ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
POST OP. APPENDISITIS
No. RM : 084284
Tanggal : 29-03-2006
Tempat : Perawatan IV RSUD Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa
A. DATA UMUM KLIEN
- Identitas Klien
Nama : Nn.
G
Umur : 30
tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status Perkawinan : belum
kawin
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Makassar
Tanggal masuk RS : 27
Maret 2006
Ruangan : Perawatan IV Kelas IA RSUD. Syekh Yusuf
Sumber info : Klien, keluarga dan rekam medik
- Penanggung Jawab
Nama : Ny.
D
Umur : 50
tahun
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien: keluarga klien
Alamat : Jl. Andi Tonro
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1.
Keluhan utama : nyeri
perut kuadran kanan bawah
2.
Alasan masuk RS : sakit
dirasakan ± 3 bulan yang lalu dan bertambah parah jika klien melakukan aktivitas
yang berat karena sakitnya bertambah dari hari ke hari sehingga klien dan
keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dan disarankan untuk rawat
inap.
3.
Riwayat penyakit :
Provocative/palliative : klien mengatakan nyeri disebabkan karena luka
operasi (post op. hari kedua)
Quality : nyerinya
timbul bila klien bergerak dan beraktivitas
Region : daerah perut kuadran kanan bawah
Severity : nyeri akut dengan skala 6 (sedang)
Timing : klien mengatakan nyeri tidak menentu waktunya
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA
LALU
- Penyakit yang pernah dialami
Saat anak-anak, klien hanya sakit biasa flu dan demam
biasa dan biasanya hanya mengatasinya dengan membeli obat di warung terdekat.
Klien pernah dirawat di rumah sakit Haji karena penyakit asma.
2.
Riwayat alergi : tidak
ada
3.
Riwayat imunisasi : klien tidak
mengingatnya
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
: Umur tidak diketahui
: Tinggal serumah
·
Generasi I meninggal karena
lanjut usia
·
Klien mengatakan tidak ada
keluarganya yang menderita seperti penyakit yang dialaminya
E. RIWAYAT
PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
- Pola coping
Pengambilan keputusan kadang sendiri atau
dimusyawarahkan dengan keluarga.
- Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya
Klien berharap penyakitnya akan sembuh agar berkumpul
bersama keluarganya kembali
- Faktor stressor
Klien mengatakan nyeri bila terlalu banyak bergerak atau
beraktivitas tapi nyeri hilang bila tidak beraktivitas.
- Konsep diri
Klien bisa menerima keadaannya setelah dioperasi.
- Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien tidak tahu persis penyebab dari penyakit yang
dideritanya.
- Adaptasi
Klien dapat beradaptasi dengan
penyakitnya
- Hubungan dengan anggota keluarga
Baik, karena banyak keluarga yang
datang membesuk dan menjaganya di rumah sakit selama dirawat.
- Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan hubungan dengan
masyarakat baik
- Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Pada saat bicara klien tampak
terbuka, kontak mata /cara bicara jelas walaupun klien tampak masih lemah.
- Aktivitas sosial
Klien mengatakan selalu ikut
aktivitas di masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara dan arisan.
- Bahasa yang digunakan
Klien menggunakan bahasa Indonesia
campur Makassar
- Keadaan lingkungan
Klien mengatakan keadaan
lingkungannya baik dan tinggal bersama orang tua serta satu orang adik
perempuannya.
- Kegiatan keagamaan
Klien beragama Islam, sebelum
masuk rumah sakit klien rajin shalat 5 waktu tapi setelah masuk rumah sakit
klien hampir tidak pernah shalat.
- Keyakinan tentang kesehatan
Klien yakin bahwa penyakitnya akan
sembuh dan menyerahkan semua kepada Tuhan YME.
F. KEBUTUHAN DASAR/POLA
KEBIASAAN SEHARI-HARI
- Makan
Sebelum
MRS : frekuensi makan 3x sehari dengan komposisi nasi lauk dan sayur.
Tidak ada makanan pantangan, nafsu makan baik.
Setelah
MRS : frekuensi makan 3 x sehari dengan komposisi bubur dan lauk sesuai
dengan terapi diet yang diberikan di rumah sakit.
- Minum
Sebelum
MRS : frekuensi tidak tentu sesuai dengan aktivitas yang dilakukan dalam
sehari namun biasanya minum 6 – 8 gelas/hari tidak ada minuman pantangan
kecuali kopi dan alkohol.
Setelah
MRS : klien mengatakan minum 4 – 5 gelas/hari
- Tidur
Sebelum
MRS : klien jarang tidur siang karena kesibukan tapi malam klien biasa
tidur jam 23.00 – 05.00 pagi
Setelah
MRS : klien mengatakan setelah masuk rumah sakit klien sering tidur dan
malam hari klien tidur jam 22.00 – 06.00 pagi.
