Salam Sehat dan Harmonis

-----

makalah rawat gabung pada bayi


1
 
BAB  1
PENDAHULUAN


1.1  Latar  belakang.
          Di negara miskin, sekitar 25 – 50 % kematian wanita usia subur di sebabkan hal berkaitan dengan kehamilan, kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ribu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin untuk meningkartkan derajat kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dilaksanakan rawat gabung.
Rawat  gabung  adalah  suatu  cara  perawatan  bayi  baru  lahir  yang  ditempatkan  dalam  suatu  ruangan  di  samping  ibunya, sehingga  setiap  kali  bayi  memerlukan, ibunya  dapat  segera  memberikan  perhatian (termasuk  kebutuhan menyusui).  (Departemen  Kesehatan  RI  1993/1994).
Rawat  gabung  terdapat  dua  jenis  yaitu,  rawat  gabung  total  yang  mana  dari   awal  pasca  persalinan  bayi  dan  ibu  dari  awal  bersama  secara  terus  menerus  selama  24  jam,  sedangkan  rawat  gabung  partial merupakan  perawatan  yang  mana  ibu  dan  bayi  dirawat  terpisah  pada  saat-saat  tertentu.
Dari 500.000 persalinan di indonesia pada tahun 2002 terjadi di Rumah sakit.untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi baru lahir banyak hal yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya yang mempunyai peranan yang cukup penting ialah dengan melaksanakan rawat gabung dengan kondisi ibu pada persalinan  fisiologis   (  normal  ),  2  jam  post  partum,  bayi  yang  lahir  cukup  bulan  > 37  minggu, berat  badan  baru  lahir  2250 -  4000  gram,  bayi  dengan  APGAR  skore  menit  1  >  7,  tidak  ada  kelainan  bawaan  berat,  tidak  dalam  perawatan  khusus  yang  dilakukan  rawat  gabung  baik  total  maupun  partial. Masa neonatus merupakan masa yang rawan sehingga memerlukan perhatian dan penanganan sebaik- baiknya.
Berbagai masalah dapat terjadi pada bayi maupun ibu yang tidak dirawat gabung antara lain ibu kurang pemberian ASI, ibu kurang  kasih sayang terhadap bayinya, ibu kurang tahu terhadap perawatan bayinya. Dan adapun kerugian rawat gabung terhadap ibu antara lain : kurang dapat beristirahat karena terganggu oleh bayinya sendiri atau bayi yang menangis serta bayi mendapat infeksi dari pengunjung.
Oleh karena itu dalam melaksanakan rawat gabung selalu mempertimbangkan indikasi keuntungan dan kerugianya (Soetjiningsih, 1997)
Melalui rawat gabung dapat meminimalkan masalah yang mungkin timbul misalnya mengatasi masalah-masalah dalam perawatan neonatus, pencegahan infeksi dan masalah gizi. Oleh karena itu kontak kulit dengan kulit dan mata antara ibu dan bayi yang telah dibina setelah lahir harus tetap dipertahankan serta sebaiknya tidak dibatasi untuk berhubungan dengan bayinya, sehingga dapat menciptakan yang mendukung hubungan wajar dan sebaik-baiknya antara ibu dan bayi dari aspek fisik, fisiologis dan psikologis serta memberi bantuan dan dukungan kepada ibu dalam merawat dan memahami bayinya secara edukatif. Bayi-bayi selain mendapatkan makanan paling baik dan tepat akan mendapatkan bimbingan bagaimana cara menyusui yang benar, cara merawat bayi serta cara menjaga kebersihan, dan ini manfaat untuk menurunkan kejadian infeksi (Suharyono, 1992 ; 27)
.1      Rumusan Masalah.
Adapun  perumusan  masalahnya  adalah :
.1.1Adakah manfaat rawat  gabung  terhadap klien ibu nifas ?.
.1.2Adakah  manfaat ilmu keperawatan rawat  gabung  terhadap  bayi.

