BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai kualitas
pelayanan kebidanan di suatu negara ialah angka kematian maternal.
Menurut definisi WHO, kematian maternal ialah kematian seseorang wanita hamil
atau dalam 49 hari sesudah berakhirnya kehamilan.
(Sarwono, 2002, Ilmu Kebidanan,
Dengan
perkiraan persalinan di Indonesia
setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa : penyebab angka
kematian ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5 % dan anastesia 2,0 %.
Melalui angka kematian ini, dapat dikemukakan bahwa pengawasan antenatal masih
belum memadai sehingga penyulit hamil dan kehamilan resiko tinggi tidak atau
terlambat diketahui. Untuk itu, salah satu cara untuk menurunkan angka kematian
melalui kunjungan antenatal care yang sesuai standar pemerintah.
(Ida Bagus Manuaba, 1998,
hal. 5)
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
|
1.2.2
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswi Akademi Kebidanan mampu :
a.
Melakukan pengkajian
(pengumpulan data) dalam pemberian asuhan kebidaan pada ibu hamil.
b.
Menentukan identifikasi masalah
(diagnosa).
c.
Menentukan antisipasi masalah
potensial.
d.
Menentukan rencana asuhan
kebidanan disertai rasionalisasi dan intervensi.
e.
Melakukan intervensi yang telah
ditentukan sesuai dengan kebutuhan klien.
f.
Melakukan evaluasi keefektifan
asuhan yang telah diberikan.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat
banyaknya masalah yang terjadi pada ibu hamil, maka penulis membatasi penulisan
masalah ini pada Asuhan Kebidanan antenatal care fisiologis pada Ny. “A” dengan
GI P00000 di BPS Ny. TMM Djamini Damun W.
1.4 Metode Penuilisan
1.4.1
Studi Kepustakaan
Dalam penyusunan makalah
penulis mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan kehamilan
sebagai pedoman penulisan makalah ini.
1.4.2
Studi Dokumentasi
Untuk mendapatkan cara yang akurat serta Asuhan
Kebidanan yang baik dan berhasil guna, maka
penulis menggunakan pedoman Asuhan Kebidanan menurut teori Varney.
1.4.3
Praktek Langsung
Penulis mengadakan pendekatan dan wawasan langsung pada
pasien serta melaksanakan Asuhan Kebidanan untuk memberikan pelayanan kebidanan
dan memperoleh data mengenai keluhan serta ekadaan sehari-hari di rumah.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar ANC
2.1.1
Pengertian
2.1.2
Tujuan Pengawasan ANC
2.1.3
Jadwal Pemeriksaan ANC
2.1.4
Pemeriksaan Kehamilan
2.2
Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1
Pengertian
2.2.2
Tahap-tahap Proses Kehamilan
2.2.3
Perubahan Fisiologis Wanita
Hamil
2.2.4
Perubahan / Ciri Khas Janin
pada Kehamilan Trimester III
2.2.5
Keluhan pada Trimester III
2.2.6
Nasehat bagi Wanita Hamil
2.2.7
Perubahan Psikologis pada Ibu
Hamil Trimester III
2.2.8
Tanda-tanda Bahaya dalam
Kehamilan
2.2.9
Tanda-tanda Persalinan
2.3
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
ANC Trimester III
2.3.1
Pengertian
2.3.2
Manajemen Asuhan Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN
KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar ANC
2.1.1
Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998 : 129)
2.1.2
Tujuan Pengawasan ANC
2.1.2.1
Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan
anak yang sehat.
2.1.2.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus pengawasan antenatal adalah :
a.
Mengenali dan menangani
penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b.
Mengenali dan mengobati
penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c.
Menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan anak.
d.
Memberikan nasehat-nasehat
tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan,
nifas dan laktasi.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis
Obstetri,1998, hal. 47-48)
2.1.3
Jadwal Pemeriksaan ANC
1.
Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan
pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2.
Pemeriksaan ulang
a.
Setiap bulan sampai umur
kehamilan 6-7 bulan.
b.
Setiap 2 minggu sampai kehailan
berumur 8 bulan.
c. Setiap 1 minggu sejak umur hamil 8
bulan sampai terjadi persalinan.
3.
Pemeriksaan khusus bila ada
keluhan-keluhan.
|
2.1.4
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kebidanan terbagi dalam :
1.
Anamnese.
2.
Pemeriksaan.
3.
Diagnosa, atau ikhtisar
pemeriksaan.
4.
Prognosa.
5.
Therapy.
2.1.4.1
Anamnese
a.
Identitas
Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat.
b.
Keluhan utama.
c.
Tantang haid
Menarche, teratur atau tidak, lamanya, banyaknya, sifat
darah dan lain-lain.
d.
Tentang perkawinan
Kawin atau tidak, berapa kali kawin dan berapa lama
kawin.
e.
Kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
§ Kehamilan : Adalah gangguan seperti pendarahan, muntah
yang sangat, dan lain-lain.
§ Persalinan : Spontan atau buatan, aterm atau prematur,
perdarahan ditolong oleh siapa (bidan, dokter atau dukun).
§ Nifas : Panas atau perdarahan dan laktasi.
§ Anak : Jenis
kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebabnya
meninggal, berat badan waktu lahir.
f.
Kehamilan sekarang
Kapan mulai merasakan pergerakan janin dan keluhan
selama kehamilannya.
g.
Anamnese keluarga
Adalah penyakit keturunan, penyakit menular, atau
riwayat keturunan kembar dalam keluarga.
(Rustam Mochtar, 1983, hal. 153-155)
2.1.4.2
Pemeriksaan
A.
Pemeriksaan Umum
§ Kesan umum : composmentis, tampak sakit.
§ Pemeriksaan BB, tensi, reflek.
§ Pemeriksaan laboratorium :
-
Darah.
-
Urine.
-
Feses.
B.
Pemeriksaan Kebidanan
1.
Inspeksi
-
Muka : Ada chloasma gravidarum atau tidak, keadaan
selaput mata pucat atau merah, adakah oedem, keadaan lidah dan gigi.
-
Leher : Adakah bendungan vena di leher, pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar
thyroid.
-
Dada : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum.
-
Perut : Perut membesar ke depan
atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba dan nigra, nampaklah
gerakan anak atau kontraksi rahim, striae gravidarum atau bekas luka operasi.
-
Vulva : Keadaan perineum, varises,
tanda chadwick, condyloma, flour.
-
Anggota bawah : Varises,
oedema, luka, cicatrix pada lipat paha.
(Rustam Mochtar, 1983, hal. 159-160)
2.
Palpasi
a.
Pemeriksaan menurut Leopold I-IV
§ Leopold I
-
Kedua telapak tangan pada
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan umur
kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
-
Bagian apa yang terletak du
fundus uteri, pada letak membujur sungsang, kepala bulat, keras dan melenting
pada goyangan, pada letak kepala akan teraba bokong, pada fundus tidak keras,
tidak melenting, tidak bulat.
§ Leopold II
Kedua tangan menelusuri tepi uterus untuk menerapkan,
jika :
-
Letak / situs anak membujur
dapat ditetapkan punggung anak yang teraba rata dengan tolong iga seperti
papan.
-
Letak lintang dapat ditetapkan
dimana kepala janin.
§ Leopold III
Menetapkan bagian apa yan terdapat di atas symphisis pubis kepala teraba bulat, keras,
sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
§ Leopold IV
Untuk menetapkan bagian terendah / terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah masuk pintu atas panggul.
b.
Pemeriksaan yang sifatnya
membantu pemeriksaan Leopold
§ Membantu Leopold II
-
Pemeriksaan menurut Budine
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan
fundus.
-
Pemeriksaan menurut Ahlfeld
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
§ Membantu Leopold III
-
Pemeriksaan menurut Knebel
Menentukan letak kepala
atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas symphisis.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 : 35)
3.
Auskultasi
Dengan menggunakan stetskope monoral ataupun Doptone
dapat didengar bermacam-macam bunyi yaitu :
1)
Dari janin
-
Djj (pada bulan 4-5).
-
Bising tali pusat.
-
Gerakan dan tendangan janin.
