T Y P H O I D
Oleh : Simon Sani Kleden
Definisi
Thypoid adalah penyakit infeksi
akut dengan demam yang disebabkan oleh kuman salmonella typi (Pedoman Diagnosis
dan Therapi Lab /UPF Ilmu penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo Surabaya)
PATOGENESIS
Penularan s. Typhy
terjadi melalui mulut oleh makanan yang tercemar. Sebagian kuman akan di
musnahkan dalam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, mencapai aringan
limpoid dan ber kembang biak.
Proses penyakit di bagi dalam 3 fase :
Salmonela
typhi melalui air dan makanan yang terkontaminasi masuk keadalam tubuh dengan mekanisme penyakitnya sebagai berikut
- Infasi terhadap jaringan limpoid intestinal dan proliferasi bacteri. Fase ini berlangsung 2 minggu; asimpthomatis.\
- Infasi aliran darah bacteraemia menyebabkan meningkatnya suhu tubuh. Terjadi reaksi imunologi sampai fase berikutnya dalam 10 hari. Kultur darah dan urine positif selama periode febris. Antibodi S.Typhy tampak dalam darah. Test widal positif pada akhir fase ini.
- Lokalisasi bacteri dalam jaringan limfoid intestinal nodus masenterik gall bladder, hati, limpa. Terjadi nekrosis lokal reaksi hipersentifitas antigen antibodi.
Lesi pada usus halus
Kelainan patologic utama terjadi di
usus halus terutama ileum bagian distal tetapi dapat i temukan pada jejunu dan
coclon.
Seguelae
Lesi sembuh dengan scaring yang
minimal ulcerasi yang dalam pada usus
halus.
Persisten cronic infeksi pada gall
bladder atau ginjal “carries”.
Pemeriksaan dan Diagnosis
- Jumlah leukosit normal / Leukopenia / Leukositisis.
- Anemia ringan, LED meningkat, SGOT, SGPT dan Fosfatase alkali meningkat
- Dalam minggu pertama biakan darah Salmonella typhi positif 75 – 85 %\
- Biakan Tinja dalam minggu kedua dan ke tiga
- Reaksi widal Titer O dan H meningkat sejak minggu kedua dan tetap posisitf selama beberapa bulan atau tahun
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
q RIWAYAT
KEPERWATAN
§ Kaji
klien tentang penyediaan air bersih, kebersihan indiidu dalam kebiasaan makan,
minum. Sanitasi lingkungan.
§ Riwayat
vaksinasi masa lampau
§ Penyakit
typhoid abdominalis sebelumnya.
§ Riwayat
keluhan sekarang, lesu, nyeri kepala, pusing,nyeri otot, anoreksia, sakit waktu
menelan, perasaan tidak enak di perut, batuk, epistaksis : Minggu pertama.
§ Riwayat
pengobatan (antimikroba).
q MANIVESTASI
KLINIS/PEMERIKSAAN FISIK
§ Suhu
badan meningkat
§ Bradikardi
relatif
§ Lidah
yang khas (kotor di tengah tepi dan ujung merah dan tremor)
§ Hepatomegali
§ Splenomegali
§ Meteorismus
(akumulasi udara dalam intestin)
§ Gangguan
kesadaran : Somnolen stupor, koma, delirium atau psikosis.
§ Roseola
(bintik merah pada leher, punggung dan paha)
q PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
§ Biakan
darah positif terhadap S. Typhi pada minggu pertama
§ Reaksi
widal
Aglutinin O
Aglutinin
H Diagnosis
Aglutinin Vi
Makin tinggi
titernya makin besar kemungkinan klien menderita tyfoid. Pada infeksi aktf,
titer reaksi widal akan meningkat pada pemeriksaan ulang.
Faktor – faktor
Yang mempengaruhi reaksi widal:
Ø Keadaan
uum
Gisi buruk
menyumbat pembentukan antibodi
Ø Pemeriksaan
terlalu awal
Aglutinin baru
di jumpai dalam darah setelah 1 minggu dan mencapai puncaknya minggu ke 6.
Ø Penyakit
tertentu (leukimia, ca)
Ø Obat
– obat immunosuppresif atau kortikosteroid
Ø Vaksinasi
dengan hotipa / tipa
Ø Infeksi
klinis atau sub klinis oleh sallmonela.
Reaksi widal
positif dengan titer rendah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Potensial
injuri sehubungan dengan komplikasi perdarahan atau perferasi
2. Peningkatan
suhu tubuh sehubungan dengan infasi kuman
3. Gangguan
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh sehubngan dengan mual dan muntah \
4. Potensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan
bedrest yang lama.
5. Gangguan
eliminasi alvi sehubungan dengan bedrest yang lama.
PELAKSANAAN
- Intruksikan klien untuk tirah baring absolud sampai minimal 7 hari bebas panas + 14 hari
- Jika kesadaran klien menuru rubah posisi tiap dua jam
- Terapi diet
Dulu : Bubur
saring bubur kasar, nasi sesuai tingkat kesembuhan.
Penelitian :
Makanan padat dini ( nasi dengan lauk pauk rendah selulosa) : aman. Bantu klien
mengidentifikasikan jenis makanan rendah selulosa
- Berikan terapi pengobatan sesuai pesanan dokter
- Kloramphenicol 4 X 500 mg : 7 hari bebas panas.
- Kotrimoksasol (trimetrophin + sulfametaksasol) 2 X 2 tablet / hari : tujuh hari bebas panas.
- Tiamfenical, dosis khloram phenicol.\
- Ampicillin dan amoksilin indikasi mutlak tifoid dengan leukopenia 17 – 150 mg/ BB /hr : 7 hari panas.
- Pengobatan tifoid pada wanita hamil
- Kloramphenicol ¹¹ pada trimester III partus prematur, IUFD, grey syndrom pada neonatus.
- Tiamfenicol ¹ pad trimester I : Teratognetik.
Carier : Klien
yang tetap mengekskresi salmonella lebih dari 3 bulan (3 % > 1 tahun) Terapi : Ampicillin atau Amoksillin 1gr
tiam 6 jam PO ® 4 minggu.
Kotrimoksasol 2 tablet tiap 12 jam® 4 minggu.
- Tindakan untuk meningkatkan kenyamanan
§
Beri kompres dingin
§
Anjurkan klien untuk minum banyak + 2000
– 3000 l / hari.
§
Reposisi
untuk mencegah kerusakan integritas kulit.
ConversionConversion EmoticonEmoticon