1.3  Tujuan  Penelitian.
1.3.1 Tujuan  Umum.
                  Mempelajari  manfaat  sistem  rawat  gabung  terhadap  ibu  nifas  dan  bayi.
1.3.2    Tujuan  Khusus.
                   a.  Mengidentifikasi  keuntungan  sistem  rawat  gabung  terhadap  ibu nifas.
                   b. Mengidentifikasi keuntungan   sistem   rawat  gabung  terhadap  bayi
                   c. Mengidentifikasi  kerugian  sistem  rawat  gabung  terhadap  ibu  nifas.                
                   d.  Mengidentifikasi  kerugian  sistem  rawat  gabung  terhadap  bayi.
1.4  Manfaat  Penelitian.
1.4.1 Untuk  Ibu  Nifas 
Sebagai  pertimbangan  dalam  upaya  meningkatkan pemberian  ASI   dan  merawat  bayinya.
        1.4.2 Untuk  Institusi  Pelayanan  Keperaratan. 
Hasil  penelitian  ini  dapat  digunakan  sebagai  masukan  bagi  tempat    pelayan  kesehatan  khususnya  pelayanan  keperawatan  terutama  bagi  ibu  nifas  untuk  melaksanakan  rawat  gabung.  
        1.4.3 Untuk Penulis.              
    Menambah  wawasan  dan  pengalaman  melaksanakan  penelitian.
       1.4.4 Dapat memberi gambaran atau informasi bagi peneliti berikutnya 

1.5  Relevansi
Upaya  kesehatan  gar  bayi  dapat  tumbuh   dan  berkembang  secara  optimal  harus  dilakukan  sejak  janin  dalam  kandungan  ibu,  selama  proses  persalinan    dilakukan  perawatan  yang  segera  setelah  bayi  lahir  sampai  masa  balita terlewati  karena  masa  neonatus  merupakan  masa  yang  rawan  hingga  memerlukan  perhatian  dan  penanganan  sebaik-baiknya.  Oleh  karena  itu  dalam  menghadapi  neonatus  ibu  harus  sudah  siap  untuk  merawat  bayinya  sedini  mungkin.
Salah  satu  upaya  yang  dapat  dijalankan  untuk  mencapai  tujuan  ini  adalah                                                                                                                          dilakukan  rawat  gabung  yang  mana  dalam  sistem  ini  dapat  menciptakan  kedekatan hubungan ibu terhadap bayi dengan  kasih  sayang,  kehangatan,kelembutan,  peningkatan  penggunaan  ASI,  mencegah  infeksi  dan  peningkatan  pendidikan  ibu.





























BAB  2
TINJAUAN  TEORI
                       
Pada  bab  ini  diuraikan  tentang  konsep  dasar  rawat  gabung  yang  meliputi  :  pengertian  rawat  gabung  termasuk  sifat  dan  jenis  rawat  gabung,  tujuan,  kotra  indikasi rawat  gabung,  keuntungan  dan  kerugian  rawat  gabung.

2.1  Pengertian  rawat  gabung.
Rawat  gabung adalah  suatu  cara  perawatan  bayi  baru  lahir  yang  ditetapkan  dalam suatu ruangan di samping  ibunya,  sehingga  setiap  hari  bayi  memerlukan  ibunya  dapat segera memberikan perhatian (termasuk kebutuhan menyusui). (Kesehatan RI  1993 / 1994 ).
2.1.1    Rawat  gabung  dapat  bersifat  :
    1. Kontinue  yang  berarti  bayi  tetap  berada  di  samping  ibunya  terus-   menerus.
    2. Intermiten, dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau  atas  permintaan  ibunya  dapat  dibawa  kepada  ibunya  ( Soetjiningsih,  1997, 97).
2.1.2        Jenis  rawat  gabung.
a.       Total,  dari  awal  pasca  persalinan  bayi  dan  ibu  dirawat bersam  secara  terus-menerus  selama  24  jam.
b.      Partial,  adalah  cara  perawatan  dimana  ibu  dan  bayi  dirawat  secara  terpisah  pada  saat-saat  tertentu.

2.2      Tujuan  Rawat  Gabung.
2.2.1   Bantuan  Emosional
Setelah  menunggu  selama  sembilan  bulan dan setelah dalam proses  persalinan   ibu  sangat  senang  dan  bahagia  bila  dekat  dengan  bayinya.  Ibu  dapat membelai-belai  bayinya,  mendengar  tangisnya  serta  memperhatikannya  disaat buah hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini sangat penting  ditumbuhkan  pada  sat-saat  awal  dan  bayi  akan  memperoleh  kehangatan  tubuh  ibu,  suara  ibu,  kelembutan  dan  kasih  saying.