2)
Dari ibu
-
Bising rahim (uterine souffle).
-
Bunyi aorta.
-
Peristaltik usus.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis
Obstetri,1998, hal. 53)
4.
Pemeriksaan panggul
Untuk mengetahui adanya kelainan panggul sempit, dapat
dilakukan pemeriksaan panggul dengan VT atau dengan pengukuran panggul.
§ Pengukuran panggul luar
1)
Distansia spinarum
Jarak antara spina illiaca anterior
superior kiri dan kanan (24-26 cm).
2)
Distansia cristarum
Jarak yang terjauh antara crista
illiaca kanan dan kiri (28-30 cm).
3)
Conjugata eksterna (boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis ke
pertengahan antara spina illiaca anterior superior dan trochanter mayor sepihak
dan kembali melalui tempat-tempat yang sama di pihak yang lain (80-90 cm).
4)
Distantia tuberum
Jarak antara tuber ischiadicum kiri
dan kanan (10,5-11 cm).
5)
Conjugata tuberum
Periksa dalam (12,5 cm).
(Mochtar, Rustam, Sinopsis
Obstetri,1998, hal. 174)
5.
Pemeriksaan tambahan
-
Pemeriksaan laboratorium
-
Pemeriksaan ultrasonografi.
-
Tes kehamilan air ketuban.
-
Tes pemeriksaan bakteriologis.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal. 133)
2.1.4.3
Diagnosa, atau ikhtisar
pemeriksaan
1.
Hamil atau tidak
§ Tanda-tanda mungkin hamil
a.
Tanda subyektif
-
Terlambat haid.
-
Terdapat mual dan muntah.
-
Terasa sesak atau nyeri di
bagian bawah.
-
Terasa gerakan janin dalam
perut.
-
Sering kencing.
b.
Tanda obyektif hamil
-
Pembesaran dan perubahan
konsistensi rahim.
-
Tanda hegar.
-
Perubahan warna dan konsistensi
servik.
-
Kontraksi Braxton Hicks.
-
Terdapat ballotement.
-
Teraba bagian janin.
-
Terdapat kemungkinan pengeluaran
kolostrum.
-
Terdapat hiperpigmentasi kulit.
-
Terdapat tanda chadwick pada
vagina.
-
Tes biologis positif.
§ Tanda pasti kehamilan
a.
Teraba gerakan janin dalam
rahim.
b.
Terdenagr Djj (hamil 12
minggu).
c.
Pemeriksaan rontgen terdapat
kerangka janin.
d.
Pemeriksaan ultrasonografi
-
Terdapat kantong hamil (hamil 4
minggu).
-
Terdapat fetal plate (hamil 4
minggu).
-
Terdapat kerangka janin (hamil
12 minggu).
-
Terdapat denyut jantung janin
(hamil 6 minggu).
(Manuaba, 1998 : 151)
2.
Primi atau multigravida
Perbedaan primigravida dan multigravida
§ Primigravida
-
Payudara tegang.
-
Puting susu runcing.
-
Perut tegang.
-
Striae lividae.
-
Perineum utuh.
-
Vulva tertutup.
-
Himen perforatus.
-
Vagina sempit dengan rugae.
-
Porsio runcing tertutup.
§ Multigravida
-
Payudara lembek dan tergantung.
-
Puting susu tumpul.
-
Perut lembek, bergantung.
-
Strie livide dan albicans.
-
Perineum terdapat bekas
robekan.
-
Vulva terbuka.
-
Vagina longgar, tampak rugae.
-
Portio tumpul dan terbagi dalam
bibir depan – belakang.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal. 150)
3.
Umur kehamilan
a.
Dihitung dari haid terakhir,
dengan rumus Naegle dapat diperiksakan kelahiran bayinya.
Contoh :
§ Siklus 28 hari à HPHT
: 7
– 4 – 2007
(+7) (-3)
(+ 1)
Perkiraan persalinan : 14 – 1
– 2008
§ Siklus 25 hari à HPHT : 9
– 8 – 2007
(+14)
(-3) (+ 1)
Perkiraan persalinan : 23 – 5
– 2008
b.
Menurut Mc. Donald yaitu jarak
fundus symphisis dalam cm dibagi 3,5 adalah tua kehamilan dalam bulan.
c.
Menurut Ahlfeld : Ukuran kepala
– bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya.
Contoh : Bila diukur jarak kepala bokong janin = 20 cm, maka tua kehamilan
adalah 8 bulan.
d.
Rumus Johsnon-Tausak : BB = (MD
– 12) x 155
BB :
Berat badan.
MD :
Jarak simfisis – fundus uteri.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis
Obstetri,1998, hal. 53)
4.
Janin hidup atau mati
Tanda-tanda kematian janin dalam rahim :
a.
Bunyi jantung janin tidak
terdengar lagi.
b.
Rahim tidak membesar dan fundus
uteri turun.
c.
Palpasi anak menjadi kurang
jelas.
d.
Reaksi biologis menjadi negatif
(10 hari setelah anak mati).
e.
Ibu tidak merasakan pergerakan
janin lagi.
f.
Pada gambar rontgen :
§ Tanda spalding positif : tulang-tulang tengkorak tutup menutupi
disebabkan isi tengkorak berkurang karena otak mencair.
§ Tulang punggung sangat mlengkung.
§ Adanya gelembung-gelembung gas dalam janin.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 184)
5.
Anak tunggal atau kembar
Tanda-tanda hamil kembar :
a.
Perut lebih besar dari tuanya
kehamilan.
b. Teraba 3 bagian besar atau 2 bagian
besar yang berdampingan.
c.
Teraba banyak bagian kecil
janin.
d.
Sering disertai hidramnion.
e.
Terdengar 2 pungtum maksimum
denyut jantung janin dengan perbedaan + 10 denyutan.
f.
Melalui pemeriksaan rontgen
atau ultrasonografi terdapat
2 kepala dan kerangka janin, dan 2 jantung yang berdenyut.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal. 153)
6.
Letak janin dalam rahim
Istilah-istilah letak anak dalam ilmu kebidanan antara
lain :
a.
Situs (letak)
Letak sumbu panjang anak terhdap sumbu panjang ibu.
b.
Habitus (sikap)
Letak bagian-bagian anak satu teradap yang lain.
Contoh : Sikap flexi.
c.
Positio (posisi)
Letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap
dinding perut atau jalan lahir.
Contoh : Letak belakang kepala, ubun-ubun kecil, kiri
depan, UUK kanan belakang.
d.
Presentatio (presentasi)
Apa yang menjadi bagian terendah.
Contoh presentasi muka, dahi, dagu dan lain-lain.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri
Fisiologis ,1998, hal. 85)
7.
Letak intrauterin atau
ekstrauterin
Tanda-tanda kehamilan ekstra uterin :
a.
Pergerakan anak lebih nyeri
dirasakan ibu.
b.
Anak lebih mudah diraba dari
luar.
c.
Tumor yang mengandung anak
tidak pernah mengeras (kontraksi braxton hicks).
d.
Di samping anak kadang-kadang
teraba tumor yaitu uterus yang membesar.
e.
Pada foto rontgen terlihat
bagian bawah anak tinggi letaknya, anak dalam letak paksa.
f.
Jika
persalinan sudah mulai, pembukaan tetap kecil + sebesar 1 jari, jika dilakukan toucher, cavum uteri kosong.
g.
Percobaan oksitosin 2 unit IV,
kantung janin tidak terjadi kontraksi.
h.
Foto rontgen dengan kontras dan
sonde ternyata rahim kosong.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 190)
8.
Keadaan jalan lahir
Perkiraan persalinan primigravida berlangsung aman
apabila pada minggu ke 36 kepala janin telah masuk PAP, apabila janin belum
masuk pada usia kehamilan tersebut berarti perlu dilakukan pemeriksaan dalam
guna mengetahui adanya dugaan kesempitan panggul.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1994, hal. 150)
2.1.4.4
Prognosa
Pemikiran apakah persalinan akan berjalan dengan biasa,
sulit atau bahaya.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 150)
2.1.4.5
Therapy
Ibu hamil membutuhkan zat-zat makanan yang lebih
daripada menu sehari-hari untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan janinnya. Zat
makanan yang diperlukan yaitu Ca, P, Fe untuk pertumbuhan Hb janin, vitamin A,
B complex, C, D, E. Untuk itu ibu hamil pelru diberikan therapy obat-obatan
yang mengandung zat makanan tersebut selama kehamilannya.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 206)
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1
Pengertian
Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan.