- Eliminasi /BAB
Sebelum
MRS : frekuensi 1 x sehari dengan konsistensi lunak, warna kuning dan
tidak menggunakan obat penahan.
Setelah
MRS : klien mengatakan belum BAB semenjak masuk rumah sakit.
- Eliminasi /BAK
Sebelum
MRS : klien mengatakan BAK lancar, tidak sakit pada saat BAK
Setelah
MRS : klien mengatakan BAK lancar, tidak sakit pada saat BAK
- Personal hygiene
Sebelum
MRS : klien mengatakan 2 x sehari mandi, cuci rambut 2 x seminggu
Setelah
MRS : klien nampak bersih karena klien sudah dimandikan di tempat tidur
oleh keluarganya, kuku tangan dan kaki tampak bersih.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Hari: Rabu / 29 Maret 2006
1.
Keadaan umum
Klien tampak lemah, tidak bergairah, tampak meringis,
nyeri tekan dan beraktivitas di tempat tidur.
Vital
sign : S : 37 ºC
TD : 100/60
mmHg
P : 20
x/mnt
ND : 86
x/mnt
2.
Head to toe
·
Kulit/integument
Kulit sawo matang, tekstur kenyal, tidak terdapat edema,
turgor baik suhu 37 ºC.
·
Kepala dan rambut
Kulit kepala klien cukup
bersih tidak ada peradangan rambut warna hitam sebahu dan ikal.
·
Kuku
Bantalan kuku berwarna merah
mudah, kuku tangan dan kaki cukup bersih dan pendek
·
Mata/penglihatan
Mata bulat, refleks cahaya
normal, kedua pupil isokhor, akomodasi bagus, konjungtiva tidak ademis, fungsi
penglihatan bagus tidak ada peradangan.
·
Hidung/penciuman
Septum hidung berada di
tengah, simetris kanan dan kiri, tidak ada peradangan serta polip.
·
Mulut dan gigi
Bibir tidak kering, lidah
tidak kotor, fungsi pengecapan bagus, tidak ada peradangan, karies tidak ada
·
Leher
Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada distensi. Vena jugularis dan tidak ada rasa kaku
·
Dada
Pernafasan tenang, gerakan
toraks ke atas dan keluar simetris saat inspirasi, frekuensi pernafasan 20
x/menit, ictus kordis tidak tampak, bunyi jantung I dan II murni, denyut apeks
teraba pada ICS 5, tidak ada nyeri dan tidak ada bunyi jantung tambahan
·
Abdomen
Tampak luka insisi operasi,
perut tidak kembung, tidak ada massa,
tidak ada pembesaran hepar, bising usus (+). Klien mengatakan nyeri bila
ditekan pada daerah perut kanan bawah.
·
Genitalia
Tidak ada peradangan dan
perdarahan
·
Ekstremitas atas dan bawah
Tidak ada kekakuan, edema
dan atropi pada ekstremitas atas dan bawah, pada ekstremitas atas sinistra
terpasang infus RL 20 tetes/menit.
3.
Pengkajian data fokus
Sistem
gastrointestinal
Inspeksi : umbilicus
terletak di garis tengah dan tidak menonjol. Bentuk abdomen simetris, tidak
terlihat massa,
tampak ada luka, telah dilakukan tindakan appendektori pada tanggal 28 Maret
2006
Auskultasi : bising
usus 5 x/menit
Perkusi : perkusi
hati pada midklavikulari kanan terdengar redup perkusi limfe di daerah
posterior midaksilaris kiri terdengar redup
Palpasi : tidak
ada pembesaran hati, limfe dan ginjal tidak teraba adanya massa pada abdomen, nyeri tekan pada perut
kanan bawah (SPKB).
4.
Pemeriksaan diagnostik
USG: tampak adanya
tanda-tanda apendisitis
5.
Penatalaksanaan medis
Hari/tanggal: 29 Maret 2006
Cefotoxime 1 gr/12 jam
Seminac 1 amp
Ramitidine 1 amp/8 jam
H. KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif:
-
Klien mengatakan nyeri pada
daerah operasi
-
Klien mengatakan nyeri pada
perut kanan bawah
Data Objektif:
-
Tampak meringis
-
Tampak luka insisi di perut
kuadran kanan bawah
-
Tampak lemah
-
Nyeri tekan (+)
-
Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
-
TTV: S : 37 ºC; TD : 100/60
mmHg; P : 20 x/mnt; ND : 86 x/mnt
ANALISA
DATA
No
|
Data
|
Kemungkinan Penyebab
|
Diagnosa Keperawatan
|
(1)
|
(20
|
(3)
|
(4)
|
1.
