ASUHAN
KEBIDANAN IV PATOLOGI
ABORTUS
NAMA
KELOMPOK VII
1.
AMINATUN
ZUHROH
2.
KRISTIANINGRUM
3.
SARI
YUNI ANGGRAINI
4.
KOMARIYAH
PRODI
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
Halaman
depan
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan
BAB
2 TINJAUAN TEORI
2.1.Definisi
2.2.Patofisiologi
2.3.Etiologi
2.4.Gejala
Klinis
2.5.Dampak
Abortus Dalam Kehamilan
2.6.Skema/bagan
Penatalaksanaan abortus
BAB
3 TINJAUAN KASUS
BAB
4 PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
4.2.Kritik
dan Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam negara
berkembang pada kehamilan tidak selalu berjalan dengan lancar dan baik, salah
satunya terjadi abortus. Sehubungan dengan ini dan mengetahui sedini mungkin
tanda-tanda terjadi abortus. Saat ini masih besar matluntt Slager dan Eistman
“Abortus terjadi sekitar 10% dari keharnilan, dm abortus terjadi pada bulan ke
2-3 mencapai 80%.
Di Indonesia, bedasarkan undang-undang melakukan abortus buatan dianggap
suatu kejahatan, merupakan tindak pidana yang terlasana. Akan tetapi abortus
buatan sebagai tindakan pengobatan apabila itu salah satunya kalau untuk
menolong jiwa dan kesehatan ibu serta sungguh sungguh dapat dipmggungjawabkan,
dapat dibenarkan dan biasanya tidak di tuntut.
Indikasi medis akan
berubah-ubah menurut perkembangan ilmu kedokteran untuk melaku kan abortus, ada
pula indikasi yang bersifat sosial, medis, hermenier, dan igenetis bukan
semata-mata untuk menolong ibu, tetapi juga dengan pertirnbangan keseiamatan
anak, jasmani, dan rohani.
Menurut beberapa penelitian, abortus abortus buatan paling banyak dilakukan
orang golongan wanita yang bersuami, disebabkan karena banyak anak. tekanan
ekonomi, dan sebagainya.
Keputusan untuk melakukan abortus buatan harus diambil oleh
sekurang-kurangnya dua orang dokter dengan persetujuan tertulis dan wanita
hamil atau suaminya atau keluarganya yang dekat dan dilakukan di suatu rumah
sakit yang mempunyai cukup fasilitas untuk menger jakannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Abortus?
2. Apa
patofisiologi dari abortus?
3. Apa
penyebab dari abortus tersebut?
4. Apa
gejala klinis dari abortus tersebut?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan
Umum
Diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan yang tepat.
1.3.2
Tujuan
Khusus
Diharapkan
mahasiswa mampu melakukan :
1.
Pengkajian
2.
Indentifikasi
3.
Menentukan
antipasi masalah potensial.
4.
Indentifikasi
kebutuhan segera
5.
Rencana
Asuhan Kebidanan rasionalisasi dan implementasi
6.
Melaksanakan
intervensi sesuai dengan kebutuhan
7.
Mengevaluasi
kefektifan Asuhan Kebidanan yang diberikan
BAB
2
TINJAUAN
TEORI
2.1.DEFINISI
Abortus Adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum kehamilan
berusia 20 minggu atau kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.(
Sarwono, 2002:145 )
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai
batasan ialah kehamilan kurang 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
(sarwono, 2009:460)
Keguguran atau
abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau usia kehamilan kurang
dari 28 minggu.(manuaba,2010:287)
Abortus adalah
ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (Mansjoer arif, 2001:260)
2.2.KLASIFIKASI
Abortus dapat
dibagi atas 2 golongan : ( Rustam
Mocthar 1998:211 )
1.