(Manuaba, Ida Bagus Gde,
1994, hal. 4)
Konsepsi
adalah penyatuan satu telur dan sperma untuk menentukan awalnya kehamilan.
(Bobak, Irene M., 2000,
hal. 184)
2.2.2
Tahap-tahap Proses Kehamilan
Proses dalam kehamilan :
§ Fertilisasi à
terjadi dalam tuba uterus dalam 24 jam ovulasi, zigot mengalami pembelahan dan cara
mitosis membentuk sel morula.
§ Implantasi terjadi antara 7-10 hari setelah fertilisasi.
§ Tahapan ovum berakhir dengan pembentukan membran embriyonik, amnion
dan chorion, pembentukan 3 lapisan endoderm, oktoderm, eksoderm.
§ Tahapan embrio berakhir dari minggu
ke-3 sampai minggu ke-8, setelah fertilisasi sistem
organ dan gambaran luar berkembang dan embrio menjadi gambaran yang jelas
sebagaimana manusia.
§ Tahapan fetus berakhir dari minggu kesembilan sampai lahir terjadi
penghalusan struktur dan fungsi, fetus telah memiliki kemampuan hidup di luar
uterus.
(Bobak, Irene M., 2000, hal. 212)
2.2.3
Perubahan Fisiologis Wanita
Hamil
A.
Uterus
§ Berat
Mengalami pertumbuhan berat dari berat normal +
30 gram menjadi 1.000 gram.
§ Bentuk
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur
ayam, pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek, pada
kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.
§ Konsistensi
Pada minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi
menyebabkan istmus menjadi panjang dan
lunak (tanda hegar), pada triwulan terakhir istmus menjadi bagian korpus uteri
dari berkembang menjadi segmen bawah uterus.
B.
Serviks uteri
Serviks mengalami hipervaskularisasi akibat hormon
estrogen yang meningkat sehingga konsistensi
serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih
dan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
C.
Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, agak kebiruan (tanda chadwick).
D.
Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16 minggu.
(Sarwono, Ilmu Kebidanan , 2005, hal. 89-95)
E.
Payudara
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah :
-
Payudara menjadi lebih besar.
-
Areola payudara makin
hiperpigmentasi, hitam.
-
Glandula montgomery makin
tampak.
-
Pengeluaran ASI belum
berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH
(prolacting inhibity hormone) untuk mengeluarkan ASI.
-
Setelah persalinan, hambatan
prolaktin tidak ada, sehingga mengeluarkan ASI dapat berlangsung.
F.
Sirkulasi darah
-
Volume
Volume darah dalam
kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya
pengenceran darah (hidremia / hemodulasi), bertambahnya hemodulasi darah mulai
tampak sekitar umur 16 minggu sampai puncaknya pada umur 30 minggu, volume
darah bertambah sekitar 25-30 %. Curah jantung akan bertambah kira-kira 30 %.
-
Sel darah
Sel darah merah meningkat jumlahnya, namun penambahan
plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi dalam darah menjadi lebih dan
jumlah leukosit meningkat sampai 10.000/ml dan produksi trombosit pun
meningkat. Jumlah protein, albumin dan globulin menurun pada triwulan pertama
dan meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan betaglobulin dan
bagian-bagian fibrinogen terus meningkat.
G.
Sistem respirasi
Pada wanita hamil, kebutuhan O2 meningkat
kira-kira 20 %. Disamping itu, terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim
yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Oleh sebab itu ibu hamil akan bernafas
lebih dalam sekitar 20-25 % dari biasanya.
H.
Traktus digestivus
Karena pengaruh hormon estrogen, pengeluaran asam
lambung meningkat sehingga :
-
Penegluaran air liur berlebihan
(hipersalivasi).
-
Terjadi mual dan pusing
terutama pagi hari (morning sickness).
-
Muntah (emesis gravidarum).
-
Progesteron menyebabkan gerak
usus berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 109)
I.
Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama
kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang
memulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Gangguan ini terjadi lagi
pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas
panggul, menyebabkan kandung kencing tertekan dan timbul gangguan sering
kencing kembali. Pada glomerolus bertambah sekitar 69 % oleh karena hemodilusi.
Ureter lebih membesar selama kehamilan karena pengaruh progesteron, ureter
kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena lebih banyak mendapat tekanan
dari kolon dan sigmoid di sebelah kiri dan tekanan rahim yang membesar sehingga
terjadi perputaran rahim ke arah kanan.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 110)
J.
Kulit
Terjadi hiperpimentasi antara lain strie gravidarum,
livide dan alba pada areola mammae dan papilla mammae, linea nigra dan alba,
chloasma gravidarum (pada pipi), hiperpigmentasi disebabkan oleh pengaruh
melanophore stimulazing hormone lobus hipofisis anterior.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998 , hal. 110)
K.
Metabolisme
§ Terjadi peningkatan metabolisme basal (BMR) sehingga 15-20% terutama
pada trimester terakhir.
§ Keseimbangan asam-alkali, sedikit mengalami perubahan.
-
Wanita tidak hamil : 155
mEq/liter.
-
Wanita hamil : 145
mEq/liter.
-
Serum metrium : turun
dari 142 ke 135 mEq/liter.
-
Plasma bikarbonat : turun
dari 25 ke 22 mEq/liter.
§ Keperluan protein meningkat untuk pertumbuhan, perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan dan persiapan laktasi, kebutuhan protein kurang
lebih ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
§ Hidrat arang wanita hamil sering dijumpai glukosuria.
§ Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg/lebih per 100 cc.
§ Metabolisme mineral.
-
Kalsium : 1,5 gram sehari untuk
pertumbuhan tulang 30-40 gram.
-
Fosfor : 2 gram/hari.
-
Zat besi : + 800 mg / 30-50
mg/hari.
-
Air : cenderung
mengalami retensi cairan.
§ BB naik sekitar 6,5-16,5 kg.
§ Kebutuhan kalori meningkat terutama hidrat arang, khususnya
kehamilan 5 bulan ke atas.
L.
Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena
ligamen melunak, juga terjadi sedikit pelebaran pada tulang persendian. Apabila
kebutuhan kalsium janin kurang dari pemberian makanan, maka kekurangan itu akan
diambil dari kalsium pada tulang-tulang ibu. Oleh sebab itu pemberian tambahan
kalsium pada ibu yang hamil sangat penting untuk mencegah pengeroposan tulang.
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998,
hal. 38)
2.2.4
Perubahan / Ciri Khas Janin
pada Kehamilan Trimester III
Janin mengalami perubahan-perubahan seiring dengan
bertambahnya umur kehamilan. Perubahan pada trimester III antara lain :
§ 28 minggu
-
PB : 35 cm, BB : 1.000 gram.
-
Kulit kemerahan menutupi
serviks caseosa.
-
Bayi lahir, dapat bernafas,
menangis dan lemah (immatur).
§ 32 minggu
-
PB : 40-43 cm, BB : 1.700 gram.
-
Kulit merah dan keriput.
-
Bayi lahir kelihatan seperti
orang tua (little oldman).
§ 36 minggu
-
PB : 46 cm, BB : 2.500 gram.
-
Muka berseri, tidak keriput.
-
Sudah ada lapisan lemak di
bawah kulit.
§ 40 minggu
-
PB : 50-55 cm, BB : 3.000 gram.
-
Kulit licin,verniks caseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, hampir tidak ada lanugo, kuku melebihi ujung
jari.
-
Pada
laki-laki, testis sudah masuk dalam skrotum. Pada perempuan, labia mayora sudah menutupi labia minora.
2.2.5
Keluhan pada Trimester III
§ Nafas pendek dan sesak
-
Penyebab : Rahim yang membesar,
mendesak diafragma, sehingga diafragma dapat naik sekitar 4 cm.
