I
Data Kontinue
- HISTOGRAM
Grafik
histogram sering disebut juga dengan diagram bar, yaitu suatu grafik yang
berbentuk beberapa segi empat.
Langkah-langkah
membuat histogram
1.
Membuat absis dan ordinat dengan perbandingan sepuluh banding delapan.
2.
Absis kita beri nama Nilai dan ordinat kita beri nama Frekuensi.
3.
Membuat skala pada absis dan ordinat. Skala pada absis harus dapat memuat semua
nilai sedangkan skala pada ordinat harus dapat memuat frekuensi tertinggi.
4.
Mendirikan segiempat-segiempat pada absis, tinggi masing-masing segi empat
harus sama dengan frekuensi tiap-tiap nilai variabelnya. Segiempat-segiempat
ini berimpit satu sama lain pada batas nyatanya.
5.
Pembuatan histogram ini kita selesaikan dengan memberi keterangan selengkapnya
tentang apa histogram itu kita buat dan sajikan.
Sebagai
contoh kita akan membuat grafik histogram dari tabel berikut ini:
TABEL 6
NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG
Interval
Nilai
|
Titik
tengah (X)
|
Batas
Nyata
|
Frekuensi
(f)
|
75-79
|
77
|
79.5
|
0
|
70-74
|
72
|
74.5
|
1
|
65-69
|
67
|
69.5
|
3
|
60-64
|
62
|
64.5
|
4
|
55-59
|
57
|
59.5
|
9
|
50-54
|
52
|
54.5
|
9
|
45-49
|
47
|
49.5
|
11
|
40-44
|
42
|
44.5
|
5
|
35-39
|
37
|
39.5
|
4
|
30-34
|
32
|
34.5
|
2
|
25-29
|
27
|
29.5
|
0
|
Jumlah
|
48
|
Selanjutnya kita membuat histogram berdasarkan batas
nyata tabel diatas sebagai berikut:
GRAFIK 1
HISTOGRAM DISTRIBUSI NILAI HASIL TES STATISTIKA
TERHADAP 48 ORANG
Meskipun histogram pada umumnya dibuat dengan
mengunakan batas atas, namun sekarang ada kecenderungan untuk membuat
histogram dengan mengunakan titik tengah pada nilai variabelnya. Sebagai
contohnya dapat kita lihat dari histogram berikut.
GRAFIK 2
HISTOGRAM DISTRIBUSI NILAI HASIL TES STATISTIKA
TERHADAP 48 ORANG
Dari kedua histogram tersebut kita langsung dapat
mengetahui berapa jumlah siswa yang mendapatkan nilai tertinggi, berapa siswa
yang mendapat nilai terendah serta nilai yang paling banyak diperoleh siswa.
- POLIGON
Pada dasarnya tidak ada perbedaaan yang penting antara
grafik histogram dengan grafik poligon, perbedaannya hanyalah terletak pada:
1. Grafik histogram pada umumnya dibuat dengan
mengunakan batas nyata sedangkan grafik poligon selalu menggunakan nilai
tengah.
Grafik histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang
grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva
Grafik poligon sering disebut juga grafik poligon
frekuensi dibuat dengan menghubung-hubungkan titik-titik tengah tiap interval
kelas secara berturut-turut. Dengan menghubungkan kedua ujungnya ke titik-titik
tengah tiap-tiap interval kelas di dekatnya (di kedua ujungnya). Dari Tabel 6
jika kita buat poligon hasilnya adalah sebagai berikut:
GRAFIK 2
POLIGON NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG
Dari polygon tersebut kita dapat membaca berapa jumlah
siswa yang mendapatkan nilai tertentu baik nilai terendah maupun nilai tertinggi.
- OGIVE
Grafik ogive biasa juga disebut sebagai grafik
frekuensi meningkat. Ogive dapat dibuat dari distribusi tunggal maupun
bertingkat. Langkah-langkah dalam pembuatan ogive adalah sebagai berikut:
1. Membuat sumbu absis
dan ordinat.
