuk) ( fontanel minor )
5. Daerah-daeah
ü Sinciput ( Depan Kepala )
ü Vertex ( Puncak Kepala )
ü Occiput ( Belakang Kepala )
6. Ukuran
Diameter
ü D.
Occipito-Frontalis = 12 cm ( letak Puncak Kepala )
ü D.
Mento-Occipito = 13,5
cm ( Letak dahi )
ü D.
suboccipito-Bregmatika = 9,5 cm (
LBK )
ü D.
Biparietalis =
9,25 cm
ü D.
Bitemporalis = 8
cm
2
7. Ukuran
Circumferensia ( Keliling )
ü Circ.
Fronto-Occipitalis = 34 cm (
LPK )
ü Circ.
Mento-Occipitalis = 35 cm ( LD
)
ü Circ.
Suboccip-Bregma = 32 cm ( LBK
)
8. Planum
( Bidang )
ü Plan.
Fronto-Occipitalis =34 cm ( LPK )
ü Plan.
Maxilo-Parietalis = 35 cm ( LD )
ü Plan.
Tracheo-Parietalis = 34 cm ( Letak Muka )
3
Ukuran
yang lain dari janin:
1. Bahu
Jarak = 12 cm
Lingkaran = 34 cm
2. Bokong
; jarak trocahnter = 9,5 – 10 cm
Pada persalinan, karena
tulang-tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, maka pinggir
tulang dapat menyisip antara satu dan yang lainnya yang disebut Moulage
(overlapping), sehingga kepala bertambah kecil.
·
Postur Janin Dalam
Rahim
§ Sikap
( Habitus )
Sikap menunjukkan hubungan
bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya.
Janini umumnya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki
dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
§ Letak
Janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu
janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak dimana sumbu janin tegak lurus
pada sumbu ibu, letak membujur dimana sumbu janin sejajar sumbu ibu: ini bias
letak kepala, atau letak sungsang.
Letak janin dalam rahim :
Letak
Membujur ( Longitudinal )
1. Letak
Kepala ( 97 % )
Letak Fleksi = LBK (
95,5 % )
Letak Defleksi (
1,5 % )
Letak
Puncak Kepala
Letak
dahi
Letak
muka
2. Letak
Sungsang = Letak Bokong ( 2,5-3 % )
Letak Bokong Sempurna ( Complete Breech )
Letak Bokong ( Franh Breech )
Letak
Bokong tidak Sempurna ( Incomplete Breech )
Letak Lintang ( Trans Verse Lie )
0,5-2 %
Letak Miring ( Oblique Lie )
1. Letak
Kepala Mengolak
2. Letak
Bokong Mengolak
4
§ Presentasi
Presentasi digunakan untuk
menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang di jumpai pada
palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu, dan lain-lain
§ Bagian
Terbawah Janin
Sama dengan presentasi
hanya lebih diperjelas istilahnya.
§ Posisi
Posisi merupakan indicator untuk
menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau
belakang terhadap sumbu ibu ( maternal pelvis ). Misalnya pada letak belakang
kepala ( LBK ), ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, uuk kanan belakang.
-
Posisi dan Variasi
Disini akan dikemukakan indicator ( penunjuk arah ) dan
6 variasi posisi bagian terbawah janin. Antara lain :
Letak Belakang Kepala ( LBK )
1. Indicator
: ubun-ubun kecil (uuk)
2. Variasi
Posisi :Ubun-ubun kecil kiri depan uuk.ki
-dep
Ubun-ubun kecil kiri belakang uuk.ki-bel
Ubun-ubun kecil melintang kiri uuk.ki-ki
Ubun-ubun kecil kana depan uuk.ki-dep
Ubun-ubun kecil kanan belakang uuk.ki-bel
Ubun-ubun kecil melintang kanan uuk.ki-ka
Presentasi dahi
1. Indicator
: teraba dahi dan ubun-ubun besar (uub)
2. Variasi
Posisi : Ubun-ubun besar kiri depan uub.ki-dep
Ubun-ubun besar kiri belakang uub.ki-bel
Ubun-ubun besar melintang kiri uub.me-ki
Ubun-ubun besar kanan depan uub.ka-dep
Ubun-ubun besar kana belakang uub.ka-bel
Ubun-ubun besae melintang kanan uub.mel-ka
Presentasu Muka
1. Indicator
: dagu (mento )
2. Variasi
posisi :Dagu kiri depan d.