-
Cara mengatasi : Tidur dengan
bantal yang tinggi, menghindari adanya beban yang berlebihan pada perut,
berhenti merokok bila ibu merokok.
§ Insomnia
-
Penyebab : Gerakan janin, otot
kram, serin kencing, nafas pendek dan lain-lain.
-
Cara mengatasi : Sengaja
relaksasi, memijat, mengganjal badan dengan bantal, susu hangat, mandi sebelum
tidur, hindari makan / minum yang mengandung cafein pada petang dan malam hari.
§ Serin kencing
-
Penyebab : Meningkatnya volume
darah, berubahnya fungsi kandung kemih karena hormon, berkurangnya kapasitas
kantong kemih karena pembesaran uterus.
-
Cara mengatasi : Anjurkan ibu
memakai pembalut perineal.
§ Ketidaknyamanan perineal
-
Penyebab : Tekanan dari
pembesaran uterus terutama ketika berdiri dan berjalan, biasanya pada hamil
ganda / lebih dari satu.
-
Cara mengatasi : Istirahat,
relaksasi, pemakaian korset, rujuk ke dokter bila nyeri / sensasi panas.
§ Kontraksi Braxton Hicks
-
Penyebab : Intensifikasi uterus
untuk persiapan bersalin.
-
Cara mengatasi : Tenangkan hati
pasien, istirahat, lakukan teknik pernafasan, relaksasi.
§ Kaki kram
-
Penyebab : Tekanan syaraf yang
mensyarafi ekstremitas bawah karena pembesaran uterus, mengurangi tingkat
penyebaran kalsium serum atau menambah serum phospor. Faktor-faktor yang
mengganggu : kelelahan berjinjit, merentangkan kaki, atau saat berjalan, minum
lebih dari 1 liter susu per hari.
-
Cara mengatasi : Melakukan
spasme relaksasi yaitu melakukan gerakan dorso flexes kaki dengan menekan
lutut, gerakan ini dilakukan dengan bantuan orang lain, massase dan pemanasan
yang mempengaruhi otot, berdiri di atas permukaan yang dingin, menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium.
§ Oedem
-
Penyebab : Tekanan oleh rahim
yang membesar pada vena-vena panggul. Oedem bertambah bila berdiri yang lama,
sikap yang tidak baik, pakaian yang kotor.
-
Cara mengatasi : Istirahat yang
teratur dan cukup dengan kaki dinaikkan,
memperbanyak minum, memakai korset untuk menyokong dan mengangkat uterus
sehingga memudahkan drainage vena lympatik, posisi tidur miring ke kiri untuk
mempermudah sirkulasi darah.
(Bobak, Irene M., 2000, hal. 361)
§ Sakit punggung
-
Penyebab : Perut yang semakin
membesar sehingga titik berat badan pidah ke depan, spasmus dan otot-otot
pinggang.
-
Cara mengatasi : Istirahat
cukup, pemakaian korset, pemberian analgetica.
§ Haemoroid
-
Penyebab : Uterus yang membesar
dan menekan vena sehingga menimbulkan bendungan darah di dalam rongga panggul.
-
Cara mengatasi : Defekasi yang
teratur.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 216)
2.2.6
Nasehat bagi Wanita Hamil
§ Pantang diet hamil
Ibu hamil memerlukan lebih banyak nutrisi dari
sebelumnya untuk pertumbuhan janin, kesehatan ibu dan persiapan laktasi. Menu baku yang dianjurkan yaitu
makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Nilai gizi dapat ditentukan dengan
bertambahnya berat badan dan + 6,5-15 kg selama hamil. Namun
kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu karena dapat
menyebabkan penyulit kehamilan seperti : janin besar, pre eklamsi, gemuk dan
lain-lain.
§ Pekerjaan rumah tangga
Wanita hamil harus sering istirahat, tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan.
§ Wanita pekerjaan di rumah
Wanita karier yang hamil mendapat hak cuti hamil selama
3 bulan, yang dapat diambil sebulan menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah
persalinan.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 134)
§ Hubungan seksual
Coitus disarankan untuk dihentikan bila :
-
Sering abortus / prematur.
-
Perdarahan vaginam.
-
Pada minggu terakhir kehamilan,
coitus harus berhati-hati.
-
Bila ketuban sudah pecah.
-
Orgasme pada wanita hamil tidak
dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus.
(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 62(
§ Olahraga saat hamil
Olahraga dikurangi bila dijumpai :
-
Sering mengalami keguguran.
-
Persalinan belum cukup bulan.
-
Mempunyai riwayat persalinan
sulit.
-
Pada primi tua.
-
Adanya perdarahan dan mengeluarkan
cairan.
§ Pemeliharaan payudara
Teknik perawatan payudara dalam melahirkan :
1.
Kompres puting susu dan area di
sekitarnya dengan menempelkan kapas / lap yang dibasahi minyak.
2.
Bersihkan puting susu dan area
di sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
3.
Pegang kedua puting susu lalu
tarik keluar bersama dan diputar ke dalam 20 kali dan keluar 20- kali.
4.
Pangkal payudara dipegang kedua
tangan, lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting susu sebanyak 30 kali.
5.
Kemudian pijat daerah areola
sehingga keluar cairan 1-2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
6.
Pakailah BH yang menopang
payudara.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 144)
§ Obat-obatan
Jika mungkin, hindari pemakaian obat-obatan selama
kehamilan terutama dalam triwulan I, pengobatan penyakit saat hamil selalu
memperhatikan pengaruh obat terhadap pertumbuhan janin.
(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 60(
§ Merokok, minum alkohol dan narkotik
Ketiga kebiasaan ini secara langsung dapat mengakibatkan
kelahiran dengan berat badan rendah, cacat
bawaan, kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental bayi, bahkan
kematian bayi.
§ Imunisasi
Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2 kali selama hamil
yaitu pada trimester I dan ke III.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, hal. 140-141)
§ Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan selama kehamilan,
terutama karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Douche dan mandi
berendam tidak dianjurkan.
§ Kesehatan jiwa
Dokter atau bidan perlu menanamkan kepercayaan kepada
ibu hamil untuk menghilangkan rasa takut, tidak tenang pada ibu dalam
menghadapi kehamilan dan persalinannya, karena hal ini dapat mengganggu
persalinan. Penerangan yang diberikan yaitu :
-
Menghilangkan ketidaktahuan.
-
Latihan-latihan fisik dan
kejiwaan.
-
Mendidik cara-cara perawatan
bayi.
-
Berdiskusi tentang peristiwa
persalinan fisiologik.
(Mochtar, Rustam, 1998, hal. 61-62)
2.2.7
Perubahan Psikologis pada Ibu
Hamil Trimester III
-
Ambivalen (kadang-kadang repson
seorang wanita terhadap kehamilan bersifat mendua).
-
Merasa cemas dan takut.
-
Merasa takut kehilangan
(terpisah dari bayinya).
-
Gelisah menunggu hari kelahiran
anak.
-
Mulai mempersiapkan segala
sesuatu untuk calon anak.
-
Takut kelak tidak bisa merawat
bayinya.
-
Merasa canggung, buruk dan
memerlukan dukungan yang sering.
-
Depresi ringan (mungkin
terjadi).
(Anonim, 2001, Asuhan Antepartum, hal. 3-10)
2.2.8
Tanda-tanda Bahaya dalam
Kehamilan
Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan antara lain :
a.
Perdarahan pervaginam.
b.
Nyeri abdomen.
c.
Kondisi hipertensi
-
Gangguan penglihatan, kabur,
melihat ada bintik hitam.
-
Bengkak di muka atau jari dan
ujung sakrum.
-
Nyeri kepala hebat,
kadang-kadang atau terus menerus.
-
Otot sangat sensitif atau
kejang-kejang.
-
Nyeri epigastrum (sakit perut
hebat).
d.
Infeksi
-
Panas – demam.
-
Kencing panas, kadang-kadang
sakit pinggang belakang bokong dan samping.
-
Diare.
e.
Diabetes melitus.
f.