2. Membuat skala pada
absis untuk mencantumkan batas-batas nyata dan skala pada ordinat untuk
mencantumkan frekuensi meningkatnya.
3. Absis kita beri nama
Nilai dan ordinat kita beri nama Frekuensi Meningkat.
4. Kemudian kita tarik
garis-garis dari batas bawah disebelah kiri berturut-turut ke batas nyata di
atasnya pada ketinggian menurut frekuensi interval-interval yang bersangkutan.
Dibawah ini diberikan contoh untuk membuat ogive dari
distribusi bertingkat berdasarkan Tabel 6.
TABEL 6
NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG
Interval
Nilai
|
Batas
Nyata
|
Frekuensi
(f)
|
Frekuensi
Meningkat (cf)
|
75-79
|
79.5
|
0
|
|
70-74
|
74.5
|
1
|
48
|
65-69
|
69.5
|
3
|
47
|
60-64
|
64.5
|
4
|
44
|
55-59
|
59.5
|
9
|
40
|
50-54
|
54.5
|
9
|
31
|
45-49
|
49.5
|
11
|
22
|
40-44
|
44.5
|
5
|
11
|
35-39
|
39.5
|
4
|
6
|
30-34
|
34.5
|
2
|
2
|
25-29
|
29.5
|
0
|
|
Jumlah
|
N = 48
|
Dari tabel 6 tersebut akan didapatkan grafik ogive
sebagai berikut:
Grafik Lingkaran
Dari tabel 6 tersebut akan didapatkan grafik lingkaran
sebagai berikut:
Diagram ini merupakan bagian dari statistika deskripif, digunakan untuk
mengetahui keragaman data dengan cara membuat statistika tataan (ordered
statistics) berupa penyusunan data dari kecil ke besar. Disebut
juga diagram dahan daun,
karena salah satu bentuk statisitik tataan yang dikelompokan berdasarkan dahan
dan daun. Daun menunjukkan digit
terakhir dari data, sedangkan digit di awal ditunjukkan dengan daun.Diagram
dahan daun sama seperti diagram frekuensi, karena lebar dari baris dahan untuk
kelas sama dengan frekuensi dalam kelas tersebut. Diagram ini disusun baris per
baris secara vertical dan cukup efektif untuk menggambarkan pola sebaran bagi
data yang berukuran kecil.
Cara membuat diagram dahan daun:
1. List digit 0 – 9 dalam sebuah kolom yang disebut sebagai dahan (satuan, puluhan, persepuluhan, dll bergantung pada magnitude data)
2. Tempatkan digit kedua pada dahan yang sesuai
3. Untuk memudahkan penentuan ukuran pemusatan, tempatkan daun secara berurutan (dari kecil ke besar)
4. Dahan dapat diuraikan ke dalam beberapa sub dahan
Contoh:
1.5 -> dahan = 1, daun = 5
27 -> dahan = 2, daun =7
1907 -> dahan 190, daun = 7
Keuntungan dalam diagram dahan daun daripada diagram frekuensi antara lain :
1. Diagram dahan daun tidak hanya menampilkan frekuensi dari tiap interval, namun menampilkan juga semua data beserta frekuensinya.
2. Dapat melihat pola sebaran data, kita tetap memiliki data aslinya yang akan memudahkan proses mengurutkan data yang banyak diperlukan dalam analisa data.
3. Secara tidak langsung dapat digunakan untuk mengurutkan data, dibandingkan dengan pengurutan secara langsung dari sekumpulan data.
4. Dapat melihat kesimetrikan data dengan cara sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan kenormalan data yang membutuhkan perhitungan peluang.
5. Dapat langsung membandingkan sebaran dari dua kumpulan data
Ciri – cirinya antara lain:
1. Data asli masih tampak sehingga memudahkan pemeriksaan
2. Pusat data mudah diketahui
3. Penyimpangan terhadap kesetangkupan data mudah dideteksi
4. Data pencilan dapat dideteksi.
Sebaran data dapat dilihat dari penguraian dahan ini. Semakin banyak dahan maka semakin rendah daun yang didapatkan. Frekuensi komulatif menunjukkan peringkat data dan dapat digunakan untuk menentukan ukuran pemusatan data.