2.2.2  Penggunaan  ASI.
Dari  segala  pertimbangan maka ASI adalah makanan  terbaik bagi bayi. Produksi ASI akan  makin  cepat dan makin banyak bila bila dilakukan rawat gabung karena aktivitas menyusui akan dapat dilaksanakan sesering mungkin  .
Pada  hari-hari  pertama  yang  keluar  dalah  kolostrum  yang  jumlahnya  sedikit,   tapi  hal  ini  tidak  perlu  dikawatirkan  kerena  kebutuhan  bayi  masih  sedikit.


2.2.3        Pencegahan  Infeksi.                                                    
Pada  perawatan  bayi  yang  terpisah,  maka  kejadian  infeksi  silang  akan  sulit  dicegah, karena bayi  akan  terinfeksi  dari  bayi  yang  lain.  Dengan  melakukan  rawat gabung, maka infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang  mengandung  antibody  dalam  jumlah tinggi akan melapisi  seluruh  permukaan  mulosa  dari  saluran  pencernaan  bayi  dan syaraf oleh  bayi  sehingga  bayi  akan  mempunyai   kekebalan,  ini  akan  mencegah infeksi  terutama  terhadap  diare.

2.2.4        Pendidikan  Kesehatan.
Pada saat melaksanakan  rawat  gabung  dapat  dimanfaatkan untuk  memberikan  pendidikan kesehatan  kepada  ibu, terutama primipara, bagaimana  teknik  menyusui,  memandikan  bayi,  merawat  tali  pusat,  perawatan  payudara dan  melihat makanan yang baik merupakan bahan-bahan diperlukan si ibu.  Keinginan  ibu  bangun  dari  tempat  tidur,  menggendong  bayi  dan  merawat  diri  akan  mempercepat  mobilisasi,  sehingga  ibu  akan  lebih  cepat  pulih  dari  persalinan .  (  Soetjiningsih,    1997,  97).

2.3      Kontra  Indikasi  Rawat  Gabung.
Pada  keadaan  tertentu  maka  rawat  gabung  tidak  dianjurkan  misalnya     pada  :
2.3.1    Keadaan  ibu ;
a .  Kesadaran  belum  baik.
b .  Terbukti  menderita  karsinoma  payudara.
c .   Psikosis.
2.3.2 Keadaan  bayi;
a.  Bayi  memerlukan  pengawasan  intensive.
                  b. bayi kejang atau kesadaran menurun
               c. catat bawaan sehingga tidak mampu menyusui (Soetjiningsih, 1997 ;100 )
2.4      Indikasi Rawat Gabung
2.4.1 Ibu
-          Persalinan fisiologis (normal )
-          Persalinan patologis pervaginam dengan syarat :
a.       tanpa narkosa
b.      tanpa komplikasi
        2.4.2 bayi
-          APGAR Skore menit 1 > 7
-          Berat badan lahir 22.50 – 4000 gram
-          Sesuai masa kehamilan  ( SMK )
-          Tidak ada kelainan bawaan yang berat  ( Karyadi wirjoatmojo,dkk,1988;4 )         
2.5   Keuntungan  Rawat  Gabung.
-          Menggalakkan pemakaian ASI
-          Kontak emosi ibu -  anak lebih dini dan lebih rapat.
-          Ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang tidak normal.
-          Ibu dapat belajar cara merawat bayi.
-          Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan membangkitkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam perawatan bayi.
-          Berkurangnya injeksi silang dan berkurangnya infeksi nosokomial (Sotjiningsih, 1997; 101).
-          Bayi merasa aman.
-          Involusi uterus kembali baik (Karyadi Wirjoatmodjo, dkk, 1988; 14)
       2.5.1  Ditinjau  dari  segi  psikologi  ibu.
a. Hubungan antara ibu dan bayi lebih akrab, setelah dan sentuhan fisik               (skin  to  skin ).
b. Memberikan  kesempatan  pada  ibu  untuk  belajar  merawat  sendiri  bayi  yang  baru  dilahirkan.
c. Memberikan  rasa  percaya  diri  dan  tanggung  jawab  kepada  ibu  untuk  merawat  bayinya.
2.5.2  Ditinjau  dari  segi  fisik  ibu.
a. Inovasi  uterus  akan  terjadi  dengan  baik oleh  karena  dengan  menyusui  akan  terjadi  kontraksi  rahim  dengan  baik,  sehingga  perdarahan  post  partum  dapat  dikurangi.  
b. Ibu  akan  merawat  sendiri  bayinya  dan  dapat  mempercepat  mobilisasi  untuk  lebih cepat  pulih  kembali.