Pengeluaran cairan dari vagina
: air ketuban.
g.
Janin tidak bergerak sebanyak
biasanya.
(Bobak, Perawatan Maternitas dan Ginekologi, 2000,
hal. 358, dan Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,
2002, N-3)
2.2.9
Tanda-tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan antara lain :
a.
Terjadinya his persalinan yang
memiliki sifat :
-
Pinggang terasa sakit yang
menjalar ke depan.
-
Sifatnya teratur, interval
makin pendek dan kekuatannya makin bertambah besar.
-
Mempunyai pengaruh terhadap
perubahan serviks.
-
Makin beraktifitas
(berjalan-jalan) kekuatan makin bertambah.
b.
Pengeluaran lendir dan darah.
-
Pendataran dan pembukaan.
-
Pembukaan
menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
-
Terjadi perdarahan karena kapiler
pembuluh darah pecah.
c.
Pengeluaran cairan ketuban.
(Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan, 1998, hal. 163)
2.3 Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan ANC Trimester III
2.3.1
Pengertian
Asuhan
kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisir pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah,
penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk pengambilan
keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 1997)
2.3.2
Manajemen Asuhan Kebidanan
Terdapat 7 langkah manajemen asuhan kebidanan yang telah
diterapkan menurut Varney, antara lain :
1.
Pengkajian.
2.
Identifikasi masalah /
diagnosa.
3.
Antisipasi masalah potensial.
4.
Identifikasi kebutuhan segera.
5.
Penyusunan rencana /
intervensi.
6.
Pelaksanaan / implementasi.
7.
Evaluasi.
2.3.2.1
Pengkajian
A.
Data Subyektif
1.
Anamnese, boodata pasien
terdiri dari :
-
Nama
Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama dengan klien yang
lain.
(Christina, 1984, hal. 84)
-
Umur
Berguna untuk mengantisipasi diagnosa
masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa,
DepKes RI : 10)
-
Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal pasien, kondisi
lingkungan sekitarnya dan memudahkan dalam melakukan kunjungan secara darurat
ataupun terencana.
-
Agama
Berhubungan dengan pola kebiasaan ibu menurut
kepercayaannya, kondisi psikologis dan membantu dalam pemberian KIE kesehatan
ibu yang sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
-
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu sehingga mempermudah dalam memberikan informasi penyuluhan
melalui komunikasi sesuai dengan pengetahuan dan pendidikan ibu.
-
Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan ibu melalui
pekerjaannya dan apakah dapat mempengaruhi kondisi janin serta kesehatan ibu.
-
Status perkawinan
Meliputi berapa kali ibu menikah dan lama pernikahan
untuk mengetahui kondisi alat reproduksi ibu dan status bayi yang dikandung
apakah termasuk bayi mahal.
2.
Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan
ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 154)
3.
Riwayat kebidanan
Meliputi menarche, haid teratur atau tidak ada siklus,
lamanya haid, banyaknya darah, sifat darah (cair, beku, warna, bau), haid nyeri
atau tidak, HPHT, anamnesa haid memberikan
kesan pada kita tentang faal alat kandungan ibu.
4.
Riwayat kehamilan sekarang
Meliputi keluhan ibu selama hamil baik pada trimester I,
II dan III. Selain itu apakah ibu sudah
mendapat imunisasi TT, vitamin, kapsul penambah darah (Fe) dan
lain-lain.
5.
Riwayat kehamilan, persalinan,
nifas yang lalu
§ Kehamilan
Adalah gangguan pada masa
kehamilan yang lalu seperti pendarahan, muntah yang
sangat, toxemia gravidarum dan lain-lain.
§ Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, pendarahan,
ditolong oleh siapa.
§ Nifas
Adakah panas atau pendarahan, bagaimana laktasi.
§ Anak
Jenis kelamin, hidup atau mati, jika meninggal pada usia
berapa dan penyebabnya, berat badan lahir, panjang badan lahir.
(Obstetri Fisiologi, 1983, hal. 155)
6.
Riwayat KB
Untuk mengetahui metode KB apa yang dipakai ibu sebelum
hamil, berapa lama, apakah ada keluhan selama pemakaian. Hal ini penting
untuk mengetahui kondisi alat reproduksi ibu dan pengaruhnya bagi kehamilan
saat ini.
7.
Riwayat kesehatan ibu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang menderita
penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, meliputi penyakit keturunan ataupun
penyakit menular (TBC, HIV-AIDS, hepatitis dan lain-lain).
8.
Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit keturunan dalam
keluarga, anak kembar atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi kehamilan
dan persalinan.
9.
Riwayat psikologis, sosial
budaya dan spiritual
§ Riwayat psikologis
Bagaimana respon ibu, suami dan keluarga terhadap
kehamilan ibu, apakah bayi atau kehamilan diterima oleh ibu dan keluarga atau
tidak.
§ Riwayat sosial budaya
Apakah dalam budaya di lingkungan tempat tinggal ibu ada
pantangan makanan, apakah ibu minum jamu-jamuan selama hamil dan lain-lain.
§ Riwayat spiritual
Apakah ibu rajin menjalankan ibadah sesuai dengan
kepercayaan.
10.
Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui apakah pola kebiasaan ibu hamil sudah
sesuai dengan standar kesehatan meliputi pola kebisaan nutrisi, eliminasi,
aktifitas, istirahat, personal hygiene.
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
Bagaimana keadaan umum penderita, kelainan bentuk badan,
kesadaran, berat badan, tinggi badan, pernafasan, tekanan darah.
2.
Pemeriksaan sistematis
Kepala : bagaimana
kebersihan kulit kepala dan rambut ibu, adakah lesi dan benjolan.
Muka : Adakah chloasma gravidarum, selaput mata pucat
atau merah, adakah oedema, lidah bersih atau tidak.
Leher : Apakah
vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung), adakah pembesaran
kelenjar gondok dan limfe.
Dada : Bentuk
buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu, keadaan puting susu,
adakah colostrum.
Perut : Membesar,
pigmentasi, linea alba, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
Vulva : Keadaan perineum, tanda chadwick, condylomata,
fluor.
Anggota bawah :
Varices, oedema, luka, cicatrix pada paha.
(Obstetri
Fisiologi, 1983, hal. 160)
3.
Palpasi
Maksud periksa raba ialah untuk menentukan :
1)
Besarnya rahim dan dengan ini
menentukan tuanya kehamilan.
2)
Menentukan letaknya anak dalam
rahim.
4.
Auskultasi
5.
Perkusi
Apabila reflek patella
terlalu kuat merupakan gejala tekanan darah tinggi pada
ibu.
2.3.2.2
Identifikasi masalah / diagnosa
Melakukan identifikasi yang benar berdasarkan
interpretasi data-data yang telah dikumpulkan yaitu berupa kesimpulan tentang masalah
atau keadaan yang sedang dialami ibu.
2.3.2.3
Antisipasi masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang
mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yan sudah diidentifikasi.
2.3.2.4
Identifikasi kebutuhan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
atau dokter dimana apabila tindakan segera tidak dilakukan dapat mengancam
keselamatan ibu.
2.3.2.5
Penyusunan rencana / intervensi
Merencanakan asuhan secara menyeluruh yang rasional
sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya. Rencana asuhan yang perlu
diberikan pada ibu hamil trimester III :
1.
Lakukan komunikasi terapeutik.
R/ Agar
ibu lebih kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
2.
Berikan informasi tentang
perubahan fisik normal pada trimester III.
R/ Informasi
tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III dapat mempengaruhi
sikap dan persepsi ibu secara positif sehingga ibu dapat menerima perubahan
yang terjadi.
3.
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang.
R/ Makanan
yang bergizi dan seimbang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin
serta menjaga kesehatan ibu.
4.
Anjurkan ibu untuk beristirahat
cukup.
R/ Dengan
beristirahat cukup dapat menjaga stamina ibu tetap baik.
5.
Anjurkan ibu untuk tetap
menjaga kebersihan diri dan jalan lahir.
R/ Pada
usia kehamilan trimester III terjadi penurunan bagian bawah janin yang akan
menekan kandung kemih yang menyebabkan ibu sering BAK. Oleh karena itu, ibu
perlu menjaga kebersihan jalan lahir sehingga dapat menghindari terjadinya
infeksi jalan lahir.