Cara membuat diagram dahan daun:
1. List digit 0 – 9 dalam sebuah kolom yang disebut sebagai dahan (satuan, puluhan, persepuluhan, dll bergantung pada magnitude data)
2. Tempatkan digit kedua pada dahan yang sesuai
3. Untuk memudahkan penentuan ukuran pemusatan, tempatkan daun secara berurutan (dari kecil ke besar)
4. Dahan dapat diuraikan ke dalam beberapa sub dahan
Contoh:
1.5 -> dahan = 1, daun = 5
27 -> dahan = 2, daun =7
1907 -> dahan 190, daun = 7
Keuntungan dalam diagram dahan daun daripada diagram frekuensi antara lain :
1. Diagram dahan daun tidak hanya menampilkan frekuensi dari tiap interval, namun menampilkan juga semua data beserta frekuensinya.
2. Dapat melihat pola sebaran data, kita tetap memiliki data aslinya yang akan memudahkan proses mengurutkan data yang banyak diperlukan dalam analisa data.
3. Secara tidak langsung dapat digunakan untuk mengurutkan data, dibandingkan dengan pengurutan secara langsung dari sekumpulan data.
4. Dapat melihat kesimetrikan data dengan cara sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan kenormalan data yang membutuhkan perhitungan peluang.
5. Dapat langsung membandingkan sebaran dari dua kumpulan data
Ciri – cirinya antara lain:
1. Data asli masih tampak sehingga memudahkan pemeriksaan
2. Pusat data mudah diketahui
3. Penyimpangan terhadap kesetangkupan data mudah dideteksi
4. Data pencilan dapat dideteksi.
Sebaran data dapat dilihat dari penguraian dahan ini. Semakin banyak dahan maka semakin rendah daun yang didapatkan. Frekuensi komulatif menunjukkan peringkat data dan dapat digunakan untuk menentukan ukuran pemusatan data.
Contoh diagram
steam leaf
5.DIAGRAM
BLOK/KOTAK
Diagram blok adalah suatu pernyataan gambar yang
ringkas, dari gabungan sebab dan akibat antara masukkan dan keluaran dari suatu
system.
Blok/Kotak
adalah : Biasanya berisikan uraian dan nama elemennya, atau simbul untuk
operasi matematis yang harus dilakukan pada masukkan untuk menghasilkan
Keluaran
Tanda
anak panah : Menyatakan arah informasi aliran isyarat atau unilateral.
6. Diagram Whisker plot
II
Data Distrik
1.
Diagram pie
Sebuah grafik pie (atau
grafik lingkaran) adalah bagan melingkar dibagi menjadi sektor, menggambarkan
proporsi. Dalam sebuah diagram pie, panjang busur masing-masing sektor
(dan akibatnya sudut pusat dan daerah), adalah sebanding dengan kuantitas yang
diwakilinya. Bila sudut diukur dengan 1 giliran sebagai unit saat itu
sejumlah persen diidentifikasi dengan jumlah yang sama centiturns. Bersama-sama, sektor
membuat disk penuh. Ini adalah nama untuk kemiripannya dengan kue yang telah diiris. Grafik lingkaran paling
awal dikenal biasanya dikreditkan untuk Brevir statistik William Playfair 's
dari 1801
Grafik lingkaran adalah mungkin grafik statistik yang paling banyak digunakan dalam dunia bisnis dan media massa. Namun, telah dikritik, [4] dan beberapa merekomendasikan menghindarinya, menunjukkan secara khusus bahwa sulit untuk membandingkan berbagai bagian pie chart tertentu, atau untuk membandingkan data di diagram lingkaran yang berbeda. Diagram lingkaran dapat menjadi cara yang efektif untuk menampilkan informasi dalam beberapa kasus, khususnya jika tujuannya adalah untuk membandingkan ukuran sepotong kue dengan keseluruhan, bukan membandingkan irisan di antara mereka nDiagram lingkaran bekerja sangat baik. Ketika irisan mewakili 25 sampai 50% dari data, tetapi secara umum, plot lainnya seperti bar chart atau plot titik, atau non-grafis metode seperti tabel, mungkin lebih disesuaikan untuk mewakili informasi tertentu. Hal ini juga menunjukkan frekuensi dalam kelompok-kelompok tertentu dari informasi.
