A. Identitas Data
Nama :
Rohmatun
Umur :
9 Bulan
Nama Ayah/Ibu :
Zaeni/Nur
Pekerjaan Ayah :
Buruh
Pekerjaan Ibu :
-
Alamat :
Kampung Rawa Tengah RT 06/RW 07 No.10 Johor Baru Jak-Pus
Kultur :
Betawi
Agama :
Islam
Pendidikan Ayah/Ibu : SMP/SMP
B. Keluhan Utama
A. Untuk operasi benjolan sebesar telur puyuh di tengkuk sebelah kanan
C. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
- Prenatal
Selama kehamilan
ibu memeriksakan kehamilan 6 x di bidan, TT (+), emesis/hiperemesis (-), tidak
mengikuti senam hamil
- Natal
Anak lahir di
bidan swasta, lahir spontan langsung menangis, berat badan lahir 3400 gram
- Postnatal
Selama
postnatal, tidak ada keluhan, anak minum ASI dan tidak diberikan makanan
tambahan, sakit berat selama periode ini tidak ada
D.
Riwayat Masa Lampau
- Penyakit waktu kecil
Anak tidak
pernah sakit berat hanya batuk dan pilek biasa, dua minggu yang lalu anak
terkena cacar air dan sekarang sudah sembuh. Benjolan pada tengkuk dimulai pada
40 hari setelah kelahiran dengan kemerahan pada area tengkuk kanan. Kemudian
semakin membesar. Saat cacar, benjolan juga terkena dan terluka sehingga
mengeluarkan darah.
- Pernah dirawat di rumah sakit
Tidak pernah
- Obat-obatan yang digunakan
Bila anak sakit
biasanya diberikan obat-obat bebas (seperti bodrexin, tempra dll). Untuk
keluhan benjolan tidak pernah diberikan obat.
- Tindakan operasi
Tidak pernah
- Alergi
Pada daerah
kepala dan punggung nampak bintik-bintik biang keringat berwarna kemerahan.
Menurut ibu, tidak ada riwayat alergi.
- Kecelakaan
Menurut ibu
anaknya pernah terjatuh dari tempat tidur sebanyak dua kali tapi tidak apa-apa
hanya menangis saja
- Imunisasi
Lengkap, kecuali
Campak yang belum diberikan karena anak sempat sakit cacar air.
E.
Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit gangguan jiwa
Genogram :
F.
Riwayat Sosial
- Yang mengasuh
Yang mengasuh
anak adalah ibu sendiri dan kadang-kadang dibantu oleh nenek klien
- Hubungan dengan anggota keluarga
Anak adalah anak
kedua dengan kakak berusia 4 tahun, anak sering bertengkar dengan kakaknya
karena berebutan mainan. Secara umum hubungan dengan anggota keluarga baik.
- Hubungan dengan teman sebaya
Klien berumur 9
bulan dan belum mampu berinteraksi dengan teman sebaya
- Pembawaan secara umum
Klien tampak
lincah dan suka menggumamkan kata-kata yang belum jelas artinya
G.
Kebutuhan Dasar
- Makanan yang disukai/tidak disukai
Anak hanya
mendapat ASI dan air putih saja sejak lahir. Ibu pernah mencoba memberikan susu
formula dan bubur promina tetapi anak tidak mau dan memuntahkannya. Produksi
ASI menurut ibu masih cukup tetapi sudah mulai berkurang daripada bulan lalu.
Anak menyusui 10 – 12 kali sehari dan bila rewel langusng diberikan ASI.
- Pola tidur
Anak tidur 10 –
12 jam sehari
- Mandi
Anak dimandikan
dua kali sehari, memakai sabun dikeringkan dengan handuk dan bedak gatal untuk
mengobati biang keringat setelah mandi.
- Aktifitas bermain
Anak sangat
aktif bermain dan cepat bosan dengan satu jenis mainan.
- Eliminasi
BAB 1 – 2 kali
sehari, BAK 6 – 8 kali sehari, masih ngompol, tidak memakai pampers dengan
alasan mahal.
H.