Abortus Spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak
didahului factor-faktor mekanis ataupun medialis, semata-mata disebabkan oleh
factor-faktor alamiah. Macam-macam abortus spontan:
a. Abortus
Kompletus (Keguguran lengkap) Adalah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus) sehingga rongga rahim kosong.
b. Abortus
Incompletus (Keguguran bersisa) Adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi dikeluarkan,
yang tertinggal adalah desidua dan placenta.
c. Abortus
Insipien (Keguguran sedang berlangsung)
Adalah abortus sedang
berlangsung dengan ostium eksternum dan internum sudah terbuka dan ketuban yang
teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
d. Abortus
Iminens (Keguguran membakat) Adalah abortus membakat dan akan terjadi. Dalam hal
ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obatan.
e. Missed
Abortion Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalam rahim yang tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
f. Abortus
Habitualis (Keguguran berulang) Adalah keadaan dimana penderita mengalami keguguran
berturut-turut 3 kali atau lebih.
g. Abortus
Infektiosus dan Abortus Septik Adalah keguguran yang disertai infeksi genital.
Abortus septic adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman
atau toxinnya kedalam peredaran darah atau peritoneum.
2.
Abortus Provokatus
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan
memakai obat-obatan maupun alat. Abortus
ini dibagi dua :
1. Abortus Medialis
Adalah abortus dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan akan membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ).
2. Abortus Kriminalis
Adalah abortus yang terjadi oleh karena
tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
2.3.PATOFISIOLOGI
Pada
awal abortus terjadi pendarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan
sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam
uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Pada
kehamilan kurang dari 8 minggu, vili korialis belum menembus desidua secara
dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8-14
minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga placenta hingga dilepaskan sempurna
dan menimbulkan banyak pendarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu,
janindikeluarkan lebih dahulu dari pada placenta. Hasil konsepsi keluar dalam
berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak
jelas bentuknya (blighted ovum), janin lahir mati, janin masih hidup, mota
kruenta, fetus kompresus, maserasi, atau pupiraseus.
( Kapita Selekta, 2002:261 )
2.4.ETIOLOGI
1.
Kelainan
pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum
usia 8 minggu. Factor-faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
·
Kelainan
kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomni X.
·
Lingkungan
tempat implantasi kurang sempurna.
·
Pengaruh
teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan, tembakau dan alkohol.
2. Kelainan pada placenta, misalnya endarteritis vili
koralis karena hipertensi menahun.
3.
Faktor
maternal, misalnya pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan dan
toksoplasmosis.
4.
Kelainan
traktus genetalia seperti incompetensi serviks (untuk abortus pada trimester
ke-2), retroversi uteri, mioma uteri, ada kelainan uterus.
( Kapita Selekta, 2002:261 )
2.5.GEJALA
KLINIS
1) Setelah terjadi abortus dengan
pengeluaran jaringan, pendarahan berlangsung terus menerus,
2) Serviks tetap terbuka karena masih ada benda
asing didalam rahim, maka uterus &an berusaha mengelwkannya dengan
mengadakan kontraksi.
3) Amenorhoe atau terlambat haid kurang dari 20
minggu
4) Sakit perut,mulas atau krami daerah
atas simpisis , sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
5) Biasanya berupa stolsel (darah beku)
6) Sering terjadi infeksi
7) Kadang-kadang dapat diraba sisa-sisa jaringan
(kapita selekta,
2002:261)
2.6.Komplikasi
1) Perdarahan (haemorrogrie)
2) Perforasi
3) Infeksi dan tetanus
4) Payah ginjal akut
5) Syok, yang disebabkan oleh syok
hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok septik atau endoseptik (infeksi
berat atau septis)
6) Pada missed abortion dengan retensi
lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah
(kapita selekta,
2002:261)
2.7.SKEMA/
BAGAN PENATALAKSANAAN ABORTUS
Penatalaksanaan
keguguran
(manuabab,2010:292)
BAB
3
TINJAUAN
KASUS
Pengkajian tanggal: 19-3-2012 jam: 10.25 oleh: mahasiswa
3.1.1 Data Subyektif
3.1.1.1 Biodata
Nama
Klien : Ny. N
Umur
: 31 tahun
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Ibu
Rumah Tangga
Penghasilan : -
Alamat
: KebraonV/11 Sby
|
Nama
Klien : Tn. M
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Penghasilan : ±
1.500.000/ bln
Alamat
: KebraonV/11 Sby
|
3.1.1.2 Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil
yang ke-2. Tidak haid 1 bulan. Mengalami perdarahan berwarna merah segar dan encer setelah jatuh
terpeleset dari kamar mandi ( 18 Juni 2007 ) dan perut bagian bawah nyeri.Ibu
mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya.
