Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011
KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
2. Resiko Terjadi
penyakit akibat lingkungan yang kurang
sehat (ISPA, Peny kulit, Diare). Masyarakat RW 011 Kel. Cipinang s/d
·
Kurangnya pengetahuan warga
RW 011 tentang kesehatan lingkungan.
·
Kurang motivasi warga RW 11
memelihara ling kungan yang sehat
·
Terpaparnya lingkungan yang
tidak sehat yang dimanifestasikan dengan:
*
Sampah berserakan (10,5 %)
*
Udara berbau taksedap (10,2%)
*
Adanya genangan air (5,3 %)
*
Got terbuka (16,3 %)
*
Got tersumbat banyak sampah
(10,5%)
*
Kebiasaan keluarga menyimpan
makanan terbuka di atas meja (3,89%)
|
Setelah tinda
kan kepera watan sela ma 1 thn daiharapkan warga masyarakat RW 011 terhindar
dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk dengan indikator
ISPA menurun, diare menurun, dan angka kesakitan menurun.
|
Setelah dilaku
kan tindakan ke perawatan se lama 5 ming gu (sampai ahir Oktober 1997):
1. Pengtahuan masyarakat tentang kebersihan lingkungan meningkat.
|
KIM
|
1.1.Penyuluhan
kepada keluarga binaan tentang kebersihan lingkungan.
1.2. Memotivsi
keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan
1.3. Memasang
poster tentang kebersihan lingkungan dan akibat yang ditimbulkan.
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi penyuluhan
|
Keluarga
Binaan tiap RT
|
Senin, Selasa,
Kamis, Jum’at
|
Respon verbal
|
75% keluarga
binaan menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat, akibat dari lingkungan yang tidak sehat menimbulkan ISPA, diare,
dan DBD
|
Mahasiswa
Pokjakes, Kader
Karang Taruna
|
*
Penyakit yang sering diderita
dalam 6 bulan terkahir ISPA (69,3%), diare (16,9%), panas kejang (2,3%).
*
Dari 26 keluarga binaan
semuanya mempunyai masalah kesehatan lingkungan.
*
Jumlah kader yang ada belum
mendapatkan pelatihan kesehatan lingkungan.
|
|
2.
Pengetahuan kader tentang kesehatan
lingkungan meningkat
|
Pelatihan dan
penyegaran kader
Penyebaran
informasi
|
2.1.Mengadakan
pelatihan dan penyegaran kader bekerjasama dengan pokjakes dan puskesmas
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi pela tihan kader
|
Balai RW 011
|
13-10-97 s/d
14-10-1997
|
Respon verbal
|
70 % kader
dapat menyebutkan ciri-ciri lingkungan yang bersih dan sehat yaitu keadaan
sampah tidak berserakan, got mengalir, ada tempat sampah yang tertutup, tidak
adanya lalat yang berkerumun, lingkungan tidak berbau, ventilasi dan
penerangan cukup, jarak WC dan sumber air minimal 10 meter dan dapat
menyebutkan panyakit akibat lingkungan buruk, yaitu ISPA, diare dan DBD
|
Mahasiswa
FIK-UI
|
|
|
3. Masyarakat
termotivasi menciptakan lingkungan bersih atau sehat
|
Penggerakamassa.
Lomba
kebersihan
Penyebaran informasi.
|
3.1. Bersama
masyarakat melakukan kerja bakti massal
3.2.Melakukan
lomba kebersihan lingkungan RW 011 dengan memasang poster dan pamflet lomba
kebersihan
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
|
Wilayah RW 011
|
12-10-1997
12-10-97 s/d
20-10-97
|
Psikomotor
Psikomotor
Afektif
|
70 %
masyarakat turut berperan serta aktif melakukan kerja bakti massal di
lingkungan RT masing-masing.
