Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASKEB IV KANKER PAYUDARA



ASUHAN KEBIDANAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
“KANKER PAYUDARA”

Disusun oleh:
1.Artha Rubiani            (2010.0661.055)
2.Devita Yulandari        (2010.0661.059)
3.Siti Jumalia                (2010.0661.092)



DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami manjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan  makalah Askeb IV (Patologi) untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh Ibu Rahmawati Ika,M.kes tentang “Kanker Payudara”
Kami berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan  bagi para pembaca dapat memahami serta mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana isi yang ada dalam makalah ini, sehingga dapat diaplikasikan  untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang kebidanan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka saya menerima berbagai kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini di waktu mendatang. Dan mohon maaf jika sekiranya masih terdapat kesalahan dalam penulisan, terimakasih.



Surabaya, 03 Mei 2012


                                                                                                                                    Penyusun








DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Penyebab
2.3 Jenis
2.4 Patofisiologi
2.5 Gambaran Klinis
2.6 Penatalaksanaan/ Terapi
2.7 Deteksi Dini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR ISI




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang mengalami perubahan pola penyakit yang
 dikenal dengan transisi epidemologi, yaitu perubahan pola penyakit dan penyebab kematian. Pada awalnya penyebab kematian didominasi oleh penyakit infeksi, namun kemudian bergeser ke penyakit non infeksi dan penyakit degeneratif salah satunya adalah penyakit kanker.(Noviani,2007)
Kanker adalah penyakit dimana sel-sel ganas beranak-pinak berupa keturunan yang bersifat ganas pula (Karsono, 2007). Kanker payudara banyak dijumpai di Indonesia khususnya pada wanita, merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim. Insiden kanker payudara kira-kira sebanyak 18 per 100.000 penduduk wanita, dengan insiden seluruh kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Pria juga mungkin mendapat kanker payudara, dengan kemungkinan 1:100 dari wanita.(Haryana dan Soesatyo, 1993).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kanker payudara?
2.      Disebabkan apa kanker payudara?
3.      Apa sajakah jenis-jenis kanker payudara?
4.      Bagaimana patofisiologis kanker payudara?
5.      Bagaimana gambaran klinis pada kanker payudara?
6.      Bagaimana penatalaksanaan kanker payudara?
7.      Bagaimana cara mendeteksi dini pada kanker payudara?


1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa pengertian dari kanker payudara.
2.      Untuk mengetahui penyebab kanker payudara.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis kanker payudara.
4.      Untuk mengetahui patofisiologi kanker payudara.
5.      Untuk mengetahui gambaran klinis kanker payudara.
6.      Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker payudara.
7.      Untuk dapat mengetahui cara mendeteksi dini kanker payudara.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)

kanker payudara

2.2 Etiologi
Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah kanker payudara.
Faktor predisposisi terjadinya carcinoma:
1.   Faktor geografik dan lingkungan
     Karsinogen lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor predisposisi. Termasuk diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik.
2.   Usia
Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.
3.   Hereditas
Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.
Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola pewarisan dominan autosomal.
Kanker familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya mencakup karsinoma kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial tertentu dapat dikaitkan dengan pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan gen BRCA1 dan BRCA2 dengan kanker payudara dan ovarium familial. Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Selain kelainan prakanker yang diwariskan secara dominan, sekelompok kecil gangguan resesif autosomal secara kolektif memperlihatkan cirri instabilitas kromosom atau DNA (Kumar dkk, 2007).

Faktor- Faktor Risiko Karsinoma Payudara diantaranya mencakup
1.      Usia
2.      lokasi geografis
3.      ras
4.      status sosioekonomi
5.      status perkawinan
6.      paritas, riwayat menstruasi
7.      riwayat keluarga
8.      bentuk tubuh
9.      penyakit payudara lain
10.  terpajan radiasi
11.  kanker primer kedua
(Price dan Wilson, 2006).