6.
Anjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara.
R/ Perawatan
payudara bermanfaat menjaga payudara tetap bersih dan mempersiapkan untuk
meneteki bayi setelah melahirkan.
7.
Anjurkan ibu untuk kontrol
kembali sesuai jadwal yang ditetapkan.
R/ Dengan kontrol kembali, petugas kesehatan dapat
mengetahui pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
8.
Berikan informasi kepada ibu
tentang tanda-tanda persalinan.
R/ Dengan
mengetahui tanda-tanda persalinan ibu dapat segera datang ke petugas kesehatan.
9.
Memberikan ibu obat penambah
darah (Fe) dan vitamin.
R/ Ibu
hamil dengan usia kehamilan trimester III sering terjadi hemodilusi sehingga
perlu pemenuhan kebutuhan zat besi (Fe) dan vitamin untuk pertumbuhan janin.
2.3.2.6
Pelaksanaan / implementasi
Pelaksanaan asuhan langsung yang efisien dan aman serta menyeluruh sesuai dengan intervensi yang telah
disusun sebelumnya.
2.3.2.7
Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan di dalam pendokumentasian / catatan asuhan dapat ditetapkan dalam
bentuk SOAP.
S : Data
Subyektif
Data dari pasien didapat melalui
anamnese.
O : Data
Obyektif
Hasil pemeriksaan fisik beserta
pemeriksaan diagnostik dan pendukung lainnya.
A : Analisis
dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan.
1.
Diagnosa.
2.
Antisipasi masalah poternsial /
diagnosa.
3.
Perlunya tindakan segera.
P : Planning
/ perencanaan
1.
Asuhan mandiri.
2.
Kolaborasi.
3.
Tes diagnostik / lab.
4.
Konseling.
5.
Follow up.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal : 30-12-2007 Jam : 18.00 WIB
No. Reg. : 266.07
A.
Data Subjektif
1.
Biodata
Nama :
Ny. “A”
Umur :
23 tahun
Agama :
Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat :
Gemol 1 C 39 Wiyung Surabaya .
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Lama perkawinan : 1 kali, lamanya 1 tahun.
Nama :
Tn. “S”
Umur :
27 tahun
Agama :
Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat :
Gemol 1 C 39 Wiyung Surabaya .
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
2.
- Alasan
berkunjung.
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, ini merupakan kehamilan
yang pertama.
-
Keluhan
Ibu mengeluh sering kencing pada malam hari.
3.
Riwayat kehamilan sekarang
-
Amenorhoe 9 bulan.
-
HPHT 9-4-2007
-
PP 16-1-2008.
-
|
-
Keluhan trimester I : Mual muntah, nafsu makan menurun dan pusing.
Therapy : - B12 1x1 hari
- B6 1x1 hari
-
Keluhan trimester II : Mual
muntah sudah berkurang, nafsu makan meningkat.
Therapy : - Multivitamin
1x1 hari
- Kalic 1x1 hari
-
Keluhan trimester III : Nafsu
makan meningkat dan sering kencing pada waktu malam hari.
Therapy : - Vitamin
1x1 hari
- Fe 1x1 hari
Penyuluhan dan konseling yang sudah diberikan :
§ Fisiologi hamil pada trimester III.
§ Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
§ Tanda-tanda persalinan.
§ Memberikan penyuluhan tentang
kebersihan diri terutama jalan lahir.
§ Jadwal untuk kunjungan ulang.
4.
Riwayat kesehatan ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit
menular yaitu TBC, hepatitis dan tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti diabetes melitus, asthma, jantung dan hipertensi dan ibu tidak pernah
opname.
5.
Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti diabetes melitus, asthma, jantung dan hipertensi
didalam keluarga tidak ada keturunan kembar baik dari pihak ibu / suami.
6.
Riwayat kebidanan
a.
Riwayat haid :
-
Menarche : 15 tahun
-
Siklus : + 28
hari, lama 7 hari.
-
Banyak : Hari 1-3 : +
4 kotek/hari
Hari 4-7 : +
2 kotek/hari
-
Bau / warna : Amis
/ merah kecoklatan
-
Dismenorrhoe : Tidak
pernah.
-
Fluor albus : Tidak
pernah.
a.
Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti
KB.
7.
Pola kebiasaan
a.
Nutrisi
-
Sebelum hamil
Ibu makan 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur, lauk
pauk dan minum air putih + 7-8 gelas perhari dan minum teh manis pada
pagi hari, alergi makanan tidak ada.
-
Selama hamil
Trimester I : Ibu
makan 2 kali sehari dengan porsi sedikit dengan menu nasi, sayuran, lauk pauk
dan kadang buah.
Trimester II : Ibu
makan 3-4 kali sehari dengan porsi sedang dengan menu nasi, sayur, lauk pauk
dan buah, minum air putih + 7-8 gelas perhari dan susu untuk ibu hamil 1
kali sehari.
Trimester III : Ibu
makan 3-4 kali sehari dengan porsi sedang dengan menu nasi, sayur, lauk pauk
dan buah, minum air putih + 7-8 gelas perhari dan susu untuk ibu hamil 1
kali per hari.
b.
Pola eliminasi
-
Sebelum hamil
BAB 1 kali setiap hari dengan konsistensi lembek, warna
kuning jernih.
BAK + 5 kali per hari warna jernih lancar.
-
Selama hamil
Trimester I : BAB
1 kali sehari dengan konsistensi lembek.
BAK 5-6 kali perhari dengan warna jernih lancar.
Trimester II : BAB
1 kali sehari dengan konsistensi lembek.
BAK 5-6 kali perhari dengan warna jernih lancar.
Trimester III : BAB 1
kali sehari dengan konsistensi lembek.
BAK 7-8 kali perhari dengan warna jernih lancar.
c.
Pola istirahat dan tidur
-
Sebelum hamil
Tidur siang + 2 jam pukul 13.00-15.00 WIB.
Tidur malam + 8 jam pukul 21.00-05.00 WIB.
-
Selama hamil
Trimester I : Tidur
siang + 1 jam pukul 13.00-14.00 WIB.
Tidur malam + 6 jam pukul 22.00-04.00 WIB.
Trimester II : Tidur
siang + 2 jam pukul 13.00-15.00 WIB.
Tidur malam + 8 jam pukul 21.00-05.00 WIB.
Trimester III : Tidur
siang + 1 jam pukul 13.00-14.00 WIB.
Tidur malam sering
terbangun karena ingin kencing.
d.
Personal hygiene
-
Sebelum hamil
Ibu mandi 2 kali sehari
dengan sabun dan air bersih, gosok gigi 3 kali sehari
dengan pasta gigi dan sikat gigi, cuci rambut 2 hari sekali dengan sampoo dan air bersih dan ganti baju setiap
mandi / bila kotor.
-
Selama hamil
Trimester I : Ibu
mandi 2 kali sehari dengan sabun dan air bersih, gosok gigi 3 kali sehari
dengan pasta gigi dan sikat gigi, cuci rambut 2 hari sekali dengan sampoo dan
air bersih dan ganti baju setiap mandi.
Trimester II : Ibu
mandi 2 kali sehari dengan sabun dan air bersih, gosok gigi 3 kali sehari
dengan pasta gigi dan sikat gigi, cuci rambut 2 hari sekali dengan sampoo dan
air bersih dan ganti baju setiap mandi atau bila kotor.
Trimester III : Ibu
mandi 2 kali sehari dengan sabun dan air bersih,
gosok gigi 3 kali sehari dengan pasta gigi dan sikat gigi, cuci rambut 2 hari
sekali dengan sampoo dan air bersih dan ganti baju setiap mandi / bila kotor.
e.
Aktifitas
-
Sebelum hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
memasak, mencuci dan menyetrika.
-
Selama hamil
Trimester I : Ibu
tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga namun tidak terlalu berat dan
melelahkan.
Trimester II : Ibu
tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga namun tidak terlalu berat dan
melelahkan.
f.
Seksual
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual tapi tidak
teratur.