70 %
masyarakat RW 011memperhatikan kebersihan lingkungannya dengan membuang
sampah pada tempatnya, sampah
tidak menumpuk, aliran got
lancar/tidak tersumbat, mempunyai tempat sampah di tiap rumah yang tertutup.
|
Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI
Puskesmas
Kelurahan
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI
|
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011
KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
3. Resiko
terjadinya penurunan derajat kesehatan lansia di wilayah RW 011 sehubungan
dengan :
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun diharapkan :
|
Setelah
tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
*
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang masalah kesehatan lansia
*
Kuranganya pengetahuan
keluarga dan masyarakat tentang tumbuh kembang lansia dan perubahan-perubahan
pada lansia yang dimanifestasikan dengan :
*
Jumlah lansia 90 0rang
*
Angka kesakitan lansia 83 %
*
Penyakit yang diderita
lansia; rematik (41,1%), kencing manis (10%), dan hypertensi (32,2%)
*
Lansia yang ingin dibentuknya
karang wredha (52,2%)
|
Angka
kesakitan lansia menurun dari 83% menjadi 37%
|
1. Keluarga
dan lansia mendapatkan informasi tentang : masalah kesehatan lansia dan
tumbuh kembang lansia dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia, dan
perawatan pada lansia yang sakit.
|
Penyebaran
informasi
Penggerakan
massa
KIM
|
1.1.Penyebaran
poster dan unda ngan untuk penyu luhan lansia
1.2.Memberikan
penyluhan kesehatan pada lansia tentang :
Tumbang lansia
dan perubahan yang terjadi pada lansia dan perawatan lansia yang sakit.
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi penyuluhan
|
RT
masing-masingdi di RW 011
|
17-10-97
|
Poster dan
undangan disebar
Respon verbal
dan psikomotor
|
Poster
tersebar di masing-masing RT di wilayah RW 011
100% undangan
tersebar
Minimal 60 %
lansia di keluarganya mengikuti penyuluhan.
70% lansia dan
keluarga yang hadir terlibat dalam penyuluhan dan tanya jawab.
|
|
*
Tidak ada wadah lansia untuk
peningkatan kesehatan lansia
*
Tidak ada pembinaan terhadap
kesehatan lansia.
*
Kegiatan lansia di masyarakat
: Pengajian (40%), arisan (22,2%), senam (20%), tak ikut kegiatan (17,6%)
|
|
2.Kader mam pu
memotivasi dan membe rikan penyulu han pada kelu arga yang mem punyai lansia
tentang pera watan lansia.
|
Penyuluhan
individu pada kader.
|
2.1.Membimbing
kader dalam memberi penyuluhan tentang pentingnya perawatan lansia melalui
kunjungan rumah
|
-
|
RT
masing-masingdi di RW 011
|
|
Pengetahuan
dan pengertian kader meningkat dalam perawatan lansia
|
· Kader ikut serta dalam penyuluhan.
· Kader dapat mengulangi kembali materi penyuluhan yang diberikan.
|
Mahasiswa
FIK-UI
Koordinator
kader
|
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
· Kader dapat mendemonstrasikan kembali ketrampilan dalam merawat
lansia yang sakit.
|
|
|
|
3.Terbentuknya
kelompok lansia (karang wredha)
|
Penggerakan
massa
|
3.1.Bersama
pokjakes mengadakan pembentukan kelompok lansia dan penyusunan rencana
kegiatan
|
-
|
Balai
RW 011
|
20-10-97
|
Struktur
organisa si
Rencana
kegiatan
|
· 60% lansia mengikuti acara pembentukan karang wredha.
· Terbentuknya struktur organisasi karang wredha
· Terbentuknya rencana kegiatan dalam 1 tahun
|
Mahasiswa
FIK-UI
Pokjakes
Puskesmas.
|
|
|
4. Lansia mela
kukan pemeri ksaan fisik secara teratur
|
Kerja sama
lintas pro gram
Peran serta
kader
|
4.1.Pelaksanaan
pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan dari puskesmas
4.2.Pencatatan
pemeriksaan fisik lansia di KMS lansia
4.3.Pengobatan
pada lansia yang mengalami gangguan kesehatan dengan merujuk ke puskesmas.
|
-
|
Posyandu
|
setiap
tgl 11 tiap bulan.
|
Tercatat
keadaan lansia dalam KMS lansia
|
· KMS lansia tercatat di puskesmas
· Lansia yang mengalami gangguan kesehatan dirujuk ke puskesmas
untuk pengobatan.
|
Puskesmas
Pokjakes
|
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
|
|
5.Lansia dapat
mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat secara rutin
|
·
KIM
·
Penyebaran informasi
·
Penggerakan massa
|
5.1.Memasang
poster dan pengumuman melalui mesjid dan kader untuk kegiatan :
Pengajian dan
ceramah agama
Senam lansia
|
-
|
Dilokasi
setiap RT di wilayah RW 011
Kelurahan
|
|
Postedan
pengumuman melalui mesjid dan kader.