2.
Bagan Pareto
Sebuah grafik pareto digunakan untuk grafis meringkas dan menampilkan kepentingan relatif dari perbedaan antara kelompok data. Pelajari kapan saat yang tepat untuk menggunakan grafik pareto chart, histogram dan bar, dan apa perbedaan.
Tujuan Dari Sebuah Bagan Pareto
Sebuah grafik pareto digunakan untuk grafis meringkas dan menampilkan kepentingan relatif dari perbedaan antara kelompok data.
Contoh Bagan Pareto Gambaran
Cara Membangun Sebuah Bagan Pareto
Sebuah grafik pareto dapat dibangun dengan segmentasi kisaran data ke dalamkelompok (juga disebut segmen, tempat sampah atau kategori). Misalnya, jika bisnis Anda sedang menyelidiki penundaan terkait dengan aplikasi pemrosesan kartu kredit, cara pengelompokkan data ke dalam kategori berikut:
tidak ada tanda tangan
Tidak berlaku alamat tempat tinggal
Non-terbaca tulisan tangan
Sudah pelanggan
lain
Sumbu sisi kiri vertikal dari grafik pareto diberi label Frekuensi (jumlah dihitung untuksetiap kategori), sumbu vertikal sisi kanan dari diagram pareto adalah persentasekumulatif, dan sumbu horisontal grafik pareto diberi label dengan kelompok nama-namavariabel respon Anda.
Anda kemudian menentukan jumlah titik data yang ada dalam diri masing-masing kelompok dan membangun grafik pareto, tapi tidak seperti bar chart, grafik paretodiperintahkan dalam turun besarnya frekuensi. Kelompok-kelompok ini didefinisikan oleh pengguna.
3.
Piktogram
adalah penyajian data
statistikdenganmenggunakanlambang-lambang. Meskipun penyajian data dengan
piktogram itusederhana, akan tetapi
pemakaiannya sangat terbatas. Biasanyapiktogram dipakai untuk menyajikan data
yang nilainya cukup besardengan nilai-nilai data yang telah
dibulatkan.Diagram ini sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar suatuhal
dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlahtertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam
datanya. Kesulitanyang dihadapi pada diagram lambang ini adalah ketika
menggambarkanbagian simbol untuk suatu hal yang tidak penuh.Gambar-gambar
atau lambang-lambang yang digunakan dibuatsemenarik
mungkin, sehingga lebih jelas dan mampu mewakili jumlahtertentu untuk
satu gambar dan lambang tersebut. Kelemahan daridiagram ini adalah kurang efisien tempat, serta sulit dalampenggambaran
untuk nilai yang tidak penuh
4.
grafik
batang atau bar chart
Untukperbandingan/pertumbuhan
MenggambarkanData
Nominal /Ordinal
VertikalAxis:Dimulaidari0,berisiFrekwensi/
% dariKategori
Horizontal Axis :
Macam2 Katagori
5.
Map
Gram
Untuk melihat dan menunjukkan
lokasi
III
DATA DISTRIK DAN
KONTINUE
1. Diagram scatter
scatter
diagram merupakan metode presentasi secara grafis untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel kuantitatif.
Salah satu variabel digambarkan pada sumbu horisontal dan lvariabel lainnya digambarkan pada sumbu vertikal . Pola yang ditunjukkan oleh titik— titik yang ada menggambarkan hubungan yang iterjadi antar variabe.
Contoh diagram scatter
2.
Line diagram
Untuk
melihat pertumbuhan
ConversionConversion EmoticonEmoticon