Keadaan Kesehatan Saat Ini
- Diagnosa Medis
Hemangioma
Collii
- Tindakan operasi
Eksisi area
hemangioma
- Status Nutrisi
Berat badan
klien 9,5 kg (90 per sentil), menurut ibu terjadi penurunan setengah klilogram
semenjak sakit cacar hingga sekarang, conjunctiva merah muda. Hb sebelum tranfusi
8,8 gr/dl dan post tranfusi 14,4 gr/dl (dua kali tranfusi).
- Status cairan
Oedema tidak
ada, tidak terpasang infus
- Obat-obatan
Belum diberikan
- Aktifitas
Selama dirawat,
klien tidak ada perubahan dalam aktifitas dan tetap lincah
- Tindakan keperawatan
Penyuluhan
tentang persiapan operasi dan pemberian makanan pada anak
- Hasil Laboratorium
Hb post tranfusi
14,4 gr/dl, Hematokrit 302 juta, leukosit 9200, Hb Plasma 372.000
- X-Ray
Tidak dilakukan
- Lain-lain
Benjolan mulai
muncul dengan bercak kemerahan 40 hari setelah lahir dengan diameter 2 x 2 cm
dan tidak terasa nyeri. Lemudian membesar dengan diameter 3 x 2 x 2 cm dengan
ulserasi (+), darah (+). Mulai keluar darah campur lendir sejak benjolan
terkena cacara air.
I.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum, kesadaran compos mentis tampak sakit ringan
- Tinggi badan 60 cm
- Lingkar kepala 42 cm
- Berat badan 9,5 kg
- Kulit, banyak bintik-bintik biang keringat, anak sering berkeringat
- Tengkuk, terdapat benjolan sebesar telur puyuh pada area sebelah kanan, mengeluarkan darah. Kaku kuduk (-)
- Mata, conjunctiva merah muda, sklera tidak pucat, simetris
- Telinga, tidak terdapat perlukaan, tidak terdapat cairan, cerumen (+)
- Hidung, tidak ada pilek, bersih
- Mulut, bersih dan tidak terdapat stomatitis. Gigi atas tumbuh empat buah dan gigi bawah dua buah
- Dada, simetris tidak tampak adanya chest indrawing
- Paru-paru, suara nafas vesikuler, ronchi(-), wheezing (-)
- Jantung, BJ I dan BJ II terdengar normal, murmur (-), gallop (-)
- Perut, tidak distensi
- Punggung, banyak bekas cacar air dan terdapat bintik biang keringat
- Genitalia, tidak dikaji
- Ektremitas, simetris, pergerakan baik dan tidak ada kelainan
- Kelenjar getah bening, tidak ada pembengkakan
- Tanda vital, S 36,9 C, N 90 x per menit, R 35 kali per menit, T 80/50 mmHg
J.
Pemeriksaan tingkat perkembangan
- Kemandirian dan bergaul
Anak masih
malu-malu dan takut pada orang baru dan belum bisa lepas dari ibu atau bapaknya
- Motorik Halus
Anak sudah bisa
memegang benda kecil dengan jempol dan jari telunjuk tetapi belum begitu
sempurna
- Kognitif dan bahasa
Anak sudah bisa
menggumamkan kata-kata yang belum bermakna misalnya ma…ma…pa….
- Motorik Kasar
Anak sudah bisa
berdiri dengan pegangan, anak bisa berjalan dengan dituntun dan belum bisa
berdiri tanpa pegangan
K.
Informasi Lain
Saat membersihkan darah dari luka pada benjolan
ibu menggunakan kain gendongan, anak tampak tidak bersih. Ibu merasa cemas
terhadap tindakan operasi, belum menandatangani informed consent.
L.
Ringkasan riwayat keperawatan
Klien datang dengan keluhan benjolan pada
tengkuk bagian kanan dan direncanakan akan dilakukan tindakan operasi pada
tanggal 27 April 1999. Benjolan mengeluarkan darah sejak terkena cacar.
M.