|
·
Poster tersebar di
masing-masing RT wilayah RW 011
·
Pengumuman kegiatan-kegiatan
melalui corong mesjid
·
Kader menyebarluaskan
informasi pada lansia yang ada di wilayahnya.
|
Puskesmas
Kader
Pokjakes
|
|
|
6.Lansia dapat
mempunyai wawasan lebih luas mengenai kegiatan dan kehidupan lansia yang
sebenarnya, serta lansia dapat mempunyai pengalaman baru.
|
·
Kerja sama lintas sektoral
·
Peran serta kader
·
Penggerakan massa
|
6.1.Mengadakan
kunjungan ke panti wrehda bersama-sama (anggota karang wredha)
6.2.Mengadakan
rekreasi anggota karang wredha secara rutin
|
-
|
-
|
-
|
Kunjungan
Karang Wredha RW 011 ke panti Wredha
Rekreasi ke
Tman Wisata
|
·
90% anggota karang wredha
mengikuti kunjungan.
·
50% lansia menyebutkan
pengalamannya setelah melakukan kunjungan
·
50% lansia mengikuti rekreasi
·
50% lansia mengungkapkan
pengalamannya setelah rekreasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011
KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
4. Resiko
terjadinya kenakalan remaja di RW 011
kelurahan Cipinang sehubungan dengan :
·
Kurang pengetahun remaj
tentang tumbuh kembang dan masalah-msalah kenakalan remaja dan akibatnya.
·
Tidak berfungsinya wadah
remaja untuk melakukan kegiatan
·
Dimanifestasikan dengaan
-Jumlah remaja
: 194 orang
-Kebiasaan
remaja; tidur larut malam / begadang (32,5%), merokok (30,2%), lain-lain
(37,12%)
-Tanda-tanda
yang sering dijumpai pada remaja : tidak ada nafsu makan (33,5%), mengantuk
(12,8%), mata merah, malas dan sering mengururng diri (54,13%)
-Kegiatan
remaja di masyarakat : pengajian (36,7%0, karang taruna (28,35%), olah raga
(20,62%), PMR (3,61%)
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun diharapkan tidak terjadi kenakalan
remaja di wilayah RW 011
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
1. Pengetahuan
remaja dan masyarakat tentang tumbuh kembang remaja dan masalah kenakalan remaja serta penanggulangan
masalah tersebut akan meningkat.
|
·
Penyebaran informasi
·
Penggerakan massa
·
KIM
|
1.1.Memasang
poster dan pengumuman melalui mesjid dan kader untuk kegiatan penyuluhan
remaja.
1.2.
Memberikan materi penyuluhan tentang :
Tumbuh kembang
remaja
Masalah yang
berkaitan dengan kenakalan remaja seperti miras, AIDS
Cara
menanggulangi kenakalan remaja.
|
-
|
Disetiap
lokasi masing-masing RT dan Posyandu
|
|
|
·
80% remaja mendapat undangan
·
Poster terpasang di depan posyandu dan di
masing-masing RT
70% remaja dan 50% kader di pokjakes
an tokoh masyarakat hadir pada acara penyuluhan
·
80% remaja yang diberi
pertanyaan dapat menjawab dengan benar
|
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes
|
-Dari hasil
wawancara dan observasi banyak remaj putus sekolan dan pengangguran.
|
|
2.Keikutsertaan
remaja dalam kegiatan yang ada dalam masyarakat
3.Remaja
membentuk kegiatan-kegiatan baru yang menarik dan bermanfaat
|
·
KIM
Penggerakan
massa
Penggerakan
masa
KIM
Penyebaran
informasi
|
1.3.Melakukan
sosiodrama / simulasikan tentang kenakalan remaja dan peran orang tua
2.1.Mengikutsertakan
remaja dalam kegiatan di RW 011seperti kerja bakti massal.
2.2.Mengikutsertakan
remaja dalam pelatihan dan penyegaran kader
3.1. Memasang
pengumuman berupa poster dan penyebaran undangan untuk acara pembentukan
pengurus karang tarunaRW 011 yang baru.