2.5.3   Manfaat  terhadap  bayi.
 a.  Ditinjau  dari  segi  fsikologis.
 Dengan  rawat  gabung  sentuhan  fisik  ibu  dan  anak segera  terjadi.  Hal ini  merupakan  stimulasi  mental  dini  yang  diperlukan  bagi  tumbuh  kembang  anak  khususnya  dalam  memberikan  rasa  aman  dan  kasih  saying.

b. Ditinjau  dari  segi  fisik.
1). Air  susu  ibu  terutama  kolestrum  mengandung  zat-zat  antibody  yang  dapat melindungi  bayi  dari  bahaya  infeksi  terutama  diare.
2). Bayi segera mendapatkan makanan yang  sesuai  dengan  pertumbuhannya.
3). Kemungkinan  terjadinya  infeksi  mosokomial  (infeksi  yang  berasal  dari    lingkungan  Rumah  Sakit )  berkurang.
4). Penyakit  sariawan  (  monoliasis  )  pada  bayi  dapat  dikurangi.
5). Kejadian  penyakit-penyakit  alergi  yang  terdapat  pada  botol  dapat   dihindarkan.

2.5.4   Manfaat  terhadap  keluarga.
a. Ditinjau  Dari  Segi  Fsikologis.
Rawat  gabung  memberi  peluang  kepada  keluarga  untuk  memberi  dorongan    pada  ibu  untuk  menyusui  bayinya.

b. Ditinjau  dari  segi  ekonomi.
Lama  perawatan  lebih  pendek,  Karen  ibu  telah  puluh  kembali  dan  bayi   tidak  menjadi  sakit,  sehingga  biaya  perawatan  lebih  sedikit.

2.5.5   Manfaat  bagi  petugas  kesehatan.
a. Ditinjau  dari  segi  fsikologis.
1). Bayi  jarang  menangis sehingga  tugas di ruang perawatan akan  merasa tenang  dan  dapat  melakukan  pekerjaan  lain  yang  bermanfaat.
2).  Perawat  lebih  komonikatif.



b. Ditinjau  dari  segi  fisik.
1). Pekerjaan  petugas  akan  berkurang  oleh  karena  sebagian  tugasnya  diambil oleh  si  ibu.
2)  Tak  perlu  repot  menyiapkan  dan  memberikan  susu  botol.

2.6   Kerugiannya.   
Dibanding  dengan  keuntungannya,  maka  kerugiannya  sangat  kecil   dan  kalau  ada  kesungguhan  dalam  menangani  akan  dapat  diatasi.
1. Ibu  kurang  dapat  beristirahat,  terganggu  oleh  bayinya  sendiri  atau  bayi  lain     yang  menangis.
2.  Fisik  ibu  kelelahan.
3.  Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung (ternyata hal ini tidak terbukti)(Soetjiningsih, 1997; 101).


















2.7   Kerangka  Konseptual.



























 























 





BAB  3
METODE  PENELITIAN

Dalam  bab  ini  akan  diuraikan  beberapa   metode  yang  melandasi  penelitian  yaitu:
3.1. Desain  Penelitian
3.2. Populasi, Sample  dan  Sampling.
3.3. Identifikasi  Variabel  dan  Definisi  Operasional.
3.4. Pengumpulan  dan  Analisa   Data.
3.5. Keterbatasan  Penelitian.
3.6. Etika  Penelitian.
Dari  beberapa  metode  penelitian  yang  digunakan  akan  diuraikan  sebagai  berikut :
3.1      Desain  Penelitian.
Desain  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  diskriptif.  Metode  ini  bertujuan  untuk  memaparkan  atau  menggambarkan  serta  mempelajari  manfaat  rawat  gabung  bagi ibu dan  bayi.  (  Nursala,  2003,  83  ).