3.1.1.3 Riwayat Haid
·
Menarche :
16 tahun
·
Siklus :
1 bulan sekali tidak teratur
·
Lama :
4 hari
·
Warna :
merah
·
Bau :
anyir
·
Dismenorhea : (-)
·
HPHT :
8 April 2007
·
TP :
15 Januari 2008
3.1.1.4 Riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No.
|
Suami ke
|
UK
|
Jenis Persalinan
|
Penolong
|
Penyulit
|
BB/PB
|
Jenis Kelamin
|
Hidup/
Mati
|
Meneteki
|
Riwayat KB
|
1.
|
|
9
bln
|
Spontan
B
|
Bidan
|
Tidak
ada
|
3400
|
♂
|
3
tahun
|
1
tahun
|
pil
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.1.1.5 Riwayat Kehamilan Ini
Ibu mengatakan bahwa
kehamilan yang ke-2 tidak pernah minum jamu. Hamil ini belum periksa sama sekali. Tes hamil sendiri
hasil positif tanggal 20 Oktober 2006. Keluhan yang dirasakan
mual, muntah terutama pagi hari, kepala terasa pusing.
1. Riwayat
Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali saat usia 29 tahun lama
perkawinan ± 4 tahun.
2. Pola
Hidup Sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu
mengatakan makan 3x sehari 1 porsi sedang dengan komposisi nasi, sayur, lauk.
Minum 7-8 gelas per hari. Nafsu makan baik, kadang terasa mual ingin muntah.
b. Pola
Eliminasi
Ibu
mengatakan BAK lancar, warna kuning jernih, bau amoniak, tdak ada keluhan. BAB
lancar setiap pagi, warna kuning tengguli, bau khas.
c. Pola
Istirahat
Ibu
mengatakan tidur siang 2 jam (12.00 – 14.00) tidur malam 8 jam (21.00 – 05.00).
d. Pola
Aktifitas
Ibu mengatakan sebagai Ibu Rumah Tangga
melakukan kegiatan seperti memasak, mencuci, menyapu.
3. Riwayat
Kesehatan Klien
a. Riwayat
Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita
Ibu
menyatakan tidak menderita penyakit menular, menurun atau menahun seperti TBC,
hepatitis B, Asma, jantung, Diabetes Militus, Hipertensi.
b. Perilaku
Kesehatan
Ibu
mengatakan tidak merokok, minum jamu, obat-obatan tanpa resep dokter.
c. Personal
Higiene
Ibu mengatakan mandi 2x
per hari, ganti baju 2x per hari.
4. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit
menular, menurun dan menahun. Keluarga tidak ada keturunan kembar.
5. Riwayat
Psikososial dan Spiritual
Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung dan
senang akan kehamilan ini. Kebiasaan atau kepercayaan yang berhubungan dengan
kehamilan yaitu selamatan 7 bulanan masih dilakukan oleh klien. Tidak ada
pantangan terhadap makanan tertentu kecuali yang dilarang agama.
3.1.2 Data
Objektif
Kesadaran :
Composmentis
T : 110/70
mmHg
N : 100 x/ menit
S : 36º
C
RR : 20 x/
menit
Tinggi
Badan : 158 cm
Berat
Badan
: 51 kg
Berat
Badan sebelum hamil : 50 kg
LiLa : 24,5 cm
3.1.2.1
Pemeriksaan
fisik
a. Inspeksi
Rambut :
hitam, bersih
Muka : chloasma gravidarum
tidak ada
Mata : anemis tidak ada
icterus tidak ada
Hidung : normal
Mulut : sariawan tidak ada
Gigi : caries tidak ada
Leher : pembengkakan tidak ada
Payudara : bentuk simetris, mamae membesa, putting
susu menonjol, areola hiperpigmentasi, tidak terdapat
benjolan.
Perut : belum tampak membesar, tidak ada
bekas operasi SC.
Ekstrimitas:
atas : normal, odema tidak ada
Bawah : normal, odema tidak ada, varices
tidak ada
Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
Anus : hemoroid tidak ada
b.
Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
Payudara : benjolan tidak ada
Perut : Fundus Uteri belum teraba, terdapat nyeri tekan, terdapat
his.
c.