3.2.Bersama
pengurus karang taruna yang lama dan pokjakes membentuk pengurus karang
taruna yang baru
|
-
|
Setiap RT
Balai RW
Diwilayah RT
Balai RW
|
12-10-97
12-10-97
26-10-97
2-11-97
|
Sosiodram/simulasi
Remaja
melakukan kerja bakti bersama masyarakat
Remaja menjadi
kader
Poster
dipasang
Undangan
disebar.
|
·
70% remaja aktif dalam
menganalisa kasus setelah sosiodrama
50% remaja
masing-masing RT terlibat dan aktif dalam acara kerja bakti.
10% dari
jumlah kader terdapat remaja sebagai kader
Remaja yang
menjadi kader aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan kader
80% remaja
yang diundang hadir
100% undangan
tersebar
Poster dan
pengumuman terpasang di wilayah RT masing-masing.
Terbentuknya
pengurus Karang taruna yang baru di RW 011
Seluruh remaja
memberikan suara nya dalam pemilihan.
|
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes
|
|
|
|
|
3.3.Bersama
pengurus karang taruna merencanakan kegiatan yang baru, menarik dan
bermanfaat seperti : olah raga, musik, pengajian, pembayaran listrik secara
kolektif dan penyuluhan remaja oleh tenaga kesehatan
|
|
Balai RW
|
-11-97
|
Kerja sama
masyarakat dan remaja
|
|
Mahasiswa
FIK-UI
Kader
Pokjakes
|
Lampiran 1
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011
KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
DX
Keperawatan
|
Sasaran
|
Tujuan
|
Strategi
|
Rencana
Kegiatan
|
Sumber
|
Tempat
|
Waktu
|
Kriteria
|
Standar
Evaluasi
|
Evaluator
|
1.Kurang gizi
sedang sampai berat pada balita di RW 011 kelurahan Cipinang sehubungan
dengan :
a) Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang gizi anak balita yang dimanifestasikan dengan :
-Dari 267
orang balita yang mempunyai KMS, (89,5%)
-Dari hasil
angket, balita menimbang ke posyandu tiap bula (68,91%)
-Berat badan
anak yang berada digaris kuning (41,57%) dan digaris merah (26,47%).
-Hasil angket:
keluarga yang memberi makanan tambahan untuk balita diberi di warung tak
terbungkus (8,61%), kue dijual dijalan(7,87%)
-Hasil
supervisi : mahasiswa saat pelaksanaan posyandu jumlah rata-rata kunjungan
balita tiap bulan adalah 40 balita pada masing-masing posyandu.
|
Masalah kurang
gizi pada balita di RW 011 turun dari 69,84% menjadi 40,27%
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan pada
masyarakat selama 5 minggu diharapkan masyarakat mampu
memgerti tentang pentingnya gizi , cara menyusun
menu, dan cara menyajikan serta mengolah makanan bagi balita
|
·
KIM
·
Keluarga Binaan
|
Kunjungan
keluarga binaan yang mempunyai balita:
-Memberi
informasi tentang gizi balita.
Mendemonstrasikan
cara mengolah, menyusun menu sehari-hari dan cara menyajikan makanan yang
dapat meningkatkan nafsu makan.
-Supervisi
penyajian menu sehari-hari keluarga terutama balita
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi penyuluhan
|
Rumah keluarga
binaan
|
10-10-97
|
Respon verbal.
Respon
psikomotor
Respon afektif
dan perhatian terhadap menu balita
|
·
Menjelaskan kembali tentang
gizi balita
·
Menyusun, mengolah dan
menyajikan menu bergizi yang dapat meningkatkan nafsu makan balita
·
Penampilan sikap dan
perhatian terhadap menu balita.
|
Mahasiswa
Kader
|
b) Dari hasil
wawancara dengan beberapa kader:
-Kurang
efektifnya penyuluhan gizi pada ibu-ibu yang mempunyai balita
-Penyuluhan
dilakukan langsung saat penimbangan pada masing-masing individu
-Keluarga
kurang menyadari pentingya gizi yang baik bagi balitanya.
|
|
|
KIM
Penggerakan
massa
Penyebaran
informasi
|
Penyuluhan
tentang gizi balita pada kegaitan posyandu
Memotivasi
kader untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu.
Membantu kader
dalam persiapan media informasi tentang gizi balita seperti poster tiguna
makanan
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi penyuluhan
|
Balai RW 011
Posyandu bawah
Balai RW 011
Posyandu bawah
|
13-10-97
13-10-97
|
Respon Verbal
|
·
Masyarakat(ibu-ibu) yang
mempunyai balita dapat menjelaskan kembali tentang gizi balita.
