MASALAH KESEHATAN :
MOLA HIDATIDOSA
MOLA
HIDATIDOSA : Kehamilan abnormal berupa
jonjot-jonjot korion yang tumbuh berganda
yaitu gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai buah anggur/mata ikan.
|
Masalah Keperawatan: Masalah
kolaborasi:
1.
Syok hipovolemik karena
perdarahan *
Perdarahan
2.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
terganggu
3.
Gangguan keseimbangan cairan
tubuh
4.
Gangguan body image
5.
Cemas
Pemeriksaan Diagnostik
1.
Darah lengkap
2.
Urine lengkap
3.
Patologik Anatomi
4. USG
Diagnosa Keperawatan:
1.
Syok hipovolemik sehubungan
dengan perdarahan yang terus menerus.
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi sehubungan dengan mual, muntah, stomatitis, faringitis.
3.
Gangguan keseimbangan cairan
(kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang berlebihan (muntah dan diare)
karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
4.
Gangguan body image sehubungan
dengan histeraktomi dan alopesia.
5.
Cemas sehubungan dengan kurang
informasi tentang penyakitnya.
Intervensi
Dx 1: Sock hipovonik sehubungan
dengan perdarahan yang terus menerus.
a.
Pemberian infus dextrose 5%
yang berisi 50 satuan oksitosia (pitosin/sintosinon).
b.
Melakukan manual digital untuk mengeluarkan sebanyak
mungkin jaringan dan bekuan darah.
c.
Curettage untuk evakuasi sisa
jaringan yang tertinggal
d.
Jika
perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan lakukan tampon utero-vaginal selama 24 jam.
Dx 2: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan
dengan mual, muntah, stomatitis, faringitis.
a.
Bersama klien menegakkan skala
berat badan yang diharapkan. Rasionalnya; keikutsertaan secara akif dalam
menentukan asupan, klien akan mempunyai perasaan kontrol terhadap hidup.
b.
Menegakkan diit yang ditentukan
bekerjasama dengan ahli gizi.
c.
Mengharuskan diit tambahan
(yang diambil 1-2 jam setelah makan).
d.
Membantu klien dalam
mengidentifikasi acuan makanan, meliputi makanan yang tinggi protein dan
kompleks karbohidrat.
e. Bantu anggota keluarga dalam
merencanakan makanan yang tinggi kalori dan protein.
f.
Berikan dorongan pada keluarga
untuk menghindari pemaksaan diit.
g.
Ajarkan kepentingan kebersihan
oral.
h.
Jelaskan efek samping
pemasangan sitostatika.
Dx 3: Gangguan keseimbangan
cairan (kurang) sehubungan dengan pengeluaran yang berlebihan (muntah dan
diare) karena efek dari kemoterapi/sitostatika profilaksis.
a.
Jelaskan tentang pentingnya
asupan nutrisi yang baik dan cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi.
b.
Jelaskan pada klien/anggota
keluarga agar selalu melaporkan berat badan, masukan dan pengeluaran cairan
setiap hari.
c.
Awasi turgor kulit dan hindari
kekeringan kulit yang berlebihan.
d.
Monitor tanda-tanda vital.
e.
Hindari lingkungan yang sangat
panas karena panas dapat menyebabkan kehilangan cairan yang berlebihan.
f.
Memberikan cairan
intravena/infus
g.
Jelaskan penyebab muntah dan
diare diderita klien.
Dx 4: Gangguan
body image sehubungan dengan histerektomi dan alopesia.
a.
Kaji perasaan-perasaan dan
persepsi klien tentang histerektomy dab alopesia serta akibatnya terhadap body
image.
b.
Kaji persepsi klien tentang
akibat histeretomy terhadap hubungannya dengan pasangan hidupnya/orang terdekat
untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan.
c.
Bantu klien dalam
mengekspresikan tentang perasaan-perasaan kehilangan. Tujuan untuk mendapatkan
dukungan proses berkabung yang normal.
d.
Beri dorongan atas partisipasi
pasien dalam pelayanan yang memberikan dukungan dan kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
e.
Hargai pemecahan masalah yang
konstruksif untuk meningkatkan penampilan. Tujuannya untuk memberikan penekanan
pada perilaku adaptif.
Dx 5: Cemas sehubungan dengan
kurang informasi tentang penyakitnya.
a.
Mengkaji tingkat kecemasan dan
tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya.
b.
Menjelaskan:
-
Pengertian mola hidatidosa.
-
Gejala-gejala yang timbul
akibat mola hidatidosa.
-
Tindakan-tindakan sehubungan
dengan mola hidatidosa.
-
Program Keluarga Berencana (KB)
karena selama 2-3 tahun klien belum boleh hamil.
-
Pemeriksaan ulang yang harus
dilakukan klien yaitu:
-Setiap minggu selama triwulan I
-Setiap 2 minggu selama triwulan II
-Setiap bulan selama 6-bulan berikutnya
-Setiap 2 bulan selama 1 tahun berikutnya
Sumber
Bacaan:
Wiknjosastro,
Hanifa. (1999), Ilmu Kandungan, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam.
(1998), Sinopsis Obstetri Fisiologi, Patologi, EGC, Jakarta.
Kim, Mi Ja, et.
al. (1995), Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta
Doengoes Em, 1988, Maternal Newborn Care Plane
Hamilton P, (Gde, Yasmin), Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas
Langman, 1993, Embriologi Kedokteran
Rustam, 1998, Sinopsis
Obserteri I dan II
ConversionConversion EmoticonEmoticon