Berdasarkan etiologinya, patogenesis karsinogenesis dapat disebabkan oleh
1.      Karsinogen kimiawi
2.      Virus
3.      Karsinogen fisik
4.      Hormon
5.      Kokarsinogen, berupa: Diet, Umur, Keturunan, Rangsang menahun, dan Trauma
 (Tjarta dkk, 1973).
2.3 Jenis
            Klasifikasi pada kanker payudara yaitu :
a.    Tumor primer (T)
1.      Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan
2.      To : Tidak terbukti adanya tumor primer
3.      Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4.      T1 : Tumor < 2 cm
·         T1a : Tumor < 0,5 cm
·         T1b : Tumor 0,5 – 1 cm
·         T1c : Tumor 1 – 2 cm
5.      T2 : Tumor 2 – 5 cm
6.      T3 : Tumor diatas 5 cm
7.      T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit.
·         T4a : Melekat pada dinding dada
·         T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit
·         T4c : T4a dan T4b
·         T4d : Mastitis karsinomatosis
b.    Nodus limfe regional (N)
1.      Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
2.      N0 : Tidak teraba kelenjar axial
3.      N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat.
4.      N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau
melekat pada jaringan sekitarnya.
5.      N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
c.    Metastas jauh (M)
1.      Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan
2.      M0 : Tidak ada metastase jauh
3.      M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
Pentahapan Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu :
-          Tahap I
Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
-          Tahap II
Terdiri tas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
-          Tahap III
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis.
-          Tahap IV
Teridri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh. (Kapita Selekta,2000)
Stadium kanker payudara :
  1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.
  2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN.
  3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN.
  4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh.
  5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.
  6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh. (Setio W, 2000, hal : 285)
2.4 Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memicu sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi (Desen, 2008).
Menurut Price & Wilson (2006) pada ca mammae terjadi proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan perkembangan sel-sel atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu tujuh tahun untuk tumbuh dari satu sel manjadi massa yang cukup besar untuk dapat dipalpasi (kira-kira berdiameter 1 cm) pada ukuran itu, sekitar 25% ca mammae sudah mengalami metastasis.


Terjadinya Sel Kanker
(Depkes RI, 2006)

                           Factor risiko                                                      Promotor
kanker (karsinogen)                                                                                     


                         
                         
                      INISIASI                                                               PROMOSI
2.5 Gambaran Klinis
Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara yang umum terjadi adalah sebagai berikut :
  • Benjolan kecil pada payudara.
Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan atau payudara.
  • Eksema atau erosi pada puting.
kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah.
Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui. Yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila.
  • Nipple discharge atau keluarnya cairan.
Gejala yang ketiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari puting atau yang disebut dengan nipple discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi.
Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara. Bagi anda yang mengalami ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke dokter untuk mencegah kanker makin parah.
  • Rasa sakit atau nyeri.
pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang.

2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan ca mammae yang disepakati ahli-ahli kanker sedunia (Medicastore, 2011) adalah sebagai berikut:
Stadium
Pengobatan
I
Dilakukan operasi dan kemoterapi.
II
Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan hormonal.
III
Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan radiasi dan hormonal.
IV
Dilakukan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal.
Lanjut
Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama adalah 4 tahun.






Dan dapat dilakukan dengan pemeriksaan penunjang :
·         Foto Thorax, Bone Surve, USG Abdomen, dilakukan untuk menentukan metastasis
·         Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
·          Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
·         CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
·         Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
·         Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah. (Michael D, dkk, 2005, hal : 15-66)
2.7 Deteksi Dini
a.  SADARI
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
  1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
  2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
  3.  Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
  4.  Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  5.  Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
b.      Berikan ASI pada Bayi.
Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
c.       jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
d.      Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
e.      Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan estrogen.
f.       Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
g.      Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin
      tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
h.      Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan
risiko penyakit.
i.        Usia > 50 th lakukan screening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th
j.        Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Kanker payudara adalah kanker yang ganas dan tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker ini bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Dan lebih mayoritas terjadi pada wanita, dengan perbandingan laki-laki dan wanita 1:100. Pengobatan kanker payudara hanya dengan cara operasi dan kemoterapi.
3.2 Saran
            Kita sebagai wanita harus cukup mewaspadai dan menyadari tanda-tanda kanker payudara.