Auskultasi
Tidak
dilakukan pemeriksaan DJJ
d.
Perkusi
Reflek patella : kanan kiri positif
e.
Pemeriksaan
dalam
Pemeriksaan dalam tanggal 19-06-2007 jam
10.25 WIB ada perdarahan pada jalan lahir, tidak ada pembukaan servicks, dan
service teraba lunak.
3.1.3
Data
Penunjang
PPT : positif
3.2 Analisa
Data/ Diagnosa/ Masalah
Analisa Data
|
Diagnosa/
Masalah
|
S : Ibu
mengatakan hamil yang ke-2.
Ibu mengatakan tidak haid 1 bulan.
Mengalami perdarahan berwarna merah segar
dan encer setelah jatuh terpeleset dari kamar mandi ( 5 November 2006 ) dan
perut bagian bawah nyeri.
|
GIIP10001 keh 9/10 minggu dengan Abortus iminens
|
O : keadaan ibu = lemah
TTV :
T = 110/70 mmHg
RR =
20 x/ menit
S = 36º C
N = 100 x/ menit
BB = 51 kg
LiLa=
24,5 cm
Vulva : terdapat
perdarahan pervaginam, berwarna merah segar, pada pemeriksaan dalam tidak ada
pembukaan servic.
|
|
S : klien
mengatakan khawatir dengan kondisi kehamilannya.
|
Cemas
|
O : Ibu tampak gelisah
Ekspresi
wajah tidak cerah
TTV :
-
T = 110/70 mmHg
-
RR = 20 x/ menit
-
S = 36º C
-
N = 100 x/ menit
-
BB = 51 kg
-
LiLa= 24,5 cm
|
|
3.3 Diagnosa
Potensial
3.3.1
Terjadi
abortus insipien
3.4 Tindakan
Segera
Ø
Dilakukan
pemeriksaan USG
Ø
Pasien
opname (MRS) bedrest
3.5 Intervensi
Diagnosa/
Masalah
|
Intervensi
|
Rasional
|
GIIP10001 keh 9/10 minggu
Abortus iminens
|
1.
Lakukan observasi keadaan umum klien
|
1)
Dengan melakukan observasi keadaan umum klien saat terjadi perdarahan
diharapkan dapat segera diketahui tanda syok dan dapat ditangani secara dini.
|
Tujuan :
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan
|
2.
Observasi TTV tiap 6 jam
|
2)
Dengan melakukan observasi TTV tiap 6 jam diharapkan dapat dipastikan
tidak terjadi syok.
|
selama 24 jam perdarahan teratasi.
Kriteria :
§
TTV dalam batas normal
§
T : 110/70 mmHg
N : 69-100 x/ menit
RR : 16-24 x/ menit.
S : 36º C - 37º C
§
Perdarahan berhenti.
§
Intake nutrisi dan output seimbang
|
3.
Observasi intake dan output
4.
Berikan HE tentang:
5.
Kolaborasi dengan dokter
6.
Perhatikan keluhan pasien
|
3)
Dengan melakukan observasi intake dan output diharapkan dapat
mendeteksi adanya dehidrasi
4)
5)
Dengan berkolaborasi dengan dokter diharapkan dapat dilakukan tindakan
medis yang lebih lanjut
6)
Dengan memperhatikan keluhan pasien diharapkan dapat mengetahui
seberapa jauh pengaruh perdarahan pada klien sehingga petugas kesehatan
waspada
|
|
7.
Siapkan klien untuk USG dan jelaskan tujuan USG
|
7)
Dengan menyiapkan klien untuk
USG dan menjelaskan tujuan USG diharapkan klien bisa mengerti apa yang
dialaminya saat ini dan manfaat tindakan yang akan dilakukan
|
|
8.
Siapkan surat persetujuan untuk tindakan keperawatan dan opname
|
8)
Dengan menyiapkan surat persetujuan untuk tindakan keperawatan dan
opname diharapkan dapat menjadi bukti tertulis yang berkekuatan hukum
|
Cemas
Tujuan :
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan ±10
|
1.