3.2  Populasi  Sampel  dan  Sampling.
3.2.1.  Populasi.
Populasi  adalah  setiap  subyek  yang  memenuhi  kreteria  telah  ditetapkan (Nursalam  2003,  93).
Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  semua ibu  nifas  yang  dirawat  di  bagian Kebidanan  Rumah  Sakit  Dr.  Sutomo.
3.2.2.      Sampel.
Sampel  adalah  bagian  dari  populasi  yang  dipilih  dengan  sampling  tertentu  untuk  memenuhi  atau  mewakili  populasi. (Nursalam,   Siti  Pariani,  2001,  64).
    1. Kriteria  inklusi  dari  penelitian  ini  antara  lain :
1).  Ibu  nifas  hari  pertama.
2).  Persalinan  fisiologis.
3).  Bayi  aterm  umur  kehamilan  >  37  minggu.
4).  Berat  badan  bayi  2250  -  4000  gram.
5).  APGAR  Skore  menit  1  >  7.
6).  Tidak  memiliki  kelainan  bawaan.
7).  Tidak  dalam  perawatan  yang  khusus
        b  Kriteria  Eklusi  dari  penelitian  ini  antara  lain :
             1)  APGAR  Skore  menit  1  >  7.
              2)  Berat  badan    <  2250  gram  atau  >  4000  gram.
3.2.3.   Sampling.
Sampling adalah suatu proses dalam penelitian. Ini menggunakan consecutive. Sampling  yaitu  suatu  tehnik  penetapan  sample  diantara  populasi  sesuai  dengan  tujuan  peneliti  (  Nursalam,  2003,  98  )
3.3  Identivikasi  Vareabel  Penelitian  dan  Definisi  operasional.
3.3.1        Identivikasi  Vareabel.
Vareabel  dalam  penelitian  ini  adalah  studi  manfaat  rawat  gabung  terhadap  ibu  nifas  dan  bayi  baru  lahir.
3.3.2        Definisi  Operasional.
Rawat  Gabung  adalah  suatu  cara  perawatan  bayi  baru  lahir  yang  ditetapkan  dalam  suatu  ruangan  disamping  ibunya,  sehingga  setiap  kali  bayi  memerlukan,  ibunya  dapat  segera  memberikan  perhatian.

3.4      Metode  pengumpulan dan analisa data.
Untuk mengumpulkan data peneliti, nifas yang diteliti dengan system rawat gabung di intervensi mengenai tehnik menyusui yang benar yang meliputi sebelum disusukan  penting  dan oreola mamae dibersihkan dengan menggunakan kapas basah, badan bayi menempel  di perut  ibu dan kepala bayi berada di siku bagian dalam, seluruh areda berada dalam mulut bayi, penting susu berada diatas lidah bayi. Ibu menyusui secara pergantian pada payudara kanan-kiri, setelah selesai disusui bayi disendawakan, perawatan bayi meliputi mengganti  popok bayi setiap kali bayi buang air kecil dan buang air besar serta memberitahukan generalis external setiap kali bayi buang air kecil dan buang air besar, memberikan kesempatan ibu untuk memberikan sentuhan kasih  sayang (memegang), menimang-nimang, berbicara dengan bayinya serta mengerjakan cara untuk mengobservasi keadaan bayinya.
Setelah diberikan intervensi, akan dievaluasi mengenai keuntungan dan kerugian rawat gabung terhadap ibu nifas dan bayi baru lahir yang meliputi aspek penilaiannya yaitu: tingkat kaeakraban antara ibu dan bayi, kemampuan merawat bayi, kemampuan mengkasihi bayi, involusi uterus, istirahat tidur ibu, rasa aman bagi bayi, kelelahan ibu, serta infeksi pada bayi setelah dilakukan rawat gabung. Evaluasi ini dilakukan melalui mengamatan langsung dengan menggunakan lembaran observasi, wawancara baik lisan maupun tertulis dengan menggunakan lembar  quistionel, pemeriksaan fisik.  Setelah data terkumpul disekorin dan dianalisa menggunakan statistic diskrintif  persentase.

3.5      Keterbatasan  Penelitian.
Pengumpulan data dengan quistionere memiliki jawaban lebih banyak dipengaruhi  oleh sikap dan harapan-harapan pribadi yang bersifat subjektif, sehingga hasilnya kurang mewakili secara kwalitatif.