ki-de
Dagu kiri belakang d.
ki-bel
Dagu melintang kiri d.
mel-ki
Dagu kanan depan d.
ka-dep
Dagu kanan belakang d.
ka-bel
Dagu melintang belakang d. mel-bel
Presentasi Bokong
1. Indicator
: sacrum
5
2. Variasi
posisi :Sakrum kiri depan s.
ki-dep
Sakrum kanan depan s.
ka-dep
Sakrum kanan belakang s. ka-bel
Sakrum melintang kanan s. mel-ka
Letak Lintang
1. Menurut
posisi kepala :
Kepala di kiri LLi
I
Kepala di kanan LLi II
2. Menurut
arah arah panggul : Punggung depan (
dorso anterior ) PD
Punggung belakang
(dorso posterior ) PB
Punggung atas ( dorso
superior ) PA
Punggung bawah (dorso
inferior ) PI
3. Presentasi
bahu (scapula ) : Bahu kanan Bh. Ka
Bahu kiri Bh. Ki
4. Tangan
menumbung
Tentukan apakah : Tangan kiri ta.
Ki
Tangan kanan ta. Ka
Indicator adalah ketiak
(axilla) : Ketiak menutup / membuka
ke kanan
Ketiak menutup / membuka ke kiri
Cara menegakkan
diagnosis, presentasi dan posisi janin dalam rahim, bias dengan :
1. Palpasi
abdominal ( perut leopoid )
2. Periksa
dalam, baik vagina maupun rectal
3. Auskultasi
4. Rotgenolosis
5. Ultrasonografi
Putar
paksi janin
6
PASSAGE
(JALAN LAHIR )
Jalan
lahir dibagi atas :
1. Bagian
keras tulang-tulang panggul (rangka panggul )
2. Bagian
lunak : otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen.
Sejarah
Vesalius (1543 ) pertama kali
menyebutkan cincin ( pintu panggul ). Deventer (1701 ) telah melaporkan tenteng
bentuk panggul normal dan tak normal. Smellie pada abad 18 telah mendeskripsi
cara mengukur ukuran panggul diameter antero-anterior dengan jangka smellie
yang masih dipakai sampai sekarang. Caldwell dan Moloy ( 1933 ) mebagi
bentuk-bentuk panggul menurut cirri-cirinya atas 4 jenis klasik.
Rangka
panggul
Tulang
panggul
1. Os.
Coxae
Os. Illieum : Crista
iliaca
Spina i.a.s
Spina i.a.i
Spina i.p.i
Spina i.p.s
Os. Ischium : Tuber
ischio
Spina ischiadica
7
Os. Pubis : Simfisis
pubis
Arcus pubis
2. Os.
Sacrum
= promontorium
3. Os.
Cocygis
Artikulasi
1. Simpisis
pubis, di depan pertemuan os. Pubis
2. Artikulasi
sakro-iliaka yang menghubungkan os. Sacrum dan os. Ilium
3. Artikulasi
sakro-koksigeum yang menghubungkan os. Sacrum dan koksigeus
Ruang panggul (pelvis cavity)
1. Pelvis
major ( folse pelvis )
2. Pelvis
minor (true pelvis )
Pelvis
major terletak di atas linea terminalis yang di bawahnya disebut pelvis minor.
Pintu
Panggul
1. Pintu
atas panggul ( PAP ) = intlet dibatasi oleh linea terminalis ( linea innominata
)
2. Ruang
tengah panggul ( RTP ) kira-kira pada spina ishiadika, disebut mitlet.
3. Pintu
bawah panggul ( PBP) dibatasi samphisis dan arcus pubis, disebut outlet.
4. Ruang
panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara intlet dan outlet.
8
Sumbu Panggul
Adalah
garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melekung ke
depan ( sumbu camps ).