Masalah Keperawatan
- Gangguan rasa aman : cemas
- Resiko infeksi
- Resiko injury
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN IMPLEMENTASI
(Terlampir)
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Gangguan rasa aman : cemas b/d kurangnya
informasi tentang tindakan operatif pada anak
|
1.
Ortu akan menunjukkan rasa
aman
2.
Ortu dapat menjelaskan secara
sederhana tentang prosedur atau hal-hal yang perlu dipehatikan pada fase pre
dan post operatif
3.
Klien menunjukkan relaksasi
optimal dan support adekuat sebelum operasi
|
-
Informasikan tentang
persiapan operasi dan orientasikan orangtua dan anak terhadap lingkungan yang
baru
-
Jelaskan dan diskusikan pada
keluarga tentang waktu dan prosedur operasi
-
Jelaskan persiapan prosedur
operasi jika ada indikasi (nasogastrik tube, pasang IVFD, balutan luka,
drainase)
-
Jelaskan indikasi
dilakukannya pembedahan khususnya prosedur operasi serta penjelasan prinsip
dasar secara singkat
-
Berikan sedasi sebelum
operasi, ciptakan lingkungan yang familier, tempatkan klien di ruangan yang
menyenangkan dan jelaskan prosedur yang dijalani
-
Selama menunggu operasi
anjurkan keluarga atau teman dekat untuk menemani anak
|
Mengurangi kecemasan orangtua terhadap
lingkungan baru
Meningkatkan perasaan aman pada keluarga
Penjelasan yang adekuat menambah
pemahaman sehingga terjalin kerjasama yang adekuat dengan perawat
Merupakan informasi yang menguatkan
keputusan ortu untuk tindakan operasi bagi anaknya
Meningkatkan relaksasi dan rasa aman
Memberi rasa aman dan dukungan pada klien
|
2
|
Resiko tinggi injury b/d prosedur
pembedahan
|
1.
Ortu dapat menerima inform
konsent dengan benar disertai dokumentasi
2.
Klien menerima tindakan
personal hygine sebelum operasi
3.
Klien menerima persiapan
operasi dengan tepat
4.
Klien terbebas dari
komplikasi post operasi
|
-
Tanyakan pada ortu apakah ada
pertanyaan mengenai prosedur yang akan dilakukan
-
Cek inform konset apakah
sudah ditandatangani, kontrak dengan dokter untuk menentukan apakah ortu
telah mendapat informasi mengenai prosedur operasi
-
Cek ulang apakah inform
konsent sudah ditandatangani saksi
-
Mandikan dan cuci rambut
serta bersihakn mulut klien sebelum operasi
-
Bersihkan daerah operasi sesuai
prosedur
-
Lakukan prosedur enema
-
Lengkapi pemeriksaan
laboratorium yang diprogramkan
-
Pertahankan anak tetap puasa
-
Yakinkan anak mendapat cairan
sebelum dipuasakan
-
Catat tanda vital, laporkan
jika ada kelainan
-
Anjurkan anak untuk BAK
sebelum premedikasi
|
Mengetahui pemahaman ortu dan sebagai
bahan kolaborasi
Inform konsent merupakan tanggung jawab
kerja team
Sebagai perlindungan terhadap tuntutan
orangtua terhadap tindakan operasi
Menurunkan resiko infeksi nasokomial
Mengurangi resiko infeksi pada area
operasi
Mengosongkan rektum untuk mencegah
kontaminasi saat operasi
Deteksi awal kesiapan operasi
Mencegah terjadinya aspirasi
Mencegah resiko dehidrasi/hipoglikemia
Mencegah resiko selama operasi
Mengosongkan kandung kemih untuk mencegah
inkontinensia selama operasi
|
3
|
Resiko infeksi b/d perawatan tidak
adekuat dari orangtua
|
Klien terbebas dari resiko infeksi
|
-
Berikan penyuluhan pada
orangtua untuk menjaga luka tetap bersih
-
Berikan penyuluhan pada
keluarga tentang cara membersihkan nanah atau darah dengan gaas bersih
-
Observasi adanya tanda-tanda
infeksi
|
Memotivasi keluarga untuk menjaga
kebersihan luka
Mencegah kontaminasi bakteri
Melihat adanya tanda infeksi
|
IMPLEMENTASI
Tgl.