·
Masyarakat yang mempunyai
balita dapat memahami tentang pentingnya gizi balita.
|
Mahasiswa
Kader
Puskesmas
|
c) Dari hasil
supervisi: mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan posyandu sarana untuk
kegiatan kurang, jumlah kader yang ada 8 orang untuk jumlah posyandu yang
aktif hanya 3 orang dari masing-masing posyandu.
|
|
|
KIM
Rekrut kader
baru
KIM
Penyebaran
informasi
Pelatihan dan
penyegaran kader
|
Merekrut kader
baru.
Mengaktifkan
akder dalam kegiatan posyandu
Pelatihan dan
penyegaran kader.
Simulasi kader
untuk kegaiatan posyandu
|
Mahasiswa
Pokjakes
Puskesmas
Ketua RT
Ketua RW
Kumpulan
materi penyegaran dan pelatihan kader
|
Balai RW 011
Posyandu bawah
Balai RW 011
Posyandu bawah
Balai RW 011
Posyandu bawah
|
8-10-97 s/d
10-10-97
13-10-97
s/d
14-10-97
13-10-97
s/d
14-10-97
|
Respon Afektif
dan Psikomotor
Respon
Psikomotor
Respon
Psikomotor
|
Penambahan
jumlah kader dari 8 orang menjadi 23 orang yang aktif (masing RT
2 orang)
Semua yang ada
aktif dalam kegiatan posyandu
Semua kader
yang ada dapat memberikan penyuluhan dan kunjungan rumah dengan baik
|
Mahasiswa FIK-UI
Kader
Puskesmas
Pokjakes
Mahasiswa FIK-UI
Kader
Puskesmas
Pokjakes
|
Lampiran
2
RENCANA
TINDAK LANJUT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RW 011 KELURAHAN CIPINANG
KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
NO
|
MASALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS
|
RENCANA KEPERAWATAN
|
WAKTU
|
PENANGGUNG JAWAB
|
YANG TERLIBAT
|
1.
|
Kurang gizi pada balita
|
1.1.Penyuluhan gizi pada ibu-ibu yang
memiliki anak balita
1.2.Supervisi kader dalam mengoptimalkan
fungsi 5 meja posyandu
1.3. Lomba kunjungan bayi dan balita ke
posyandu dengan memperhatikan KMS
|
Satu kali sebulan
Tanggal 3-11-1997
Tanggal 11 setiap bulan, sejak bulan
oktober 1997
|
Ibu
Sambas
Ibu
Sambas
Ibu
Hj. Juju
|
Pengurus Pokjakes
Kader
Pengurus Pokjakes
Kader
|
2.
|
Lingkungan yang tidak sehat
|
2.1. Kerja bakti massal
|
dua kali sebulan
Tiap minggu pertama dan minggu ke dua
|
Bpk.
Sumarto
|
Aparat RW
Toma
Pokjakes
Kader
Karang Taruna
|
3.
|
Resiko terjadinya penurunan derajat
kesehatan pada lansia di Wialayah RW 011
|
3.1. Pemeriksaan fisik
3.2. Senam Lansia
3.3. Pengajian
3.4. Ceramah agama
3.5. Kunjungan ke panti jompo
|
satu kali sebulan setiap tanggal 11.
satu kali sebulan setiap tanggal 11
satu laki seminggu setiap hari jum’at
satu kali seminggu
satu kali seminggu Desember 1997
|
Puskesmas
Ibu
Sumarwan
Ibu
Kislan
Ibu
Hj. Juju
Ibu
Hj.Juju
Ibu
Sambas
|
Puskesmas
Karang Taruna
Pengurus Karang Wredha
Anggota karang Wredha
|
4.
|
Resiko terjadi kenakalan remaja
|
4.1.Pembentukan pengurus karang taruna
baru
4.2.Pembuatan rencana kerja yang baru dan
bermanfaat dalam jangka waktu 3 bulan sampai 1 tahun
|
Tanggal 2 N0vember 1997
Tanggal 2 November 1997
|
Sdr.
Agus
Sdr.
Julianto
|
Mahasiswa FIK-UI
Pengurus Karang Taruna lama
Aparat RW 011
Anggota Karang Taruna
Toga
|
ConversionConversion EmoticonEmoticon