Salam Sehat dan Harmonis

-----

tahao membangun kepercayaan intersersonal


Membangun kepercayaan interpersonal
Dalam bekerja bersama brlaku tujuan bersama, individu harus menetapkan kepercayaan bersama.
Tahap-tahap membangun kepercayaan:
1.         Orang A memberi keputusan dengan menunjukkan gagasan, informasi, kesimpulan, perasaan dan bereaksi dengan langsungpada situasi dan pada orang B.
2.       Orang B merespon dengan persetujuan, mendukung, dan kooperatif, dan membalas budi, perasaan dan bereaksi dengan segera pada situasi dan pada orang A.
Alternative lain dalam membangun kepercayaan:
1.         Orang B memberikan persetujuan,dukungan, kooperatif kepada orang A.
2.       Orang A merespon dengan menunjukkan gagasannya, informasi, kesimpulan, perasaan dan bereaksi dengan cepat pada situasi dan pada orang B.
KEPERCAYAAN PENUH DAN TERPERCAYA
Pada kelompok yang kooperatif, element penting dari kepercayaan adalah keterbukaan dan ikut andil, memberi persetujuan, dukungan, kooperatif dengan anggota yang lain. Bekerja kooperatif dengan yang lain, memaksa terbuka dan berbagi, yang bertekat dengan bentuk persetujuan, dukungan, dan kooporatif pada kelompok.
Ø Keterbukaan adalah berbagi informasi, ide, gagasan, perasaan dan bereaksi pada pokok masalah kelompok yang dihadapi.
Ø Berbagi adalah memberi pengetahuan pada yang lainnya untuk membantu anggota kelompok untuk menyelesaikan tujuan.
Ø Penerimaan adalah komunikasi pada penghargaan yang tinggi terhadap yang lainnya dan memberi kontribusi untuk anggota kelompok.
Ø Dukungan adalah komunikasi pada yang lain bahwa kamu yakin mereka kuat dan percaya pada kapasitas mereka untuk mengatur dengan produktif situasi mereka.
Ø Kooperatif adalah dugaan bahwa kamu melakukan perilaku kooperatif dan setiap anggota kelompok akan bisa bekerjasama dan mencapai tujuan kelompok.
Perilaku percaya sepenuhnya adalah bersedia memperoleh apapun resikonya, baik manfaat ataupun akibatnya. Lebih spesifik perilaku percaya sepenuhnya adalah melibatkan dirinya dan mau sacara terbuka dan seportif dengan yang lainnya. Thusting behavior may be defined as the willingness to risk beneficial or harmful consequences by making oneself vulnerable to other group member.
Perilaku terpercaya adalah bersedia menanggapi orang lain yang bermasalah juga menanggapi orang yang tidak masalah. Ini melibatkan persetujuan pada kepercaayan orang padamu. Bentuknya adalah persetujuan, dukungan, cooperatif, sebagai balas budi adalah kunci untuk membangun kepercayaan pada anggota yang lain. Thustworthy behavior may be defined as the willingness to respond to other person’s risk-taking in a way that ensures that the person will experience beneficial consequences.
Persetujuan adalah kemungkinan pertama dan mendalam untuk membangun kelompok. Persetujuan pada yang lainnya biasanya dimulai dengan setuju pada diri sendiri. Anggota kelompok membutuhkan untuk diterima oleh dirinya sendiri sebelum mereka dapat menerima sepenuhnya pada orang lain. Persetujuan adalah kunci untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan pada kritikan.
Kunci untuk membangun dan memelihara kepercayaan adalah dengan menjadi terpercaya, penerimaan dan suportifitasmu dengan orang lain. Mereka akan membari gagasan, ide, teori, kesimpulan, perasaan dan reaksi padamu. Ketika kamu ingin meningkatkan kepercayaan. When you want to increase trust, increase your trustworthiness. When you reciprocate self-disclosures, you increase thust and influence the other person  to be have even more self-disclosing. Reciprocating self-disclosures make oneself vulnerable to rejection, and the matual vulnerablility resulting when all members will be accepting ang supportive af the other.

Merusak kepercayaan
Ketidak kepercayaan adalah sulit untuk diubah karena merupakan persepsi, meskipun orang mencoba mengubah, penghianatan akan berilang kembali. Distrust is difficult to change because it leads to the perseption that despite the other person’s attempts”make up” betrayal will recur in the future.
Merusak kepercayaan adalah tidak baik karena:
1.         When group members distrust other members to do their share of the work.
2.       When group member cannot trust each other, they often compete simply to defend their own best interest.
3.       Ketidakpercayaan akan menimbulkan konflik.
Tingkah laku yang dapat merusak kepercayaan:
1.         Menolak, mencemooh atau tudak merespon anggota yang lain.
2.       Tidak ikut terbuka pada anggota yang lain.
3.       Menolak gagasan, informasi, kesimpulan, dari anggota yang lain.
Membangun kembali kepercayaan yang telah hancur:
1.         Increase positive outcome interdepence by establishing cooperative goals that are so compelling that everyone will join to achieve them.
2.       Increase their resource interdepence so that it is clear that no one person has a chance for succeeding on his or her own.
3.       Openly and consistenly express their cooperative intentionas.
4.       Reestablish credibility by making certain that their action match their announced intentions.
5.       Be absolutely and consistently trustworthy in their dealing with each other.
6.       Periodically”test the water” by engaging in trusting actions ang making themselves vulnerable to the other members.
7.       Apologize sincerely and immediately when they inadvertently engage in untrustworthy action.
8.       Strive to build a “ tough but fair” reputation by:
a.       Initially and periodically responding cooperatively to other members who act competitively.
b.       Using a tit-for-tat strategi that matches the other person’s behavior if the others continue to compete.
Kepercayaan yang tepat
Percaya adalah tidak selalu tepat. Ada waktu saat kamu akan tidak bijaksana untuk membuka gagasan, perasaan atau reaksi kepada orang lain. There are person undoubtedly know who would behave in very unthustworthy ways if you made your self vulnerable to them.
Tidak percaya dan selalu percaya adalah tidak tepat. Trust is appropriete only when you are relatively consident that the other person will behave in such a way that you will benefit rather that be harmed by your risk, or when you are reletively sure the other person will not exploit your vulnerability. In some situations, such as competitive ones, trust is not appropriate.
Trusting as a self-fulfilling prophecy
A self-fulfilling prophecyis is, in the beginning, a false definition of a situation that evolkes a bew behavior, one that makes it possible for the originally false impression to come true. The assumption you make about other people ang the way in which you then behave often influence how other people respond to you, thus creating self-fulfilling prophecies in your relationships. People usually conform to the expectations other have for them. If other people feel that you do not  trust them and expect them to violet your trust, they will often do so. If they believe that you them and expect them to be trustworthy, they will often behave that way. In building trust in a relationship, your expectations about the other person may influence how you act toward that person, thus setting up the possibility of a self-fulfilling prophecy.
Previous
Next Post »

Translate