|
DS:
- Klien
mengatakan nyeri pada daerah operasi
- Klien
mengatakan nyeri pada perut kanan bawah
DO:
- Tampak
meringis
- Nyeri tekan
(+)
- TTV
S : 37 ºC
TD : 100/60
mmHg
P : 20 x/mnt
ND : 86
x/mnt
|
Tindakan
pembedahan
↓
Terputusnya
kontinuitas jaringan
↓
Pengeluaran
zat-zat kimia (bradikinin, prostatglandin, histamin)
↓
Merangsang
hipotalamus
↓
Stimulus
korteks serebri
↓
Rasa
nyeri dipersepsikan
|
Nyeri
|
2.
|
DS:
DO:
- Tampak ada luka
insisi di perut kuadran kanan bawah
|
Tindakan
pembedahan
↓
Terputusnya
kontinuitas jaringan
↓
Hilangnya
fungsi kulit sebagai proteksi
↓
Memungkinkan
masuk mikroorganisme ke tubuh
↓
Risiko infeksi
|
Risiko tinggi infeksi
|
3.
|
DS: -
DO:
- Sering
bertanya tentang penyakitnya
|
Apendisitis
↓
Perubahan
status kesehatan
↓
Kurang
informasi
↓
Kurang
pengetahuan
|
Kurang pengetahuan
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien: Nn. G Ruang:
Perawatan IV No.
RM: 084284
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Rencana Tindakan
Keperawatan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
1.
|
Gangguan rasa
nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan karena tindakan
operasi ditandai dengan:
DS:
- Klien
mengatakan nyeri pada daerah operasi
- Klien
mengatakan nyeri pada perut kanan bawah
DO:
- Tampak
meringis
- Nyeri tekan
(+)
- TTV
S : 37 ºC
TD : 100/60
mmHg
P : 20 x/mnt
ND : 86
x/mnt
|
Tujuan:
Nyeri berkurang
atau hilang dengan kriteria:
- Klien tidak
mengeluh nyeri
- Klien tampak
tenang
- Klien tidak
meringis
- TTV
S : 37 ºC
TD : 100/60
mmHg
P : 20 x/mnt
ND : 86 x/mnt
|
1. Kaji
tingkat nyeri, catat lokasi, karakteristik dan beratnya (0 – 10)
2. Observasi
TTV, perhatikan petunjuk non verbal.
3. Berikan
lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan stres
4. Pertahankan
istirahat dengan posisi semi Fowler
5. Ajarkan
teknik nafas dalam bila rasa nyeri datang
6. Kolaborasi
dengan pemberian analgetik sesuai indikasi
|
Berguna dalam pengawasan keefektifan
obat, kemajuan penyembuhan pada karakteristik nyeri menunjukkan terjadi
abses, memerlukan upaya evaluasi medik dan intervensi.
Dapat membantu mengevaluasi pernyataan
verbal dan keefektifan intervensi
Meningkatkan istirahat
Gravitasi melokalisasi eksudat inflamasi
dalam abdomen bawah atau pelvis, menghilangkan tegangan abdomen yang
bertambah dengan posisi telentang
Teknik nafas dalam menurunkan konsumsi
abdomen akan O2, menurunkan frekuensi pernafasan, frekuensi
jantung dan ketegangan otot yang menghentikan siklus nyeri
Menghilangkan nyeri, mempermudah
kerjasama dengan intervensi lain, contoh ambulasi, batuk.
|
2.
|
Risiko tinggi
infeksi berhubungan luka post operasi ditandai dengan:
DS:
DO:
- Tampak ada luka
insisi di perut kuadran kanan bawah
|
Tujuan:
Tidak terjadi
infeksi dengan kriteria:
- Meningkatkan
penyembuhan luka dengan benar
- Bebas dari
tanda-tanda infeksi
|
1. Awasi
tanda-tanda vital.
2. Lakukan
pencucian tangan yang baik dan perawatan luka yang aseptik
3. Observasi
keadaan luka dan insisi.
4. Kolaborasi
dengan pemberian antibiotik sesuai indikasi
|
Dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis,
abses, peritonitis
Menurunkan risiko penurunan bakteri
Memberikan deteksi dini terjadinya proses
infeksi dan pengawasan penyembuhan peritonitis yang tidak ada sebelumnya
Mungkin diberikan secara profilaktik atau
menurunkan jumlah organisme dan untuk menurunkan penyebaran dan penyembuhan pada
rongga abdomen.
|
3.