3.6      Etika  Penelitian
3.6.1. Informed Consent.
Lembar persetujuan diberikan pada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang terjadi selama  dan  sesudah  pengumpulan  data.
Jika subjek bersedia diteliti maka harus menanda tangani lembar persetujuan, jika subjek  menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati  hak-haknya

3.6.2 Anonimity ( tampa  nama )                                                     
Untuk menjaga kerahasiaan identitas, subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (Kuesioner) yang diisi oleh subjek, lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3.6.3Confidenfialitty (Kerahasian)
Kerahasiaan informasi  yang diberikan  oleh subjek  dijamin oleh peneliti hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.


                                   
                    

      






















FORMAT  PENGUMPULAN  DATA  QUESTIONE

Petunjuk  Pengisian.

  1. Ibu  diharapkan  menjawab  yang  tersedia  di  lambaran  ini.
  2. Silahkan  membaca  pertanyaan  ini  dengan  seksama,  bila  ada  yang  kurang  mengerti  dapat  ditanyakan.
  3. Mohon  dijawab  dengan  sejujur-jujurnya.
 

Identitas  Responden.

Nomor  Responden  : ………………………
U m u r                     : ……………….  tahun.

























LEMBAR  QUESTIONERE.

Pilih  jawaban  yang  anda  anggap  benar  !.

  1. Pendidikan.
                             S D N                     
                             SLTP
                              SLTA
                              PT /  Akademi.
  1. U  m  u  r.
                                    <  20  tahun.
                                     20  -  30  tahun
                                      >  35  tahun.
      3.  Sekarang  melahirkan  anak  ke  berapa  ?.
                                     Anak  ke  satu.
                                      Anak  ke  dua  atau  ke  tiga.
                                      Anak  ke  empat  atau  lebih.
 4.  Berapa  lama  ibu  istirahat  tidur  dalam  sehari  ?.
                                 Lama  tidur  >  10  jam  /  hari.
                                  Lama  tidur  8  -  10  jam  /  hari.
                                  Lama  tidur  <  8  jam  /  hari.
  5. Bagaimana  respon  bayi  selama  lagi  berada  bersama  ibu  ?.
                                         Bayi  tenang.
                                         Bayi  sering  menangis.
       6.  Menurut  pendapat  ibu,  sebaiknya  selama  di  Rumah   Sakit  bayi  tinggal  bersama 
             ibu.
                                          Selama  24  jam.                                                               
                                           Pagi,  siang,  sore  (  jam  07.00  -  20.00  ).
                                           Waktu  menyusui  dan  jam  kunjung
7.      Keakraban  ibu  terhadap  bayi.                                                ya              tidak.
- Bayi  dibelai  dengan  kasih  sayang.
- Bayi  dipeluk
- Bayi  diajak  bicara
- Ibu  mau  mendekati  bayinya
- Ibu  menenangkan  saat  bayi  menangis.
8.      Kemampuan  ibu  merawat  bayi.
- Mengganti  popok  setiap  bayi  kencing.
- Membersihkan  genitalia  asterna  pada  saat  buang 
   air  kecil / buang  air  besar.


     
                                                                                                            Ya             Tidak
      - Membersihkan putting susu dan anola dengan menggunakan
               kapas  basah
      - Badan bayi menempel di perut ibu dan kepala berada di siku
         bagian  dalam
      - Ateolamamae masuk dalam mulut bayi seluruhnya
      - Putting susu berada diatas lidah bayi
      - Ibu menyusui secara bergantian payudara kanan dan kiri
  1. Kelelahan ibu membuat bayi
- Ibu mengungkapkan sangat lelah
- Ibu tampak tidak bersemangat
- Ibu mengungkapkan sedikit lelah
- Wajah ibu tampak lesu
  1. Bayi diare




.
      













STUDI  MANFAAT  RAWAT  GABUNG  TERHADAP
  IBU  NIFAS  DAN  BAYI  BARU  LAHIR  DI  RUANG  KEBIDANAN
  RUMAH  SAKIT  DR  SUTOMO  SURABAYA







OLEH  :
SRI  NURAINI
NO  :  200149

Previous
Next Post »

Translate