|
No.Dx.Kep
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
26/4/99
|
1.
|
-
Menginformasikan tentang
persiapan operasi
-
Menjelaskan tentang prosedur
operasi
-
Menjelaskan indikasi
dilakukan pembedahan
|
S : Ibu mengatakan lebih tenang
O : Ibu menunjukkan ekpresi tenang dan
lebih ceria
A : Masalah teratasi
P : -
|
26/4/99
|
2.
|
-
Menanyakan tentang inform
konsent pada ortu
-
Memberitahukan kepada ibu
agar memuasakan anaknya mulai jam duabelas malam
-
Memberitahukan pada ibu agar
memberikan minum sebelum puasa
|
S : Ibu mengatakan belum menandatangani
informed consent dan mengerti terhadap intruksi perawat
O : Ibu mampu mengulang intruksi perawat
A : Masalah teratasi kecuali masalah
inform konsent
P : Minta ibu untuk mengisi inform
konsent yang telah dipersiapkan
|
26/4/99
|
3.
|
-
Memberikan penyuluhan pada
orangtua untuk menjaga luka tetap bersih
-
Memberikan penyuluhan pada
keluarga tentang cara membersihkan nanah atau darah dengan gaas bersih
-
Mengobservasi adanya
tanda-tanda infeksi
|
S : Ibu mangatakan mengerti tentang
pencegahan infeksi
O : Tanda-tanda infeski (-)
A : Masalah tidak terjadi
P : -
|
RESUME
TANGGAL 27 APRIL 1999
Pengkajian pada Pk. 15.00 WIB. Klien
kelolaan (Rohmiatun) sudah menjalani operasi dan sudah kembali ke ruangan.
Operasi berjalan satu jam dari Pk.10.00 – 11.00 WIB. Anestesi yang digunakan
general dan sekarang klien masih tertidur. Pada tengkuk tampak balutan luka
operasi. Nyeri operasi (-). Aspirasi (-). Klien tidak terpasang infus. Masalah
keperawatan yang diangkat pada post operasi sekarang ini adalah : resiko
infeksi dan resiko gangguan pemenuhan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.
Diagnosa keperawatan, implementasi serta evaluasi :
1.
Resiko infeksi b/d kelemahan
dan perawatan tidak adekuat
Implementasi
yang dilakukan adalah :
-
Memberitahu keluarga untuk
mencegah anak menggaruk luka operasi
-
Memberikan penyuluhan tentang
perlunya menjaga kebersihan luka
-
Memberikan penyuluhan mengenai
perawatan di rumah
-
Menganjurkan keluarga untuk
rawat jalan sesuai pesanan
-
Observasi tanda infeksi
Evaluasi
:
S : Ibu mengatakan mengerti terhadap
penyuluhan yang diberikan
O : Ibu dapat mengulang materi penyuluhan
saat ditanya
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan
2.
Resiko gangguan pemenuhan
nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh dengan faktor resiko berat badan anak
berada pada 90 per sentil, anak hanya diberi ASI saja
Implementasi
yang dilakukan adalah :
-
Memberi penyuluhan tentang
pemberian makanan tambahan selain ASI
-
Memberi penyuluhan tentang
manfaat pemberian makanan tambahan
-
Menganjurkan ibu untuk mencoba
memberikan bubur lunak dengan tambahan minyak goreng sebelum masak untuk
memenuhi kebutuhan protein dan vitamin anak
-
Memberitahukan pada ibu bahwa
produksi ASI akan berkurang seiring dengan semakin dewasa anak sedangkan
kebutuhan lebih banyak daripada pemasukan
Evaluasi
:
S : Ibu mengatakan mengerti tentang
pemberian makanan pada anak
O : Ibu mampu menjawab pertanyaan terkait
materi pertanyaan dengan sederhana
A : Masalah tidak terjadi
P : -
ConversionConversion EmoticonEmoticon