KEBIDANAN
KOMUNITAS
Kebidanan
komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan kepada kelompok resiko tinggi, dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dengan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Di Indonesia
istilah Bidan Komunitas belum lazim dipakai ,yang ada Bidan di Desa di mana
mereka melaksanakan fungsi-fungsi kebidanan komunitas.
Para praktisi
bidan yang berbasis komuniti yang harus dapat memberikan supervisi yg
dibutuhkan wanita, pelayanan yg berkualitas dan suatu nasehat / saran
kepada wanita selama masa kehamilan, peralinan dan nifas degan tanggung
jawabnya sendiri untuk memberikan pelayanan pd bayi baru lahir dan bayi
secara komprehensif
Sasaran
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di dalam keluarga
dan masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi ,politik, sosial, budaya
dan lingkungan sekitarnya
Sasaran
pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok masyarakat
(komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas.
Menurut UU No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah suami isteri,
anak dan anggota keluarga lainnya kelompok dimasyarakat adalah kelompok bayi,
balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki. Pelayanan ini mencakup
upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta
pemulihan kesehatan.
Sasaran
utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam
keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk social yang
memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh koondisi ekonomi, politik,
sosiial budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsure-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas
adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.
Kegiatan
bidan dan jaringan kerja kebidanan komunitas
Sebenarnya
kegiatan kebidanan komunitas telah lama terlaksana di tengah-tengah masyarakat.
Aktifitas kebidanan komunitas terutama adalah melayani ibu dan balita diluar
rumah sakit. Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus mempunya
kompetensi yaitu memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Komunitas
adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sasaran kebidanan
komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit.
Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan
kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di
lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana.
Tujuan
Asuhan Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan
keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan
di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan
keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan
sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan
anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu. ( Syahlan, 1996 : 15 )
Tujuan Asuhan Kebidanan
1.
Ibu dan bayi sehat, selamat,keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan martabat
manusia
2.
Saling m’hormati penerima asuhan dan pemberi asuhan
3.
Kepuasan ibu, keluarga dan bidan
4.
Adanya kekuatan diri dari wanita dlm menentukan dirinya sendiri
5.
Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan
6.
Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/tujuan-asuhan-kebidanan-komunitas.html#ixzz27NaYQrtx
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya
dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
1.
Pengertian/ Definisi
Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM;
IFGO dan WHO tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah “seorang yang telah
mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh Pemerintah setempat,
telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat
izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11).
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita
yang mendapat pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan
resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek
mandiri” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia
dan juga selalu setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang
ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang
bertanggungjawab yang bekerja sebagai mitra prempuan dalam memberikan dukungan
yang diperlukan, asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan
persalinan di bawahtanggung jwabnya sendiri dan
memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan bayi.
Kebidanan (Midwifery) mencakup pengetahuan
yang dimiliki dan kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
(Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu
“Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama,
publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada
di suatu lokasi/ daerah/ area tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut
Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau
sistem sosial.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai segala aktifitas yang dilakukan
oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan
kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang
dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan
Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan Dawkin, 1987
dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama
dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/ lingkungan,
kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan
tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk,
2009 : 8).
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu disebut bidan komunitas (community midwife) (Syahlan, 1996 :
12). Di Indonesia istilah “bidan komunitas” tidak lazim digunakan sebagai
panggilan bagi bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara
umum di Indonesia seorang bidan yang bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas.
Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bidan yang bekerja di komuniti. Pendidikan yang
ada sekarang ini diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa.
Pendidikan tersebut adalah program pendidikan bidan A (PPB A), B (PPB B), C (PPB C) dan Diploma
III Kebidanan. PPB-A,lama pendidikan 1 tahun, siswa
berasal dari lulusan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). PPB-B,lama pendidikan 1
tahun, siswa berasal dari lulusan Akademi Perawat. PPB-C, lama pendidikan 3
tahun, siswa berasal dari lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Diploma III
Kebidanan : lama pendidikan 3 tahun, berasal dari
lulusan SMU, SPK maupun PPB-A mulai tahun 1996. Kurikulum pendidikan bidan tersebut diatas disiapkan sedemikian rupa
sehingga bidan yang dihasilkan mampu memberikan pelayanan
kepada ibu dan anak balita di masyarakat terutama di desa. Disamping itu
Departemen Kesehatan melatih para bidan yang telah dan akan bekerja untuk
memperkenalkan kondisi dan masalah kesehatan serta penanggulangannya di desa
terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak balita. Mereka juga mendapat
kesempatan dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan kemampuan, seperti
pertemuan ilmiah baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi
seperti IBI. Bidan yang bekerja di desa, puskesmas, puskesmas
pembantu; dilihat dari tugasnya berfungsi sebagai bidan komunitas. (Syahlan, 1996 : 13)
Sasaran
Utama
Menurut ( Syahlan, 1996 : 16 ) Komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dalam komuniti terdapat kumpulan
individu yang membentuk keluarga atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama
pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak.
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan
keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. ( Syahlan,
1996 : 16 )
Ibu : pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval.
Anak : meningkatkan kesehatan
anak dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah dan sekolah.
Keluarga : pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan
anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan
kelompok usila (gangrep).
Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan kelompok ibu.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan
masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan
secara umum (Meilani, Niken dkk, 2009 : 9).
Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan
keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan
di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan
keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan
sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan
anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.
5.
Bekerja di Komunitas
Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan
merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan rumah sakit. Misalnya :
ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari kembali ke rumah.
Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani
kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
a.
Sebagai Pendidik
Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat.
Sebagai pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya sesuai dengan
kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik
masyarakat antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu, anak
dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan sebagainya yang mana cara tersebut
merupakan penyuluhan secara langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung
misalnya dengan poster, leaf let, spanduk dan sebagainya.
b.
Sebagai Pelaksana (Provider)
Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai pengetahuan dan teknologi
kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai berikut
:
1) Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa interval dalam keluarga.
3) Pertolongan persalinan di rumah.
4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko tinggi di keluarga.
5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.
6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.
7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.
c.
Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktek
mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang
dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan
kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan
praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya
lebih rendah.
Contoh : praktek mandiri/ BPS
d.
Sebagai Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan
pasien yang dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana
bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis
dan hasil analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat
tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera
melaksanakan tindakan.
e.
Sebagai Pemberdaya
Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan
masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan
masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri
sendiri, keluarga maupun masyarakat.
f.
Sebagai Pembela klien (advokat)
Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai
kegiatan memberi informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat
keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya.
g.
Sebagai Kolaborator
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral.
h.
Sebagai Perencana
Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta
berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas untuk suatu
kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan. (Syafrudin dan Hamidah,
2009 : 8)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu – waktu bekerja dalam tim, misalnya
kegiatan Puskesmas Keliling, dimana salah satu anggotanya adalah bidan.
6.
Jaringan Kerja
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu Puskesmas/ Puskesmas Pembantu,
Polindes, Posyandu, BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK. (Syahlan, 1996 :
235)
Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang
akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing –
masing, selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota
lainnya, memberi dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan
kegiatan tim dan hasilnya.
Di Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan tim/ leader di mana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola
sekaligus pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas
Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas program dan
lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang
dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya : imunisasi, pemberian
tablet FE, Vitamin A, PMT dan sebagainya. Sedangkan kerjasama lintas sektor
merupakan kerjasama yang melibatkan institusi/ departemen lain, misalnya :
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan
sebagainya.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/konsep-dasar-kebidanan-komunitas.html#ixzz27Nb3qfTk
ConversionConversion EmoticonEmoticon