Sindroma Down
Sindroma Down
adalah kumpulan berbagai gejala klinis yang disebabkan oleh kelainan genetik
berupa tambahan kromosom pada pasangan kromosom 21. Sindrom ini mengenai 1 dari
600-1000 bayi baru lahir.
Etiologi
Tambahan kromosom
pada pasangan kromosom 21, yang disebut trisomi 21 (47, XY, +21). Pada 95%
kasus, tambahan kromosom ini berasal dari ibu.
Faktor risiko
Apa yang menjadi
dasar terjadinya trisomi 21 masih merupakan misteri. Tapi para ahli mendapatkan
bahwa faktor usia pada saat hamil merupakan faktor risiko yang bermakna. Wanita
yang hamil pada usia 35 tahun ke atas mempunyai risiko yang lebih tinggi.
- Wanita berusia > dari 35 tahun mempunyai kemungkinan 1 : 350 untuk mempunyai anak menderita sindroma Down
- Wanita berusia > dari 40 tahun mempunyai kemungkinan 1 : 100 untuk mempunyai anak menderita sindroma Down
- Wanita berusia > dari 45 tahun mempunyai kemungkinan 1 : 30 untuk mempunyai anak menderita sindroma Down
Patofisiologi
Dalam keadaan
normal, setiap manusia mempunyai 46 kromosom. Dari 46 kromosom tersebut, 23
kita dapat dari ibu dan 23 lainnya kita dapat dari ayah. Masing-masing kromosom
kedua belah pihak akan bergabung membentuk 23 pasang kromosom. Dari ke-23
pasang kromosom tersebut, 22 pasang adalah kromosom autosom dan 1 pasang adalah
kromosom seks.
Dalam kasus
sindroma Down, para penderita mempunyai 47 kromosom, dimana kromosom tambahan
menjadi kromosom ketiga pada pasangan kromosom 21. Tambahan kromosom inilah
yang menimbulkan berbagai gangguan pada penderita, baik berupa gangguan
perkembangan fisik maupun kognisi.
Karena sudah pada
tahap kromosom, anomali ini akan diteruskan pada setiap sel yang ada di tubuh
penderita. Akibatnya timbul berbagai kelainan dalam perkembangan janin.
Bagaimana mekanisme terjadinya gangguan perkembangan tersebut belum diketahui
dengan pasti.
ConversionConversion EmoticonEmoticon