-
Selama hamil
Trimester I : Ibu
tidak pernah melakukan hubungan seksual.
Trimester II : 2
kali seminggu.
Trimester III : Ibu
melakukan hubungan seksual hampir tidak pernah.
8.
Data psiko-sosial budaya dan
spiritual
-
Psikologi
Respon keluarga dan suami terhadap kehamilan sangat
mendukung untuk menantikan anak yang pertama. Ibu memilih tempat untuk bersalin
di BPS karena ibu melahirkan ingin di tolong bidan oleh bidak dan saat
persalinan nanti ibu ingin didampingi suami dan orang tuanya.
-
Sosial budaya
Di rumah ibu tinggal bersama suami hubungan ibu dengan
suami, keluarga dan tetangganya baik. Hubungan dengan suami baik, terbukti
waktu datang ke BPS diantar dengan suami, hubungan ibu dengan petugas kesehatan
juga sangat baik.
Ibu mengungkapkan tidak pernah merokok, minum minuman
keras. Ibu juga tidak pernah minum jamu atau pijat disekitar perut.
-
Spiritual
Ibu beragama Islam dan rajin beribadah 5 waktu.
B.
Data Objektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Postur tubuh : Lordosis
Cara berjalan : Baik,
tidak pincang.
TB : 149
cm
BB sebelum hamil : 58
kg
BB sekarang : 67
kg
Lingkar tengah atas : 30
cm
Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg
Suhu :
363 0C
Nadi :
80 x/menit
RR :
20 x/menit
2.
Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut
hitam, berombak, tidak rontok, tidak ada benjolan di kepala, tidak berketombe.
Muka : Tidak
pucat, tidak oedema, chloasma gravidarum tidak ada.
Mata : Sklera
mata tidak kuning, selaput lendir mata tidak pucat, tidak ada tanda bintik bitot, simetris.
Hidung : Simetris,
tidak ada polip, septum ditengah, tidak mimisan, penciuman baik.
Telinga : Simetris,
pendengaran baik, kebersihan cukup.
Mulut : Bibir
tidak pucat, tidak ada rhagaden dan stomatitis,
lidah bersih dan tidak bergetar bila dijulurkan, gigi lengkap tidak ada caries
gigi.
Leher : Tidak
ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid.
Tangan : Simetris,
kuku pendek, tidak ada pollydactily dan syndactily, tidak oedem, kebersihan
cukup.
Ketiak : Tidak
ada iritasi, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kebersihan cukup, tidak ada accesoriasis
mammae.
Buah dada : Simetris, membesar, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae primer dan sekunder
ada, pengeluaran colostrum ada, pembesaran kelenjar montsgomery ada,
tidak ada benjolan.
Perut : Membesar,
linea alba dan nigra ada, pusat mendatar, tidak ada bekas operasi, ada strie
livide, tidak ada strie libican.
Pelipatan paha : Pembesaran kelenjar limfe tidak
ada, tidak ada hernia inguinalis, kebersihan cukup.
Kaki : Simetris,
tidak oedem, telapak kaki cekung, tidak ada varices, jari kaki lengkap.
Punggung : Simetris,
lordosis.
Anus : Kebersihan
cukup, tidak ada haemorrhoid.
Vulva : Kebersihan
cukup, tidak ada bartholinitis, tidak ada varices, tidak oedem, tidak ada condilomatalata dan condiloma accuminata, flour
albus tanda tidak ada, chadwick ada, jaringan perut pada perineum tidak ada.
3.
Palpasi
§ Leopold I A : Tinggi
fundus uteri 3 jari di bawah processus xypoideus.
Mc. Donald : 33 cm.
Umur kehamilan : 9 bulan
§ Leopold I B : Fundus uteri teraba lunak, lebar dan tidak
melenting.
§ Leopold II A : Situs janin membujur sesuai panjang sumbu ibu.
§ Leopold II B : Perut ibu sebelah kanan teraba lebih luas ada
tahanan.
§ Leopold III : Bagian bawah rahim teraba bulatan, keras,
yakni presentasi kepala.
§ Leopold IV : Bagian bawah anak sudah masuk PAP 2/5.
4.
Auskultasi
Djj Å baik
12-11-12
Frekuensi 140 x/menit.
5.
Perkusi
Patella reflek +/+.
6.
Pemeriksaan panggul luar
Distantia spinarum : 23 cm
(23-26 cm)
Distantia cristarum : 26 cm
(26-29 cm)
Conjugata externa (Boudeloque) : 18 cm (18-20 cm)
Distantia spina illiaca posterior superior : 9
cm (8-10 cm)
Distantia tuberum : 10 cm
(10-11,5 cm)
Lingkar panggul : 90 cm
(80-90 cm)
7.
Pemeriksaan penunjang
§ Darah : Hb 11,8 gram.
§ Urine : Albumin Negatif
Reduksi tidak dikaji
8.
Kesimpulan
Ibu benar-benar hamil seorang primi grvida, UK 39 minggu
intrauterin, janin tunggal, letak kepala U PAP punggung kanan, Djj Å baik 12-11-12 frekuensi 140 x/menit, keadaan umum ibu baik, keadaan
jalan lahir baik, dan sering kencing (nocturia).
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah
No
|
Diagnosa
|
Data
Dasar
|
|
1.
|
GI P00000, umur kehamilan 38-39 minggu, tunggal hidup, intrauterin.
Masalah :
Sering kencing
pada malam hari.
|
DS :
DO :
|
-
Ibu mengatakan ini kehamilan
yang pertama.
-
Usia kehamilan 9 bulan.
-
Ibu mengeluh sering kencing
pada malam hari.
-
Ibu mengatakan HPHT : 9-4-2007
PP : 16-1-2008
- Ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan
anak umur kehamilan 4 bulan.
-
Keadaan umum baik.
-
TTV : TD : 110/70 mmHg.
S/N : 363
0C
-
Palpasi
TFU 3 jari di bawah processus xypoideus (
|
No
|
Diagnosa
|
Data
Dasar
|
|
|
|
|
-
Auskultasi
Djj Å baik 12-11-12 frekuensi 140 x/
menit.
-
Perkusi
Patella reflek kanan dan kiri baik.
-
Pemeriksaan penunjang
Urine :
Albumin Negatif
Reduksi tidak dikaji
Darah :
Hb 11,8 gram.
|
3.3 Antisipasi Masalah
Potensial
-
Infeksi jalan lahir (motivasi
ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahir).
3.4 Identifikasi Kebutuhan
Segera
–
BAB 4
PEMBAHASAN
Kehamilan adalah dimulainya
konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal 28 hari atau 40 minggu atau 7
bulan dan 9 bulan, pada asuhan kebidanan Ny. “A” dengan GI P00000,
hamil 38 minggu merupakan hal yang penting untuk dapat mendeteksi secara dini
adanya kelainan yang mungkin terjadi.
Dalam kasus yang
diambil yaitu asuhan kebidanan pada Ny.
“A” didapatkan :
§ Diagnosa : GI P00000, tunggal hidup, usia
kehamilan 38 minggu.
§ Masalah sering kencing
Untuk masalah sering kencing merupakan masalah yang
dialami oleh pasien trimester III, karena kepala janin sudah turun ke panggul
atau jalan lahir sehingga kandung kencing tertekan, cara mengatasinya anjurkan
pada ibu untuk memperbanyak minum pada siang hari dan mengurangi minum serta
makan makanan yang banyak mengandung air pada malam hari, hal tersebut sesuai
dengan teori.
(Bobak, 2000 : 161)
Demikian hasil pada Ny. “A” dengan GI P00000,
hamil 38 minggu, dengan masalah sering kencing, setelah dilakukan asuhan
kebidanan dengan cara :
-
Menganjurkan pada ibu untuk
mengurangi minum pada malam hari.
-
Menganjurkan pada ibu untuk
tidak makan buah-buahan yang mengandung banyak air.
Sehingga dalam asuhan kebidanan ini tidak ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
Dari pengkajian juga dapat diidentifikasi.