DAFTAR PUSTAKA











ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.D DENGAN KANKER PAYUDARA
Tanggal Pengkajian   : 25 Maret 2012                                                Pukul : 10.00 wib
A.    DATA SUBJEKTIF
I.       BIODATA
Nama Ibu           : Ny  D                               Nama Suami         : Tn. H
Umur                  : 40 th                                 Umur                    : 42 th
Suku / Bangsa    : Indonesia                         Suku / Bangsa      : Indonesia
Agama                : Islam                                Agama                  : Islam
Pendidikan         : SMA                                Pendidikan           : SMA
Pekerjaan            : IRT                                  Pekerjaan              : Swasta
Alamat               : Lr. Lebak Rt.09 No.223  Alamat                  : Lr. Lebak Rt.09 No.223
                             II Ilir Palembang                                             II Ilir Palembang
II.      Keluhan utama : Ibu mengatakan payudaranya terasa tegang dan tidak nyaman serta terdapat benjolan di payudara ibu sebelah kiri.
III. DATA KEBIDANAN
a.    Menstruasi
Menarce                       : 13 tahun
Siklus                           : 28 hari (teratur)
Banyaknya                  : 2-3 softeks
Lamanya                      : 7 hari
Sifat darah                   : cair
Warna                          : merah tua                             
Bau                              :  anyir
Disminorhoe                :   ya
Lama                     :  3 hari
Flour albus                   :    ya
Kapan                   : sebelum
Lama                    : 3 hari
Bau                       : anyir
Warna                   : jernih
b.                            Riwayat Kehamilan Persalinan Nifas dan Anak yang lalu
No
Tgl Partus
Tempat Partus
Umur Kehamilan
Jenis Persalinan
Penolong
Penyulit
Keadaan
Ket
Nifas
Anak
1


2
19 – 04 – 1991


21 – 08 – 1997
BPS


BPS
Aterm


Aterm
Spontan


Spontan
Bidan


Bidan
-


-
Baik


Baik
Baik


Baik
Jk : ♀
PB : 49 cm
BB : 3000 gr
Jk : ♀
PB : 50 cm
BB : 2800 gr
c.                             Status Perkawinan
Kawin                          : Ya
Usia Kawin Pertama               : 20 th
Lamanya perkawinan  : 20 th
d.   Riwayat KB :
     Ibu pernah menggunakan KB pil selama 5 tahun
B.     DATA OBJEKTIF

I.       Pemeriksaan Fisik
Kesadaran          : Composmentis             suhu           : 37,50C
TD                      : 130/00 mmHg              TB             : 155 cm
Nadi                   : 78 x/m                          BB             : 65 kg
RR                      : 20 x/m                          Lila            : 30 cm
II.    Pemeriksaan Obstetri
A.    Inspeksi
  1. Kepala
Rambut                          : Bersih, tidak ada ketombe
Muka                              : Ada cloasmagravidarum
Mata                               : Konjungtiva merah muda, seklera bening
Mulut / gigi                    : Tidak ada caries, sariawan
  1. Leher
Kelenjar tiroid                :Tidak ada pembengkakan
Tumor                             : Tidak ada
  1. Payudara
Pembesaran                    : Terlihat bengkak, kulit payudara terlihat keriput (seperti kulit jeruk), nyeri saat palpasi payudara, benjolan ± 5 cm pada payudara kiri
Warna                             : Kemerahan
  1. Perut
Bekas operasi                 : Tidak ada
Kelainan                         : Tidak ada
  1. Genetalia Eksterna
Labia mayora / minora   : Tidak ada kelainan
Kelenjar bertholini         : Tidak ada kelainan
Pengeluaran vagina        :  Tidak ada
III.             Pemeriksaan Laboratorium
  1. Darah
HB                                 :  12 gr%
Golongan darah             : A
  1. Urine
Protein                            : ( - )
Glukosa                          : ( - )
  1. Pemeriksaan biopsy payudara
Kanker payudara            : ( + )