Bidang-bidang
1. Bidang
Hodge I : promontorium pinggir atas simfisis
2. Bidang
Hodge II : pinggir bawah sinfisis
3. Bidang
Hodge III : spina ishiadika
4. Bidang
Hodge IV : ujung coccygeus
9
Ukuran-ukuran panggul
1. Alat
pengukur ukuran panggul -> pita
meter
2. Ukuran
ukuran luar panggul
Distansia spinarum -> jarak antara kedua spina
iliaka anterior superior 24-26 cm
Distansia cristorum -> jarak antara kedua spina
iliaka kiri dan kanan 28-30 cm
Konjugata extema ( boudeloque )18-20 cm
Lingkaran panggul 80-90 cm
Konjugata diagonalis ( periksa dalam ) 12,5 cm
Distansia tuberum ( dipakai pseander ) 10,5 cm
3. Ukuran-ukuran
dalam panggul
Konjugata vera 1,5-11 cm
Konjugata transversa konj. 12-13 cm
Konjugata oblique 13 cm
Konjugata obstetrika
Ruang tengah panggul
POWER ( KEKUATAN )
Kekuatan
atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his / kontraksi uterus dan
tenaga mengeran dari ibu.
·
His
His adalah kontraksi otot-otot
rahim pada persalinan. Kontraksi adalah memendek dan menekalnya otot-otot rahim
yang terjadi diluar kesadaran dan dibawa pengendalian syaraf simpatico.
His yang normal adalah mula-mula
berlahan tapi teratur, makin lama makin bertambah kuat sampai pada puncaknya
yang paling kuat kemudian berangsur-angsur melemah.
10
·
Tenaga mengeran /
mengejan
Setelah pambukaan lengkap dan
setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar selain his adalah
disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian
tekanan intra abdominalis.
Tenaga mengejan ini hanya dapat
berhasil kalau pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi
rahim.
Tenaga mengeran ini juga melahirkan
plasenta, setalah plasenta lepas dari dinding pahim.
11
BAGIAN-BAGIAN PANGGUL
PANGGUL
Bagian Keras Bagain Lunak
· 2 tulang pangkal paha musculus levatorani
*tulang usus mus.pubo
coccygius
*tulang duduk mus.
Ilio coccygius
*tulang
kemaluan mus.
Ishio coccygius
·
1 tulang kelangkang hiatus urogenitalis
·
1 tulang tungging regio analis
( belakang )
regio
urogenitalis
M. tranversus
perineisuperfisialis
M.
ishio covernosus
M.
bulbo covernosus
Pintu atas panggul
ukuran muka belakang 11 cm
ukuran melintang 12,5
cm
ukuran serong 13
cm
Bagian luas panggul
ukuran muka belakng 12,75
cm
ukuran melintang 12,5 cm
Bagian sempit panggul
ukuran muka belakng 11,5 cm
ukuran melitang 10
cm
diameter 5 cm
Pintu bawah panggul
ukuran muka belakang 11,5
cm
ukuan melintang 10.5 cm
diameter 7,5
m
12
PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Banyaknya wanita normal
bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan disaat merasa kesakitan diawal
menjelang kelehiran bayinya. Perasaan positif ini berupa kelegaan hati,
seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati”
yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya
rasa lega itu berlangsung bila kehamilannya mengalami perpanjangan waktu.
Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap
sebagai suatu “keadaan yang belum pasti” sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
·
Melibatkan psikologis ibu
·
Pengalaman bayi sebelumnya
·
Kebiasaan adat
·
Dukungan dari orang terdekat
PENOLONG
Peran dari penolong
persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari kemampuan skill dan
kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Factor-faktor yang mempengaruhi persalinan ada 5, yaitu:
a.
Passenger ( janin )
b.
Passage ( jalan lahir )
c.
Power ( kekuatan )
d.
Psikologis
e.
Penolong
2.
Apabila salah satu dari kelima factor tersebut tidak
terpenuhi akan dikhawatirkan terjadi gangguan pada proses persalinan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH:Sinopsis Obstetri,Jakarta,ECG,1998
Asuhan Persalinan Normal
Obstetri Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung
15
ConversionConversion EmoticonEmoticon