§ Identifikasi masalah / diagnosa potensial
Potensial terjadinya infeksi jalan lahir karena ibu
sudah sering kencing maka agar masalah potensial tidak terjadi aktual sehingga
dilakukan tindakan antisipasi antara lain :
-
Motivasi ibu untuk menjaga
kebersihan jalan lahir.
-
Makan makanan bergizi.
-
|
§ Evaluasinya
Pada evaluasi pasien kooperatif dengan tindakan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan dan pasien mengerti tentang penyebab sering
kencing setelah dilakukan penyuluhan :
-
Keadaan umum baik dan tidak ada
kelainan dan komplikasi.
Sehingga proses asuhan kebidanan ini dapat berjalan
dengan baik dan berhasil, hal ini juga didukung oleh adanya kerjasama yang baik
antara petugas kesehatan dengan petugas kesehatan yang lain dan antara petugas
kesehatan dengan pasien dan keluarga.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “A” dengan ANC fisiologis di BPS Ny. TMM
Djamini Damun W. Gemol 1D 38 Wiyung, Surabaya
dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi kendala selama proses asuhan
kebidanan untuk itu penulis melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Pengkajian
Data yang diperoleh berdasarkan anamnesa dan melalui
pemeriksaan oleh petugas kesehatan.
- Identifikasi masalah / diagnosa
Didapatkan diagnosa GI P00000,
tunggal, hidup, usia kehamilan 38-39 minggu dengan masalah sering kencing.
- Antisipasi masalah / diagnosa potensial
Dalam asuhan kebidanan didapatkan masalah potensial
terjadi infeksi jalan lahir.
- Identifikasi kebutuhan segera
Dalam kasus ini didapatkan kebutuhan segera, karena
tidak ada hal-hal yang mengancam keselamatan jiwa pasien.
- Pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi.
Rencana tindakan yang telah dimplementasikan dengan
baik, sehingga hasil evaluasi yang didapatkan juga baik, tidak terjadi infeksi
jalan lahir dan bu mengerti penyebab sering kencing.
5.2 Saran
5.2.1
Untuk Petugas Kesehatan
-
|
-
Sebagai seorang petugas
kesehatan harus mampu memberikan pelayanan dan asuhan kebidanan yang baik dan
benar sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.
-
Petugas kesehatan harus mampu
dan mau meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu dan berkualitas.
5.2.2
Untuk Klien dan Keluarga
-
Klien hendaknya memiliki
inisiatif dan kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur.
-
Klien hendaknya selalu menjaga
kesehatan dan meningkatkan status gizinya.
-
Klien hendaknya mau mengikuti dan melakukan saran
yang diberikan oleh petugas kesehatan.
-
Klien dan keluarga hendaknya
saling mendukung satu sama lain untuk menghadapi kehamilan persalinan dan
nifas, sehingga terjalin suasana yang tenang damai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2002. Buku
Acuan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
Bobak, 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekologi.
Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta
: EGC.
Mochtar, Rustam.
1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Sarwono. 1998. Ilmu
Kebidanan. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBP-SP).
ASUHAN KEBIDANAN
ANC FISIOLOGIS PADA Ny. “A” DENGAN GI P00000
UMUR KEHAMILAN 38-39
MINGGU TUNGGAL, HIDUP, INTRAUTERIN
DI BPS Ny. DJAMINI DAMUN W. GEMOL 10/39 WIYUNG
a
Disusun Oleh :
FRANSISKA YULIASTUTIK
NIM : 06.9.625
AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA
2008
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk disyahkan sebagai
Laporan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” Kehamilan Fisiologis dengan GI
P00000, Umur Kehamilan 38-39 Minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin di
BPS Ny. TMM Djamini Damun W. Gemol 10/38 Wiyung, Surabaya , pada tanggal 30 Desember 2008.
Mahasiswa
Fransisca Yuliastutik
NIM. 06.9.625
Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan
Akademi Kebidanan Griya Husada
(Sondang Sidabutar, SKM)
|
Pembimbing Lahan Praktek
BPS Ny. TMM Djamini Damun W.
(Dwi Retno, AMd. Keb)
|
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny. “A” dengan GI P00000 Umur
Kehamilan 38-39 Minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin di BPS Ny. TMM Djamini Damun W.
Gemol 10/38 Wiyung, Surabaya .
Penyusunan Asuhan
Kebidanan ini merupakan tugas dari Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis dapat bimbingan dan
bantuan dari banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Hermina Humune, S.Kp, selaku
Direktur Akademi Kebidanan Griya Husada, Surabaya .
2.
Bidan TMM Djamini Damun W.,
selaku pemilik lahan praktek BPS.
3.
Bidan Dwi Retno, Amd.Keb,
selaku pembimbing lahan praktek di BPS
Ny. TMM Djamini Damun W. Surabaya .
4.
Sondang Sidabutar, SKM, selaku
pembimbing Akademi Kebidanan Griya Husada, Surabaya .
5.
Semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
Asuhan Kebidanan ini.
Penulis menyadari
bahwa Asuhan Kebidanan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
Asuhan Kebidanan ini.
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB 1 ..... PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2
Tujuan Penulisan ....................................................................... 1
1.2.1
Tujuan Umum ............................................................... 1
1.2.2
Tujuan Khusus .............................................................. 2
1.3
Batasan Masalah ....................................................................... 2
1.4
Metode Penulisan ...................................................................... 2
1.5
Sistematika Penulisan ................................................................ 3
BAB 2 ..... LANDASAN
TEORI ...................................................................... 4
2.1
Konsep Dasar ANC .................................................................. 4
2.1.1
Pengertian ..................................................................... 4
2.1.2
Tujuan Pengawasan ANC ............................................. 4
2.1.2.1
Tujuan Umum ................................................... 4
2.1.2.2
Tujuan Khusus .................................................. 4
2.1.3
Jadwal Pemeriksaan ANC ............................................ 4
2.1.4
Pemeriksaan Kehamilan ................................................ 5
2.1.4.1
Anamnesa .......................................................... 5
2.1.4.2
Pemeriksaan ...................................................... 6
2.1.4.3
Diagnosa ........................................................... 9
2.1.4.4
Prognosa ............................................................ 13
2.1.4.5
Therapy ............................................................. 13
2.2
Konsep Dasar Kehamilan .......................................................... 14
2.2.1
Pengertian ..................................................................... 14
2.2.2
Tahap-tahap Proses Kehamilan ..................................... 14
2.2.3
|
2.2.4
Perubahan /
Ciri Khas Janin pada Kehamilan
Trimester III 18
2.2.5
Keluhan pada Trimester III ........................................... 18
2.2.6
Nasehat bagi Wanita Hamil .......................................... 20
2.2.7
Perubahan Psikologis pada Ibu
Hamil Trimester III ..... 23
2.2.8
Tanda-tanda Bahaya dalam
Kehamilan ........................ 23
2.2.9
Tanda-tanda Persalinan ................................................. 24
2.3
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ANC
Trimester III ............. 24
2.3.1
Pengertian ..................................................................... 24
2.3.2
Manajemen Asuhan Kebidanan .................................... 24
2.3.2.1
Pengkajian ......................................................... 25
2.3.2.2
Identifikasi Masalah / Diagnosa
........................ 29
2.3.2.3
Antisipasi Masalah Potensial ............................. 29
2.3.2.4
Identifikasi Kebutuhan Segera ......................... 29
2.3.2.5
Intervensi .......................................................... 29
2.3.2.6
Implementasi ..................................................... 30
2.3.2.7
Evaluasi ............................................................. 30
BAB 3...... TINJAUAN
KASUS ....................................................................... 32
3.1
Pengkajian ................................................................................. 32
3.2
Identifikasi Diagnosa / Masalah................................................. 39
3.3
Antisipasi Masalah Potensial ..................................................... 40
3.4
Identifikasi Kebutuhan Segera ................................................. 40
3.5
Rencana Pengembangan ........................................................... 41
BAB 4...... PEMBAHASAN .............................................................................. 44
BAB 5...... PENUTUP ........................................................................................ 46
5.1
Simpulan ..................................................................................... 46
5.2
Saran ........................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
|
||
|
ConversionConversion EmoticonEmoticon