C.     ASSESMENT
Diagnosa                        : NY.D dengan kanker payudara
Masalah                          : Ibu merasa cemas dengan keadaannya.
Kebutuhan                     : Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
Diagnosa potensial         : Kanker payudara Stadium IV
Tindakan segera             : Kemoterapi dan Kolaborasi dengan dokter spesialis bedah untuk   tindakan selanjutnya (mamektomi)

D.    PENATALAKSANAAN
  1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
KU ibu baik TD 130/90 mmHg nadi 78x/menit RR 20x/menit suhu 37,5. Payudara bengkak, benjolan ± 5 cm pada payudara kiri
E/ibu memahami keadaannya.

  1. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak cemas dengan keadaannya
E/ibu memahami.

  1. Menganjurkan ibu melakukan pemeriksaan lanjut
Melakukan mammografi, CT scan, Ultrasonografi, biopsy jaringan
E/ibu menyetujui dan mau menjalankannya

  1. Melakukan kolaborasi dengan dokter
Melakukan penyinaran, kemoterapi
E/ibu memahami dan mau melakukan.

  1. Memberikan terapi hormon untuk mengurangi dampak dari kemoterapi (mual muntah)
Diberikan terapi hormon sintetik
E/terapi telah dilakukan

  1. Melakukan perawatan post kemoterapi dan memberikan dukungan emosional kepada ibu
E/perawatan dan dukungan telah dilakukan


SOAL – SOAL ASKEB PATOLOGI

1.      Faktor predisposisi terjadinya carcinoma yaitu
a.       Faktor geografik dan lingkungan
b.      Usia
c.       Hereditas
d.      Semua benar
e.       Semua salah
2.      Bagaimana pengobatan kanker payudara dengan stadium III yaitu
a.       Dilakukan operasi dan kemoterapi
b.      Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan hormonal
c.       Operasi dilanjutkan dengan kemoterapi ditambah dengan radiasi dan hormonal
d.      Dilakukan kemoterapi dilanjutkan radiasi dan hormonal
e.       Setelah diobati harapan hidup pasien paling lama 4 tahun
3.      Apa saja kah jenis-jenis kanker payudara?
a.       Tumor primer (T)
b.      Nodus limfe regional (N)
c.       Metastas jauh (M)
d.      Semua benar
e.       Semua salah
4.      tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh termasuk tumor stadium berapa?
a.       Stadium I
b.      Stadium II a
c.       Stadium II b
d.      Stadium III a
e.       Stadium IV
5.      Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mendiagnosa kanker payudara
a.       Mammografi,CT scan
b.      Ultraonografi
c.       Biopsy jaringan
d.      Pap smear
e.       A,b,c benar
6.      Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit disebut transformasi,yang terdiri dari:
a.       Tahap I
b.      Tahap inisiasi
c.       Tahap II
d.      Tahap promosi
e.       B dan D benar
7.      Apa saja kah gejala klinis terjadinya kanker payudara?
a.       Benjolan kecil pada payudara
b.      Eksema atau erosi pada puting
c.       Nipple discharge atau keluarnya cairan
d.      Rasa sakit atau nyeri
e.       Semua jawaban benar
8.      Menurut pendapat siapa pada ca mammae terjadi proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara?
a.      Price&wilson (2006)
b.      Aristoteles
c.       Erik T 2005
d.      Manuaba
e.       Semua jawaban salah
9.      Pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker disebub
a.      Mammografi
b.      Ultrasonografi
c.       Hematologi
d.      Sistologi biopsy
e.       Bone surve
10.  Kanker familial kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu contohnya mencakup
a.       Karsinoma kolon
b.      Payudara
c.       Ovarium
d.      Otak
e.       Semua jawaban benar



Previous
Next Post »

Translate