|
Kurang
pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan:
DS: -
DO:
- Sering
bertanya tentang penyakitnya
|
Tujuan:
Klien dapat memahami dan kooperatif dalam
pemberian tindakan pengobatan dengan kriteria:
- Klien tidak
bertanya-tanya
- Ikut serta
dalam program pengobatan
|
1. Kaji
tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang penyakitnya
2. Diskusikan
perawatan insisi termasuk ganti balutan
3. Identifikasi
gejala yang menentukan evaluasi medik contoh meringankan nyeri: edema/eritema
luka, adanya drainase demam
4. Tekankan
pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan
|
Mengidentifikasi sejauhmana tingkat
pengetahuan keluarga atau klien tentang penyakit yang dideritanya
Pemahaman meningkatkan kerjasama dengan
program terapi meningkatkan penyembuhan dan mengurangi komplikasi
Upaya intervensi menurunkan risiko
komplikasi serius
Penggunaan pencegahan terhadap infeksi
|
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
dx
|
Hari/
Tanggal
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
I
|
Rabu/
29-03-06
|
09.30
1. Mengkaji tingkat nyeri,
lokasi dan karakteristik
Hasilnya:
Nyeri sedang
(6) lokasi pada perut kuadran kanan bawah
09.35
2. Mengobservasi TTV
Hasilnya:
TD : 100/60 mmHg
S : 37 ºC
P : 20 x/mnt
ND: 86 x/mnt
09.45
3. Memberikan lingkungan
yang tenang dan mengurangi rangsangan stres
Hasilnya:
Klien tampak
baring di atas tempat tidur, dengan posisi semi Fowler
09.50
4. Mengajarkan teknik nafas
dalam bila rasa nyeri datang
Hasilnya:
Klien nampak
tarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut
10.00
5. Mengkolaborasikan dengan
pemberian analgetik sesuai indikasi
Hasilnya:
Injeksi
Cefotoxime 1 gr/12 jam
|
Rabu, 29-03-2006
Jam: 14.00
S : klien mengatakan nyerinya
sudah berkurang
O : - Wajah tampak meringis
- vital sign
S : 37 ºC
TD : 100/70 mmHg
P : 20 x/mnt
ND: 84 x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
|
II
|
|
10.10
1. Mengawasi tanda-tanda
vital
Hasilnya:
TD : 100/60 mmHg
S : 37 ºC
P : 20 x/mnt
ND: 80 x/mnt
10.20
2. Mengobservasi keadaan
luka balutan
Hasilnya:
Tampak luka
insisi dibalut dengan verban, balutan tampak kering
10.25
3. Mengkaji tanda-tanda
infeksi
Hasilnya:
Udema (-),
Pus (-), eritema (-)
|
Rabu 29-03-06
Jam: 14.10
S :
O : tidak tampak adanya
tanda-tanda infeksi
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
|
III
|
|
10.30
1. Mengkaji
tingkat pemahaman klien dan keluarga tentang penyakitnya
Hasil:
Klien mengatakan tidak tahu apa penyebab penyakitnya
10.35
2. Mendiskusikan
perawatan insisi termasuk ganti balutan
Hasil:
Verban tampak kering
10.40
3. Mengidentifikasi
gejala yang memerlukan evaluasi medik contoh peningkatan nyeri: edema/eritema
luka, adanya drainase, demam
Hasil:
Nyeri (+), edema (-), drainase (-) demam (-)
11.00
4. Menekankan
pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan
Hasil:
Injeksi Cefotoxime 1 gr/12 jam
|
Rabu 29-03-06
Jam: 14.15
S :
O : - klien dapat memahami tentang penyakitnya
- Klien tidak banyak
bertanya
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
|
I
|
Kamis/
30-03-06
|
09.00
1. Mengkaji tingkat nyeri,
lokasi dan karakteristik
Hasilnya:
Nyeri ringan (2
- 4) lokasi pada perut kuadran kanan bawah
09.10
2. Mengobservasi TTV
Hasilnya:
TD : 100/80 mmHg
S : 37 ºC
P : 20 x/mnt
ND: 78 x/mnt
09.20
3. Mengajarkan teknik nafas
dalam bila rasa nyeri datang
Hasilnya:
Klien nampak
tarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut
|
Kamis, 30-03-2006
Jam: 14.15
S : klien mengatakan
nyerinya sudah berkurang
O : - Wajah tampak tenang
- Tidak meringis
A : masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
|
II
|
|
09.30
1. Mengganti balutan
Hasilnya:
Perawat mengganti verban
09.40
2. Mengobservasi keadaan
luka operasi saat ganti verban
Hasilnya:
Luka nampak
kering
09.45
3. Mengkaji tanda-tanda
infeksi
Hasilnya:
Udema (-),
Pus (-), eritema (-)
|
Kamis 30-03-06
Jam: 11.10
S :
O : - Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Luka insisi tampak
kering
- Ganti verban
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Catatan:
Pasien pulang
|
1
ConversionConversion EmoticonEmoticon