Lakukan pendekatan dengan klien
|
1)
Dengan melakukan pendekatan dengan klien diharapkan dapat meningkatkan
rasa percaya klien dan keluarga sehingga klien lebih kooperatif
|
menit rasa khawatir dapat teratasi.
|
2.
Dampingi klien dan dengarkan keluhan
|
2)
Dengan mendampingi klien dan mendengarkan keluhan diharapkan dapat
menunjukkan perhatian petugas terhadap keberadaan klien
|
Kriteria :
Rasa khawatir hilang, ekspresi wajah tenang,
TTV normal.
T : 110/70 mmHg
N : 69-100 x/
menit
RR : 16-24 x/ menit.
S : 36º C -
37º C
|
3.
Anjurkan klien untuk berdo’a dan beri dorongan moril
|
3)
Dengan menganjurkan klien untuk berdo’a dan memberi dorongan moril
diharapkan dapat membantu ketenangan klien
|
3.6 Implementasi
Tgl / jam
|
Diagnosa
|
Implementasi
|
19-03-2012
10.25
|
GIIP10001 keh 9/10 mg dengan abortus iminens
|
1.
Melakukan observasi keadaan umum klien
2.
Melakukan observasi TTV tiap 6 jam
T : 110/ 70 mmHg
N : 100 x/ menit
RR : 20 x/ menit
S : 36º C
3. Mengobservasi intake dan output
4. Memberikan HE tentang:
§
Perlunya tirah baring (bedrest) untuk memperlancar aliran darah ke
uterus dnn mengurangi rangsangan mekanik
§
Nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan menjaga daya tahan tubuh
5.
Melakukan kolaborasi dengan dokter
6.
Memperhatikan keluhan klien
7.
Menyiapkan pasien untuk USG
8.
Menyiapkan surat persetujuan tindakan keperawatan dan opname
|
|
Cemas
|
1.
Melakukan pendekatan
terapeautik pada klien
2.
Mendampingi klien dan mendengarkan keluhan
3.
Menganjurkan klien untuk
berdo’a dan memberi dukungan moril
|
3.7 Evaluasi
Tanggal
20-03-2012 Jam 10.30 WIB
S : klien mengatakan perut masih nyeri
O : KU : sedikit
lemah
T : 110/ 70 mmHg
S : 36º C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/ menit
Masih
terdapat perdarahan.
Telah
dilakukan USG hasil kondisi janin baik. Klien tampak kooperatif terhadap
anjuran petugas.
A :
GIIP10001 keh 9/10 minggu dengan abortus iminens
P : -
Berikan HE tentang minum obat secara teratur, bedrest, aktifitas
dibatasi.
- Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesic, tokolitik, Fe.
- Observasi perdarahan, TTV, KU
Catatan Perkembangan
Tanggal : 20-03-2012 Jam : 10.00
S : Klien
mengatakan rasa nyeri diperutnya sudah berkurang
O : KU :
baik
TTV :
T : 110/70 mm Hg, N : 88x/mnt, S : 365
0C, RR : 18x/mnt
A : GII
P10001 UK 9/10 mgg dengan abortus iminens
P
: - Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
- Berikan
HE tentang : -
Nutrisi : makan dengan gizi seimbang,
jangan pantang makan
- aktivitas ;
batasi aktivitas yang terlalu berat
- personal hygiene : mandi min 2x/hari, ganti
baju dan pakaian dalam ± 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, keramas 3x/mgg
- Anjurkan
klien minum obat secara teratur (Fe IXI, asmef 3x1, BC 3x1)
- Lanjutkan observasi TTV, KU
BAB
4
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
4.2 Saran
Bagi
petugas
Meningkatkan peranan bidan dalam fungsinya sebagai
pelaksana pengajar kebidanan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Bidan
meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan
keluarga.
Bagi
klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan
kerjasama yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien.
Bagi
pendidikan
Supaya lebih memperhatikan mahasiswa ditempat praktek.
Berusaha membimbing semua kelompok.
Bagi
rumah sakit
Mempertahankan
pelayanan yang sudah dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Prawirohardjo,
Sarwono. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Tridasa
Printer : Jakarta. 2002.
2.
Mochtar,
Rustam. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita : Jakarta. 1999.
3.
Mansjoer,
dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I
ConversionConversion EmoticonEmoticon